Referat Juarni
Referat Juarni
Referat Juarni
I. Pendahuluan
Metastasis adalah produk akhir dari proses evolusi dimana berbagai
macam interaksi antara sel kanker dan perubahan lingkungan mikro sel tersebut
menyebabkan sel-sel untuk tidak tunduk terhadap aturan yang sudah terprogram .
Sel tumor berkembang di habitat jaringan baru dan pada akhirnya menyebabkan
disfungsi organ dan bahkan kematian. Pengetahuan tentang molekul-molekul dan
proses yang terlibat dalam metastasis, dapat memimpin kita ke pendekatan yang
efektif dan terarah untuk mencegah dan mengobati metastasis kanker.
Metastasis tulang adalah komplikasi yang paling sering dari kanker.
Insidensi pasti dari metastasis tulang tidak diketahui, tetapi diperkirakan bahwa
350.000 orang meninggal dengan metastasis tulang setiap tahunnya di Amerika
Serikat. Selanjutnya, setelah tumor bermetastasis ke tulang, mereka biasanya
tidak dapat disembuhkan, hanya sekitar 20 persen pasien kanker payudara masih
hidup selama lima tahun setelah terjadinya metastasis.2
Metastasis osteolitik dapat menyebabkan nyeri yang sangat berat, patah
tulang patologis, hiperkalsemia yang mengacam jiwa, kompresi medulla spnalis,
dan sindrom kompresi saraf lainnya. Pasien dengan metastasis osteoblastik
memiliki gejala nyeri tulang dan fraktur patologis karena rendahnya kualitas
tulang yang dihasilkan oleh osteoblas. Oleh karena itu, metastasis tulang
merupakan komplikasi yang sangat serius dan memerlukan biaya yang besar2
1
II. Epidemiologi
Metastasis tulang dapat terjadi pada hampir semua keganasan, paling
sering ditemukan pada Kanker payudara (4785%), Prostat (54 85%), Ginjal
(33 40%), Paru-paru (32%) dan Thyroid (28 60% ). Kanker pada saluran
cerna, sarcoma dan saluran kemih jarang bermetastasis ke tulang. Sekitar 65
75% penderita kanker payudara stadium lanjut akan mengalami metastasis tulang
paling sering terjadi pada tulang yang mempunyai banyak sumsum tulang merah
seperti pada (dalam susunan frekuensi yang makin menurun) tulang vertebra
terutama segmen thorakal. Segmen lumbosakral merupakan tempat predileksi
metastasis kanker prostat, pelvis dan sakrum, proksimal femur, costa, cranium,
proksimal humerus, skapula dan sternum. Metastasis jarang terjadi ke tulang
carpalia dan tarsalia, dan apabila terjadi, 50% kasus berasal dari bronkus. 3,45,6
III.
Anatomi
Tulang adalah jaringan hidup yang terdiri terdiri dari kombinasi sel-sel
dan matriks ekstraselular organik yang diletakkan oleh sel-sel tersebut. Matriks
ekstraselular
(osteoid)
terdiri
dari
kombinasi
serat
kolagen
dan
gel
dan
yang
membawa nutrisi.7
Klasifikasi dari tulang:
1. Tulang panjang - tulang-tulang lengan, tungkai, tangan, dan kaki (tapi bukan
tulang pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki). Batang dari tulang
panjang adalah diafise, dan ujung-ujungnya disebut epifise (lihat Gambar.
dibawah). Diafise terbuat dari tulang kompakta dan berongga yang
4
IV.Patogenesis
di tulang.
Tulang merupakan sumber dihasilkannya faktor-faktor pertumbuhan
(transforming growth factor
fibroblast
growth
factors,
derived
growth
factors, bone
V. Diagnosis
a. Gambaran Klinik
Berikut ini adalah beberapa gejala yang muncul pada metastasis
tulang: 3,11,12
Nyeri tulang. Nyeri adalah gejala yang paling sering terjadi dan biasanya
merupakan gejala yang pertama kali dirasakan oleh pasien. Awalnya neyri
dirasakan hilang timbul. Nyeri cenderung lebih terasa pada waktu malam
hari atau pada saat berbaring dan berkurang dengan adanya pergerakan.
