Anda di halaman 1dari 11

3.

3 Katarak Pada Diabetes Melitus


Komplikasi yang sering terjadi pada diabetes tipe 1 dan 2 adalah diabetik
retinopati, dimana hal ini menduduki peringkat ke-lima penyebab kebutaan di Amerika.
Sebanyak 95% pasien diabetes tipe 1 dan 65% pasien diabetes tipe 2 yang memiliki
penyakit ini lebih dari 20 tahun, pasti muncul tanda dari diabetik retinopati.
Katarak merupakan salah satu akibat dari gangguan penglihatan pada pasien diabetes
dengan insiden dan progresif katarak yang meningkat pada pasien dengan diabetes
melitus. Dengan meningkatnya insiden dari diabetes tipe 1 dan tipe 2, secara
seimbang
tindakan

meningkatkan diabetik katarak. Walaupun operasi katarak merupakan


yang

paling

sering

dilakukan

sebagai

pengobatan

yang

efektif

perkembangannya untuk di hambat dan mencegah berkembangnya katarak pada


pasien diabetes masih merupakan suatu tantangan .

Patogenesis
Sorbitol dibentuk dari glukosa dalam jalur polyol dengan enzim aldose reductase,
enzim pertama pada jalur polyol. Jalur ini tidak hanya terdapat pada lensa, tetapi juga
terdapat pada jaringan lain, termasuk dalam kornea, iris, retina, saraf dan ginjal.
Diketahui bahwa akumulasi dari sorbitol pada jaringan intraselular menghasilkan
perubahan osmotik pada jaringan lensa yang bersifat hidropik yang akhirnya
berdegernerasi dan membentuk gula katarak. Di lensa, sorbitol diproduksi lebih cepat
dibandingan perubahannya menjadi fruktosa oleh enzim sorbitol dehidrogenase.
Peningkatan akumulasi dari sorbitol membuat keadaan hiperosmotik sehingga cairan
masuk karena adanya perbedaan gradien osmotik.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh hewan, akhirnya ditemukan
sebuah hipotesis osmotik dari katarak akibat mekanisme gula, yang menghasilkan
peningkatan cairan di daerah intraselular yang merupakan respon dari media AR pada
jalur polyol sehingga

menghasilkan

pembengkakkan

lensa

dikarenakan

oleh

perubahan biokimia yang berakhir dengan pembentukan katarak.


Perubahan tekanan osmotik yang disebabkan oleh akumulasi dari sorbitol
membuat perubahan pada endoplasmik retikulum yang kemudian hal ini menyebabkan
terbentuknya radikal bebas. ER juga menyebabkan fluktuasi dari kadar glukosa yang

menghasilkan reaktif oksigen spesies dan menyebabkan stress oksidatif yang merusak
serat lensa.
Kemudian perubahan osmotik yang terjadi di lensa, menganggu permeabilitas
membran

dari

lensa,

yang

berakibatkan

kadar

ion

kalium

asam

amino,

dan myoinositol lebih tinggi didalam lensa dibandingkan jaringan sekitarnya yang
berupa cairan intraokular, sehingga terjadi perembesan dari lensa keluar. Ion Natrium
dan klorida dibentuk didalam lensa karena hilangnya kadar kalium, sehingga terjadi
gangguan elektrolit didalam lensa yang menyebabkan kekeruhan pada lensa. Ini
merupakan mekanisme awal yang terjadi akibat dari kerja aldose reduktase yang
membuat kekeruhan pada lensa.
Penelitian

yang

dilakukan

oleh Beaver

Dam

Eye

study dengan

3684

koresponden dengan usia diatas 43 tahun , dan dilakukan selama 5 tahun ditemukan
bahwa terdapat korelasi antara diabetes melitus dan pembentukan katarak . Didalam
penelitian tersebut juga dikatakan bahwa insiden dari kortikal dan posterior subcapsular
katarak berhubungan dengan diabetes. Penelitian lebih lanjut menunjukan pasien
dengan diabetes sangat cenderung berkembang opaksiatas pada lensa bagian kortikal
dan menunjukan bahwa tingginya prevalensi operasi katarak, dibandingkan pada
pasien yang non-diabetik. Dari analisis yang dilakukan dibuktikan bahwa semakin lama
durasi dari diabetes yang dialami sangat berhubungan dengan peningkatan frekuensi
katarak kortikal yang juga meningkatkan frekuensi dari operasi katarak . [13]
Katarak yang terjadi pada pasien diabetes melitus dapat terjadi dalam 3 bentuk :
1.

