Bab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
10
kebutuhan obat publik dan perbekalan kesehatan diawali dari data yang
disampaikan Puskesmas (LPLPO) ke IF (UPTD Pengelolaan Obat) di
Kabupaten/Kota yang selanjutnya dikompilasi menjadi rencana kebutuhan
obat publik dan perbekalan kesehatan di Kabupaten/Kota yang dilengkapi
dengan teknik-teknik perhitungannya. Selanjutnya dalam perencanaan
kebutuhan buffer stok Pusat maupun Provinsi dengan menyesuaikan
terhadap kebutuhan obat publik dan perbekalan kesehatan di
Kabupaten/Kota (Depkes, 2007). Di dalam perencanaan dibutuhkan
beberapa data yaitu:
1.
2.
3.
4.
11
12
13
b. Metode Morbiditas
Didasarkan atas perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola
penyakit, perkiraan kenaikan kunjungan dan waktu tunggu (lead
time). Langkah-langkah dalam metode ini adalah :
1) Menentukan jumlah penduduk yang akan dilayani.
2) Menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan frekuensi
3)
4)
5)
d.
penyakit.
Menyediakan standar / pedoman pengobatan yang digunakan.
Menghitung perkiraan kebutuhan obat.
Penyesuaian dengan alokasi dana yang tersedia.
Tahap Proyeksi Kebutuhan Obat
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Menetapkan rancangan stok akhir periode yang akan
datang. Rancangan akhir diperkirakan sama dengan hasil
perkalian antara waktu tunggu dengan estimasi pemakaian
rata-rata/ bulan ditambah stok penyangga.
2) Menghitung rancangan pengadaan obat periode tahun yang
akan datang.
3) Perencanaan pengadaan obat tahun yang akan datang
dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu : a= b+c+d-e-f.
Keterangan :
a: Rancangan pengadaan obat tahun yang akan datang.
14
15
2) Analisis VEN
Merupakan pengelompokan obat didasarkan kepada
dampak tiap jenis obat pada kesehatan. Bertujuan untuk
meningkatkan efesiensi penggunaan dana obat yang
terbatas dengan semua jenis obat yang tercantum yang
tercantum dalam daftar obat dikelompokkan kedalam tiga
kelompok berikut :
a. Kelompok V
Kelompok obat-obatan yang harus tersedia (vital)
karenal dipakai untuk tindakan penyelamatan hidup
16
17
18
19
20
21
3.
bocor.
Salep
Warna berubah, konsistensi berubah, pot atau tube rusak
6.
22
23
Keterangan :
o Stok kerja : rata-rata pemakaian obat dalam
pengaman
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36