Anda di halaman 1dari 19

BAB I

STATUS PEDIATRIK
I.

IDENTIFIKASI

II.

Nama

: An.P

Umur

: 3 tahun, 6 bulan

Jenis Kelamin

: Perempuan

Bangsa

: Indonesia

Agama

: Kristen

Alamat

: Perum Beliung Indah

MRS tanggal

: 8 Desember 2014

ANAMNESA

A.

Diberikan oleh

: Ibu pasien

Tanggal

: 9 Desember 2014
Riwayat Penyakit Sekarang

1. Keluhan utama MRS

: Kejang 1 kali

2. Keluhan tambahan

: Demam tinggi dan muntah

3. Riwayat Perjalanan Penyakit :


Anak mengalami demam tinggi, demam dirasakan terus menerus dan
tidak turun setelah diberi obat penurun panas. Menggigil disangkal,
berkeringat disangkal, mimisan disangkal, gusi berdarah disangkal, bintikbibtik merah tidak ada. Anak mengeluh sakit kepala.
Anak mengalami muntah lebih dari tiga kali, muntah berisi air dan sisa
makanan yang dimakan. Darah tidak ada. Anak memuntahkan apa yang
dimakan.
Anak mengalami kejang satu kali dengan jangka waktu 10 menit. Anak
dibawa orang tua ke IGD RS Abd. Manaf. Setelah kejang anak terlihat
lemas dan terjadi penurunan kesadaran.

Diare tidak ada, batuk ada, pilek ada, buang air kecil biasa.
Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit
1. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Masa kehamilan

: Aterm

Partus

: Pervaginam

Tempat

: Klinik

Ditolong oleh

: Bidan

Tanggal

: 27 Mei 2011

BBL

: 3300 gram

PB

: 47 centimeter

2. Riwayat Makanan
ASI

:-

Susu Botol/kaleng

: + ( 0 - sekarang )

Bubur Nasi

: + ( mulai dari usia 8 bulan )

Nasi TIM/lembek

: + ( mulai dari usia 10 bulan )

Nasi Biasa

: + ( mulai dari usia 12 bulan )

Daging, Ikan dan telur

: + ( mulai dari usia 12 bulan )

Tempe dan Tahu

: + ( mulai dari usia 12 bulan )

Sayur

: + ( mulai dari usia 12 bulan )

Buah

: + ( mulai dari usia 12 bulan )

Kesan

: kualitas dan kuatitas gizi cukup

3. Riwayat Imunisasi

BCG : + (usia 3 bulan )

Campak : +

Polio : + (usia 0 bulan )

Hepatitis : + (usia 0 bulan )

DPT : +

Kesan

: Imunisasi dasar
lengkap

4. Riwayat Keluarga :
Perkawinan

:-

Umur

:-

Pendidikan

: Belum sekolah

Saudara

:-

5. Riwayat Perkembangan Fisik


Gigi Pertama

: + ( usia 5 bulan )

Berbalik

: + ( ibu lupa umurnya)

Tengkurap

: + (ibu lupa umurnya)

Merangkak

: + ( ibu lupa umurnya)

Duduk

: + ( umur 6 bulan)

Berdiri

: + (umur 6 bulan)

Berjalan

: + (umur 15 bulan)

Berbicara

: + (umur 9 bulan)

Kesan

: perkembangan sesuai

6. Riwayat Perkembangan Mental


Isap Jempol

:-

Ngompol

:+

Sering mimpi

:+

Aktifitas

: Cukup Aktif

Membangkang

:-

Ketakutan

:+

7. Status gizi
BB/U ( 13kg / 3 tahun )

: gizi baik (-2 sd - +2 sd )

TB/U (95 cm/ 3 tahun)

: tinggi (-2 sd - +2 sd)

BB/TB (13 kg / 95 cm )

: normal (-2 sd - +2 sd)

8. Riwayat Penyakit yang pernah di derita


Parotitis

:-

Muntah berak : +

Pertusis

:-

Asma

:-

Difteri

:-

Cacingan

:-

Tetanus

:-

Patah tulang

:-

Campak

:-

Jantung

:-

Varicella

:-

Sendi bengkak: -

Thypoid

:-

Kecelakaan

:-

Malaria

:-

Operasi

:-

DBD

:-

Keracunan

:-

Demam menahun

:-

Sakit kencing : -

Radang paru

:-

Sakit ginjal

:-

TBC

:-

Kejang

:-

Perut Kembung

:-

Lumpuh

:-

Alergi

:-

Otitis Media : -

Batuk/pilek

:+

III. PEMERIKSAAN FISIK


A.

