iBT Otodidak
By Cak Shon
kawan, kebanyakan persiapan terbarat untuk sekolah ke luar negeri adalah persiapan
Bahasa Inggris. Tidak semua ditakdirkan memiliki kecerdasan verbal-linguistic yang bagus,
sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk mendapatkan score IELTS / TOEFL iBT yang
biasa menjadi persyaratan kampus-kampus di luar negeri maupun sponsor beasiswa.
grammatical error, kohesi dan koherensi. Semakin banyak berlatih, sampean akan semakin
mahir.
Untuk, latihan speaking, sampean bisa meminta tolong teman sampean untuk menginterview
sesuai dengan daftar pertanyaan yang ada di buku IELTS. Dan jangan lupa rekamlah jawaban
speaking sampean. Selain latihan under time pressure, sampean juga bisa menilai sendiri
rekaman speaking sampean. Biasanya, sering kali dalam speaking kita tidak sadar telah
melakukan banyak sekali grammatical error, seperti penggunaan article a, an, the, dan
akhiran -s, -es, -ed yang seringkali tidak terdengar. Sehingga tidak bisa dibedakan bentuk
present atau past tense nya. Ini sangat wajar, karena bahasa ibu kita tidak lazim menggunakan
article maupun bentuk lampau. Lakukan rekaman sebanyak-banyaknya (tidak perlu beli
recorder, sampean bisa pakek smartphone ataupun handphone China juga bisa buat rekaman
kok :D), sampai sampean terbiasa.
Darimana sampean harus memulai ?
Jika sampean baru pertama kali mengenal IELTS, karena biasanya hanya tahu test TOEFL
paper base yang sudah tidak bisa dipakai lagi di Eropa, US, dan Australia, tes IELTS sangat
berbeda dengan TOEFL paper base. Saya juga, baru tahu test IELTS ketika persiapan
berangkat ke Inggris. Format dan Bentuk soanya totally different. Tapi menurut saya, test
IELTS ini lebih humanis dan lebih mencerminkan kemampuan bahasa Inggris kita
sebenarnya. Lebih humanis, karena akan dinilai oleh manusia beneran, tidak dinilai oleh
mesin atau komputer. Tes listeningnya pun lebih menyenangkan, karena context base. Lebih
mencerminkan kenyataan, karena apa yang diujikan dalam tes IELTS ini benar-benar
dibutuhkan ketika sampean belajar di kampus yang sampean tuju. So, belajar persiapan tes
IELTS ini sebenarnya bukan sekedar mendapatkan selembar score IELTS, tapi lebih
mempersiapkan bagaimana sampean akan hidup di kampus luar negeri sampean kelak.
Jadi, dari mana sampean harus memulai? Agar belajar terasa menyenangkan, untuk
pemula, mulailah belajar dari video series IELTS Preparation Oleh Magot Politis.
Selain mbaknya cantik dan sedap dipandang, cara penyampaianya pun sangat enak
dan menyenangkan untuk diikuti. Ada sekitar 82 video series yang akan membuat
sampean terbiasa dengan apa dan seperti apa tes IELTS itu.
Setelah, memiliki gambaran umum apa itu tes IELTS. Selanjutnya adalah mulai
dengan memahami teori dari ebook yang ada. Teori meliputi grammar, teknik
membaca, dan academic writing. Pahami konsep-konsep penting, yang di expect dari
test IELTS ini. Belajarlah teori sampai sampean merasa eneg.
Belajar teori sering kali terasa, membosankan, karenanya setelah merasa eneg,
berpindahlah ke LATIHAN sebanyak-banyak nya. Di masing-masing ebook
dilengkapi dengan file audio untuk listening dan kunci jawaban.
Jika sudah memahami teori, dan terbiasa dengan format test IELTS, selanjutnya
adalah belajar Tips dan Trik mendapatkan score yang bagus. Waktu tes yang
sangat terbatas, menuntut kita untuk bisa memanfaatkan waktu sepintar mungkin,
karenanya diperlukan tips dan triks. Sampean bisa belajar tips dan trik dari orang lain
di internet(googling saja, salah satu rekomendasi: www.ielts-blog.com) IELTS Blog),
tapi harus ingat ini belum tentu efektif buat sampean. Karena setiap orang punya
teknik sendiri-sendiri yang menurut mereka lebih efektif. Tips dan trik terbaik adalah
tips dan trik yang sampean temukan sendiri dari seringnya latihan. Setelah sering
latihan, saya sendiri pun akhirnya menemukan tips trik saya sendiri, yang insha Allah
dilain waktu akan saya share (Update: Berikut Tips dari Saya).
Mulai sekarang dan Istikomah lah. Kebanyakan dari kita, termasuk saya itu hot-hot
chicken shit (baca: hangat-hangat tahi ayam), semangat diawal-awal habis itu
mlempem kayak kerupuk dalam kaleng yang lupa ditutup. Percayalah itu tidak baik.
Yang terbaik adalah ajeg dan jejeg atau istikomah. Disiplinkan diri sendiri, dengan
mengalokasikan waktu 1 jam per hari, atau 5 jam tiap sabtu dan minggu. Ingat, tidak
ada proses instant dalam belajar, semua butuh proses yang panjang. Mungkin,
beberapa orang terlihat cepat sekali belajarnya, tetapi kita tidak tahu sebelumnya
mereka sudah pernah belajar banyak sebelumnya.