Anda di halaman 1dari 9

ANEMIA

DESKRIPSI PENYAKIT!
kondisi dimana jumlah eritrosit menurun / tidak mencukupi fisiologi
normal. Untuk
diagnosis anemia dapat dicapai melalui anamnesis, pemeriksaan fusik,
hitung darah rutin.
Penurunan kadar Hb, Hct, & Jumlah Eritrosit.
Penyakit ini sering terjadi pada wanita hamil.
KLASIFIKASI ANEMIA MENURUT ETIOPATOLOGIS!
Perdarahan
Akut hipovolemia
Kronik Anemia defisiensi besi
Peningkatan destruksi / penurunan masa hidup eritrosit
Anemia hemolitik intrinsik (intracorpuscular)
Kelainan membran sitoskeleton (sferositosis)
Kelainan enzim / metabolik (defisiensi G6PD)
Kelainan sintesis globin (thalassemia, Hb-pathy/sickle cell anemia,
HbC, HbE)
Anemia hemolitik ekstrinsik (ekstracorpuscular)
Anemia hemolitik imun
o Iso/Allo Immun Hemolytic (hemolitik diseases of the
newborn, transfusi)
o Autoimmun Hemolytic Anemia
o Drug-Induced
o Infeksi virus
Anemia hemolitik non-imun
o Mekanikal (penggunaan katup jantung buatan)
o Paparan kimia
o Parasit malaria
Kegagalan produksi eritrosit / hipoproliferatif
Penurunan produksi EPO / respon terhadap EPO (pada inflamasi penyakit
kronik, penyakit ginjal, endokrin)
Anemia Aplastik / Kerusakan sumsum tulang
Penggantian sumsum tulang (fibrosis, kanker)
Anemia defisiensi besi
Keracunan timbale
Anemia myelopthistic
Defisiensi nutrisi
Gangguan maturasi eritrosit
Cacat maturasi sitoplasma
Gangguan perkembangan globin (thalassemia), gangguan metabolisme
besi,
gangguan sintesis porfirin (Anemia Sideroblastik)
Gangguan maturasi sintesis DNA (Vit B12 & Asam folat)

KLASIFIKASI ANEMIA MENURUT MORFOLOGIS!


Anemia normositik normokromik,
Hb rendah
CV / MCH / MCHC normal
Contoh kasus:
Anemia dengan sumsum yang baik (Anemia hemolitik, Perdarahan akut)
Anemia dengan sumsum yang tidak baik (Fe, Penyakit kronik, Anemia
aplastik, Penurunan EPO)
Anemia makrositik normokromik,
Ukuran eritrosit > 8 m
Kandungan Hb normal
Jumlah eritrosit relatif rendah dibanding Hb
MCV & MCH meningkat , MCHC normal.
Makrositosis berhubungan dengan:
Sumsum yang megaloblastik (vit B12, asam folat, sintesis DNA)
Sumsum yang normoblastik (hemorrhage, hemolisis, vit.B12 & asam
folat,
penyakit hepar, alkoholisme, anemia aplastik, normal neonatus)
Anemia mikrositik hipokromik,
Ukuran eritrosit < 6 m
Pembentukan Hb tidak adekuat & terganggu
Hitung eritrosit relatif tinggi dibanding dengan Hb
MCV, MCH, &MCHC menurun
Peningkatan area pucat > 1/3
Terdapat pada:
Anemia defisiensi besi
Talasemia
Anemia penyakit kronik
Anemia sideroblastik
ANAMNESIS (TANDA GEJALA)!
Sindrom anemia (Hb<7g/dl): lemah-letih-lesu, tinnitus, mata
berkunang, kaki terasa
dingin, dyspnea, dispepsia
Gejala khas anemia spesifik:
Defisiensi zat besi: Dysphagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis,
koilonychia, pica
Anemia aplastik: riwayat perdarahan & tanda infeksi
Perhatikan gejala penyakit yang menyebabkan anemia!
DIAGNOSIS BANDING!
Thalassemia
Inflamasi kronik
Anemia aplastik, anemi defisiensi besi, anemia megaloblastik, anemia hemolitik

KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: Pucat, Lemah-Letih-Lesu
Status Gizi: Tingkat kesadaran: VITAL SIGN!
Tekanan Darah: hipotensi / normal
Nadi: bradicardia / normal
Respirasi: irregular / normal
Suhu: menurun
PEMERIKSAAN FISIK!
Kepala-Leher
Defisiensi zat besi: atrofi papil lidah, stomatitis angularis
Anemia megaloblastik: glositis, gangguan neurologik (defisiensi vit
B12)
Anemia hemolitik: ikterus
Thorax
Auskultasi paru dyspnea
Abdomen
Anemia hemolitik: splenomegali, hepatomegali
Ekstremitas
Defisiensi zat besi: koilonychias
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Screening test kadar Hb (HB TURUN), index eritrosit (HEMATOCRIT
TURUN),
hapus darah tepi. Kadar Hb Anemia:
Pria < 13 g/dl
Wanita < 12 g/dl
CBC (Complete Blood Count) / Automatic Hematologic Analyzer Leukosit,
Retikulosit, Eritrosit (ERITROSIT TURUN), Trombosit, LED
Pemeriksaan tambahan
Serum iron (TIBC, Transferin, Feritin) Anemia defisiensi besi
Folat, Vit B12, uji Schiling Anemia megaloblastik
Bilirubin serum, ujia Coomb, elektroforesis Hb Anemia hemolitik
Biopsi sumsum tulang Anemia aplastik
MANAJEMEN!
Dipentingkan pada pengobatan penyakit yang menyebabkan anemia
Pemberian pengobatan sesuai jenis anemia (suplemen Fe, B12, Asam
folat, transfusi
darah)
EDUKASI & PREVENTIF!
Tergantung jenis anemia (konsumsi Fe, vit B12, asam folat, dll)
Jaga kesehatan tubuh (olahraga)

IRON DEFICIENCY ANEMIA


MACAM-MACAM GANGGUAN METABOLISME BESI!
Anemia defisiensi besi
Kasus anemia paling banyak!
Saat defisiensi, terjadi beberapa stadium:
Stadium 1 (prelatent): Feritin turun
Stadium 2 (laten): Feritin turun, TIBC naik, Serum besi turun
Stadium 3 (Anemia defisiensi besi)): Feritin turun, TIBC naik, Serum
besi turun, Hb turun
Anemia penyakit kronik
Anemia sideroblastik (keracunan timbal, defisiensi porfirin)
Kelebihan besi
TAHAP-TAHAP ANEMIA DEFISIENSI BESI!
Pre-latent Penurunan cadangan besi (<100mg), TIBC normal (360-390),
Saturasi (2030), Serum feritin (<20)
Latent Penurunan cadangan besi (0mg), penurunan serum besi (<60),
TIBC (>390),
Saturasi (<15), Serum feritin (<12)
Anemia Penurunan cadangan besi (0mg), penurunan serum besi (<40),
TIBC (>410),
Saturasi (<10), Serum feritin (<12), penurunan Hb
PENYEBAB ANEMIA DEFISIENSI BESI!
Kehilangan darah kronik (penyakit GIT, aspirin, menstruasi, hemoptisis
rekuren)
Peningkatan kebutuhan besi (kehamilan, terapi anemia megaloblastik)
Malabsorbsi (gastrektomi, sindrom malabsorbsi) & Defisiensi diet
ABSORBSI DIET ZAT BESI NORMAL!
Terjadi pada jejunum bagian usus atas
Intake: 10-20 mg, yang diserap hanya sekitar 1-2 mg/hari.
Jika terdapat peningkatan kehilangan zat besi (menstruasi), maka
tubuh akan
mengkompensasi dengan peningkatan absorbsi zat besi menjadi
sekitar 2-3mg. Namun
maksimal tubuh mengabsorbsi zat besi hanya sekitar 4mg.
Tidak semua besi didapat dari makanan akan diabsorbsi, karena sekitar
70% total besi
tubuh terkandung didalam eritrosit.
Absorbsi besi dalam bentuk Fe3+ & heme di jejunum sekitar 1-2mg Fe3+
harus diubah
menjadi Fe2+ dan disimpan dalam sel dalam bentuk ferritin di hati sebesar
3-5mg. Jika besi
ingin dimasukkan dalam sirkulasi, maka besi diubah menjadi Fe2+ untuk
dikat oleh transferin

dalam plasma. Transferin nantinya akan menempel di reseptor sel


prekursor eritroid, didalam
sel prekursor itu, besi akan dilepas akibat perubahan pH, selanjutnya besi
akan dikonsumsi oleh
sel prekursor eritroid di mitokondria untuk sintesis heme, sehingga
membentuk eritrosit.
Besi juga akan hilang apabila ada kerusakan dari sel atau sel yang
mati, sistem ini juga
merupakan homeostasis, jika defisiensi besi maka sel yang dilepas hanya
sedikit. Namun bila
kelebihan besi, maka sel yang dilepas juga banyak.
yudaherdantoproduction

