PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM
DASAR HUKUM
1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. UU
No.1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara;
4. PP
No.23
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
5. Peraturan-Peraturan
Lainnya
tentang
Pengaturan BLU.
1
Salah satu reformasi di bidang keuangan
negara yang paling menonjol adalah
pergeseran
dari
pengganggaran
tradisional ke penganggaran berbasis
kinerja orientasi pada output semakin
menjadi praktik yang dianut luas oleh
pemerintahan modern di berbagai negara;
2
BLU merupakan wadah enterprising the
government dengan paradigma baru :
Lets
the
Managers
Manage
membiarkan
manajer
menggunakan
anggaran dengan cara yang paling
efisien;
Make
the
Managers
memastikan
bahwa
menghasilkan kinerja.
Manage
manajer
3
Instansi pemerintah yang tugas pokok dan
fungsinya memberi pelayanan kepada
masyarakat
(contoh
:
kesehatan,
pendidikan, pengelolaan kawasan, dan
perguliran dana) dapat menerapkan pola
pengelolaan keuangan yang fleksibel
dengan
menonjolkan
produktivitas,
efisiensi, dan efektivitas yang dikelola ala
bisnis (business like);
4
BLU diharapkan tidak sekedar sebagai
format baru dalam pengelolaan APBN,
tetapi BLU diharapkan untuk menyuburkan
pewadahan
baru
bagi
pembaharuan
manajemen keuangan sektor publik, demi
meningkatkan
pelayanan
pemerintah
kepada masyarakat.
PENGERTIAN BLU
BLU
adalah
instansi
di
lingkungan
Pemerintah
yang
dibentuk
untuk
memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau
jasa
yang
dijual
tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
TUJUAN BLU
BLU
bertujuan
untuk
meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan memberikan fleksibilitas dalam
pengelolaan
keuangan
berdasarkan
prinsip ekonomi dan produktivitas, dan
penerapan praktek bisnis yang sehat.
KARAKTERISTIK BLU
1. Berkedudukan
sebagai
lembaga
pemerintah (bukan kekayaan negara
yang dipisahkan);
2. Menghasilkan
barang/jasa
yang
seluruhnya/sebagian
dijual
kepada
publik;
3. Tidak bertujuan mencari keuntungan
(laba);
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip
efisiensi dan produktivitas ala korporasi
(business like);
5. Rencana
kerja
anggaran
dan
pertanggungjawaban
dikonsolidasikan
pada instansi induk (K/L);
6. Pendapatan dapat digunakan langsung;
7. Pegawai terdiri dari PNS dan Profesional
FLEKSIBILITAS BLU
PERSYARATAN BLU
1. PERSYARATAN
SUBSTANTIF
2. PERSYARATAN TEKNIS
3. PERSYARATAN
ADMINISTRATIF
PERSYARATAN BLU
dan/atau
jasa
b. Pengelolaan
wilayah/kawasan
tertentu untuk tujuan meningkatkan
perekonomian
masyarakat
atau
layanan umum;
c. Pengelolaan dana khusus dalam
rangka
meningkatkan
ekonomi
dan/atau
pelayanan
kepada
PERSYARATAN BLU
2. PERSYARATAN TEKNIS : sebagaimana
rekomendasi
dari
Menteri/Pimpinan
Lembaga
sesuai
dengan
kewenangannya, terpenuhi apabila :
a. Kinerja Pelayanan di bidang tugas
pokok dan fungsinya layak dikelola
dan
ditingkatkan
pencapaiannya
melalui BLU; dan
b. Kinerja
Keuangan
satuan
kerja
instansi yang bersangkutan adalah
sehat
sebagaimana
ditunjukkan
dalam dokumen usulan penetapan
BLU.
PERSYARATAN BLU
3. PERSYARATAN
ADMINISTRATIF
:
terpenuhi apabila instansi pemerintah
yang bersangkutan dapat menyajikan
seluruh dokumen berikut :
a. Pernyataan
Kesanggupan
untuk
Meningkatkan
Kinerja
Layanan,
Keuangan,
dan
Manfaat
bagi
Masyarakat;
b. Pola Tata Kelola;
c. Rencana Strategis Bisnis;
d. Laporan Keuangan Pokok;
e. Standar Pelayanan Minimum; dan
f. Laporan
Audit
Terakhir
atau
Pernyataan Bersedia untuk Diaudit
Secara Independen.
TERIMAKASIH