Anda di halaman 1dari 14

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I

PW 09 1303
D
Dasar
Dasar
D
IInfrastruktur
f t kt
II
Oleh
Dr.Ir.Rimadewi
Dr Ir Rimade i S
Supriharjo,MIP
priharjo MIP

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota


FTSP ITS
FTSP-ITS

Latar Belakang Aspek Perencanaan

Kesulitan penyediaan Infrastruktur


disebabkan oleh :

Keterbatasan dana (pemerintah)


Peningkatan jumlah penduduk
Krisis ekonomi di era otonomi
Euforia otonomi yang kebablasan

Perkembangan infrastruktur kalah cepat


dibandingkan dinamika pertumbuhan yang
ada.

Contoh Permasalahan

Pelayanan air bersih yang belum merata


D i
Drainase
yang ttambal
b l sulam
l
Banjir diberbagai wilayah
Tidak adanya pelayanan yang integrated
Sungai masih dianggap sebagai tempat buang
sampah
Kesenjangan antara supply dan demand
menimbulkan persaingan yang tidak sehat

Pengertian Infrastruktur
Infrastruktur merujuk pada sistim fisik yang
menyediakan :

Transportasi
P
Pengairan
i
Drainase
g
g
gedung
g
Bangunan
Fasilitas publik

Yang
g dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia dalam lingkup
sosial dan ekonomi (Grigg,1988)

Sistim Infrastruktur
Merupakan pendukung utama fungsi-fungsi
sistim sosial dan sistim ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat
Dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas
atau struktur-struktur
k
k d
dasar, peralatan-peralatan,
l
l
instalasi-instalasi yang dibangun dan dibutuhkan
untuk berfungsinya sistem sosial ekonomi
masyarakat (Grigg,2000)
Infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang
dalam sistem, sehingga memberikan pelayanan
publik yang penting.

Hubungan antara sistim Infrastruktur


d
dengan
sistem-sistem
i t
i t
yang lain
l i
S i lS
Sosial
System
t
Economic System
Phisical Infrastructure
Natural Environment

Lingkungan alam merupakan pendukung dasar


dari semua sistem yang ada
Peran Infrastruktur sebagai mediator antara sistem
ekonomi dan sosial dalam tatanan kehidupan
manusia dengan lingkungan alam menjadi sangat
penting

SOSIAL INFRASTRUKTUR
DALAM PERENCANAAN KOTA

1. Keterkaitan sosial infrastruktur dengan


kebutuhan penduduk
Hubungan keterkaitan ini tergantung dari berbagai aspek
:
Fasilitas yyang
g dibutuhkan sebagai
g keharusan
Dimana penduduk itu berada (lokasi) dan siapa yang
akan menggunakan fasilitas tersebut
Keterkaitan antara fasilitas umum dengan
permukiman ditentukan oleh jarak antara keduanya
dan jarak tiap fasilitas bervariasi
Jarak capai
p tidak ada kesamaan p
pengaruh,
g
,
cenderung tergantung pada keperluan operasional
dan penyebarannya

Diperlukan ukuran operasional khusus untuk


melayani kebutuhan
kebutuhan.
Misal : Jumlah besaran penduduk yang akan
menggunakan fasilitas , dan standar jumlah fasilitas
Contoh : Minimal syarat operasional Play group untuk
satu buah lingkungan adalah 50 orang anak (3 -5 th)
dan 2 orang guru, 4 % dari ju,lah penduduk.
Kesimpulan:
p
basic p
penduduk untuk 1 buah p
play
y
group adalah 1250 orang
Yang perlu diperhatikan :
Apa yang menentukan kelayakan besaran
Berapa jumlah orang yang secara bersamaan
akan menggunakan
Berapa persen penduduk yang dapat mewakili
Fasilitas dapat ditetapkan berdasar batas basic
penduduk

2. Area jangkauan pelayanan fasilitas umum


d kaitannya
dan
k it
dengan
d
kepadatan
k
d t penduduk
d d k
Bagaimana kita dapat mendistribusi fasilitas umum
dalam satu wilayah/kota ?
Standar ideal adalah jumlah basic penduduk dapat
mencapai fasilitas dengan waktu singkat ( jumlah
penduduk seimbang dg jumlah fasilitas)
Kenyamanan jarak jalan kaki sekitar 10 menit untuk
700 m, atau 5 menit untuk 350 m
Fasilitas umum harus dalam relatif jangkauan
pencapaian
i d
darii pusatkelompok
tk l
k penduduk
d d k
Letak pusat lingkungan harus dalam satu kesatuan
dg pusat distribusi angkutan umum
Daerah yang mempunyai konsentrasi kepadatan
penduduk yang tinggi dengan jumlah fasilitas yang
besar, jarak capainya tentu terjangkau

3. Standarisasi Fasilitas Umum


Maksud dan tujuan dari standarisasi adalah :
1. Memberikan fasilitas kepada seluruh masyarakat semaksimal
mungkin merata
2. Pemeratan kesempatan
3. Pemenuhan kebutuhan

Latar
L t Belakang
B l k
:
Kota merupakan suatu lingkungan yang heterogen
secara internal maupun eksternal :
Internal :

Komposisi penduduk
Aktifitas
f
penduduk
Kondisi sosial ekonomi
Tingkat pendidikan penduduk
Pola transportasi

Eksternal:
Potensi kota
Ciri/karakteristik kota
Ukuran/size kota

Komponen Utama :
Pihak penyedia
Pihak pemakai

Aspek yang terkait dlm kebutuhan fasum:

Jenjang tingkatan efisiensi pelayanan


Jenis
fungsi tiap fasilitas
Jumlah manifestasi kebutuhan
Besaran ukuran
ukuran-dimensi-kapasitas
dimensi kapasitas
Distribusi penyebaran ditentukan besaran wilayah dan
besaran pemakai

4. Standar fasilitas umum yang ada di


I d
Indonesia
i
Standar yang dikeluarkan oleh :
Departemen Pekerjaan Umum
Dept Pendidikan dan Kebudayaan
DKI Jakarta
Masterplan Surabaya

5. Penerapan Standard pada Lingkungan atau


Kota tertentu
Tergantung dari :
Tingkat
g
kebutuhan akan standarisasi
Tingkat pelayanan yang diinginkan
Pola perkembangan wilayah
Potensi pendukung wilayah untu pengadaan fasum
Karakteristik penduduk

6. Aspek Perencanaan Fasilitas umum


Karakteristik wilayah
Topografi
Kedudukan administrasi
Potensi sosio-ekonomi
sosio ekonomi wilayah
Besaran wilayah
Luas wilayah
Jumlah penduduk
p
Kepadatan penduduk
Karakteristik penduduk
Komposisi
Aktifitas
Tingkat ekonomi
Tingkat pendidikan
Budaya
B d
d
dan adat
d t iistiadat
ti d t
Sistim transportasi
Utilitas kota
Standard umum untu fasilitas umum di Indonesia

SAMPAI MINGGU DEPAN

Anda mungkin juga menyukai