[2]

Pasien dengan dehidrasi berat , asidosis dan hiperglikemia nyata, pada

lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut. Bila
dehidrasi lama akan terjadi kekeruhan lensa , kekeruhan akan hilang bila
terjadi rehidrasi dan kadar gula normal kembali.
2.

Pasien diabetes juvenil dan tua tidak terkontrol , dimana terjadi katarak

serentak pada kedua mata dalam 48 jam , bentuk dapat snow flake atau
bentuk piring subkapsular
3.

Katarak pada pasien diabetes dewasa dimana gambaran secara

histologik dan biokimia sama dengan katarak pasien non diabetik.


Pada kasus-kasus ini perlu dilakukan pemeriksaan urine dan darah untuk mengetahui
kadar glukosa darah puasa.

BAB II. KATARAK


Katarak berasal dari Yunani Kattarrhakies , inggeris Cataract, dan Latin
Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana
penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.
Proses penuaan merupakan penyebab umum dari katarak, tetapi didalamnya banyak
sekali faktor yang terlibat seperti trauma, toksin, penyakit sistemik, dan faktor keturunan.
Katarak akibat usia tua merupakan penyebab tersering dari gangguan penglihatan. Prevalensi
katarak yang terjadi pada usia 65-74 tahun sebanyak 50%, dan meningkat sampai dengan 70%
pada usia lebih dari 75 tahun.

Patogenesis dari katarak tidak sepenuhnya dimengerti. Bagaimanapun , pada


lensa dengan katarak didapatkan adanya agregasi protein yang membuat sinar
memudar dan mengurangi transparansi dari lensa. Jenis protein yang berbeda
menyebabkan perubahan warna kuning dan coklat. Ada juga yang mengatakan bahwa
dapat terjadi adanya vesikel antara serat lensa atau migrasi dan perubahan ukuran sel
epitelial yang menjadi besar.Faktor-faktor lain yang menyebabkan katarak adalah
kerusakan akibat oksidatif(reaksi radikal bebas), kerusakan akibat sinar ultraviolet, dan
malnutrisi. Rusaknya lensa akibat reaksi oksidatif, berpengaruh juga terhadap asam
nukleat, proteins, dan lemak yang merupakan penyebab primer yang terjadi pada
katarak dengan proses penuaan.Sifat dari oksidatif sendiri adalah kataraktogenik yang
telah diteliti pada hewan maupun manusia bahwa paparan sinar X ke mata atau
tingginya kadar radiasi seperti paparan dari sinat Ultravioletdan microwaves dapat
menyebabkan katarak karena efeknya terhadap lensa.
Klasifikasi katarak berdasarkan derajat kematangannya dibagi menjadi katarak
imatur,matur,dan hipermatur. Katarak matur ditandai dengan lensa protein yang
berwarna opak. Imatur katarak mempunyai protein yang bersifat transparan. Apabila
pada keadaan imatur ini, lensa menyerap air maka akan terjadi kekeruhan lensa yang
disertai dengan pembengkakan dari lensa yang disebut sebagai katarak intumesen.
Pada hipermatur katarak , protein kortikal menjadi cair, cairan ini akan keluar melewati
kapsul yang intak, sehingga lensa akan mengecil disertai dengan kapsul yang bekerutkerut. Bila proses katarak berlanjut disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks
yang berdegenerasi dan cairan tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan
bentuk sebagai kantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam di dalam korteks
lensa karena lebih berat yang dikenal dengan katarak Morgagni.
Bila dibagi berdasarkan letak kekeruhannya katarak dikenal dengan tiga jenis tipe,
yaitu kortikal,nukleuar dan posterior subkapsular, dimana perbedaan lokasi kekeruhan
ini mempunyai patologi masing-masing.

Katarak kortikal terjadi pada bagian luar dari lensa dan mempunyai karakteristik
adanya vakuol, katup air,dan bentuk seperti jari sepeda. Dipercaya bahwa kebanyakan
katarak kortikal ini penyebabnya karena gangguan osmotik, dimana terjadi akumulasi
cairan didalam dan diantara sel dari lensa yang biasanya diakibatkan dari
ketidakseimbangan dari ion. Ketidakseimbangan elektrolit terjadi sebagai hasil dari
rusaknya membran sel dari lensa, terutama jaringan sel-sel epitelial yang berfungsi
dalam menjaga keseimbangan metabolik homeostasis dari seluruh lensa.
Pada kortikal katarak kadar kalium menurun, sedangkan kadar natrium,klorida
dan kalsium meningkat sehingga terjadi influks dari air. Vakuola atau tempat dimana
mengandung air yang banyak ini menghasilkan indeks refraksi yang rendah karena
kaya akan protein pada serat-seratnya dan hal yang berkepangjangan menghasilkan
pependaran cahaya dan katarak.

Katarak nuklear terjadi pada bagian sentral darilensa dan


muncul pada usia lanjut bahkan pada lensa yang normal. Protein
yang

terakumulasi

terutama

akibat

faktor

oksidasi,

menyebabkan pembentukan dari agregasi protein yang akhirnya


memendarkan cahaya. Protein didalam nukleus kemudian
menjadi berkembang secara progresif dan lebih berpigmen
seiring bertambahnya usia, pada beberapa katarak nuklear
warnanya dapat lebih gelap, coklat atau bahkan hitam. Pada
beberapa kasus katarak , cahaya pada lensa lebih diserap
dibandingkan dipendarkan. Secara kontras , pada katarak kortikal
, katarak nuklear bersifat lebih keras.

Posterior subkapsular katarak terjadi pada bagian kutub posterior. Katarak ini
terjadi akibat dari pembentukan serat serat bagian posterior yang berubah atau seratserat lensa menjadi abnormal. Pada keadaan lanjut sel epitelial lensa ini dapat migrasi
kebagian kutub posterior. Posterior subkapsular katarak ini biasanya ditemukan setelah
radiasi dari sinar X dan pemakainan kortikosteroid , serta penyakit degenerasi retina,
tetapi dapat juga terjadi secara idiopatik.
Glaukoma Fakolitik merupakan suatu glaukoma sekunder yang timbul sebagai obat
keluarnya protein lensa melalui kapsul lensa yang katarak matur atau hipermatur.
Patofisiologi
Pada perkembangan katarak menjadi matur sampai dengan hipermatur, kompisisi protein
lensa berubah menjadi protein dengan komponen molekul kelas berat. Protein lensa ini
dapat keluar melalui kapsul lensa (yang tampaknya intak) dan membantu jaring trabekula.
Protein ini juga merangsang terjadinya reaksi peradangan dan respons makrofak dimana
makrofak ini akan memakan protein lensa sehingga menambah pembuntuan pada saluran
pembuangan.

Katarak yang immatur menyerap cairan ukuran membesar menyumbat


sudut bilik mata
Katarak yang hipermatur lensa akan pecah komposisi lensa dapat
menyumbat sudut bilik mata

IOL adalah lensa permanen plastik yang secara bedah diimplantasi (ditanamkan) ke
dalam mata untuk menggantikan lensa mata yang telah diambil akibat kekeruhan.
Mampu menghasilkan bayangan dengan bentuk dan ukuran mata normal.
Prosedur Penanaman (Implantasi) Lensa Intraokular (IOL)
Prosedur operasi standar, yang mencakup batasan biaya dari $3,000 sampai $5,000,
dilakukan di rumah sakit atau ruang praktek dokter. Mengintai melalui suatu
mikroskop operasi, ahli bedah membuat suatu sayatan kecil yang melengkung pada
kornea permukaan mata. Kemudian lensa yang berkabut dipotong/dilepaskan

dengan suatu jarum yang tipis dan disedot keluar, meninggalakan secara utuh dinding
belakang dari kapsul yang transparan yang mengelilingi lensa.
Ada tiga tipe operasi untuk mengangkat lensa-lensa yang mempunyai suatu katarak:
1.