Akhirnya nyeri makin terasa, menghebat dan dirasakan terus menerus
serta memberat saat beraktivitas. Tidak semua nyeri mengindikasikan
abdomen.
Hiperkalsemia. Terjadi karena tingginya pelepasan cadangan kalsium
dari tulang. Peninggian kalsium dapat menyebabkan kurang nafsu makan,
mual, haus, konstipasi, kelelahan, dan bahkan gangguan kesadaran. Dan
2,5,6,10,13
10
Foto Polos
Lesi biasanya muncul pada rongga medulla, meluas dan merusak
tulang spongiosa dan kemudian mencapai korteks. Hal ini menyebabkan
foto polos kurang sensitif pada fase awal (foto polos kurang dapat
menunjukkan lesi pada medulla). Hanya lesi litik dengan ukuran 2 cm saja
yang dapat tervisualisasi. Bahkan pada kondisi osteoporotik, lesi yang
besarpun dapat tidak terdeteksi 4,6,13
12
13
hipointens yang fokal atau difus pada T1-weighted dan area dengan iso
atau hiperintens pada T2-weighted. 13
14
VI.
Diagnosis banding14,15
dari
sel
plasma
dan
melibatkan
sumsum
tulang.
15
tengkorak. Ditemukan terutama pada umur 40-70 tahun dan lebih sering
ditemukan pada laki-laki daripada wanita dengan perbandingan 2:1. 17
Gejala yang sering ditemukan adalah nyeri yang menetap, nyeri pinggang
yang kadang-kadang disertai nyeri radikuler serta kelemahan anggota gerak.
Gejala-gejala umum seperti anemia, kaheksia, anoreksia, muntah-muntah,
gangguan psikis dan kesadaran juga dapat ditemukan. Penderita sering datang
dengan fraktur patologis terutama pada vertebra oleh karena proses destruksi
yang hebat. 17
Foto polos
Gambar 13. Foto kepala posisi
lateral pada perempuan usia 60
tahun dengan multipel myeloma.
Tampak lesi litik yang punch out
dan berukuran sama serta tidak
mempunyai tepi yang sklerotik.
Terkadang tampilan seperti ini dapat
muncul pada metastasis tulang1 9
16
MRI
Multipel myeloma tampak sebagai lesi bulat hipointens terhadap
17
2. Osteomyelitis
Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat
disebabkan oleh bakteri, virus atau proses spesifik (m.tuberculosa, jamur).
Osteomyelitis selalu dimulai dari daerah metafise karena pada daerah tersebut
peredaran darahnya lambat dan banyak mengandung sinusoid. 20
18
Osteomyelitis pada fase akut ialah fase sejak terjadinya infeksi sampai 1015 hari. Pada osteomyelitis kronik biasanya rasa sakit tidak begitu berat, anggota
yang terkena merah dan bengkak atau disertai adanya fistel.20
Foto polos
Pada fase akut, gambaran radiologik tulang tidak menunjukkan kelainan,
hanya tampak edema pada jaringan lunak disekitarnya. Selanjutnya (10-14 hari
kemudian) tampak osteopenia lokal, periosteal reaction bahkan sklerosis perifer.
Pada osteomyelitis kronis, foto rontgen dapat ditemukan adanya tanda-tanda
porosis dan sklerosis tulang, penebalan periostium , elevasi periosteum dan
mungkin adanya sekuestrum dan involukrum. Salah satu bentuk variasi dari
osteomyelitis kronis adalah abses brodie. 14,16,17
19
CT scan
CT lebih unggul dibandingkan foto polos dan MRI dalam memperlihatkan
MRI
Paling sensitif dan spesifik dalam mengidentifikasi komplikasi pada
20
penyangatan dari sumsum tulang, tepi abses, periosteum dan jaringan lunak
-
sekitar
T2: edema dari sumsum tulang. Bagian tengah tampak hiperintens (cairan).
ambilan kadar radiotracer di sekitar tulang. Gambaran ini sangat sensitif tapi
tidak spesifik. 14
Radioterapi
Radiasi sangat efektif dan salah satu terapi yang paling sering digunakan
untuk mengurangi gejala pada pasien yang tidak dapat disembuhkan. Dengan
membunuh sel kanker, radiasi mengurangi nyeri, menghentikan pertumbuhan sel
21
kanker dan dapat mencegah fraktur. Radiasi juga dapat digunakan untuk
mengontrol sel kanker setelah operasi rekonstruksi fraktur.
Medikasi
- Kemoterapi. Digunakan berbagai macam obat untuk menghancurkan sel
kanker. Karena obat tersebut mengenai seluruh sistem, sel sehat pun dapat
-
Pembedahan
Tujuannya adalah mengurangi nyeri, mengurangi ketergantungan terhadap
analgetik,
mengembalikan
kekuatan
tulang
22
dan
mendapatkan
kembali
VIII. Prognosis
Secara keseluruhan, sekali terjadi metastasis tulang, angka harapan hidup
pasien menurun secara drastis. Sebagai contoh, angka harapan hidup 5 tahun pada
pasien dengan kanker prostat adalah 93%, tetapi bila terjadi metastasis tulang,
masa harapan hidup pasien menjadi hanya 29 bulan. Kebanyakan pasien dengan
metastasis tulang mempunyai masa harapan hidup 6-48 bulan. Secara
keseluruhan, pasien dengan kanker payudara dan prostat, memiliki kemungkinan
hidup yang lebih ama dari pada pasien kanker paru-paru. Pasien dengan Renal
Cell Carcinoma atau kanker thyroid mempunyai angka harapan hidup yang
bervariasi. 15
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Chiang, AC dan Joan,M. Molecular Basis of Metastasis. The New England
Journal of Medicine. 2008. Massachusetts Medical Society.
2. Roodman, GD. 2004.Mechanisms of Bone Metastasis. The New England
Journal of Medicine. Massachusetts Medical Society.
3. Whitman,DE dan Douglas,R. 1999. Radioguided Surgery. USA: Landes
Bioscience.
4. Grainger dan Allison. 2001. Diagnostic Radiology: a text book of Medical
Imaging 4th ed. China : Churchill Livingstone
5. Thabry, R dan Daniel, S. 2008. The Clinical Pathology and Medical Imaging
of Bone Metastases in Breast Cancer Patients: a review. The Indonesian
Journal of Medical Science Vol.1
6. Peh, Wilfred CG, et al. Imaging in Bone Metastasis [homepage on the
internet]. Medscape. [Updated 2011 May 25; cited 2013 February 14].
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/387840
7. Gundarman,RB. 2006. Essential Radiology. New York: Thieme
8. Seeley, et al. 2004. Anatomy and physiology,Sixth edition.
The
McGrawHill Companies.
9. Scanlon, CV dan Tina,S. 2007. Essential of Anatomy and Physiology 5 th
edition. USA: F.A Davis Company
10. Lipton,A. Pathophysiology of Bone Metastases: How This Knowledge May
Lead to Therapeutic Intervention [homepage on the internet]. The Journal of
Supportive Oncology. [Updated 2004 May/June; cited 2013 February 14].
Available from: http://www.SupportiveOncology.net
24
Novartis
[cited
2013
[homepage
February
24].
on
the
Available
internet].
from:
http://radiopaedia.org/articles/osteomyelitis
15. Chansky, AH. Metastatic Bone Disease [homepage on the internet]. WebMD
LLC. [Updated 2012 October 12; Cited 2013 February 24]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1253331-overview#showall
16. Ahuja, AT, et al. 2006. Case Studies In Medical Imaging. New York :
Cambridge University Press
17. Rasjad,C. 2009. Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi. Jakarta: Yarsif
Watampone
18. Mulligan, M. Multiple Myeloma Imaging [homepage on the internet].
WebMD LLC. [Updated 2011 May 18; Cited 2013 February 24]. Available
from: http://emedicine.medscape.com/article/391742-overview#showall
19. Greenspan,A, et al. 2007. Differential Diagnosis in Orthopaedic Oncology
2nd edition. Lippincott Williams & Wilkins
20. Mansjoer,A, et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II. Jakarta: Media
Aesculapius
21. Anonymous. Metastatic Bone Disease [homepage on the internet]. The
American Academy of Orthopedic Surgeons. [Cited 2013 February 24].
Available from: http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=a00093
25
26