www.yudaherdanto.com

90
ANAMNESIS ANEMIA DEFISIENSI BESI?
Lemah-letih-lesu & Kepala terasa ringan
Tanda penurunan oksigen jaringan (dyspnea, angina, palpitasi)
Intelektual menurun & Pica (indiskriminasi makan)
PEMERIKSAAN FISIK ANEMIA DEFISIENSI BESI?
Pucat
Koilonychia, lidah halus, stomatitis, angular chelitis, atrofi papil lidah
Gagal jantung
PEMERIKSAAN LABORATORIUM ANEMIA DEFISIENSI BESI
Serum besi Pelepasan besi dari transferin menggunakan asam, yang
kemudian dapat
diukur kompleks warnanya dengan ferrozine
TIBC Pengukuran transferin tidak langsung, serum sampel
disaturasi dengan zat
besi untuk mengikat pada tranferin. Kelebihan zat besi diambil dan
dilakukan pelepasan
zat besi dari transferin menggunakan asam, yang kemudian diukur kompleks
warnanya
dengan ferrozine.
Saturasi transferring [Serum besi (mg/dl) / TIBC (mg/dl)] x 100%
Ferritin diukur dengan immunoassay
sTfR tergantung pada ketersediaan zat besi untuk erythropoiesis, karena
uptake zat
besi dikontrol oleh ekspresi dari transferin reseptor
TABEL HASIL LABORATORIUM ANEMIA DEFISIENSI BESI!
Parameter Anak Pria dewasa Wanita dewasa
Hb (g/dL) <11 (11) <13 <12
MCV (fL) <70 (70-100) <80 (80-95)
MCH (pg) <32 <27 (27-34)
RDW (%) 15 (<15) 16 (<16)

SI (g/dL) <40 (11660) <60 (60-150)


TIBC(g/L) 410 (33030) >400 (250-435)
%sat <10 (3515) <16 (20-50)
SF (g/L) <12 (10060) <50 (40-340) <15 (15-150)

yudaherdantoproduction

www.yudaherdanto.com

91
UJI HEMOSIDERIN SEBAGAI DIAGNOSIS!
Merupakan gold standard karena melakukan evaluasi langsung pada
simpanan besi
didalam sumsum tulang yang kemudian di cat dengan prussian blue
Hasil: bernilai 0 (tidak ada besi), + (penurunan), +2&3 (normal), +4
(meningkat)
Kelemahan: Invasif, Waktu lama, Semi-kuantitatif
TERAPI PENGGANTIAN BESI SEBAGAI DIAGNOSIS!
Merupakan diagnosis klinik
Dosis: Dewasa (180mg/hari), Anak (6mg/hari)
Jika Hb meningkat 1-2 g/dl, setelah terapi selama 4 minggu maka
merupakan
diagnosis defisiensi besi
MENGHITUNG DEFISIT BESI TOTAL!
Defisit besi (mg) = Defisit-Hb (g/dL) x BB (kg) x 0,65 (dL/kg) x 3,4 (mg/g)
Volume darah 65ml/kg atau 0,65dl/kg
1 gram Hb = 3,4mg zat besi
PEMERIKSAAN MIKROSKOP ANEMIA DEFISIENSI BESI!
Anisositosis (RDW meningkat)
Poikilositosis (Ada sel yang berbentuk ellips, fragmen & pensil)
Mikrositik Hipokromik
DD: Thalassemia & Inflamasi kronik

MANAJEMEN ANEMIA DEFISIENSI BESI

PRINSIP MANAJEMEN ANEMIA DEFISIENSI BESI!


Terapi penyakit yang mendasari
Terapi hematinic
Suatu agen yang dapat meningkatkan kualitas darah (Hb atau
eritrosit)
Contoh: Zat besi, Asam folat, Vit. B12
Lanjutkan terapi setelah kadar Hb normal
MACAM-MACAM TERAPI BESI!
Terapi besi Oral
Terapi besi Parenteral
TERAPI BESI ORAL
Pilihan terapi besi (garam ferrous) melalui oral dalam bentuk Fe2+ (ferro)

Dosis sekitar 150-300mg/hari (1jam sebelum makan)


Dosis awal 200mg 3x/hari, jika terdapat gangguan GIT maka diturunkan
menjadi 200mg 2x/hari
Jika masih ada gangguan, sediaan diganti menjadi obat slow-release.
Ferrous Gluconate (5 tablet/hari), Ferrous fumarate (3 tablet/hari), Ferrous
Sulfat (3 tablet/hari) selama 3-6 bulan
yudaherdantoproduction

www.yudaherdanto.com

92
Bentuk sediaan garam ferrous tunggal:
Cairan/Elixir Fe-Sulfat, Fe-Fumarate, Fe-Suksinat, Fe-Glisin Sulfat.
Tablet atau kapsul Fe-Sulfat, Fe-Fumarate, Fe-Glukonat
Slow-release tablet atau kapsul (tidak disarankan karena absorbsinya
tidak
mencukupi, hal ini karena absorbsi zat besi terjadi pada jejunum). FeSulfat, Fe-Fumarate, Fe-Glisin Sulfat
Kombinasi garam ferrous dengan asam folat untuk ibu hamil
(mencegah anemia
megaloblastik)
Tablet atau kapsul Fe-Sulfat, Fe-Fumarate, Fe-Gluconate, Fe-Glisin Sulfat
Slow-release tablet atau kapsul Fe-Sulfat
Kombinasi garam ferrous dengan vitamin & mineral
Tablet atau kapsul Fe-sulfat, Fe-fumarate
Slow-release tablet atau kapsul Fe-sulfat
Fe-gluconate & fumarate lebih efektif daripada Fe-Sulfat

EFIKASI TERAPI BESI ORAL!


Tergantung pada jumlah kandungan besi yang dilepas pada daerah utama
absorbsi besi
(jejunum bagian atas)
Lebih menguntungkan penggunaan kapsul atau tablet, penggunaan
obat slow-release
lebih banyak digunakan pada pasien dengan gangguan GIT.
KEPUASAN PASIEN TERAPI BESI ORAL!
Obat tablet / kapsul lebih murah disbanding obat slow-release
Pasien lebih menyukai terapi besi 1x/hari dibanding 3x/hari atau lebih
menyukai obat
slow-release.
EFEK SAMPING TERAPI BESI ORAL!
Nyeri epigastric hingga perdarahan
Mual & perut tidak nyaman
Diare & Konstipasi
Hipotensi & lethargy
Kondisi life threatening 12-24 jam setelah konsumsi (koma, kejang,
gagal jantung,

edema paru, hipoglikemia, asidosis metabolic)


Stenosis pyloric (1 bulan) Heartburn
Lethal!!! jika memakan besi 200-300mg/kg
INTERAKSI OBAT ATAU ZAT LAIN TERHADAP ZAT BESI ORAL!
Penggunaan antacid dapat menghambat absorbsi zat besi
Konsumsi vitamin C membantu absorbsi zat besi
MONITOR TERAPI BESI
Bulan 1: Cek retikulosit
Akhir Bulan 2: Cek Hb (seharusnya meningkat 1 g/dl)
yudaherdantoproduction

www.yudaherdanto.com

93
Bulan 3,4,5: Dilanjutkan terapi
Akhir bulan ke-5: Cek Hb (seharusnya menjadi normal)
Bulan 6,7,8: Dilanjutkan terapi
Akhir bulan ke-8: terapi dihentikan
Akhir bulan ke-12: Cek Hb (seharusnya tetap normal)
KEGAGALAN TERAPI BESI ORAL!
Farmatika karena penggunaan bentuk sediaan slow-release,
menyebabkan absorbsi
tidak mencukupi
Farmakokinetika karena kondisi malabsorbsi (pada kondisi
achlorhydria, sehingga
besi bentuk ferric tidak dapat diubah menjadi bentuk ferrous, namun
kondisi ini tidak
bermasalah pada terapi obat besi)
Kehilangan besi yang berlebihan secara terus menerus (perdarahan
besar)
Salah diagnosis
TERAPI BESI PARENTERAL
Iron dextran IM / IV (50mg/ml) dosis rekomendasi 100mg
Besi yang akan diinjeksi [mg] = (15 - nilai Hb) x BB [kg] x 3
Iron sorbitol IM
Administrasi intravena jarang dilakukan karena dapat memberikan reaksi
alergi berat
PREVENSI ANEMIA DEFISIENSI BESI!
Meningkatkan diet heme
Heme: daging, ikan, ayam/unggas
Non-heme: sayur, suplemen besi, produk hewan
MANAJEMEN OVERLOAD BESI!
GASTRIC LAVAGE dengan Na-Bicarbonate (mengatasi asidosis)
Administrasi DEFEROXAMINE (antidote besi). Terapi ini sangat berguna
pada pasien
yang tidak dapat diterapi phlebotomy.

KONDISI YANG MENYEBABKAN OVERLOAD IRON!


Hemochromatosis herediter
Thalassemia, Sideroblastic anemia, Myelodisplastic syndrome, Congenital
dyserythropoiesis anemia.
Anemia hemolitik (spherocytosis, kelebihan transfusi besi)
Anemia hemolitik akibat obat:
Immune (Cephalosporins, Quinine, Penicillins, Sulphonamide)
Autoimmune (L-Dopa, Mefenemic acid, Phenacetin)
Berhubungan dengan G6PD (anti-malaria, analgesic, chloramphenicol,
probenecid, dimercaprol)
yudaherdantoproduction

www.yudaherdanto.com

94
REFERENSI
Panduan Pelayanan Medik PAPDI
Current Medical Diagnosis & Treatment 2008
Buku ajar ilmu penyakit THT FKUI
www.who.int
www.nlm.nih.gov
en.wikipedia.org
www.emedicinehealth.com
www.emedicine.medscape.com
www.patient.co.uk
Integrative medicine access
Expert lecture FK-UGM

Anda mungkin juga menyukai