Isi Laporan PBL
Isi Laporan PBL
Keadaan Pasien
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Wanita 21 tahun.
Unresponsive.
Suara napas mendengkur (snoring). Ada sumbatan napas.
Frekuensi napas 40 kali/menit.
Pucat.
Arteri radialis tidak teraba.
Jejas pada pelipis dan bahu kanan, dan perut kiri bawah.
Tidak ada keluarga yang tinggal untuk memberi keterangan tentang
keadaan pasien.
d. Periksa Circulation
Circulation dapat diperiksa dengan meraba nadi radialis. Pada
kasus di atas, nadi radialis sudah tidak teraba dan pasien sudah
terlihat pucat. Maka kita lanjutkan dengan memeriksa nadi karotis.
Kita raba apakah nadi karotis masih berdenyut atau tidak. Jika iyya,
maka kita rasakan iramanya dan apakh denyut tersebut kuat angkat
atau tidak. Jika sudah tidak berdenyut, maka lakukan RKP.
Dalam kasus di atas, pasien terlihat syok, dan berdasarkan derajat
syok di bawah ini, pasien berada dalan derajat syok III atau IV.
Kehilangan
Kelas I
Sampai
Kelas II
750-
Darah (mL)
Kehilangan
750
Sampai
1500
15%-
15%
30%
Darah
(%volume
Kelas III
Kelas IV
1500-2000
>2000
30%-40%
>40%
darah)
Denyut nadi
Tekanan
darah
Tekanan
nadi
(mmHg)
Frekuensi
pernafasan
Produksi
urin
(mL/jam)
CNS/Status
mental
Penggantian
cairan
(hukum 3:1)
<100
>100
>120
>140
Normal
Normal
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun
14-20
20-30
30-40
>35
>30
20-30
5-15
Tidak berarti
Sedikit
Agak
Cemas,bingun
Bingung,les
cemas
cemas
u (lethargic)
Kristaloi
Kristaloi
Kristaloid dan
Kristaloid
darah
dan darah
Normal
atau naik
Penanganan:
Kita lakukan resusitasi cairan dan darah. Karena cairan yang hilang
diperkirakan sekitar 1500-2000 mL. Maka cairan yang diberikan
berupa NaCl minimal 3 kolf. Kita lakukan dengan menggunakan 2 IV
line dan abocath besar dan guyur/peras. Untuk mengejar kehilangan
cairan.
e. Disability (Neurologis evaluation)
Yang dinilai pada tahap ini adalah tingkat kesadaran, ukuran dan
reaksi pupil, tanda-tanda lateralisasi dan tingkat cedera spinal.
Penilaian tingkat kesadaran pasien dapat dilakukan dengan GCS
(Glasgow Coma Scale).
f. Evaluation/Environment/Exposure
Penderita harus dibuka keseluruhan pakaiannya, sering dengan
menggunakan gunting guna memeriksa dan evaluasi penderita.
Setelah itu, penderita diselimuti agar tidak kedinginan. Harus
dipakaikan selimut hangat, ruangan cukup hangat, dan berikan