Disusun Oleh :
Kelompok 3
Astuti Wiharniaty
Eka Mulyati
Hermansyah
Utin Desi Hardiyani
Ricardus Regenal Dua Deu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gagal Jantung Akut dan Konik. Tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
telah memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis.
Pontianak,
Maret 2015
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan penulisan
BAB II Pembahasan
A. Gagal Jantung
1. Pengertian
2. Istilah gagal jantung
3. Patofisiologi
B. Gagal Jantung Akut
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Manifestasi klinis
4. Pemeriksaan penunjang
5. Terapi
C. Gagal Jantung Kronis
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Tanda dan gejala
4. Penatalaksanaan
D. Askep Gagal Jantung
1. Pengkajian
2. Diagnose keperawatan
3. Rencana keperawatan
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung dan
merupakan penyebab peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien jantung
(Maggioni). Diperkirakan hampir lima persen dari pasien yang dirawat di rumah
sakit, 4,7% wanita dan 5,1% laki-laki. Insiden gagal jantung dalam setahun
diperkirakan 2,3 3,7 perseribu penderita pertahun (Santoso, 2007). Kejadian
gagal jantung akan semakin meningkat di masa depan karena semakin
beta
blocker
(carvedilol,
bisoprolol,
metoprolol),
digoxin,
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gagal Jantung
1. Pengertian
Gagal jantung adalah suatu keadaan ketika jantung tidak mampu
memoertahankan sirkulasi yang cukup bagi kebutuhan tubuh, meskipun
tekanan pengisian vena normal. (Mutaqin Arif, 2012)
Gagal jantung adalah suatu keadaaan patofisiologis berupa kelainan
fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan/atau kemampuannya hanya
ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal (Arif
Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I).
akibat
dilatasi
renin
dan
Jantung menggunakan
meknisme kompensasi
untuk mempertahankan
kardiak output
Peningkatan
beban kerja
jantung oleh karena
peningkatan SVR
Jantung bekerja lebih
keras dengan
Memperpendek waktu
meningkatkan HR
pengisian ventrikel dan
arteri koronaria
Menimbulkan injury dan
iskemi pada mokard
Menimbulkan kegagalan
mekanisme pemompaan
4. Phatway
Beban systole
Beban tekanan
berlebihan
Kontraktilitas
Factor sistemik
(hipoksia, anemia)
Hambatan
pengosongan
ventrikel
Beban sistolik
COP
Beban
jantung
Penyakit jantung
(asenosis katup AV,
stenosis katub
temponade
pericardium,
Pasokan oksigen ke
jantung
Preload
Atteriosklerosis
Hipertensi
sistemik
Gangguan aliran
darah ke otot
jantung
Peningkatan
kebutuhan
Disfungsi
miokardium
Atrofi serabut
otot
Kelainan otot
jantung
Peradangan dan
penyakit miokardium
Gagal
jantung
Gagal pompa
ventrikel kiri
Forward
failure
Suplai darah
jaringan
Back
failure
Suplai O2
otak
Renai flow
LVED naik
Beban volume
berlebihan
Gagal pompa
ventrikel kanan
Metabolisme
anaerob
Asidosis
metabolik
ATP
Fatigue
Sinkop
Resiko penurunan
perfusi jaringan
jantung
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
Penumpukan
sekret
Tidak dapat
mengakomondasi
semua darah yang
secara normal kembali
dari sirkulasi vena
Pitting edema
Kerusakan
integritas kulit
Aldosteron
Pembesaran
vena di abdomen
Tekanan
vena
pulmonalis
Penyempitan
lumen ventrikel
kanan
Tekanan kapiler
Hipertropi
ventrikel kanan
ADH
Resistensi Na +
H2O
Kelebihan volume
cairan
Intoleransi
aktivitas
Retensi cairan
pada ekstremitas
bawah
RAA
Reflek batuk
Bendungan vena
sistemik
Edema
paru
Beban
ventrikel
Ronkhi
basah
Gangguan
pertukaran gas
Iritasi mukosa
paru
Bendungan
atrium kanan
Tekanan
Nyeri
Lien
Hepar
splenomeg
ali
Hepatomeg
ali
Anoreksia dan
mual
Mendesak
diafragma
Sesak
nafas
Ketidakseimba
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit
perawatan diri
Ketidak
efektifan
pola nafas
tekanan
pembuluh prontal
Cairan terdorong ke
rongga
abdomen/asites
Anisetas
3. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium pada gagal jantung kiri sama dengan
pemeriksaan gagal jantung kanan
b. EKG
EKG hipenterapi ventrikel kiri (HV kiri), hiperterapi atrium kiri (HL)
disritmia
c. Radiologi
Peningkatan bayangan jantung (pembesaran jantung)
4. Pemeriksaan Penunjang
a. EKG
b. Foto thoraks
c. Biomarkers
d. Ekokardiografi
tirotoksikosis,
e. Makanan/cairan
1) Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual/muntah, penambhan berat
badan
signifikan,
pembengkakan
pada
ekstremitas
bawah,
pernpasan.