Operasi ekstrakapsular (Extracapsular surgery). Ahli bedah


mata mengangkat lensa, meninggalkan separuh belakang dari
kapsul (penutup/pelapis bagian luar lensa).
2.
Phacoemulsification (dibaca FAY-co-ee-mul-sih-fih-CAY-shun).
Pada tipe operasi ekstrakapsular ini, ahli bedah melunakkan lensa
dengan gelombang-gelombang suara dan mengangkatnya
melalui suatu jarum. Separuh belakang dari kapsul lensa
ditinggalkan.
3.
Operasi Intrakapsular (Intracapsular surgery). Ahli bedah
mengangkat seluruh lensa, termasuk kapsulnya. Metode ini
jarang digunakan.
Ahli bedah memperbesar sayatan asli, dan lensa baru suatu cakram plastik keras
yang jernih kemudian diselipkan kedalam dibelakang iris keatas pada dinding
belakang kapsul. Dua lengan-lengan yang berbentuk c yang kecil sekali dilekatkan
pada lensa yang akhirnya menjadi bekas luka kedalam bagian dari mata dan
memegang lensa secara kokoh pada tempatnya. Sayatan ditutup dengan 7 sampai 10
jahitan-jahitan yang hampir tidak terlihat dari nylon atau sutra yang halus.
Pada suatu metode yang lebih baru, suatu ultrasonic probe memasuki
potongan/sayatan pada kornea dan getaran-getaran berkecepatan tinggi memecah
lensa kedalam bintik-bintik mikroskopik yang kemudian diangkat dengan penyedotan.
Suatu lensa plastik yang dilipat yang bergaris tengah seperempat inch dapat
dimasukkan melalui sayatan dengan suatu alat yang menyerupai gunting yang disebut
suatu injector dan diposisikan dibelakang pupil terhadap dinding kapsul. Sekali
ditempat, injector diangkat dan lensa terbuka.

Beberapa pabrikan juga mengembangkan bifocal IOLS, yang mungkin mengeliminasi


keperluan pada beberapa pasien-pasien untuk kacamata-kacamata yang diresepkan
setelah operasi.
Prosedur untuk mengangkat lensa alami dan menggantikannya dengan suatu yang
sintetik dilakukan dibawah suatu pembiusan keseluruhan atau lokal dengan suntikansuntikan yang dilakukan pada otot-otot sekeliling mata. Proses pemulihan memakan
waktu beberapa jam di rumah sakit; pada sedikit kasus-kasus, ia mungkin memerlukan
tinggal semalaman. Pasien memakai suatu pelindung metal pada matanya waktu
malam; kacamata-kacamata hitam yang membungkus sekelilingnya direkomendasikan
selama seharian.
KATARA
Yang Terjadi Setelah Prosedur IOL
Dalam waktu beberapa hari dari operasi, kebanyakan orang-orang kembali bekerja.
Pada beberapa kunjungan-kunjungan ke tempat praktek dokter selama enam sampai
delapan minggu pertama setelah operasi, dokter akan memeriksa infeksi-infeksi atau
komplikasi-komplikasi lain dan mencocokkan pasien pada kacamata-kacamata
membaca. Penglihatan membaik secara signifikan pada 95 sampai 98 persen kasuskasus.
Bagaimanapun, hasil-hasil dari operasi adalah tidak selalu bebas kecemasan. Setelah
penanaman IOL, suatu pengkabutan kapsul lensa, dikenal sebagai suatu katarak
sekunder, terjadi pada kira-kira 40 persen kasus-kasus. Untuk memulihkan
penglihatan, suatu laser berdenyut yttrium, aluminum, garnet (YAG) digunakan untuk
menghasilkan suatu lubang non-thermally, dengan optical breakdown. pada kapsul
untuk mengizinkan jalan lintasan yang normal dari sinar-sinar kembali pada retina.
Prosedur yang tidak menyakitkan ini memakan waktu beberapa menit; perbaikan
biasanya adalah segera. Persoalan-persoalan lain yang mungkin terjadi pada suatu
persentase kecil dari pasien-pasien termasuk pembengkakkan kornea,glaukoma, dan
pembengkakan retina, yang mendistorsi penglihatan.

Pada waktu dimana lebih banyak dari yang pernah ada orang-orang Amerika yang
lebih tua menantikan tahun-tahun kehidupan mereka yang aktif didepan mereka, IOLs
dengan jelas menawarkan harapan dan suatu kehidupan yang lebih baik.
Pencegahan
Menuju ke lereng-lereng/landaian-landaian ski atau pantai ? Kesenangan-kesenangan
ini dapat menempatkan bahaya-bahaya pada mata-mata anda kecuali anda mengambil
tindakan-tindakan pencegahan terhadap sinar-sinar matahari yang membahayakan.
Radiasi ultraviolet adalah tidak terlihat dan tidak dapat dirasakan, namun paparan
jangka panjang padanya mungkin dikaitkan dengan pengembangan katarak-katarak.
Paparan jangka pendek pada sinar ultraviolet yang sangat intensif seperti ketika
anda berada pada suatu lereng ski dapat menghasilkanphotokeratitis, juga
disebut actinic keratopathy atau kebutaan salju (snow blindness). Bahkan ada
beberapa bukti-bukti radiasi ultraviolet mungkin merusak retina mata.
Pada musim semi tahun 1990, suatu program memberikan etiket/label secara sukarela
yang baru yang dikembangkan oleh Sunglass Association of America dalam
kerjasama dengan Food and Drug Administration diharapak tersedia untuk
memberitahu konsumen-konsumen berapa banyak perlindungan UV mereka dapat
harapkan dari kacamata-kacamata hitam yang tidak diresepkan.
Program pemberian etiket/label secara sukarela meminta pabrikan-pabrikan untuk
memasang suatu etiket/label pada kacamata-kacamata hitam yang mengspesifikasi
tingkat perlindungan dari dua tipe sinar ultraviolet: radiasi ultraviolet A (UVA) yang
panjang gelombangnya lebih panjang dan sinar-sinar ultraviolet B (UVB) yang
panjang gelombangnya lebih pendek. Standar-standarnya dikembangkan pada tahun
1986 oleh American National Standards Institute in New York City melalui konsultasi
dengan ahli-ahli dan pendidik-pendidik layanan mata, ilmuwan-ilmuwan peneliti,
industri, dan para agen militer dan para agen pemerintah lain. Standar-standar
pelabelan adalah satu-satunya pernyataan yang diakui pada kekayaan dan
prestasi/dayaguna dari kacamata-kacamata hitam.

