Anda di halaman 1dari 4

Peran masyarakat dalam menegakkan HAM

1. Dalam masyarakat perlu ditegakkan norma yang mencerminkan


keadilan dan perlindungan hak warga negara masyarakat.
2. Bila terdapat permasalahan dalam masyarakat hendaknya cara yang
diterapkan untuk mengatasinya dengan mengutamakan musyawarah
mufakat.
3. Perlu dihindari tindakan eigenrichting (main hakim sendiri) dalam
masyarakat sehingga tercipta kepastian hukum.
4. Hukum dan keadilan serta upaya menegakkan dan melindungi HAM
dilakukan oleh segenap pihak melalui pengetahuan dan kesadaran.
5. Pemerintah sebagai alat negara diamanati untuk melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia (Pembukaan UUD45
alinea IV).
Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melalui hal-hal
berikut:
1. Menyampaikan laporan atau pengaduan atas terjadinya pelanggaran hak
asasi manusia kepada Komnas HAM atau lembaga berwenang lainnya.
2. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam bentuk usulan mengenai
perumusan kebijakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia kepada
Komnas HAM atau lembaga terkait lainnya.
3. Masyarakat juga dapat bekerja sama dengan Komnas HAM untuk meneliti,
memberi pendidikan, dan meyebarluaskan informasi mengenai HAM pada
segenap lapisan masyarakat.
Peran masyarakat terhadap upaya penegakan HAM, misalnya muncul
berbagai aktivis dan advokasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Para
aktivis dapat mengontrol atau mengkritisi kebijakan pemerintah yang rawan
terhadap pelanggaran HAM. Mereka juga dapat mendata kasus-kasus
pelanggaran HAM dan melakukan pembelaan atau pendampingan. LSM
tersebut bisa menangani berbagai masalah, misalnya masalah kesehatan
masyarakat, korupsi, demokrasi, pendidikan, kemiskinan, lingkungan,
penegakan hukum.
1.

Peran serta masyarakat dalam penegakan HAM di


Indonesia.
Kewajiban dasar manusia \Indonesia terhadap HAM sesuai dengan UU
No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, pada bab VI adalah
sebagai berikut:
a.

setiap orang yang berada di wilayah negera Republik Indonesia


wajib patuh terhadap peraturan perundang-undangan, hukum tak
tertulis, dan hukum internasional mengenai HAM yang telah
diterima oleh negara Republik Indonesia (pasal 67).

b.

Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain, moral, etika,


dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
(pasal 69 ayat 1).

c.

Setiap HAM seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan


tanggung jawab untuk menghormati hak-hak orang lain secara
timbal balik (pasal 69 ayat 2).

d.

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib


tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan prertimbangan moral, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (pasal 70).

Peran Serta Masyarakat dalam Menegakkan HAM


Komnas HAM berdiri pada 7 Juni 1993.
Peran masyarakat :
a.
Senantiasa menghargai, menghormati, meningkatkan dan menjunjung
tinggi harga diri manusia dan bangsa.
b.
Tidak ikut campur urusan orang lain.
c.
Tidak mencela, menghina, dan merendahkan orang lain.
d.
Mensosialisasikan urusan Nasional dan Internasional mengenai HAM.
e.
Memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM serta memberi pendapat,
pertimbangan, dan saran kepada badan pemerintah negara pelaksana HAM.
f.
Mengadakan kerjasama internasional dalam rangka memajukan dan
melindungi HAM.
Peranan masyarakat dalam menegakan HAM
Setiap orang bertanggung jawab untuk terlibat dalam penegakan HAM.
Walaupun secara formal tanggung jawab negara lebih besar, tetapi peran
masyarakat luas sebenarnya dampak yang sangat besar bagi terbangunnya
kesadarang untuk menghormati HAM. Tentu saja tanggung jawab itu harus di
awali dengan pemahaman akan pentingnya hak asasi manusia. Tetapi orang
harus memahami bahwa HAM seorang perlu mendapat perlindungan demi
martabatnya sebagai manusia. Jika seorang memahami konsep sedasar ini ,
maka akan semakin mudah menyebarluaskan tanggungjawab masingmasingindividu untuk turut aktif dalam penegakan upaya HAM. sikap positif
dalam penegakan HAM dapat di mulaikan dari lingkungan keluarga, warga
sekitar tempat tinggal, sekolah dan masyarakat luas. Di lingkungan
masyarakat luas, sikap positip terhadap penegakan HAM dapat di lakukan
antara ain sebagai berikut:
1. Tidak mengganggu ketertiban umum
2. Saling menjaga dan melingungi harkat dan mertabat manusia
3. menghormati keberadaan sendiri
4. Berkomunikas dengan baik dan sopan
5. Turut maembantu terselenggaranya masyarakat madani, yakni hidup
berdampingan secara damai, sayang menyayangi tanpa membedakan ras,
keturunan dan pandanan politiknya, serta kelompok besar tidak

