0
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri
dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini
dinamakan endokrin karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat
yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit
pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh
darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui
pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.
Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dan (1) kelenjar hipofise atau
pituitari (hypophysis or pituitary gland) yang terletak di dalam rongga kepala
dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok
yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroid
gland) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenal gland) yang
terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of
langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin
(gonad) laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga
dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
a.
Kelenjar Endokrin
Kelenjar hipofisa
Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid
Pulau-pulau pankreas
Kelenjar adrenal
Buah zakar
Indung telur.
menyimpan energi
Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di
dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon
yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya:
kelenjar tiroid.
hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini
2. Pars intermedia
Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun
dari suatu lapisan sel tipis yang berupa lempengan lempengan yang tidak
teratur dan gelembung yang berisi koloid. Pada manusia diduga membentuk
melanocyte stimulating hormon ( MSH ) yang akan
merangsang kerja sel
melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk. Tetapi hal ini masih dlm
penelitian lbh lanjut.
Neura hypophyse Terdiri dari 2 macam struktur :
a. Pars nervosa : infundibular processus
b. Infundibulum : neural stalk ( merupakan tangkai yang menghubungkan
neuro hypophyse dengan hypotalamus )
Bagian ini tersusun dari :
a. Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro secretory cell
hypotalamus yang dihubungkan melalui hypotalamo hypophyseal tract
b. Sel pituicyte : sel ini menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan
mempunyai pelanjutan- pelanjutan sitoplasma yang pendek.
Ciri khas yang terdapat dalam neuro hipophyse ini adalah adanya suatu
struktur yang disebut herrings bodies yang merupakan neurosekret dari
neuro-secretory cell dari hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon
dan ditimbun dalam neuro hypophyse sebagai granul. Hormon hormon
yang dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH ( vasopressin ), oxytocin.
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara
keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar tiroid terdiri atas 2
belah yang terletak di sebelah kanan batang tenggorok diikat bersama oleh
jaringan tiroid dan yang melintasi batang tenggorok di sebelah depan.
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian
depan bawah, melekat pada dinding pangkal tenggorok. Kelenjar ini terdapat
di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Batu ginjal
Mulas
Tekanan darah tinggi
Peningkatan haus dan buang air kecil
Peptikum ulkus
* Mual
* Osteoporosis
* Miskin memori
Hipoparatiroidisme terjadi ketika PCH terlalu sedikit yang dihasilkan,
sehingga kadar kalsium darah sangat rendah dan tingkat fosfor darah sangat
tinggi. Gejala Hipoparatiroidisme meliputi:
* Berlebihan kegugupan
* Sakit kepala
* Otot kram
* Kontraksi otot yang tidak diinginkan sehingga berkedut tak terkendali dan
kejang
* Kejan
d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap
ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu
bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan
gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual,
muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau
dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut
jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak.
Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil
mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya
sangat penting, tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua
potong jaringan kecil yang beratnya masing-masing 5-6 gram di atas kedua
ginjal yang juga amat penting.
Saat kita mengamati kelenjar-kelenjar ini, yang dikenal dengan nama
kelenjar adrenal, masing-masing adalah sebuah laboratorium yang terpisah.
10
Yang pertama adalah bagian luar kelenjar adrenal (korteks adarenal), yang
menghasilkan tiga hormon; yang kedua adalah bagian dalam kelenjar
adrenal (medulla adrenal), yang menghasilkan dua hormon. Hormon-hormon
yang dihasilkan oleh kedua kelenjar ini sangat penting sehingga pelepasan
terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon-hormon itu akan menyebabkan
kematian.
11
Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak
mengirimkan perintah secepat kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian
dalam kelenjar adrenal lalu beralih ke keadaan siaga dan melepaskan
hormon adrenalin untuk menghadapi keadaan darurat. Molekul-molekul
adrenalin bercampur dengan darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Molekul-molekul adrenalin memiliki fungsi khusus dalam pembuluh vena dan
arteri yang memastikan bahwa organ-organ penting menerima lebih banyak
aliran darah di saat bahaya, dan karena itu, molekul-molekul ini melebarkan
pembuluh darah menuju jantung, otak, dan otot. Sel-sel yang mengelilingi
pembuluh mematuhi adrenalin dan mengalirkan lebih banyak darah yang
dibutuhkan jantung. Dengan cara ini, darah tambahan yang dibutuhkan oleh
otak, otot, dan jantung dapat dipasok.