PEMERIKSAAN UMUM (9 Desember 2014 )

Keadaan umum

: tampak sakit sedang

Kesadaran

: compos mentis

Posisi

: berbaring

BB

: 13 kg

PB

: 95 cm

Gizi

: baik

Edema

:-

Sianosis

:-

Dyspnoe

:-

Ikterus

:-

Anemia

:-

Suhu

: 38,4 C

Respirasi

: 28 x/ menit

Tipe pernapasan

: thorakoabdominal

Turgor

: baik

Tekanan darah

:-

Nadi

: 120x/i

Frekuensi

: 120x/ i

Regularitas

: teratur

Equalitas

: sama

Pulsus defisit

:-

Pulsus Alternan

:-

Pulsus paradox

:5

Pulsus tardus

:-

Pulsus magnus

:-

Pulsus celler

:-

Pulsus parvus

:-

Pulsus trigeminus

:-

Pulsus bigerminus

:-

Kulit
Warna

: sawo matang

Vesikula

:-

Hipopigmentasi : -

Pustula

:-

Hiperpigmentasi: -

Sikatriks

:-

Ikterus

:-

Edema

:-

Bersisik

:-

Eritema

:-

Makula

:-

Haemangiom

:-

Papula

:-

Ptechiae

:-

B. PEMERIKSAAN KHUSUS (9 Desember 2014)


KEPALA
Bentuk

: normocepali

Rambut

: lurus

Warna

: hitam

Lingkar kepala

: 50 centimeter

Mudah Rontok

:-

Kehalusan

: halus

Alopesia

:-

Sutura

: menetap

Fontanella mayor

:-

Fontanella minor

:-

Cracked pot sign

:-

Cranio tabes

:-

MUKA

ALIS

Roman muka

: dbn

Kerapatan

: dbn

Bentuk muka

: dbn

Mudah rontok

:-

Sembab

:-

Alopesi

:-

Simetris

:+

MATA
KELOPAK MATA

Sorot mata: biasa

: dbn

Hipertelorisme

:-

Cekung

:-

Sekret

:-

Edema

:-

Epifora

:-

Ptosis

:-

Pernanahan

:-

Lagoftalmus

:-

Endophthalmus

:-

Kalazion

:-

Exophthalmus

:-

Ektropion

:-

Nistagmus

:-

Enteropion

:-

Starbismus

:-

Haemangioma

:-

Hordeolum

:-

KONJUNGTIVA
Pelebaran Vena

:-

Refleks

:-

PerdarahanSubkonjungtiva

:-

SKLERA

Infeksi

:-

Ikterus

Bitot Spot

:-

Xerosis

:-

IRIS

Ulkus

:-

Bentuk

: bulat

Warna

: hitam

:-

PUPIL
Bentuk

: simetris

Ukuran

: cukup

Isokor

:+

Refleks Cahaya Menurun

:-

Refleks cahaya tdk langsung : +/+


TELINGA

Katarak : Nyeri tekan mastoid : -

Bentuk

: simetris

Kebersihan

: cukup

Sekret

:-

Bentuk

Tophi

:-

Saddle Nose : -

Membran tympani : sulit dinilai

Nyeri tarik Daun telinga : HIDUNG

Gangren

: simetris

:-

Coryza

:-

Epistaksis

Mukosa Edem : -

:-

Deviasi Septum : -

MULUT
BIBIR
Bentuk

: dbn

Warna

: dbn

Ukuran

: dbn

Ulkus

:-

Cheitosis

:-

Sianosis

:-

Labioschiziz

:-

Bengkak

:-

Vesikel

:-

Oral trush

:-

Trismus

:-

Bercak koplik

:-

FARING-TONSIL

Palatoschizis

:-

Warna

: dbn

hiperemis

:+

Edema

:-

GIGI
Kebersihan

: cukup

Selaput

:-

Karies

:+

Pembesaran tonsil

Hutchinson

:-

Ukuran

Gusi

: dbn

Simetris

: T3-T3
: dbn
:+

LIDAH
Bentuk

: dbn

Gerakan

: dbn

Tremor

:-

Warna

: normal

Selaput
Hiperemis

: dbn

Makroglosia : Atrofi papil

:-

:-

LEHER

10

INSPEKSI
Struma

:-

Bendungan vena

:-

Pulsasi

:-

Limphadenopati

:-

Tortikolis

:-

Bullneck

:-

Parotitis

:-

PALPASI
Kaku kuduk

:-

Pergerakan

:-

Struma

:-

THORAK DEPAN DAN PARU


Inspeksi Statis

Bentuk

: simetris

Sternum

: dbn

Simetris

: (+)

