Anda di halaman 1dari 2

Penjelasan Peta Konsep atmosfer

Aktivitas manusia di bumi telah berpengaruh terhadap bumi dan mengubahlapisan


bumi serta menambah karbondioksida ke dalam lapisan atmosfir. Untuk mengetahui
akibat-akibat yang disebabkan oleh manusia terhadap sistem atmosfir bumi,kita
harus mengkaji keseimbangan energi global secara detail. Keseimbangan
energiglobal dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya oleh sistem energi global
dan radiasinet.Sistem energi global dipengeruhi oleh energi matahari di atmosfir.
Aliran energidari matahari yang melewati atmosfir adalah sistem yang kompleks.
Ketika mempelajarialiran energi yang beredar diantara matahari, lapisan bumi, dan
atmosfir, kita jugamempelajari bagaimana proses tersebut berjalan.Energi matahari
yang turun ke atmosfir, tidak semuanya sampai ke permukaan bumi. Sebagian
hilang di atmosfir dan sebagiab lagi sampai ke permukaan bumi. Hal itu juga
tergantung cuaca yang ada di bumi. Ketika kondisi cuaca cerah, sekitar tiga
persenenergi matahari yang melewati atmosfir akan mengalami penyebaran dan
mengalamirefleksi difusi. Kemudian sekitar tujuh belas persen akan mengalami
penyerapan olehmolekul dan awan sehingga energi matahari yang sampai ke tanah
sekitar delapan puluh persen.Lain halnya dengan kondisi cuaca yang berawan.
Energi matahari akanmengalami refleksi oleh awan sekitar tiga puluh sampai enam
puluh persen. Kemudainmengalami penyerapan oleh awan sekitar lima sampai 20
persen sehingga energimatahari yang mencapai permukaan bumi sekitar 45 sampai
10 persen. Energi yangmengalami refleksi difusi maupun refleksi oleh awan akan
dipantulkan kembali keruang angkasa.Sistem energi global juga dipengaruhi oleh
albedo. Albedo adalah proporsienergi gelombang pendek radiasi tersebar ke atas
oleh permukaan disebut albedo.Albedo dapat dibedakan menjadi albedo tinggi (0.45
sampai 0.85) dan albedo rendah(0.02 sampai 0.03). Albedo tinggi berarti
merefleksikan kembali banyak energisehingga hanya sedikit menyerap energi
matahari. Albedo tinggi dapat terjadi pada es

IONOSFER
onosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari. Lapisan ini berperan
penting bagi keelektrikan atmosfer dan membentuk batas dalam lapisan magnetosfer. Fungsi
utamanya, di antara fungsi-fungsi yang dimilikinya, adalah mempengaruhi rambatan radio ke
tempat-tempat yang jauh di muka bumi.
Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan pelindung bumi
dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan
ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis
terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut
Meteorit. Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi
pada lapisan ini. Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfer Lapisan Termosfer
Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar
650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juga disebut

lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses
pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan
menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan
meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
1. Lapisan ozon Terletak antara 80 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat
terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan ozon. mempunyai sifat
memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar 70 C sampai +50 C .
2. Lapisan udara F Terletak antara 150 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara
appleton.
3. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya
lapisan ini antara 400 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga
suhunya mencapai 1200 C .

Konsep daerah aliran sungai


Pengertian DAS yang banyak dikenal pada bidang kehutanan, adalah wilayah/daerah yang
dibatasi oleh topografi alami yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga semua air yang
jatuh pada daerah tersebut akan keluar dari satu sungai utama. Sedangkan pengelolaan DAS
diartikan sebagai upaya manusia di dalam mengendalikan hubungan timbal balik antara sumber
daya alam dengan manusia dan segala aktifitasnya sehingga terjadi keserasian ekosistem serta
dapat meningkatkan kemanfaatan bagi manusia..
Tujuan dari pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada dasarnya adalah pemanfaatan
sumberdaya alam dilakukan dengan terlanjutkan (sustainable) sehingga tidak membahayakan
lingkungan lokal, regional, nasional dan bahkan global. Tujuan ini sangat mulia dan harus
didukung oleh seluruh umat manusia. Oleh karena itu masalahnya bukanlah pada tujuan
pengelolaan
DAS,
tetapi
bagaimana
cara
mencapai
tujuan
tersebut.
Konsep Partisipasi

Anda mungkin juga menyukai