Anda di halaman 1dari 7

A.

Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah kekebalan tubuh yang didapat seseorang karena tubuh yang secara aktif
membentuk zat anti bodi.
1. Imunisasi aktif alamiah
Adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh dari suatu penyakit.
2. Imunisasi aktif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan
dari suatu penyakit
B. Imunisasi Pasif
Imunisasi adalah kekebalan tubuh yang bisa diperoleh seseorang yang zat kekebalan tubuhnya
didapatkan dari luar.
1. Imunisasi pasif alamiah
Adalah antibody yang didapat seseorang karena diturunkan oleh ibu yang merupakan orang tua
kandung langsung ketika berada dalam kandungan.
2. Imunisasi pasif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu.

http://oktyook.wordpress.com/2011/06/04/imunisasi-aktif-dan-pasif/

e. IMUNISASI AKTIF & PASIF


Kata imun berasal dari bahasa Latin immunitas yang berarti pembebasan (kekebalan)
yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap
kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Sistem imun adalah
suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang
dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda
asing seperti kuman-kuman penyakit atau racun yang masuk kedalam tubuh. Kuman
disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka sebagai
reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi.
Imunisasi adalah pemberian vaksin kepada seseorang untuk melindunginya dari
beberapa penyakit tertentu. Imunisasi merupakan upaya untuk mencegah penyakit lewat
peningkatan kekebalan tubuh seseorang. imunisasi ada dua macam yaitu imunisasi aktif
dan pasif.
Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau
dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi
adalah zat anti yang terbentuk ketika antigen (kuman) masuk ke dalam tubuh. Pertama
kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat
antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu
kuat karena tubuh belum mempunyai pengalaman. Tetapi pada reaksi kedua, ketiga dan
seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen sehingga
pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang
lebih banyak. Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi polio atau campak.
Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam
tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang
yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang
baru lahir di mana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui
darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.
Tujuan dan manfaat imunisasi diperlukan untuk mencegah meluasnya penyakit-penyakit
tertentu dan menghindari risiko kematian yang diakibatkannya. Karena pada dasarnya
imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan bagi tubuh agar dapat, mencegah
penyakit dan kematian disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Sasaran yang
paling penting untuk mendapatkan imunisasi adalah bayi dan balita karena mereka yang
paling peka terhadap penyakit dan ibu-ibu hamil serta wanita usia subur. Time (Waktu)
Anak harus diimunisasi lengkap sebelum berumur 1 tahun agar memiliki kekebalan
terhadap penyakit. Waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi yaitu Umur 0- 7 hari
Hepatitis B, 1 Bulan BCG, 2 bulan Hepatitis B 2, DPT 1, Polio 1, 3 bulan Hepatitis B 3,
DPT 2, Polio 2, 4 bulan DPT 3, Polio 3,9 bulan Campak, Polio 4. Frekuensi penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti polio, tetanus dan campak dari tahun
ketahun semakin rendah atau berkurang. Hal ini disebabkan salah satunya karena

cakupan imunisasi yang lengkap.


Imunisasi kadang dapat mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang
membuktikan bahwa vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Efek samping yang biasa
terjadi yaitu, BCG : setelah dua minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah
ditempat suntikan. DPT : kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari
setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu
dua hari. Campak : anak mungkin biasa panas, kadang disertai dengan kemerahan 4 10 hari sesudah penyuntikan. TETANUS TOXOID: Efek samping TT untuk ibu hamil
tidak ada. Perlu diingat efek samping imunisasi jauh lebih ringan dari pada efek penyakit
bila bayi tidak diimunisasi.Imunisasi bermanfaat untuk mencegah meluasnya penyakitpenyakit tertentu dan menghindari risiko kematian yang diakibatkannya. Manfaat jangka
pendek imunisasi adalah pencegahan terhadap penyakit infeksi yang berbahaya dan
mematikan sedangkan manfaat jangka panjang imunisasi mencakup pemberantasan
penyakit infeksi tersebut. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)PD3I
merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan
program imunisasi, beberapa penyakit yang dapat dicegah antara lain : tetanus
neonatorum,
difteri, pertusis, polio, penyakit yang disebabkan Hib seperti pneumonia, meningitis dan
penyakit lainnya.

f. GANGGUAN SISTEM IMUN


Gangguan pada sistem imun terjadi karena sistem imun yang gagal dalam
mempertahankan tubuh dari serangan infeksi bakteri maupun virus, dapat juga terjadi
karena sistem imun yang bereaksi secara berlebihan. Gangguan sistem imun terjadi
akibat adanya reaksi hipersensitifitas dan akibat kekurangan sel yang berperan sebagai
sistem imun dalam tubuh. Berikut uraiannya lebih lanjut :
Hipersensitivitas (Alergi)
Merupakan reaksi sistem imun yang spesifik terhadap bahan-bahan lingkungan yang
dalam keadaan normal tidak berbahaya, misalnya debu atau serbuk sari. Bahan
penyebabnya disebut alergen berupa antigen atau hapten dengan syarat harus
berikatan dengan suatu protein tubuh. Respon alergi ini dapat diklasifikasikan menjadi
dua katagori yaitu : hipersensitivitas tipe cepat dan tipe lambat.
Hipersensitivas cepat
Respon alergi berlangsung secara cepat, reaksi biasanya muncul dalam waktu sekitar
dua puluh menit setelah orang yang tersensitisasi ke alergen. Alergen yang pailn sering
merangsang kondisi ini adalah butir-butir serbuk sari, sengatan lebah, penisilin,
makanan tertentu, kapang, debu dan bulu binatang. Dimana alergen tersebut berikatan
dengan dan mencetuskan sintesis antibodi IgE dan bukan antigen IgE yang berkaitan
dengan antigen bakteri. Ada beberapa zat-zat kimia terpenting yang dikeluarkan pada
reaksi alergi tipe cepat, diantaranya sebagai berikut :
1. Histamin: menyebabkan vasoladilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler.
2. Slow-reactive subtance of anaphlylaxis (SRS-A) : menyebabkan kotraksi otot polos
kuat dan berkepanjangan, terutama di jalan napas halus.
3. Faktor kemoktasis eosinofil, berfungsi sebagai tombol pemadam untuk membatasi
reaksi alergi.

