Anda di halaman 1dari 4

Gambar 5.1.

Gambaran ekspresi VEGF pada Kornea


normal/kontrol negatif menggunakan mikroskop
cahaya pembesaran 400x. Anak panah menunjukkan
ekspresi VEGF berwarna kecoklatan

Gambar 5.2. Gambaran ekspresi VEGF setelah


6 jam induksi NaOH 1 M menggunakan
mikroskop cahaya pembesaran 400x. (a) kontrol
positif, (b) konsentrasi 25 M, (c) 50 M dan (d)
100 M. Anak panah menunjukkan ekspresi VEGF
berwarna kecoklatan. Ekspresi kontrol positif lebih
tinggi daripada konsentrasi 50 M. Sedangkan pada
konsentrasi 25 M dan 100 M tampak gambaran
ekspresi VEGF lebih tinggi daripada kontrol
positif.

Gambar 5.3. Gambaran ekspresi VEGF setelah 24


jam induksi NaOH 1 M menggunakan mikroskop
cahaya pembesaran 400x. (a) kontrol positif, (b)
konsentrasi 25 M, (c) 50 M dan (d) 100 M. Anak
panah menunjukkan ekspresi VEGF berwarna
kecoklatan. Ekspresi VEGF pada kontrol positif lebih
tinggi daripada konsentrasi 25 M dan 50 M.
Sedangkan pada konsentrasi 100 M tampak gambaran
ekspresi VEGF lebih tinggi daripada kontrol positif.

Gambar 5.4. Gambaran Ekspresi VEGF setelah


48 jam induksi NaOH 1 M menggunakan
mikroskop cahaya pembesaran 400x. (a) kontrol
positif, (b) konsentrasi 25 M, (c) 50 M dan (d)
100 M 24 jam. Anak panah menunjukkan ekspresi
VEGF berwarna kecoklatan. Ekspresi VEGF pada
kontrol positif lebih tinggi daripada konsentrasi 25
M, 50 M dan 100 M. Ekspresi VEGF
konsentrasi 25 M lebih tinggi dibandingkan
konsentrasi 50, M dan 100 M

Gambar 5.5. Gambaran ekspresi VEGF setelah


96 jam induksi NaOH 1 M menggunakan
mikroskop cahaya pembesaran 400x.(a) kontrol
positif, (b) konsentrasi 25 M, (c) 50 M dan (d)
100 M 24 jam. Anak panah menunjukkan ekspresi
VEGF berwarna kecoklatan. Ekspresi VEGF pada
kontrol positif lebih tinggi daripada konsentrasi 25
M, 50 M dan 100 M. Ekspresi terendah
didapatkan pada konsentrasi 50 M.

Gambar 5.6. Gambaran ekspresi VEGF setelah


168 jam induksi NaOH 1 M menggunakan
mikroskop cahaya pembesaran 400x. (a) kontrol
positif, (b) konsentrasi 25 M, (c) 50 M dan (d)
100 M 24 jam Anak panah menunjukkan ekspresi
VEGF berwarna kecoklatan. Ekspresi VEGF pada
kontrol positif lebih tinggi daripada konsentrasi 25
M, 50 M dan 100 M. Pada konsentrasi 25 M
ekspresi VEGF lebih tinggi 2 kali konsentrasi 50
M dan 100 M.

Keterangan: Perbedaan huruf menunjukkan adanya


perbedaan yang bermakna antar perlakuan yang
dibandingkan

Berdasarkan hasil pengamatan


terhadap ekspresi VEGF pada ke-4
kelompok menunjukkan hasil yang sangat
bervariasi. Adanya perbedaan ekspresi
VEGF tersebut menunjukkan pengaruh
dari setiap konsentrasi ekstrak kacang
tunggak (Vigna unguiculata), dimana
semakin tinggi konsentrasi ekstrak kacang
tunggak dan semakin lama waktu
pengamatan, akan diikuti oleh semakin
rendahnya ekspresi VEGF kornea. Dengan
demikian, berdasarkan penilaian secara
deskriptif menurut rata-rata ekspresi
ekspresi VEGF kornea tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa pemberian ekstrak
kacang tunggak mempunyai pengaruh
terhadap penurunan ekspresi VEGF yang
berbeda jika dibandingkan dengan ekspresi
VEGF pada kelompok kontrol positif.

Berdasarkan pengujian normalitas


data
dengan
menggunakan
Uji
Kolmogorov_Smirnov didapatkan data
ekspresi VEGF yang akan diuji
menunjukkan nilai bermakna sebesar
0.160 (p>0,05), sehingga Ho diterima dan
dapat disimpulkan bahwa data variabel
tersebut menyebar mengikuti sebaran
normal. Dengan demikian dapat dilakukan
pengujian dengan uji ANOVA, karena
asumsi kenormalan distribusi data telah
terpenuhi.
Berdasarkan
pengujian
homogenitas menggunakan uji Levene
didapatkan data ekspresi VEGF dengan
nilai bermaknasi (p) sebesar 0.066
(p>0.05), maka dapat disimpulkan bahwa
ragam data ekspresi VEGF adalah
homogen. Sehingga dapat dilakukan
pengujian dengan uji ANOVA pada tahap
berikutnya, karena asumsi homogentitas
ragam data telah terpenuhi.

Berdasarkan
menunjukkan nilai

hasil
ANOVA,
bermakna untuk

kelompok perlakuan variasi konsentrasi


ekstrak
kacang
tunggak
(Vigna
unguiculata) sebesar 0.000 (p<0,05),
sehingga Ho ditolak, dan dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
ekspresi VEGF berdasarkan variasi
konsentrasi ekstrak kacang tunggak. Untuk
waktu pengamatan menunjukkan nilai
bermaknasi sebesar 0.140 (p>0,05),
sehingga Ho diterima, dan dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terdapat
perbedaan ekspresi VEGF berdasarkan
lama waktu pengamatan.Untuk interaksi
antara kelompok perlakuan variasi
konsentrasi ekstrak kacang tunggak (Vigna
unguiculata) dan waktu pengamatan
menunjukkan nilai bermaknasi sebesar
0.000 (p>0,05), sehingga Ho ditolak, dan
dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan ekspresi VEGF berdasarkan
interaksi antara variasi konsentrasi ekstrak
kacang tunggak (Vigna unguiculata) dan
waktu pengamatan.
Berdasarkan
hasil
uji
pembandingan berganda (Tukeys Test)
antara kelompok perlakuan menunjukkan
bahwa antara ekspresi VEGF pada
kelompok KP berbeda bermakna dengan
ekspresi VEGF pada kelompok P1, P2, dan
P3. Perbandingan ekspresi VEGF pada
kelompok
P1
berbeda
bermakna
(bermakna) dengan ekspresi VEGF pada
kelompok KP, P2, dan P3. Perbandingan
ekspresi VEGF pada kelompok P2 berbeda
bermakna (bermakna) dengan ekspresi
VEGF pada kelompok KP, P1, dan P3.
Perbandingan ekspresi VEGF pada
kelompok
P3
berbeda
bermakna
(bermakna) dengan ekspresi VEGF pada
kelompok KP, P1, dan P2. Sedangkan
untuk waktu pengamatan, tidak perlu
dilanjutkan dengan uji Tukey karena dari
hasil uji ANOVA tidak menunjukkan
adanya
perbedaan
ekspresi
VEGF
berdasarkan lama waktu pengamatan.

Oleh karena lama waktu pengamatan tidak


mempunyai hubungan korelatif, sehingga
lama pengamatan diabaikan dan hanya
menggunakan konsentrasi perlakuan.
Setelah dilakukan pengujian regresi ulang,
kemudian diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut.
Tabel 5.5. Hasil Regresi Linear Tanpa
Memperhitungkan Lama Perlakuan

menurunkan ekspresi VEGF kornea,


dibandingkan ekspresi VEGF pada
konsentrasi ekstrak kacang tunggak yang
lebih rendah.
Hasil persamaan regresi di atas,
kemudian dapat diprediksi (estimasi)
mengenai Effective dossage (ED). Data
ekspresi VEGF kornea pada kontrol
negatif = 10, 15 dan 11, sehingga diperoleh
rata-rata ekspresi VEGF kornea pada
kontrol negatif = 12.
Tabel 5.6. Estimasi Effective Dose (ED)
Isoflavonoid Genistein Ekstrak Kacang Tunggak

Keterangan:
Y = Ekspresi VEGF kornea
X = konsentrasi ekstrak tunggak

Model regresi dari konsentrasi


ekstrak kacang tunggakterhadap ekspresi
VEGF kornea yaitu Y = 16.880 0.079 X,
dimana Y adalah ekspresi VEGF kornea, X
adalah konsentrasi ekstrak kacang
tunggak. Dengan mempertimbangkan
pengaruh konsentrasi ekstrak kacang
tunggak, maka setiap peningkatan 1 M
konsentrasi ekstrak, dapat menurunkan
ekspresi VEGF kornea hingga 0.079
(karena koefisien konstanta bernilai
negatif).
Artinya,
semakin
tinggi
konsentrasi ekstrak kacang tunggak yang
diberikan, maka hal itu akan cenderung

Berdasarkan hasil perhitungan di atas


dapat diketahui bahwa Effective dossage
(ED) dari konsentrasi ekstrak kacang
tunggak untuk mencapai rata-rata ekspresi
VEGF kornea sebesar 12, dibutuhkan
konsentrasi sebesar 61.94 M.

Anda mungkin juga menyukai