Bendungan vena

: dbn

Vousure cardiac : (-)

Tumor

: (-)

Clavikula

Sela iga

: (-)

: dbn

Inspeksi Dinamis
Bentuk pernapasan

: torakalabdomino

Retraksi

: (-)

Palpasi
Nyeri tekan

: (-)

Fraktur iga

: (-)

Krepitasi

: (-)

11

Perkusi
Bunyi ketuk

: sonor

Batas paru-hati

: dbn

Nyeri ketuk

: (-)

Peranjakan

: dbn

Auskultasi
Bunyi napas pokok

: vesikuler Bunyi napas tambahan (-)

Jantung
Inspeksi
Vousure cardiac

: (-)

Ictus cordis

: tidak tampak

Pulsasi jantung

: tidak tampak

Palpasi
Ictus cordis

: dbn

Aktivitas jantung ka

: dbn

Thrill

: (-)

Aktivitas jantung ki

: dbn

Defek pulmonum

: (-)

Perkusi
Batas kiri

: dbn

Batas atas

: dbn

Batas kanan

: dbn

Batas bawah

: dbn

Auskultasi
Bunyi jantung I

: regular

Bunyi jantung II

: regular

Bising jantung

: (-)

THORAK BELAKANG
Inspeksi Statis
Bentuk

: simetris

Khiposis

: (-)

Proc. Spinosus : dbn

Lordosis

: (-)

Scapula

: dbn

Gibus

: (-)

Skoliosis

: (-)

Palpasi

: tidak dilakukan

Perkusi

: tidak dilakukan

Auskultasi

: tidak dilakukan

12

ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk

: simetris

Gambaran usus

Spider nevi

: (-)

Gamb. peristaltik usus : (-)

Bendungan vena: (-)

: (-)

Turgor

: baik

Palpasi
Nyeri tekan

: (-)

Defans muskular

: (-)

Nyeri lepas

: (-)
: (+)

Shifting dullness

: (-)

: (+) N

Ascites

: (-)

: (-)

Nyeri tekan

: (-)

: (-)

Nyeri tekan

: (-)

: (-)

Nyeri tekan

: (-)

Perkusi
Timpani
Auskultasi
Bising usus
HEPAR
Pembesaran
LIEN
Pembesaran
GINJAL
Pembesaran

LIPAT PAHA DAN GENITAL


Kulit

: dbn

Desensus testikulorum

: dbn

Kel. Getah bening

: dbn

Genitalia

: dbn

Edema

: (-)

Anus

: dbn

Sikatrik

: (-)

EKSTREMITAS
Bentuk

: simetris

Edema

: (-)

Deformitas

: (-)

Tropi

: (-)

13

Pergerakan

: bebas

Chorea

: (-)

Tremor

: (-)

Lain-lain

: (-)

14

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Darah Rutin (8 Desember 2014)
WBC : 11,7 103/mm3
(3,5-10,0 103/mm3)
RBC : 4,26 106/mm3 (3,80-5,80 106/mm3)
HGB : 10,6 g/dl
(11,0-16,5 g/dl)
HCT : 33,6 %
(35,0-50%)
3
3
PLT
: 276 10 /mm
(150-390 103/mm3)
PCT
: 0.201%
(0,100-0,500 %)
3
MCV : 79 m
(80-97 m3)
MCH : 24,8 pg
(26,5-33,5 pg)
MCHC : 31,5 g/dl
(31,5-35,0 g/dl)
RDW : 15,2 %
(10,0-15,0 %)
3
MPV : 7,3 m
(6,5-11,0 m3)
PDW : 15,3%
(10,0-18,0 %)
Diff:

% LYM : 52,0 %
(17,0-48,0 %)
% MON : 12,3 %
(4,0-10,0 %)
% GRA : 35,7 %
(43,0-76,0 %)
# LYM : 6,0 103/mm3 (1,2-3,2 103/mm3)
# MON : 1,4 103/mm3
(0,3-0,8 103/mm3)
# GRA : 4,3 103/mm3
(1,2-6,8 103/mm3)

V.

