141710101101
THP B
FERMENTASI
Proses fermentasi dalam pengolahan pangan adalah proses pengolahan
pangan dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme secara terkontrol untuk
meningkatkan keawetan pangan dengan diproduksinya asam dan/atau alkohol,
untuk menghasilkan produk dengan karekateristik flavor dan aroma yang khas,
atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan nilai yang lebih baik. Contohcontoh produk pangan fermentasi ini bermacam-macam; mulai dari produk
tradisional (misalnya tempe, tauco, tape, dll) sampai kepada produk yang modern
(misalnya salami dan yoghurt) (ebookpangan,2006).
Sebagai suatu proses fermentasi memerlukan:
1. Mikroba sebagai inokulum
2. Tempat (wadah) untuk menjamin proses fermentasi berlangsung dengan
optimal.
3. Substrat sebagai tempat tumbuh (medium) dan sumber nutrisi bagi mikroba.
melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda untuk proses fermentasi, yaitu
Streptococcus salivarius, thermophilus, dan genus Lactobacillus, seperti
L.acidophilus, bulgaricus, casei dan bifidus (Tamime dan Robinson, 1999).
2. Tempe
Tempe adalah makanan hasil fermentasi yang sangat terkenal di Indonesia.
Tempe yang biasa dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah tempe yang
menggunakan bahan baku kedelai. Fermentasi kedelai dalam proses pembuatan
tempe menyebabkan perubahan kimia maupun fisik pada biji kedelai, menjadikan
tempe lebih mudah dicerna oleh tubuh. Tempe segar tidak dapat disimpan lama,
karena tempe tahan hanya selama 2 x 24 jam, lewat masa itu, kapang tempe mati
dan selanjutnya akan tumbuh bakteri atau mikroba perombak protein, akibatnya
tempe cepat busuk ( Sarwono, 2005).
3. Tape
Tape merupakan makanan yang dibuat secara tradisional melalui proses
fermentasi dengan adanya penambahan Saccharomyces Cereviseae dengan cecap
yang manis, sedikit asam dan mempunyai aroma alkoholik. Selama proses
fermentasi akan terjadi perubahan fisik, kimia dan mikrobiologi. Perubahan fisik
terjadi ubi kayu yang tadinya keras menjadi lembek. Perubahan kimia terjadi
disebabkan oleh aktifitas mikroorganisme yang terdapat pada starter (ragi),
dimana aktivitas-aktivitas mikroorganisme tersebut sangat dibutuhkan untuk dapat
memproduksi gula, asam serta pembentukan alkohol dan aroma dari substrat
karbohidrat (Winarno, 1986).
4. Bir
Bir merupakan produk minuman fermentasi alkohol yang melibatkan
khamir dan ekstrak malt baerley. Malt dan khamir berkontribusi terhadap karakter
bir yang diproduksi dan kualitas bir dipengaruhi oleh kadar air dan hop yang
digunakan. Barley yang akan digunakan untuk tahap brewing harus memiliki
kandungan nitrogen yang rendah (sivasankar,2004). Pati barley digunakan sebagai
sumber gula yang akan diubah menjadi alkohol. Pati dalam barley berada di
dalam dinding sel dan ditutupi oleh protein. Selama proses malting, dinding sel
dan protein akan dipisahkan dari pati.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman D. 2006. Biologi Pertanian. Bandung: Grafindo.
Ebook
pangan.
2006.
Proses
dan
Produk
Fermentasi
Pangan.