Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
c. Light Trap
Prinsipnya adalah serangga malam yang tertarik pada cahaya, baik yang
terbang atau melompat akan terperangkap pada bidang engket atau yang
berwarana putih yang di tengahnya terdapat cahaya untuk menarik
serangga. Contoh pada pengambilan data serangga malam, nyamuk, dan
sebagainya. Pada dasarnya perangkap ini terdiri atas lampu penarik atau
pemikat, corong dan botol atau alat penampung. Serangga yang datang
tertarik karena cahaya lampu, cahaya lampu akan jatuh melalui corong
kedalam botol atau tempat penampungan yang berisi larutan pembunuh.
Perangkap ini dilindungi dari hujan dengan dibuatkan atap atau tudung
yang berbentuk kerucut. Perangkap ini digunakan untuk menarik serangga
nocturnal atau yang aktif pada malam hari
kemudian
pada
pagi
harinya
kolektor
Keterangan:
a.
Tutup
Sphingidae.
Noctuidae,
Saturniidae
dan
d. Fogging Trap
Prinsipnya adalah serangga yang hidupnya di
bagian
sebagai
penarik
jenis
bahan
dapat
B. Pengoleksian Serangga
Setiap jenis serangga memiliki serangga memiliki ciri khusus dalam tingkah
laku dan memilki suatu karakter stage pada setiap spesies serangga. Tujuan dalam
membuat koleksi serangga, yaitu sebagai bahan pendidikan atau dalam pelatihan,
mempermudah dalam mempelajari morfologi dari koleksi serangga yang sudah
diawetkan sebelumnya, sebagai bahan untuk research (penelitian), dan sebagai
pelestarian serangga agar dapat dikembangbiakkan. Untuk membuat suatu koleksi
serangga, maka diperlukan cara untuk menangkap dan mengoleksi serangga
tersebut. Berikut penjelasan mengenai alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan
koleksi serangga dan preservasi.
1. Alat-alat Koleksi Serangga
Untuk mengoleksi serangga kita memperlukan alat-alat bantu untuk
menangkap serangga tersebut karena serangga memiliki gerakan yang sangat
cepat. Alat-alat bantu untuk menangkap serangga dapat berupa jaring,
aspirator ataupun berupa perangkap serangga.
a.
Aspirator
Aspirator atau alat pengisap merupakan alat untuk mengumpulkan
sekitar 75-100 cm. Mulut jaring terbuka dengan garis tengah sekitar 30 cm.
Bingkai lingkaran mulut jaring terbuat dari kaawat yang keras dan kuat.
Panjang kantong kain kasa sekitar dua kali panjang garis tengah lingkaran
mulut jaring. Jaring serangga dapat digunakan dengan dua cara, yaitu:
Mengayunkan pada tanaman, dalam keadaan ini diperlukan kecepatan dan
ketrampilan khususnya bagi serangga yang terbang cepat.
Menyapukan disekitar pertanaman, di sini akan diperoleh jumlah dan jenis
serangga yang relatif sedikit.
c. Surber
Merupakan jaring yang digunakan untuk dengan bantuan tangan untuk
menangkap serangga-serangga yang hidup didalam air biasanya larva
Lepidooptera dan Trichoptera. Jaring serangga air tidak jauh berbeda dengan
jaring serangga biasa, akan tetapi biasanya lebih kuat. Garis tengah lingkaran
mulut jaring sebaiknya 10-15 cm saja. Panjang kantong biasanya tidak lebih
dari garis tengahnya. Panjang tangkai kayu sekitar 1,5-2 meter. Bentuk mulut
jaring ada yang bulat, segitiga atau seperti huruf D. Bentuk segitiga biasanya
lebih mudah digunakan untuk menyisir permukaan bawah air. Kain kantong
pada jaring serangga air bianya terdapat perbedaan yaitu bercampur dengan
nilon sehingga kainnya lebih rapat dan lebih ringan serta tidak menyerap air.
2. Alat-Alat Preservasi
Setelah serangga yang kita inginkan didapat maka harus ada tindakan
pengawetan. Pengawetan serangga sangat penting karena banyak sekali
keperluan dari awetann tersebut selain untuk dikoleksi awetan serangga
biasanya dipergunakan untuk berbagai macam hal penelitian terutama dengan
biodiversitas
serangga.
Pengawetan
serangga
membutuhkan
suatu
a. Killing Bottle
lapisan kertas ataupun yang alain untuk menjaga pada saat perentangan
c.
d. Kertas Karding
Seperti halnya dengan pinnig karding merupakan salah satu metode
untuk mengawetkan serangga kering. Karding digunakan apabila ukuran
dari serangga tersebut sangat kecil dan tidak dimungkinkan untuk
melakukan pinning karena dikhawatirkan merusak serangga tersebut.
Kertas karding merupakaan kertas biasa yang dipergunakan untuk
menempelkan serangga dengan ukuran yang sangat kecil. Biasanya warna
kertas karding putih karena biar jelas dan kertas yang digunakan biasanya
karton. Ukuran kertas karding telah ditentukan yaitu untuk bentuk kertas
yang segitiga (2,5-5 mm x 7-10 mm) dan untuk bentuk persegi panjang
(2,5-5 mm x 7-10 mm).
e. Kertas Label
Kertas label berbeda dengan kertas karding, kertas label merupakan
kertas yang dipergunakan baik itu dengan metode karding maupun pinning
karena fungsi dari kerta label ini adalah sebagai penanda dimana serangga
ini ditemukan yang berisi tanggal bulan tahun kemudian tempat ditemukan
serta kolektor (bagian atas) dan pada bagian bawah berisi identifikasi dari
serangga tersebut. Jarak antara kertas label atas dengan bawah 5 mm.
f. Pinning Block
Alat untuk mengatur ketinggian spesimen serangga awetan hasil
koleksi dengan metode pinning selain itu pinning block juga digunakan
untuk mengatur ketinggian kertas label dan karding. Bentuk Pinning block
bertingkat seperti tangga dengan setiap bagiannya
tangganya memiliki ketinggian yang berbeda serta
terdapat lubang yang berfungsi untuk pinning.
Pinning block biasanya terbuat dari kayu.
Daftar Pustaka
http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/21.html
https://www.scribd.com/doc/90009319/Metode-Pengambilan-Data-Serangga
http://www.slideshare.net/ayusefryna/pertemuan-9-teknik-sampling
www.google.com
10