Batuk : Kering/nyaring/non produktif atau mungkin batuk terus
pulmonal)
Bunyi napas ; Mungkin tidak terdengar.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringa
jantung
b. Intoleras aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen, adanya jaringan yang nekrotik dan iskemi pada
miokard
c. Resiko terjadinya penurunan cardiac output berhubungan dengan
perubhan dalam rate, irama, konduksi jantung, menurunnya preload atau
peningkatan SVR, myocardial infark.
d. Resiko terjadinya penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan tekanan darah, hipovolemia
e. Resiko terjadinya ketidakseimbangan cairan excess berhubungan dengan
penurunan perfusi organ (renal), peningkatan retensi natrium, penurunan
plasma protein.
3. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan
jantung
Tujuan :
keperawatan
klien
menunjukkan
kafein
7) Kolaborasi dalam : pemeriksaan serial ECG, foto thorax,
pemberian obat-obatan anti disritmia
d. Resiko terjadinya penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan tekanan darah, hipovolemia
Tujuan :
Selama dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi penurunan
perfusi jaringan
Rencana :
1) Kaji adanya perubahan kesadaran
2) Inspeksi adanya pucat, sianosis, penrunan kualitas nadi yang
perifer
3) Kaji adanya tanda homans (pain in claf on dorsoflextion),
erythema, edema
4) Kaji respirasi (irama, kedalaman dan usaa pernafasan)
5) Kaji fungsi gastrointestinal (bising usus, abdominal distensi,
constipasi)
6) Monitor intake dan output
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gagal jantung adalah suatu keadaan ketika jantung tidak mampu
memoertahankan sirkulasi yang cukup bagi kebutuhan tubuh, meskipun tekanan
pengisian vena normal. (Mutaqin Arif, 2012)
Gagal jantung akut didefinisikan sebagai serangan cepat (rapid onset) dari
gejala-gejala atau tanda-tanda (symptom and sign) akibat fungsi jantung yang
abnormal (Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keempat Jilid III).
Gagal jantung kronik adalah kondisi patofisiologi, dimana terdapat kegagalan
jantung memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan (Ilmu Penyakit
Dalam Edisi Ke 4 Jilid 3).
Diagnosis
gejala,penilaian
gagal
jantung
klinis,dan
akut
ditegakkan
pemeriksaan
berdasarkan
penunjang,yaitu
tanda
dan
elektrokardiografi
DAFTAR PUSTAKA
Junadi P, Atiek S, Husna A. Kapita
selekta
Kedokteran (Efusi
Pleura).
MediaAesculapius.
Doenges Marilynn E. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk
Perencanaan danPendokumentasian Perawatan Pasien), Edisi 3. Jakarta: EGC.
Bare, Brenda G dan Smelttzer, Susanne G. 2002. Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta:
EGC2.