Anda di halaman 1dari 36

Meily Stevani

10 2011 247
Perempuan Mengalami
Masa Menopause

Skenario 9
Ny. HY 50 tahun, sudah mempunyai 4
orang anak, selama ini tidak ada keluhan
mengenai alat kandungannya. Tetapi
sejak 2 bulan yang lalu haidnya tidak
teratur,
perdarahan
baru
berhenti
beberapa hari yang lalu keluar darah lagi,
perdarahannya kadang-kadang banyak
kadang-kadang sedikit, perut tidak sakit.

Mind Map
Anamnesi
s
Pemeriksaan
Fisik
Pem.
Penunjang
WD

Wanita haidnya
tidak teratur,
perdarahan baru
berhenti beberapa
hari yang lalu
keluar darah lagi,
perdarahannya
kadang2 banyak
kadang2 sedikit,
perut tidak sakit

Epidemiol
ogi
Etiologi
Patofisiolo
gi
Gejala

Komplikasi

DD
Pencegaha
n
prognos
is

Penatalaksa
na

Siklus Menstruasi

ANAMNESIS

Nama, usia, tanggal lahir, pekerjaan


Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Haid
Riwayat Ginekologi Dahulu
Riwayat Obstetri Dahulu

ANAMNESIS

Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat

Penyakit Dahulu
Pengobatan
Keluarga
sosial

Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum
- Kesadaran
- TTV

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kulit dan distribusi rambut untuk
menilai maturitas seksual.
Labia mayor untuk inflamasi, sekret,
pembengkakan atau massa lesi.
Labia minor, klitoris, meatus uretra
dan introitus.

Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi
dan
palpasi
kelenjar
Bartholini pada kedua sisi.
- Inpeksi perineum.
- Serviks untuk melihat posisi, warna,
sekret, massa atau ulserasi.
- Dinding vagina.
- Inspeksi dan palpasi anus.

Pemeriksaan Fisik
Palpasi
Labia mayor untuk nyeri tekan dan
pembesaran.
Lakukan pemeriksaan dengan
spekulum hangat ukuran sesuai,
jangan menggunakan jeli pelumas.
Dapatkan hapusan Pap untuk
sitologi.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan bimanual untuk
evaluasi uterus dan adneksa.
Palpasi serviksa dan korpus uetrus
untuk memeriksa nyeri tekan atau
massa.
Palpasi adneksa untuk memeriksa
nyeri tekan, kedua sisi.
Tes feses untuk darah samar.

Hasil
- Keadaan umum baik,
- Compos mentis,
- T 110/70mmHg, N 72/menit, R 20/m.
- Pada pemeriksaan inspeculo tampak
cervix
normal, keluar darah dari ostium uteri.
- hCG(-)
- USG: uterus anteflexi, ukuran normal.
Ovarium normal.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah yaitu :
. follicle stimulating hormone (FSH)
. luteinizing hormone (LH)
. estradiol
. thyroid-stimulating hormone

Pemeriksaan Penunjang

Nilai LH
Nilai Estradiol

Nilai FSH

Pemeriksaan Penunjang
-Papanicolaou (Pap) smears,
-Mammografi,
-Pemeriksaan
kepadatan
tulang
(bonedensity)
-Pemeriksaan
endometrium
dan
pemeriksaan
ultrasonografi transvaginal.

Diagnosis Kerja Menopause


(Periode Menopause)
1. Pre Menopause
-. Wanita yang mengalami masa menopause,
baik menopause dini, pre-menopause dan post
menopause, umumnya mengalami gejala
puncak (klimakterium) dan mempunyai masa
transisi atau masa peralihan.
-. Periode klimakterium ini disebut pula sebagai
periode kritis yang ditandai dengan rasa
terbakar (hot flush), haid tidak teratur, jantung
berdebar dan nyeri saat berkemih.

Diagnosis Kerja Menopause


(Periode Menopause)
2. Menopause
- Jumlah folikel yang mengalami atresia
semakin meningkat. Hingga pada suatu
ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup.
Produksi estrogen berkurang dan haid tidak
terjadi lagi. Yang berakhir dengan terjadinya
menopause.
Setelah
memasuki
usia
menopause selalu ditemukan kadar FSH
yang tinggi (>35 mIU/ml). Perubahan dan
keluhan psikologi baik fisik makin menonjol.

Diagnosis Kerja Menopause


(Periode Menopause)
- Pada Fisik terjadi : ketidakteraturan
siklus
haid,
gejolak
panas,
kekeringan vagina, perubahan kulit,
keringat dimalam hari, sulit tidur,
perubahan pada mulut, kerapuhan
tulang, penyakit mulai muncul.

Diagnosis Kerja Menopause


(Periode Menopause)
- Pada psikologis terjadi : Ingatan
menurun,
kecemasan,
mudah
tersinggung, stress, depresi. Terjadi
pada usia 56-60tahun. Tanda-tanda
terjadinya menopause antara lain
Perdarahan, Rasa panas dan dan
keringat malam, gangguan berkemih,
gejala emosional, perubahan fisik yang
lain.

Diagnosis Kerja Menopause


(Periode Menopause)
3. Pasca Menopause
Adalah setelah menopause sampai
senium yang dimulai setelah 12 bulan
amenorea. Kadar FSH dan LH sangat
tinggi (>35mIU) dan kadar estradiol
sangat rendah (<30pg/ml). Rendahnya
kadar estradiol mengakibatkan
endometrium menjadi atropi sehingga
haid tidak mungkin terjadi lagi

Diagnosis Banding
Karsinoma Endometrium
- Karsinoma endometrium biasa yang terjadi
perdarahan pasca menopause bagi pasien
yang
menopause
dan
perdarahan
intermentruasi bagi pasien yang belum
menopause.
- Pemeriksaannya
biasa
ditemukan
pembesaran uterus, lebih globuler dan
melunak tidak beraturan, serviks dapat
melunak dan ostium dapat tampak sedikit
terbuka.

Diagnosis Banding
-

Pemeriksaan
USG
memberi
gambaran
(halo-sign).

transvaginal
hipo-ekhoik

Manifestasi Klinis

Gejala-gejala fisik
Hot flushes/rasa panas (pada wajah,
leher, dan dada yang berlangsung
selama beberapa menit, pusing,lemah,
atau sakit.
Rasa panas
Berkeringat dimalam hari
Susah tidur
Sakit kepala

Manifestasi Klinis

Keinginan buang air kecil menjadi lebih


sering
Berdebar-depar (detak jantung
meningkat atau mengencang)
Ketidakmampuan untuk mengendalikan
buang air kecil (inkontinensia)
Perubahan kulit
Kerapuhan tulang

Manifestasi Klinis

Gejala-gejala psikologis
Mudah tersinggung
Depresi
Cemas
Suasana hati (mood) yang tidak
menentu
Sering lupa
Susah berkonsentrasi

Epidemiologi
Peningkatan harapan hidup manusia Indonesia yang terjadi
dalam tiga dekade terakhir telah mengakibatkan masalah
kesehatan akibat menopause, andropause serta somatopause
semakin menonjol. Pada tahun 1980, angka harapan hidup
orang Indonesia untuk laki-laki dan perempuan berturut-turut
ialah 50,9 dan 54 tahun. Menurut United Nation Development
Program (UNDP) dalam Human Developmental Report 2005,
pada tahun 2003 angka harapan hidup orang Indoensia ratarata adalah 66,8 tahun. Dalam laporan tersebut disebutkan
pula bahwa dari studi selama tahun 1995-2000, persentase
perempuan yang mencapai usia 65 tahun jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan laki-laki, yaitu sebesar 72,1%
berbanding 63,8%. Harapan hidup perempuan umumnya 5
tahun lebih lama daripada laki-laki.

Etiologi
Menarche (umur haid pertama kali)
Kondisi kejiwaan dan pekerjaan
Penggunaan Obat-obat Keluarga
berencana (KB)
Merokok
Cuaca dan ketinggian tempat tinggal
dari permukaan laut

Patofisiologi
- Penyebab menopause adalah matinya (burning
out) ovarium. Sepanjang kehidupan seksual
seorang wanita kira kira 400 folikel primodial tubuh
menjadi folikel vesikuler dan berevulasi. Sementara
beratus ratus dan ribuan ovum berdegenerasi.
- Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa
folikel primodial tetap tertinggal untuk dirangsang
oleh FSH dan LH, dan pembentukan estrogen oleh
ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial
mendekati nol.

Patofisiologi
- Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat
kritis, estrogen tidak dapat lagi menghambat
pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk
menyebabkan siklus ovulasi. Akibatnya, FSH dan
LH (terutama FSH) setelah itu dihasilkan dulu
jumlah besar dan tetap.
- Estrogen dihasilkan dalam jumlah subkritis dalam
waktu pendek setelah menopause, tetapi setelah
beberapa tahun, waktu sisa terakhir. Folikel
primodial menjadi atretis, pembentukan estrogen
oleh ovarium turun sampai nol.

Komplikasi
-

Osteoporosis
Masalah urogenital
Penyakit Kardiovaskular
Obesitas
Demensia

Terapi
Terapi untuk hot flushes adalah
clonidin, bromokriptin, nalokson,
bellargal, veralipride, vitamin E 800
IU/hari, Selective Serotonin Reuptake
Inhibitors (fluoxetine, paroxetine dan
venlafaxine), gabapentin (obat anti
kejang).

Terapi
Obat lain yang terbukti dapat
meningkatkan densitas masa tulang
pada wanita menopause adalah
alendronat, etidronat, kalsitonin dan
raloksifen.

Terapi

Pencegahan
pola makan yang tinggi serat, rendah
lemak, dan kaya akan antioksidan;
olah raga atau latihan fisik teratur;
istirahat yang cukup, lakukan relaksasi;
melakukan latihan untuk memperkuat
dasar panggul;
hindari merokok dan minum alkohol;
pajanan terhadap sinar matahari.

Prognosis
Penatalaksanaan yang dilakukan
dengan benar memberikan prognosis
baik.

Penutupan
Pasien G4P4A0 mengalami
menopause

Anda mungkin juga menyukai