PEMERIKSAAN ANJURAN
- Elektrolit

VI.

DIAGNOSIS BANDING
- Kejang demam simpleks ec ISPA
- Gangguan elekrolit

VII.

DIAGNOSIS KERJA
- Kejang demam simpleks ec ISPA

VIII. PENATALAKSANAAN
A. Suportif
- Bebaskan jalan nafas
- Berikan oksigen
- Tirah baring
B. Medikamentosa
- IVFD Dex 5% NS 15 tts/i
- Inj. Ampicilin 2x 625 mg
- Diazepam rektal 10 mg
- Parasetamol syrup 3x150 mg

IX.

Prognosis
Ad vitam

: bonam

Ad fungsionam

: dubia ad bonam

BAB IV
ANALISIS KASUS
Pada kasus ini diagnosis pasien adalah kejang demam simpleks ec ISPA.
Untuk menegakkan diagnosis kejang demam simpleks ec ISPA dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik-Penunjang, DD, Treatment
Gejala yang ditemukan pada pasien ini adalah pada anak mengalami demam
tinggi, tapi tidak diukur oleh ibunya. Setelah demam tinggi baru diikuti muntah
dan kejang lebih dari 10 menit langsung dibawa oleh orang tua anak ke rumah

sakit. Ketika di IGD suhu tubuh diukur oleh ibunya 39,0 oC, setelah kejang anak
terlihat lemah dan dan kesadaran anak menurun.
Dari anamnesis menunjukan gejala dari kejang demam simpleks dimana lama
kejang kurang dari 15 menit, berlangsung satu kali atau tidak berulang dalam 24
jam dan kejang tanpa gerakan fokal.
Pada pemeriksaan fisik yang mencolok adalah demam disertai batuk. Pada
kejang demamnya tidak meninggalkan gejala sisa.
Untuk pemeriksaan penunjang menunjukan adanya peningkatan leukosit yaitu
11.000 yang menunjukan adanya infeksi pada anak dan dicurigai penyakit infeksi
yang lain agar dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya. Untuk itu perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya. Misalnya urin rutin dan kultur urin

Adapun hal yang dapat menjadi diagnosa banding pada pasien ini adalah :
a. Gangguan elektrolit
dimana jika adanya gangguan elektrolit dapat mengakibatkan terjadinya
kejang. Jika terdapat gangguan elektrolit maka diganosis kejang deman
disingkirkan.
b. Infeksi saluran kemih
Adanya infeksi pada anak perlu dicurigai adanya ISK, apalagi pada anak
ISK terkadang Asimtomatis, maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang
lain untuk menyingkirkan DD ini.
Pengobatan Kejang demam bersifat suportif. Pasien disarankan untuk
melakukan tirah baring, untuk mengobservasi demam dan kejangnya. Kemudian
dapat diberikan edukasi kepada orang tua anak agar ketika badannya panas segara
diberikan penurun panas agar dapat menghindari kejang. Atau jika telah terjadi
kejang perlu diberikan obat pemutus kejang secepat mungkin atau dibawa ke
pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Pada anak ini pengobatan yang diberikan sesuai dengan gejala dan klinis yang
ada diberikan paracetamol untuk penurun panas (anti piretik) dengan dosis 10-15
mg/kg BB/x. BB anak 13 kg, butuh 10 x 7,5 = 130 mg, bulatkan menjadi 150 mg
karena range dosis sampai 15 mg. kemudian diberikan antibiotik ampisilin 2x 625
mg perhari dikarenakan adanya infeksi dengan dosis 5mg/kg BB intravena. BB

anak 13 kg, butuh 5 x 13 = 65 mg. diberikan satu kali satu hari. Diberikan
diazepam rektal dengan , diazepam dapat diberikan per rektal dengan dosis 5 mg
bila berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg pada berat badan lebih dari 10 kg
bila terjadi kejang untuk memutus kejang.

BAB V
KESIMPULAN
Telah dilaporkan kasus seorang anak perempuan, 3 tahun 6 bulan, yang
didiagnosis dengan kejang demam simpleks. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis terdapat kejang 1 kali kurang dari 15 menit. Pemeriksaan fisik
didapatkan penderita demam dan dengan pemeriksaan penunjang laboratorium
leukositosis. Namun, pada pasien ini belum dilakukan pemeriksaan urin rutin dan
pemeriksaan kultur urin.

Anda mungkin juga menyukai