12
e. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas
pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus
dua belas jari), panjang sekitar 10-20 cm. Mendapat pasokan darah dari
arteri mesenterika superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai
organ endokrin didukung oleh pulau-pulau langerhans. Pulau pulau
langerhans terdiri dari tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan
plukagon; sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang
menghasilkan somastotastin namun fungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.
Gliklagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisem
karbohoidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah
sangat dipengaruhi oleh kedua hormone ini.
Fungsi kedua hormone ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum,
insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon
meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glucagon bial gula darah
rendah, dan asam amino mkmeningkat. Efek glukagon ini juga sama denga
efek kartisol, GH dan epinefrin.
Dala penurunan kadar gula darah, insulin sebagi hormon anabolic terutama
akan meningkatkan difusi glukosa melalui membrane sel di jaringan. Efek
anabolik penting lainya dari hormone insulin adal;ah sebgai beerikut :
Efek pada hefar
13
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau
Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak
menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan
menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga
menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon
insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan
sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang
dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1.
Estrogen
Progesteron
14
15
16
Hormon
Aldosteron
Hormon
antidiuretik
(vasopresin)
Yang
menghasilk
an
Fungsi
Kelenjar
adrenal
Kelenjar
hipofisa
Kortikosteroid
Kelenjar
adrenal
Kortikotropin
Kelenjar
hipofisa
Eritropoietin
Ginjal
17
Estrogen
Glukagon
Pankreas
Hormon
pertumbuhan
Insulin
Kelenjar
hipofisa
Pankreas
LH (luteinizing
hormone)
FSH (folliclestimulating
hormone)
Kelenjar
hipofisa
Oksitosin
Kelenjar
hipofisa
Hormon
paratiroid
Kelenjar
paratiroid
Progesteron
Indung telur
Polaktin
Kelenjar
hipofisa
Renin dan
angiotensin
Ginjal
Hormon tiroid
Kelenjar
tiroid
TSH
(tyroidstimulating
hormone)
Kelenjar
hipofisa
18
Sistem endokrin
19
Kelenjar Pineal
Pankreas terletak pada kurva antara perut dan usus kecil dan
mengendalikan tingkat gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin
dan glukagon.
Kelenjar hipofisis
Kelenjar ini reproduksi-testis pada pria dan ovarium pada wanita, dan,
pada tingkat yang lebih rendah, glandssecrete androgen adrenal
(termasuk testosteron) dan estrogen.
The adrenal Kelenjar
Kedua kelenjar adrenal terletak di atas ginjal. Masing-masing memiliki
dua bagian: penutup luar, korteks adrenal, dan inti, medulla adrenal.
Kedua pengaruh respon tubuh terhadap stres. Misalnya, dalam respon
terhadap situasi stres, kelenjar pituitari dapat melepaskan endorfin
beta dan ACTH, yang, pada gilirannya, prompt korteks adrenal untuk
melepaskan hormon. Sementara itu, sistem saraf otonom menstimulasi
medula adrenal untuk mensekresikan hormon seperti epinefrin ke
dalam aliran darah
20
a.
b.
c.
21
pleksus kapiler sekunder pars distalis, disini hormon meninggalkan kapiler, menyampaikan rangsang
pada sel parenkim.
3.
Adrenal
Kelenjar adrenal atau suprarenal menempel pada kutub superior ginjal. kelenjar adrenal kiri
dan kanan tidak simetris pada sumbu tubuh, kelenjar adrenal sebelah kanan lebih inferior, terletak
tepat diatas ginjal, dan bentuknya lebih piramid shape. Sementara kelenjar suprarenal kiri lebih
inferior, lebih kearah batas medial ginjal kiri, dan bentuknya lebih cressent shape. Masing-masing
berukuran tebal sekitar 1 cm, lebar apex sekitar 2 cm, lebar basal sekitar 5 cm. beratnya antara 7-10
gr. Kelenjar ini dibagi menjadi (1) bagian korteks yang mencakup 80-90% organ, terletak bagian luar,
dan berwarna kekuningan, dan (2) bagian medula yang terletak pada bagian dalam, berwarna gelap.
Keduanya memiliki fungsi endokrin, bagian korteks memproduksi kortikosteroid (kortisol,
kortikosteron) dari kolesterol, diregulasi ACTH. Bagian medulla memproduksi epineprin dan
norepineprin, diregulasi saraf simpatis
Kelenjar adrenal terletak retroperitoneal, dibungkus kapsul jaringan ikat dengan banyak
jaringan adiposa. Kapsul jaringan ikat tersebut membentuk septa karah parenkim yang masuk
bersama pembuluh darah dan saraf.
