hama yang menyerang tak kenal musim dan waktu, yaitu : semut, ulat dan
impuaska.
Disana, kami juga diperbolehkan praktik memetik secara langsung daun teh
dengan benar yang dijarkan oleh Pak Hri Susanto, Pak Towo dan Pak Sutrisno.
Pemetikan adalah pengambilan produksi atau panen yang hasilnya sesuai
dengan kebutuhan pasar dengan memperhitungan kesehatan tanaman. Teknik
pemetikan di PT.Pagilaran sendiri berbasis petikan medium halus. Yang dimaksud
medium halus yaitu pemetikan menggunakan rumus P+3 dan B+2 (1 pucuk
degan 3 lembaran) dan Dorman atau pucuk burung. Pemetikan biasa dilakukan
dengan alat-alat yang masih bersifat konvensional yaitu dengan menggunakan
stik dan keranjang. Stik digunakan sebagai tolak ukur tinggi dan rata pucuk.
Setelah stik diletakkan di atas tanaman teh, nantinya dilakukan krogoh aitu
memetik tunas dibawah bidang ukur. Sedangkan keranjang dibutuhkan untuk
menampung pucuk agar tidak rusak.
Pemetikan juga dibagi menjadi dua cara, petik manual dan petik gunting.
Perbedaan pertama, yaitu petik manual dilakukan setiap 12-15 hari sedangkan
petik gunting dilakukan setiap 55-60 hari saja. Secara rinci pada petik gunting,
saat 45 hari muncul tunas kemudian 60 hari dilakukan petik gunting. Perbedaan
lainnya yaitu terlihat pada tinggalannya. Petik manual menyisakan tinggalan
untuk dipetik minggu depannya lagi sedangkan petik gunting tidak
meninggalkan tinggalan karena dipangkas semua. Selain itu, meskipun pada
petik gunting teknik pemetikan sama, namun harus diberihkan karena, kan
semua tanamannya dipangkas habis.
Selain itu, aku baru pertama kali melihat secara langsung bibit-bibit teh yang
ditanam di polybag dan disusun secara rapi di sebuah tempat dan dibagi-bagi
menurut umur. Bibit-bibitnya berukuran kurang dari satu lenganku (jelaslah) jadi
sangat mungil. Selanjutnya aku dan teman-teman menuju ke sesi penanaman.
Pengetahuanku mengenai pertanian masih baru kusadari ternyata begitu
dangkal setelah aku pergi ke kebun teh di Pagilaran ini, petani Indonesia meang
harus kuakui cerdas-cerdas semua. Begitupun pengetahuanku tantang cara
menanam yang dilakukan di bulan-bulan basah atau pada musim hujan.
Penamanam diawali dengan persiapan lahan. Lahan bisa berjenis Double Row
dan Single Row. Jenis lahan ini dibagi berdasarkan jarak penanaman tanaman per
barisnya. Alasan lahan ini dibagi menjadi beberapa jenis karena diharapkan agar
1 hektar tanahnya dapat ditanami sebanyak 10.000 tanaman.
Baru pertama kali juga melihat secara langsung tanaman teh yang terkena OPT
yang diberi bendera berbeda-beda berdasarkan penyakit yang menjangkitinya.
Misalnya, bendera merah ditancapkan di daerah tanaman yang terkena penyakit
impuaska, bendera hijau untuk tanaman yang terkena myle dan bendera putih
untuk tanaman yang terkena penyakit cacar. Sebelumnya aku belum tahu apa
itu impuaska. Ternyata impuaska adalah hama yang menyerang pada musim
kemarau, hama impuaska menyerang dengan menghisap cairan pada pucuk teh.
Penyakit yang sering terjadi pada tanaman yaitu cacar daun. Baru kali ini tahu
juga, ternyata cacar juga tidak hanya dialami oleh manusia, namun tumbuhan
juga bisa mengalami cacar daun. Cacar daun biasanya terjadi di musim hujanndi
daerah yang lempang (curam). Ciri-ciri tanaman yang yang terkena cacar yaitu
daunnya mengalami penggelumbungan, awalnya berwana hijau berubah
menjadi keputih-putihan kemudian berubah menjadi hitam dan akhirnya rontok.
Bapak pematerinya memberi tahu kami cara pengobatannya. Cara
pengobatannya sendiri ada dua yaitu : dibuat pohon pelindung (penjarahan)
sehingga sinar matahari dapat masuk dan yang kedua dilakukan penyemprotan
secara berkala oleh tujuh orang, yaitu pada saat gilir semprot dan gilir petik.
Cairan yang disemprotkan sendiri terdiri fungisida dua gram ditambah pupuk
daun yang dibuat sendiri yang bertujuan untuk merangsang tumbuhnya pucuk.
Di sesi Stek Sambung, diajari cara stek sambung bibit tanaman kopi dan stek
sambung kina dengan benar tanpa merusak lingkungan sekitar. Pada kopi, stek
sambung ada dua jenis. Yaitu stek sambung batang (cara generatif)
menggunakan tunas kopi dan stek sambung akar. Kok bisa ya disebut stek
sambung tanpa merusak lingkungan sekitar? Tentu bisa, karena di PT. Pagilaran
ini tali pengikat menggunakan tali plastik atau yang lebih bagus dengan parafilm
dan kadang-kadang juga menggunakan alang-alang. Sedangkan pada bibit kina
hanya menggunakan teknik stek sambung kina karena dianggap merupakan
cara perbanyakan yang efektif bagi bibit kina.
Yang menarik dari tanaman kina, yaitu pada kulitnya. Disini aku baru tahu kalau
kulit kina dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit malaria, sebagai
bahan dasar pembuat obat nyamuk bakar dan untuk gambir (bumbu sirih).
Penyakit yang sering terjadi pada tanaman kina yaitu penyakit akar dan kendala
yang dialami petani kina ada pada hama, hama dominan yang sering merusak
kina adalah ulat. Kina tumbuh subur di permukaan 1000 meter diatas permukaan
laut.
Pada teknik pemupukannya, tidak jauh berbeda dengan pemupukan pada
umumnya. Yaitu lebih menggunakan pupuk organik namun kadang juga
menggunakan pupuk kimia dan juga pupuk kompos. Pupuk organik yang
digunakan disini adalah pupuk NPK dengan rasio dosis N : P : K yaitu 6 : 2 : 1.
Pemupukan di PT. Pagilaran dilakukan tiap tahun, setiap tahunnya dilakukan 1
sampai 3 kali. Namun sebelumn dipupuk, dilakukan pembersihan gulma terlebih
dahulu. Dosis pupuk yang diberikan pada tanaman dewasa atau TM (Tanaman
Menghasilkan) sebanyak 45 gram, sedangkan untuk TBM (Tanaman Belum
Menghasilkan) diberikan dosis setengahnya. Pupuk kompok juga digunakan
namun hanya pada bulan-bulan awal (biasanya Februari), itupun hanya dilakukan
kepada tanaman kurang sehat. Yang membuat pupuk kompos di PT. Pagilaran ini
tidak biasa adalah karena berbahan dari sampah warga dicampur dengan
kotoran sapi dan debu teh. Tujuan pengkomposan yaitu untuk meningkatkan
hasil produksi.
Capek banget yaaa ternyata naik-turun kebun teh?? Walaupun diberikan
panorama yang tak kalah elok pula. Akhirnya kami menuju sesi terakhir yang
berada di tempat yang paling atas. Sedikit usaha lagi, sedikit langkah lagi, ayo
semangat ya teman-teman. Sesi terakhir yaitu pada pemangkasan yang