memaksakan kehendaknya kepada kelompok kecil dan sebaliknya kelompok


kecil menghormati kelompok besar.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENEGAKAN HAM
Peran masyarakat sangat penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia.
Tanpa partisipasi masyarakat dan dukungannya maka penegakan Hak Asasi
Manusia akan menjadi sia-sia. Peran dan partisipasi itu juga diatur di dalam
UU No. 39 tahun 1999 itu. Peran itu dapat dilakukan oleh perorangan,
kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat atau lembaga kemasyarakatan lainnya. Semua elemen tersebut
mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan
pemajuan hak asasi manusia (Pasal 100).1[9]
Penegakan HAM di negara kita tidak akan berhasil jika hanya
mengandalkan tindakan dari pemerintah. Peran serta lembaga independen
dan masyarakat sangat diperlukan. Upaya penegakan hak asasi manusia ini
akan memberikan hasil yang maksimal manakala didukung oleh semua
pihak. Usaha yang dilakukan Komnas HAM tidak akan efektif apabila tidak
ada dukungandarimasyarakat.
Sebagai contoh, Komnas HAM telah bertekad untuk memaksimalkan
pelayanan kepada masyarakat dengan membuka kotak pengaduan dari
masyarakat. Tekad dan usaha ini tidak akan berhasil apabila masyarakat
enggan atau memilih diam terhadap berbagai praktik pelanggaran HAM.
Oleh karena itu, partisipasi masyarakat untuk bersama-sama mengupayakan
penegakan HAM sangat dibutuhkan.
Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melaluihalhalberikut:2[10]
1. Menyampaikan laporan atau pengaduan atas terjadinya pelanggaran hak
asasi manusia kepada Komnas HAM atau lembaga berwenang lainnya.
2. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam bentuk usulan mengenai
perumusan kebijakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia kepada
Komnas HAM atau lembagaterkaitlainnya.
3. Masyarakat juga dapat bekerja sama dengan Komnas HAM untuk meneliti,
memberi pendidikan, dan meyebarluaskan informasi mengenai HAM pada
segenap lapisan masyarakat.
Peran masyarakat terhadap upaya penegakan HAM, misalnya muncul
berbagai aktivis dan advokasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Para
aktivis dapat mengontrol atau mengkritisi kebijakan pemerintah yang rawan
terhadap pelanggaran HAM. Mereka juga dapat mendata kasus-kasus
pelanggaran HAM dan melakukan pembelaan atau pendampingan. LSM
1
2

tersebut bisa menangani berbagai masalah, misalnya masalah kesehatan


masyarakat, korupsi, demokrasi,
pendidikan,kemiskinan,lingkungan,penegakanhukum.
Kehadiran LSM-LSM ini dapat menjadi kekuatan penyeimbang sekaligus
pengontrol langkah-langkah pemerintah dalam pelaksanaan HAM di
Indonesia. Namun kiranya penegakan HAM juga harus mencermati
kepentingan nasional, artinya tidak sekedar menjadi alat kepentingan asing,
sementara disisi lain terdapat negara asing yang mensponsori berbagai
Lembaga Non Pemerintah (LSM) untuk menegakan HAM terhadap beberapa
isu, tetapi negara sponsor tersebut juga melakukan pelanggaran HAM
terhadap negara lainnya atau terhadap warga negaranya sendiri dengan
menerapkan standar ganda, untuk itu mari kita semua membangun iklim
negara Indonesia yang demokratis, yang menghormati HAM yang didasari
oleh kepentingan nasional kita dalam rangka mencapai Indonesia yang kita
cita-citakan.
Upaya Penegakan HAM Oleh Masyarakat
Keberhasilan perlindungan dan penghargaan terhadap hak asasi manusia
merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, lembaga HAM, dan
kita sebagai warga masyarakat. sebagai anggota masyarakat dapat
mendukung dan menghargai upaya perlindungan HAM dengan ikut
berpartisipasi yang di lakukan dengan cara sebagai berikut.
1)

Menyampaikan laporan terjadi pelanggaran HAM kepada KOMNAS HAM


atau lembaga lain yang berwenang dalam rangka perlindungan dan
pemajuan HAM

2)

Mengajukan usulan mengenai perumusan dan kebijakan yang


berkaiatan dengan HAM kepada KOMNAS HAM dan atau lembaga lain yang
relevan

3)

Dengan cara sendiri maupun bekerja sama dengan Komnas HAM


melaksanakan penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan informasi
mengenai HAM
Partisipasi Masyarakat (Penegakan dan perlindungan HAM)

Menyampaikan laporan atas pelanggaran HAM.

Mengajukan perumusan dan kebijakan HAM.

Melakukan penelitian, pendidikan dan menyebarluaskan informasi tentang


HAM

.Unsur masyarakat dapat dilibatkan oleh Jaksa Agung menjadi penyidik Ad


Hoc* atau Penuntut Umum Ad Hoc*.
* Ad hoc adalah sebuah istilah dari bahasa Latin yang populer dipakai dalam
bidang keorganisasian atau penelitian. Istilah ini memiliki arti "dibentuk atau
dimaksudkan untuk salah satu tujuan saja" atau sesuatu yang "diimprovisasi"

Anda mungkin juga menyukai