Katagori-katagori yang berbeda menggambarkan tingkat-tingkat perlindungan yang


minimum dan diciptakan untuk membantu konsumen-konsumen mengambil
kacamata-kacamata yang terbaik untuk tipe-tipe aktivitas yang mereka rencanakan:

Kosmetik: Untuk sinar matahari yang tidak keras dan

penggunaan sekitar kota seperti pergi berbelanja. Ini akan


memblokir paling sedikit 70 persen UVB, 20 persen UVA, dan
kurang dari 60 persen sinar yang terlihat.

Tujuan Umum: Untuk kebanyakan aktivitas-aktivitas diluar


rumah seperti berperahu, terbang, gerak jalan, piknik, dan
tamasya-tamasya pantai. Mereka juga dapat digunakan untuk
tempat-tempat kejadian salju. Mereka akan memblokir paling
sedikit 95 persen UVB, paling sedikit 60 persen UVA, dan dari 60
sampai 92 persen dari sinar yang terlihat.

Tujuan Khusus: Untuk lingkungan-lingkungan yang terang


seperti pantai-pantai tropis dan lereng-lereng ski dan untuk
aktivitas-aktivitas seperti memanjat gunung. Mereka akan
memblokir paling sedikit 99 persen UVB dan 60 persen UVA,
sebagai tambahan pada dari 20 sampai 97 persen dari sinar yang
terlihat.
Jumlah dari sinar yang menyilaukan yang terlihat yang diblokir oleh kacamatakacamata hitam tergantung pada kegelapan dari lensa-lensa. Bentuk-bentuk yang lebih
gelap dari kacamata-kacamat untuk tujuan tertentu dimaksudkan untuk suatu tingkat
keterangan yang tinggi, dimana bentuk-betuk yang lebih terang dapat digunkan untuk
situasi-situasi yang kurang terang seperti main ski pada suatu hari yang berawan.
Sebagai tambahan, didalam katagori-katagori, cari persentasi sebenarnya dari radiasi
UV matahari yang diakui diblokir oleh setiap model kacamata-kacamata tertentu.
Lebih besar pemblokiran, lebih rendah risiko kerusakan UV pada mata.
Thomas Loomis, direktur teknik dari asosiasi kacamata Amerika, menawarkan
nasehat ini ketika membeli kacamata-kacamata hitam yang tidak diresepkan:

Pertama, tentukan tujuannya, warna dan mode/fashion yang anda inginkan. Sekali
anda telah membuat suatu pilihan, pegang kacamatanya keatas pada jarak sepanjang
lengan tangan dan lihat melaluinya pada suatu obyek dengan suatu perbatasan yang
lurus, seperti suatu rangka jendela atau pintu. Gerakan kacamata secara perlahan
melaui garis. Jika tampaknya bergoyang, berayun atau menlengkung, lensa-lensa
mengandung suatu kerusakan optik dan harus digantikan dengan pasangan lainnya.
Karena 8 persen dari pria-pria dan dan 3 persen dari wanita-wanita mempunyai suatu
kerusakan penglihatan warna, pastikan kacamata-kacamata tidak mendistorsikan
warna-warna dari tanda lalu lintas. Bayar untuk kacamata-kacamata, kata Loomis,
jalan keluar dari toko dan lakukan tes anda sendiri. Jika mereka mendistorsi warnawarna, tukarkan mereka dengan pasangan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai