Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan dada bagian anterior

Ketika diperiksa dalam posisi terlentang, pasien harus bebaring dengan nyaman
sementara kedua lengannya sedikit diabduksikan. Pasien dengan kesulitan
bernapas harus diperiksa dalam posisi duduk atau dengan bagian kepala ranjang
yang dinaikkan hingga mencapai ketinggian yang nyaman bagi pasien.
Inspeksi
Amatilah bentuk dada pasien dan gerakan dinding dada.
Perhatikan:

Deformitas
Retraksi abnormal ruang sela iga bawah pada saat inspirasi
Tertinggalnya atau terganggunya bagian dada yang bersifat local pada
gerakan respirasi.

Palpasi
Palpasi memiliki empat manfaat yang potensial:

Identifikasi daerah-daerah yang nyeri ketika ditekan


Penilaian terhadap abnormalitas yang terlihat
Penilaian lebih lanjut terhadap ekspansi dada
Tempatkan kedua ibu jari tangan anda di sepanjang tiap-tiap tepi tulang iga
(margo kosta) semetara kedua tangan berada di sepanjang bagian lateral
dinding dada. Ketika mengatur posisi kedua tangan anda, geser keduanya
sedikit kea rah medial untuk menimbulkan lipatan kulit yang longgar di
antara kedua ibu jari tangan anda. Minta pasien untuk menarik napas dalam.
Amati seberapa jauh kedua ibu jari tangan anda bergerak saling menjauhi
ketika toraks mengembang, dan rasakan luasnya serta kesimetrisan gerakan
respirasi.
Penilaian fremitus taktil
Bandingkan kedua sisi dada dengan menggunakan permukaan ventral atau
ulnar tangan anda. Biasanya fremitus berkurang atau tidak teraba di daerah
pericardium. Ketika memeriksa pasien wanita, dengan hati-hati sisihkan
kedua payudara ke samping jika diperlukan.

Perkusi
Lakukan perkusi dada bagian anterior dan lateral, dengan sekali lagi
membandingkan kedua sisi dada. Jantung dalam keadaan normal akan
menghasilkan daerah redup di sebelah kiri os sternum dari sela iga ke-3 hingga ke5. Lakukan perkusi paru kiri di sebelah lateral daerah redup ini.

Untuk memudahkan perkusi pada pasien wanita, secara hati-hati sisihkan kedua
payudara ke samping dengan tangan kiri anda sementara perkusi dilakukan dengan
tangan kanan.
Sebagai alternative lain, anda dapat meminta pasien untuk menyisihkan
payudaranya ke samping untuk memudahkan pemeriksaan.
Kenali dan tentukan lokasi setiap daerah dengan bunyi perkusi yang abnormal.
Dengan jari pleksimeter anda berada di atas dan sejajar dengan daerah yang
diperkirakan sebagai batas atas pekak hati tepi bawah (liver dullness; pekak hati),
lakukan perkusi dengan langkah-langkah progresif ke arah bawah pada linea
midklavikularis kanan. (Istilah dullness; pekak sering disamakan artinya dengan
flatness; pekak dan diterjemahkan menjadi bunyi pekak sehingga istilah liver
dullness tidak diterjemahkan menjadi redup hati tetapi menjadi pekak hati yang
kemudian merupakan istilah yang lazim dipakai dalam buku-buku atau jurnal
kedokteran berbahasa Indonesia. Karena itu, dalam terjemahan buku ini digunakan
pula istilah pekak hati). Kenali tepi atas pekak hati. Kemudian pada saat melakukan
pemeriksaan abdomen, anda akan menggunakan metode ini untuk memperkirakan
besar hati. Ketika melakukan pemeriksaan dada ke bawah pada sisi sebelah kiri,
biasanya bunyi sonor yang ditimbulkan oleh perkusi pada paru yang normal akan
berganti dengan bunyi timpani yang dihasilkan oleh gelembung udara lambung.
Auskultasi
Dengarkan dada di sebelah anterior dan lateral ketika pasien melakukan
pernapasan dengan mulut terbuka yang agak lebih dalam daripada pernapasan
normal. Bandingkan daerah-daerah paru yang simetris, dengan menggunakan pola
yang dianjurkan untuk perkusi dan lanjutkan pemeriksaan auskultasi ini ke daerahdaerah di sekitarnya sebagaimana diperlukan.
Dengarkan bunyi pernapasan dengan memperhatikan intensitasnya dan mengenali
setiap variasi dari pernapasan vesicular yang normal. Biasanya bunyi pernapasan
lebih keras pada lapang paru anterior atas. Bunyi pernapasan bronkovesikular dapat
terdengan pada saluran pernapasan besar, khususnya pada sisi sebelah kanan.
Kenali setiap bunyi tambahan, tentukan waktu terdengarnya dalam siklus
respiratori, dan tentukan lokasi bunyi tersebut pada dinding dada. Apakah bunyi
tambahan menghilang pada saat pasien bernapas dalam?
Teknik khusus
Penilaian klinis fungsi paru
Cara yang sederhana tetapi cukup informative untuk menilai keluhan sesak napas
pada pasien rawat jalan adalah dengan menganjak pasien berjalan atau menuruni
tangga. Amati terus frekuensi pernapasan pasien, upaya, dan bunyinya.

Waktu ekspirasi maksimal


Tes ini menilai fase ekspirasi pada pernapasan yang secara khas akan melambat
pada penyakit paru obstruktif. Minta pasien untuk menarik napas yang dalam
kemudian menghembuskan napasnya dengan cepat dan semaksimal mungkin
dengan mulut yang terbuka. Dengarkan bunyinya di daerah trakea denagn
membrane stetoskop dan tentukan waktu ekspirasi yang bisa didengar. Coba untuk
mendapatkan tiga hasil pemeriksaan yang konsisten dengan memberikan
kesempatan istirahat yang singkat diantara upaya tersebut jika diperlukan.
Identifikasi iga yang fraktur
Nyeri local dan nyeri bila ditekan pada satu iga atau lebih akan menimbulkan
pentanyaan tentang kemungkinan fraktur. Dengan melakukan kompresi
anteroposterior dada, anda dapat membantu membedakan fraktur dengan cedera
jaringan lunak. Denagn salah satu tangan yang diletakan pada tulang sternum
sementara tangan lainnya ditaruh pada vertebra torakal, lakukan kompresi dada.
Apakah terasa nyeri, dan dimana?

Bickley, Lynn S. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates; alih
bahasa, Andry Hartono; editor edisi bahasa Indonesia, Linda Dwijayanthi, Andita
Novrianti, Sherli Karolina. Edisi ke-8. Jakarta: EGC, 2009. h.233-7

Anda mungkin juga menyukai