Kelenjar suprarenal merupakan salah satu organ yang paling kaya vaskularisasi. tiap kelenjar
mendapat perdarahan dari tiga arteri yang berbeda: (1) arteri phrenic inferior yang akan membentuk
arteri suprarenal superior, (2) aorta yang akan membentuk arteri suprarenal medial, dan (3) arteri
renalis yang akan membentuk arteri suprarenal inferior. Cabang-cabang ketiga arteri tersebut
membentuk pleksus subcapsular. Dari pleksus tersebut muncul arteri kortikal pendek, selanjutnya
membentuk sinusoid berpori, dan bermuara ke pleksus vena suprarenal di medula. selanjutnya vena
suprarenal kiri bermuara ke vena renal kiri dan vena suprarenal kanan bermuara ke vena cava
inferior. selain arteri kortikal pendek, dari pleksus subcapsular, juga muncul arteri kortikal panjang
yang tidak bercabang. menembus korteks sampai medulla.
4.
Pankreas
Pankreas terletak pada bagian dalam peritoneum, strukturnya dibagi menjadi 4 bagian kaput,
kolum, korpus, dan kauda.
Ukurannya kurang lebih lebar 5 cm, tebal 1-2 cm, panjang sekitar 25 cm, dan beratnya sekitar
150 gr. Pankreas memiliki kapsul jaringan ikat tipis yang membentuk septa, membagi pankreas
menjadi lobus. Pembuluh darah dan persarafan pankreas masuk melalui septa ini.
Pankreas merupakan kelenjar yang memiliki fungsi eksokrin, yaitu menghasilkan empedu dan
fungsi endokrin, yaitu menghasilkan hormon. Bagian endokrin pankreas tersusun atas aggregasi sel,
disebut Pulau Langerhans, jumlahnya sekitar satu juta, tersebar diantara asinus, dengan
kecenderungan lebih banyak pada bagian kauda. Pulau langerhans tersusun atas sekitar 3000 sel
yang terdiri dari:
a.
sel alfa (70%) menghasilkan glukagon
b.
sel beta (20%) menghasilkan insulin
c.
sel delta (5%) menghasilkan somatostatin
d.
sel G (1%) menghasilkan gastrin
e.
sel F atau sel PP (1%) menghasilkan polipeptida pankreas
Pankreas mendapat perdarahan dari arteri coeliaca, cabang langsung dari aorta abdominalis.
A.coeliaca bercabang, menjadi (1) a. hepatica komunis a. pancreaticoduodenalis superior a.
22
pacreaticoduodenalis superior anterior dan posterior yang memperdarahi bagian kaput, kolom, dan
korpus pankreas dan (2) a. lienalis rami pancreatici yang memperdarahi bagian korpus dan kauda.
Selanjutnya darah akan dialirkan ke v. pancreaticoduodenale dan v. lienalis kemudian melalui sistem
vena porta dan akhirnya bermuara ke vena cava.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
1)
2)
B. FISIOLOGI ENDOKRIN
1. STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin;
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis
sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong
oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler.
Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh
darah. Sekresinya disebut : hormon. Hormon yaitu penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari
sel-sel khusus ke dalam aliran darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target
(responsive cells) tempat terjadinya efek hormon.
Derivat asam amino dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus medulla
supra renal dan neurohipofise, contoh epinefrin dan norepinefrin
Petide /derivat peptide dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat pencernaan
Steroid dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium, contoh hormon testes, ovarium
dan korteks suprarenal.
Asam lemak merupakan biosintesis dari dua FA, contoh hormon prostaglandin
2. KLASIFIKASI HORMON
Hormon perkembangan/Growth hormone hormon yang memegang peranan di dalam
perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad
Hormon metabolisme proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacammacam
hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin
Hormon tropik dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar
hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses
spermatogenesis (LH)
Hormon pengatur metabolisme air dan mineral kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk
mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
3. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
a.
Struktur sistem endokrin;
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit,
atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan
kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke
dalam darah.
b.
Fungsi sistem endokrin;
23
1)
2)
3)
4)
a.
b.
Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pd janin yang sedang berkbg
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi sistem reproduktif
Memelihara lingkungan internal optimal
24
Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Mis.
pengsekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang pelepasan kortisol dari korteks adrenal,
menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak.
7.AKTIVASI SEL-SEL TARGET
Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika
hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan
pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan
gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim, steroid).
Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.
8.STRUKTUR & FUNGSI HIPOFISE
Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentuk oval dengan
diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus, yaitu :
Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise.
Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise
Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut
juga neurohipofise.
Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan
hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf. Hipofise menghasilkan hormon tropik dan
nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan
Hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran.
Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar
endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.