Anda di halaman 1dari 10

Tugas Akhir

MIX USE BUILDING di Kota Semarang


Dengan Konsep Arsitektur Regional
Kawasan Tugu Muda Semarang

Disusun oleh :
Nama

: Rizky Ahmad Nor

Nim

: 5112411052

PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai Ibukota Jawa Tengah dan menjadi salah satu kota besar di

Pulau Jawa, Semarang merupakan pusat dari seluruh kegiatan, baik ekonomi,
perdagangan, jasa dan industri dari beberapa kota kecil di sekitarnya, serta
kota-kota di Jawa Tengah pada umumnya.
Belakangan ini Semarang mengalami pertumbuhan yang signifikan di
bidang bisnis dan investasi, hal ini tak lepas dari faktor keamanan Kota
Semarang yang relatif kondusif serta aksesibilitas yang dapat dibilang mudah
dan lancar. Kota Semarang juga merupakan pusat pemerintahan dan
perdagangan yang sedang membangun segala bidang, tidak terlepas dari
faktor penunjang yaitu jasa akomodasi atau perhotelan. Perkembangan
selanjutnya sangat berpotensi untuk bisnis akomodasi/perhotelan dan pusat
perbelanjaan

yang

bertaraf

internasional

untuk

mendukung

program

pemerintah dalam bidang investasi dan pariwisata. Semakin banyaknya para


pendatang baik domestik maupun asing yang menginap sementara di
Semarang, maka pembangunan hotel berbintang merupakan suatu alternatif
pemecahan yang cukup rasional untuk mengatasi kebutuhan menginap
mereka. Saat ini pertumbuhan hotel-hotel berbintang di Semarang cukup pesat
berada di pusat kota, hotel-hotel tersebut berdiri di atas lahan terbatas namun
memiliki jumlah kamar yang banyak demi menyediakan hunian bagi tamu yang
menginginkan akses dekat dengan pusat kota sehingga memudahkan dalam
menjalankan urusan serta berbisnis.
Salah satu kawasan yang unik di Kota Semarang adalah Kawasan Jalan
Pandanaran. Kawasan Jalan Pandanaran dikenal sebagai pusat oleh-oleh Kota
Semarang. Hal ini terbukti dari sangat terkenalnya Kawasan Jalan Pandanaran
ini baik bagi warga Semarang maupun orang-orang dari luar daerah. Bahkan
banyak orang-orang terkenal di Indonesia yang menyempatkan diri mampir ke
Kawasan Jalan Pandanaran untuk membeli oleh-oleh. Kawasan ini memiliki
letak

yang

sangat

strategis

yaitu

di

jantung

Kota

Semarang

yang

menghubungkan Tugu Muda dan Simpang Lima. Yang kita ketahui Tugu muda
dan simpang lima ada icon CBD dari kota semarang.

Pada saat ini banyak pengembang yang mencoba mendesain mix use
building yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Seperti
perkantoran, Hotel, dan mall yang digabungkan fungsinya. Tidak sedikit desain
mix use building seperti ini. Mengingat lokasi dari kota semarang yang memiliki
tingkat kepadatan kesibukkan tinggi, akan membuat desain ini efektif dan
efisien.
Rental office merupakan kantor sewa untuk mewadahi aktivitas bekerja
bagi penyewa sesuai kebutuhannya. Bangunan ini dibangun dengan tipoloi
bangunan high rise building, dengan kata lain bangunan secara vertikal.
Memiliki fungsi keamanan tinggi daripada shopping center dan hotel.
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan
usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia
makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu
diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel
tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang
dimiliki hotel itu.
Shopping center adalah jenis dari pusat perbelanjaan sebagai suatu
wadah dalam masyarakat yang menghidupkan kota atau lingkungan setempat,
selain itu sebagai tempat untuk kegiatan berbelanja atau transaksi jual beli,
juga berfungsi sebagai tempat berkumpul atau berekreasi.
Dari pengertian ketiga bangunan diatas dapat kita simpulkan bahwa sifat
bangunan

adalah

publik

yang

memiliki

tingkat

privasi

yang

tinggi.

penggabungan anatara rental office, dan shopping center harus dirancang


dengan baik, maka ketiga fungsi yang berbeda tersebut tidak saling
menggangg, melainkan membentuk suatu pola yang saling mendukung,
sehingga tercipta suatu area superblok yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat yang lebih baik.

1.2 PERMASALAHAN
1.2.1

PERMASALAHAN UMUM
Meningktanya aktivitas para pendatang baik domestik maupun asing

yang menginap sementara di Semarang untuk berwisata, dan kegiatan bisnis


kota Semarang membutuhkan sejenis akomodasi berupa rental office, hotel

dengan fasilitas pusat perbelanjaan sebagai pendukung dalam mengoptimalkan


penggunaan ruangan, baik dalam hotel maupun dalam fasilitas perbelanjaan
dengan memanfaatkan potensi kawasan untuk melayani pengunjung yang
bertujuan melakukan kegiatan bisnis, rekreasi atau wisata.
1.2.2

PERMASALAHAN KHUSUS
bagaimana mewujudkan ruang-ruang agar keberadaan bangunan ini

tidak mengganggu keberadaan ekologi yang sudah ada sebelumnya dan


membantu pelaku kegiatan pada MIX USE BUILDING agar merasa nyaman
secara fisik maupun secara psikologis menunjang kegiatan wisata di kota
semarang.

1.3 TUJUAN DAN SASARAN


1.3.1 TUJUAN
Memperoleh suatu pemecahan desain yang sesuai dengan konteks
permasalahan yang dihadapi dan merencanakan dan merancang suatu fasilitas
komersil yaitu, rental office, hotel dengan fasilitas perbelanjaan, sebagai pusat
kegiatan bisnis, rekreasi atau wisata di bidang pariwisata di Semarang.

1.3.2 SASARAN
Tersusunnya konsep perencanaan dan perancangan bagunan mix use
building di kota semarang, berdasakan kebutuhan dan aspek perancangan
yang sesuai.
1.4 MANFAAT
1.4.1.
Secara Subyektif
Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Prodi
Teknik Arsitektur, Jurursan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Semarang Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam penyusunan
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) sebagai
bagian dari Tugas Akhir
1.4.2.
Secara Obyektif
Sebagai sumbangan perkembangan ilmu dan pengetahuan arsitektur
pada khususnya. Dan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan
wawasan bagi mahasiswa yang akan mengajukan Proposal Tugas Akhir.
1.5 LINGKUP PEMBAHASAN
Secara substansial, lingkup pembahasan meliputi segala sesuatu yang
berkaitan dengan bangunan Mix Use Building dengan konsep arsitektur

futuristik dan dengan titik berat pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu
arsitektur, sedangkan hal-hal diluar ilmu arsitektur yang mempengaruhi,
melatarbelakangi dan mendasari faktor-faktor perencanaan akan dibatasi,
dipertimbangkan atau diasumsikan tanpa dibahas secara mendalam.
Secara spesial, bangunan Mix Use Building ini berada di jalan
pandanaaran kota semarang sangat berpotensi untuk perencanaan sebuah Mix
Use Building , dan tanpa mengurangi peraturan peraturan terhadap Tata
Guna Lahan, RDTRK, RTRW di Kota Semarang.
1.6 METODE PEMBAHASAN
Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan program dasar
perencanaan dan konsep perancangan arsitektur dengan judul Mix Use
Building ini adalah metode deskriptif. Metode ini memaparkan, menguraikan
dan menjelaskan mengenai design requirement (persyaratan design) dan
design

determinant

(ketentuan

design)

terhadap

perencanaan

dan

perancangan Mix Use Building .


Berdasarkan design requirement dan design determinant inilah nantinya
akan ditelususuri data yang diperlukan. Data yang terkumpul kemudian akan
dianalisa lebih mendalam sesuai dengan kriteria yang akan dibahas. Dari hasil
penganalisaan inilah nantinya akan didapat suatu kesimpulan batasan dan juga
anggapan secara jelas mengenai perencanaan dan perancangan Mix Use
Building di Kota Semarang.
Hasil kesimpulan keseluruhan nantinya merupakan konsep dasar yang
digunakan dalam perencanaan dan perancangan Mix Use Building di Kota
Semarang sebagai landasan dalam Desain Grafis Arsitektur.
Dalam pengumpulan data, akan diperoleh data yang kemudian akan
dikelompokkan ke dalam 2 kategori yaitu:
a. Data primer
- Observasi lapangan
Dilakukan dengan cara pengamatan langsung di wilayah lokasi dan
tapak perencanaan dan perancangan Mix Use Building
-

di Kota

Semarang dan studi banding.


wawancara
wawancara yang dilakukan dengan pihak pengelola sertai berbagai
pihak-pihak yang terkait dalam perencanaan dan perancangan Mix
Use Building

di Kota Semarang, baik pihak pemerintah Kota

Semarang, instansi, atau dinas terkait.


b. Data Sekunder

Studi literature melalui buku dan sumber-sumber tertulis mengenai


perencanaan dan perancangan Mix Use Building , serta peraturanperaturan yang berkaitan dengan studi kasus perencanaan dan
perancangan Mix Use Building di Kota Semarang.
Berikut ini akan dibahas design requirement dan design determinant
yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Mix Use
Building .
(a) Pemilihan Lokasi dan Tapak
Pembahasan mengenai pemilihan lokasi dan tapak, dilakukan
dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam
penentuan suatu lokasi dan tapak yang layak sebagai perencanaan
dan perancangan Mix Use Building di Kota Semarang, adapun data
yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
a) Data tata guna lahan/peruntukan

lahan

pada

perencanaan dan perancangan Mix Use Building

wilayah
di Kota

Semarang.
b) Data potensi fisik geografis, topografi, iklim, persyaratan
bangunan yang dimiliki oleh lokasi dan tapak itu sendiri dan juga
terhadap lingkungan sekitarnya yang menunjang terhadap
perencanaan dan perancangan sebuah Mix Use Building

di

Kota Semarang.
Setelah memperoleh data dari beberapa alternative tapak,
kemudian dianalisa dengan menggunakan nilai bobot terhadap
kriteria lokasi dan tapak yang telah ditentukan untuk kemudian
memberi scoring terhadap kriteria x nilai bobot, dan tapak yang
terpilih diambil dari nilai yang terbesar.
(b) Program Ruang
Pembahasan mengenai program ruang dilakukan dengan terlebih
dahulu mengumpulkan data yang berkaitan dengan perencanaan
dan perancangan Mix Use Building

di Kota Semarang, yaitu

dilakukan dengan pengumpulan data mengenai pelaku ruang itu


sendiri beserta kegiatannya, dilakukan dengan observasi lapangan
baik studi kasus maupun dengan studi banding, serta dengan
standar atau literatur perencanaan dan perancangan Mix Use
Building .

Persyaratan ruang yang diadapat melalui studi banding dengan


standar perencanaan dan perancangan Mix Use Building , sehingga
dari hasil analisa terhadap kebutuhan dan persyaratan ruang akan
diperoleh program ruang yang akan digunakan pada perencanaan
dan perancangan Mix Use Building di Kota Semarang.
(c) Penekanan Desain Arsitektur
Pembahasan mengenai penekanan desain arsitektur dilakukan
dengan observasi lapangan melalui studi banding pada Mix Use
Building

lain serta dengan standar literatur yang mengenai

perencanaan dan perancangan Mix Use Building Kaitannya dengan


persyaratan bangunan tersebut.
Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a) Aspek kontekstual pada lokasi dan tapak terpilih dengan
pertimbangan keberadaan bangunan disekitarnya.
b) Literatur atau standar perencanaan dan perancangan Mix Use
Building .
Setelah memperoleh data tersebut, kemudian menganalisa
antara data yang diperoleh dari studi banding dengan standar
perencanaan dan perancangan

Mix Use Building

sehingga

akan diperoleh pendekatan arsitektural yang akan digunakan


pada perencanaan dan perancangan Mix Use Building di Kota
Semarang.

1.7 SISTEMATIKA DAN PEMBAHASAN


Secara garis besar, sistematika dalam penyusunan Landasan Program
Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Mix Use Building

di Kota

Semarang adalah :
BAB I.
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah,
tujuan dan sasaran, ruang lingkup pembahasan, serta sistematika
BAB II.

pembahasan.
TINJAUAN UMUM MIX USE BUILDING
Berisi tentang uraian umum mengenai Mix Use Building , kaitannya
dengan konsep arsitektur futuristik, perkembangan , pengertian,
peraturan

perundangan,

klasifikasi,

system

pengelolaan

dan

persyaratan teknis. Selain itu, juga mengenai tinjauan lifestyle,


culture, dan studi banding.
BAB III. TINJAUAN LOKASI
Berisi tentang uraian tentang Kota Semarang dan uraian-uraian lain
tentang site berupa fisik dan non fisik, potesi dan kebijakan tata
ruang Kota Semarang, gambaran khusus di berupa data tentang
batas wilayah, karakteriskrik, serta gambaran umum perkembangan
Mix Use Building di Kota Semarang dan tapak terpilih.
BAB IV. PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Berisi paparan mengenai essensi Mix Use Building , analisis pelaku,
kegiatan, dan ruang, analisis pemilihan lokasi bangunan, analisis
transformasi karakter Mix Use Building serta analisis struktur dan
konstruksi, utilitas, dan analisis perancangan yang terkait dengan
BAB V.

pendekatan desain yang digunakan.


LANDASAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Berisi tentang konsep perencanaan dan perancangan Mix Use

BAB VI

Building yang ditarik berdasarkan analisis yang telah dilakukan.


PENUTUP
Berisi simpulan dan penutup.

1.8 Alur Pikir


Latar Belakang

Aktualita.
-

Pembangunan

mix use building di semarang

yang mulai

dikembangkan di kawasan pusat kota dan CBD, menjadi daya tarik


bagi penduduk Semarang kelas atas, warga Negara asing, dan para
-

pendatang untuk bermukim dan berinvestasi.


Shopping center dan hotel yang berada dalam satu kawasan
merupakan pusat pengembangan bisnis yang menjajikan di pusat
kota Semarang, karena mampu mengakomodasi kebutuhan gaya
hidup masyarakat metropolitan yang semakin modern, praktis, dan

konsumtif.
Kemacetan kota Semarang yang semakin meningkat akibat jauhnya

permukiman dengan perkantoran dan perbelanjaan di pusat kota.


Urgensi
- Tantangan perkotaan masa depan menuntut adanya efisiensi dan
rasionalisasi sumber daya lahan kota yang mendorong munculnya
lahan campuran (Mixed-Use) dengan menampung berbagai fungsi
yang saling mendukung dan dapat terintegrasi didalamnya. Dengan
potensi tapak dikawasan marina pengembangan usaha komersial
dan jasa di perkotaan dapat dijadikan alternatif solusi pemanfaatan
lahan dan alternatif dari suatu fasilitas akomodasi yang secara luas
nantinya akan menunjang kegiatan pariwisata di Semarang.
Originalitas
Shopping center, Rental Office dan Hotel di Semarang dengan
mengusung konsep futuristic yang mengunggulkan kemodernan,
kecanggihan,

dan

kemewahan,

dan

tetap

mempertahankan

regionalitas kawasan disekitarnya serta mampu mengakomodasi


kebutuhan akan masyarakat bekerja di SCBD, menyediakan pusat
perbelanjaan mewah bagi warga Semarang
Tujuan Pembahasan
TUJUAN : Tujuan utama yang akan dicapai adalah merencanakan
dan merancang suatu fasilitas Mixuse building, yaitu sebagai salah satu
upaya penyediaan tersusunnya langkah-langkah pokok (proses dasar)
Perencanaan dan Perancangan Mall, rental office dan Apartemen
berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangandi Kota semarang.
SASARAN :Sasaran yang hendak dicapai adalah menyusun dan

merumuskan

Landasan

Program

Perencanaan

dan

Perancangan

Arsitektur Mix Use Building di kota Semarang.


Studi Literatur :
-

Dasar-dasar
perencanaan
tetang mix use
building
Tinjauan mix
use building
Tinjauan
arsitektur
futuristicMall

Studi lapangan :
-

Tinjauan Tapak
Tinjauan Kota
Semarang
Kondisi geografis
kota Semarang

Studi Banding :
-

Mix use
building
Hotel
Rental
office
Shopping
center

Analisis
Analisis antara tinjauan pustaka dan data untuk memperoleh pendekatan
aspek fungsional, konstektual, teknis dan kinerja program perencanaan dan
citra (konsep) perancangan
Mix Use
Building
Kota Semarang.
Kesimpulan,
Batasan
dandiAnggapan
Kesimpulan merupakan hasil yang diperoleh dari analisa, batasan
merupakan hal-hal yang menjadi batas ruang lingkup perancangan dan
anggapan merupakan hal-hal yang mempengaruhi proses perancangan
yang dimisalkan pada suatu keadaan ideal.

Pendekatan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur


Pelaku dan kegiatan, kebutuhan ruang dan standar besaran ruang, site,
sirkulasi, hubungan kelompok kegiatan, sistem struktur dan utilitas.

Konsep Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur


Persyaratan perencanaan dan perancangan, konsep dasar perencanaan
dan perancangan, program ruang dan site terpilih.

Anda mungkin juga menyukai