Anda di halaman 1dari 1

Deteksi untuk ion chromatography

Uv/vis detection. Setiap komponen dapat berinteraksi dengan medan elektromagnetik. Radiasi
sinar elektromagnetik akan melewati flow-cell detector dalam panjang gelombang tertentu dan
berinteraksi dengan sample atau komponen. Lalu intensitasnya akan mengalami perubahan
karena interaksi tersebut karena adanya absorbansi oleh sample. Jadi absorbansi sebanding
dengan konsentrasi sample.
Refractive detection. Prinsip dari deteksi ini melibatkan perhitungan dari perubahan index
refraktif kolom eluen. Semakin jauh perbedaan RI antara sample dengan fase gerak, maka
ketidak seimbangannya juga makin besar sehingga sensitifitasnya akan lebih tinggi.
Conductivity detector. Eluen dari supresor melewati flow-cell dengan 2 elektroda. Saat ion
sampel memasuki cell, kemampuan solution untuk mempemgaruhi electron meningkat.
Peningkatan ini proporsional dengan peningkatan konduktivitas, dimana merupakan fungsi linear
dari konsentrasi ion.
Electrochemical detection. Komponen target di pisahkan dengan fase diam dan fase gerak.
Setelah terjadi pemisahan, komponen yang berada pada fase gerak memasuki Electrochemical
detector dan mengalami baik oksidasi maupun reduksi. Setelah oksidasi, electron bebas terlepas
ke counter elektroda. Dalam kasus reduksi, elektron akan disediakan dari counter elektroda ke
analit. ECD mendeteksi arus listrik ini yang berkorelasi linear dengan konsentrasi analit.
Fluorescence detector. Saat komponen memiliki gugus fungsional spesifik yang tereksitasi
dengan energy panjang gelombang rendah dan mengemisikan radiasi panjang gelombang yang
biasa disebut fluorescence. Emisi ini dihitung sebagai nilai absorbansinya.
Mass spectroscopy mampu menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji, memilah ion tersebut
menjadi spektum yang sesuai dengan perbandingan massa terhadap muatan dan merekam
kelimpahan relatif tiap jenis ion yang ada.

Anda mungkin juga menyukai