Anda di halaman 1dari 24

Coronary Artery Disease

Lidya B.E Saptenno


11.2013.151

Defenisi
CAD/
Arterosklerosis Koroner/Penyakit
Jantung
Koroner
:penyempitan/penghambatan pembuluh arteri
yg
mengalirkan
darah ke otot jantung
ketidakseimbangan masukan & kebutuhan
oksigen kerusakan

Epidemiologi
American Heart Association
2004 : prevalensi PJK di Amerika
Serikat sekitar 13.200.000. Angka
kematian karena PJK di seluruh dunia
50 juta/thn, di negara
berkembangterdapat39juta(Tanuwi
djojo,2003).

WHO
2002 : seluruh dunia setiap tahunnya
3,8 juta pria dan 3,4 juta wanita
meninggal karena PJK

Patofisiologi

Patofisiologi Infark
Miokard

Manifestasi Klinis
1. Plak Vulnarable : dinding tipis, lemak besar
Akut koroner sindrom
a. ST elevasi miokard infark (STEACS); oklusi total
STEMI; infark, dengan peningkatan enzim
jantung
Angina variant(prinzmetal) -spasme koroner
b. Non-ST elevasi acute coronary syndrom
(NSTEACS); oklusi parsial
NSTEMI; infark, dengan peningkatan enzim
jantung
Unstable angina; kresendo angina, tanpa
peningkatan enzim jantung
2. Plak Stabil : dinding tebal, lemak yang

Faktor Risiko
1. Lipid

2. Merokok
Aterosklerosis
Peningkatan trombogenesis & vasokonstriksi
(trmsk spasme arteri koroner)
Penurunan kapasitas O2 miokard

3. Obesitas
TD,
sensitivitas
glukosa,dislipidemia

insulin,

pmbakaran

4. Diabetes Melitus
Disfungsi endothelial & ggg.pembuluh darah

Other
non
ischemic

5. Riw.keluarga
Riw. PJK pada klrga yg berhbgn darah, usia <
70 thn
6.Hipertensi

Diagnosis

Anamnesis
PF
Lab
Foto dada
Pem.jantung non invasif
Pem.invasif untuk menentukan anatomi koroner

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7
05/1/08E00124.pdf

Diagnosis
N

Diagnostik Penyakit Jantung Koroner

o
1 Anamnesis: Nyeri dada iskemik, identifikasi faktor pencetus dan atau faktor resiko. Sifat nyeri dada yang
spesifik angina sebagai berikut:
a. Lokasi: substermal, retrostermal dan prekordial.
b. Sifat nyeri: rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa
diperas, dan dipelintir.
c. Penjalaran ke: leher, lengan kiri, mandibula, gigi, punggung/interskapula, dan dapat juga ke lengan
kanan.
d. Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat.
e. Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah makan
f.

Gejala yang menyertai : mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin.

g. Hati-hati pada pasien diabetes mellitus, kerap pasien tidak mengeluh nyeri dada akibat neuropati
diabetik.
Berikut perbedaan nyeri dada jantung
dan non-jantung

Pemeriksaan Fisik
Tujuan dari pemeriksaan fisik adalah untuk mengidentifikasi faktor pencetus dan
kondisi lain sebagai konsekuensi dari PJK. Hipertensi tak terkontrol, takikardi,
anemis, tirotoksikosis, stenosis aorta berat (bising sistolik), dan kondisi lain, seperti
penyakit paru. Dapat juga ditemukan retinopati hipertensi/diabetik.
Keadaan disfungsi ventrikel kiri/tanda-tanda gagal jantung (hipotensi, murmur dan
gallop S3) menunjukkan prognosis yang buruk. Adanya bruit di karotis atau penyakit
vaskuler perifer menunjukkan bahwa pasien memiliki kemungkinan juga penderita
penyakit jantung koroner (PJK).

Laboratorium: leukositosis/normal, anemia, gula darah


tinggi/normal, dislipidemia, SGOT meningkat, jika cek
enzim jantung maka meningkat
Enzim Jantung Penanda Infark Miokardium (Gambar 8)

Enzim
CK-MB

Meningkat

Puncak

Normal

6 jam

24 jam

36-48
jam

GOT
LDH

6-8 jam
24 jam

36-48

48-96

jam

jam

48-72

7-10 hari

jam
Troponin

3 jam

T
Troponin
I

12-24

7-10 hari

jam
3 jam

12-24
jam

7-14 hari

4
5

Foto Dada: Kardiomegali, aortosklerosis, edema paru


Pemeriksaan Jantung Non-invasif
a. EKG
Akut Koroner Sindrom:
- STEMI ST elevasi > 2mm minimal pada 2 sandapan prekordial yang
berdampingan atau > 1mm pada 2 sandapan ekstremitas, LBBB baru
atau diduga baru; ada evolusi EKG
- NSTEMI Normal, ST depresi > 0,05mV, T inverted simetris; ada
evolusi EKG
- UAP Normal atau transient
Angina Pektoris Stabil iskemia, dapat kembali normal waktu nyeri hilang.

Iskemia
ST
depresi
T inverted simetris

Injury
ST elevasi

Infark
Q patologis
AMI
OMI

a. Uji Latihan Jasmani (Treadmill)


b. Uji Latihan Jasmani Kombinasi Pencitraan:
- Uji Latih Jasmani Ekokardiografi (Stress Eko)
- Uji Latih Jasmani Scintigrafi Perfusi Miokard
- Uji Latih Jasmani Farmakologik Kombinasi Teknik Imaging
c. Ekokardiografi Istirahat
d. Monitoring EKG Ambulatoar
e. Teknik Non-invasif Penentuan Klasifikasi Koroner dan Anatomi Koroner:
- Computed Tomografi
- Magnetic Resonance Arteriography

Gambaran EKG

10

Iskemi

Injury

Infark
Lokasi
Anterior
Anteroseptal
Anterior
Ekstensif
Posterior
Lateral
Inferior
Ventrikel kanan

Lead / Sandapan
Perubahan EKG
V1-V4
ST elevasi, Gelombang Q
V1-V3
ST elevasi, Gelombang Q
V1-V6
ST elevasi, Gelombang Q
V1-V2
I, avL, V5-V6
II, III, avF
V4R-V5R

ST depresi, Gelombang R
tinggi
ST elevasi, Gelombang Q
ST elevasi, Gelombang Q
ST elevasi, Gelombang Q

Tatalaksana

Elemen penting penanganan angina stabil :


A. Aspirin dan anti angina
B. Beta bloker dan pengontrol tekanan darah
C. Cholesterol kontrol dan berhenti merokok
D. Diet dan atasi diabetes
E. Edukasi dan olah raga

Tatalaksana

Prognosis

Prognosis pada penyakit jantung koroner


tergantung dari beberapa hal yaitu:

Wilayah yang terkena oklusi


Sirkulasi kolateral
Durasi atau waktu oklusi
Oklusi total atau parsial
Kebutuhan oksigen miokard

Anda mungkin juga menyukai