Hipersensitivitas cepat dapat sangat berbahaya bahkan menyebabkan kematian akibat


timbulnya reaksi sistermik yaitu reaksi yang melibatkan seluruh tubuh yang dikenal
dengan syok anafilaktik yang dapat terjadi karena alergen yang masuk ke dalam darah
atau jika terjadi pengeluaran zat-zat kimia dalam jumlah yang sangat besar.
Hpersensitivitas Lambat
Respon imun tipe ini deperantarai oleh sel T, alergen-alergen yang dicetuskan antara
lain: toksin voisin ivy dan zat kimia tertentu yang sering mengenai kulit, misalnya
kosmestik dan bahan pembersih rumah tangga. Biasanya respon ditandai dengan erupsi
kulit yang mencapai puncaknya satu sampai tiga hari setelah kontak dengan alergen.
Pengobatan yang terbaik pada alergi tipe lambat adalah dengan memberikan sedia-an
anti-imflamasi, misalnya yang mengandung kartisol.
Kekurangan Sel Imun
Sel-sel yang berperan dalam sistem imun banyak terdapat pada jaringan epidermis dan
dermis pada kulit diantaranya adalah sebagai berikut :
Sel residen Melanosit
Merupakan penghasil pigmen coklat melanin pada kulit, kekurangan sel ini dapat
mengakibatkan terjadinya kanker kulit akibat sinar ultraviolet dari sinar matahari yang
diterima oleh kulit, jumlah sel melanosit yang sedikit tidak akan mampu secara maksimal
menghasilkan zat tan (warna cokelat) sebagai pelindung kulit (fungsi protektif).
Sel Keratinosit
Merupakan sel penghasil keratin yang berfungsi menghasilkan rambut dan kuku. Sel ini
juga berfungsi sebagai sebagai pembentuk lapisan protektif dibagian luar kulit pada selsel yang mati.
Sel Langerheans & Sel Granstein
Sel Langerheans bermigrasi ke kulit dari sunsum tulang belakang. Baik sel langerheans
maupun granstein berfungsi sebagai penyaji antigen. Sel langerheans lebih peka
terhadap kerusakan yang dirtimbulkan oleh radiasi ultraviolet (misalnya dari matahari)
dibanding dengan sel granstein. Hilangnya sel langerheans dapat menyebabkan
predominansi sinyal penekanan terhadap sinyal penolong, yang dalam keadaan normal
lebih dominan, sehingga kekurangan sel ini dapat mengakibatkan kulit menjadi lebih
rentan terhadap invasi mikroba dan sel kanker.

Sherwood, Lauralee.(2001). Research Design: HUMAN PHYSIOLOGY: FROM


CELLS TO SYSTEM. EdsDr. Bram U. Pendit, Sp. KK. Jakarta: EGC.
Kadaryanto, et,al. (2006). Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=5&language=40&illustrated=1
http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=6&language=40&illustrated=1
http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=7&language=40&illustrated=1
http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=23&language=40&illustrated=1
http://www.ehd.org/flash.php?mov_id=163language=40&illustrated=1
http://images.google.co.id/images?hl=id&q=BIOLOGY&gbv=2

RESPON IMUN DASAR


KESEIMBANGAN CAIRAN, ASAM-BASA & ELEKTROLIT

Oleh :

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1
pada semester gasal
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah berjudul Reaksi sistem imun dan
Kesetimbangan cairan asam basa dan elektrolit ini dibuat sebagai syarat pemenuhan
tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1 di semester gasal.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh anggota kelompok yang telah berkontribusi
secara optimal sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Terima kasih pula kami
ucapkan kepada para dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam pembuatan makalah ini. Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada
seluruh pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini baik secara moril
maupun materil.
Besar harapan kami makalah ini dapat memberi kontribusi dalam pengembangn ilmu
pengetahuan dalam keperawatan yang bisa bermanfaat bagi masyarakat luas nantinya.
Sebagai penyusun kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan.

Depok, November 2008


http://susipurwati.blogspot.com/2010/10/imunisasi-aktif-pasif.html

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu
ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi
seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap
suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga
untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka
masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya.
Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap
terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak.
Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita
suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada
penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B,
campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.
Macam-macam / jenis-jenis imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi pasif yang merupakan
kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit dan imunisasi aktif di mana kekebalannya harus
didapat dari pemberian bibit penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna
membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama baik yang lemah maupun yang kuat.
Teknik atau cara pemberian imunisasi umumnya dilakukan dengan melemahkan virus atau bakteri
penyebab penyakit lalu diberikan kepada seseorang dengan cara suntik atau minum / telan. Setelah
bibit penyakit masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh akan terangsang untuk melawan penyakit
tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi itu uumnya bisa terus ada di dalam tubuh orang yang
telah diimunisasi untuk melawan penyakit yang mencoba menyerang.

http://www.organisasi.org/1970/01/arti-definisi-pengertian-imunisasi-tujuanmanfaat-cara-dan-jenis-imunisasi-pada-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai