Anda di halaman 1dari 12

S E J A R A H

Gerakan
Nasionalisme
India dan Filipina
Kelas XI Peminatan
Dwi Septiyani, S. Pd.

PPG SM-3T
P E N D I D I K A N S E J A RA H TA H U N 2 0 1 4

2014

BAHAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 21 Jakarta
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XI Peminatan/Ganjil
Materi Pokok

: Ideologi Besar Dunia dan Pengaruhnya terhadap Gerakan Nasionalisme Asia-Afrika

A. Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia Tuhan yang Maha Esa.
2.1. Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, peduli, santun, cinta damai dalam mempelajari
peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.2. Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan kerja sama yang dicontohkan para pemimpin
pada masa pergerakan nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
3.5. Menganalisis hubungan perkembangan faham-faham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme,
demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini.
4.5. Menyajikan hasil analisis tentang hubungan perkembangan faham-faham besar seperti nasionalisme,
liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika dalam bentuk
tulisan dan media lain.
B. Indikator Pembelajaran
3.5.1. Menelaah faktor pendorong timbulnya gerakan nasionalisme India dan Filipina
3.5.2. Menganalisis hubungan faham-faham besar di dunia dengan kemunculan gerakan nasionalisme India dan
Filipina
3.5.3. Menganalisis bentuk nasionalisme bangsa India dan Filipina di masa kini
4.5.1. Menyajikan hasil analisis mengenai nasionalisme bangsa India dan Filipina di masa kini secara berkelompok
dengan media film atau video singkat
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan :
3.5.1.1. Menelaah faktor pendorong timbulnya gerakan nasionalisme India
3.5.1.2. Menelaah faktor pendorong timbulnya gerakan nasionalisme Filipina
3.5.2.1. Menelaah hubungan faham-faham besar di dunia dengan kemunculan gerakan nasionalisme India
3.5.2.2. Menelaah hubungan faham-faham besar di dunia dengan kemunculan gerakan nasionalisme Filipina
3.5.3.1. Menganalisis bentuk nasionalisme bangsa India di masa kini
3.5.3.2. Menganalisis bentuk nasionalisme bangsa Filipina di masa kini
4.5.1.1. Membuat film atau video singkat mengenai nasionalisme bangsa India di masa kini secara berkelompok
4.5.1.2. Membuat kliping bergambar mengenai nasionalisme bangsa Filipina di masa kini, disertai hasil analisisnya
secara berkelompok

PETA KONSEP

A. GERAKAN NASIONALISME INDIA


1. Latar Belakang Historis
Nasionalisme bangsa India bangkit dengan
tujuan untuk memerdekakan diri dari penjajahan
Inggris. Terutama sejak masuknya pengaruh
Revolusi Industri, yang menyebabkan keadaan
masyarakat India kian memburuk. Terlebih setelah
masuknya barang-barang Impor dari Eropa,
menghancurkan industri rumah tangga India. Di

1
2

samping itu, diberlakukannya budaya Barat secara

paksa yang pada akhirnya membahayakan struktur masyarakat desa dan adat istiadat yang sudah dianut
secara turun-temurun.
Kolonialisme dan imperialisme Inggris akhirnya menimbulkan reaksi keras dari rakyat India. Reaksi
tersebut tampak dari berbagai bentuk perlawanan fisik, gerakan pembaharuan sosial keagamaan serta
pendidikan, dan gerakan politik yang berujung pada kemunculan sosok Mohandas Karamchand Gandhi atau
yang dikenal dengan Mahatma Gandhi sebagai salah satu tokoh yang berperan besar pada gerakan
kemerdekaan India.

Gambar 1. Peta Wilayah India Masa Kolonial Inggris

Salah satu bentuk perlawanan yang terkenal adalah Pemberontakan Sepoy yang disebabkan oleh aksi
eksploitasi Inggris, sehingga menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat India. Dengan diprakarasi oleh
para prajurit India yang masuk dinas militer Inggris (tentara Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang
dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy. Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut:
a) Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul terakhir ditangkap dan dibuang ke
Rangoon dan meninggal di sana
b) East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1 November 1858 secara resmi India
diambil alih pemerintah Inggris.
c) Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara tergesa-gesa. Di samping itu,
mereka juga sadar bahwa Inggris tidak mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu,
jalan yang ditempuh adalah membentuk organisasi politik dan perkumpulan agama. Pada tahun 1885
berdirilah All Indian National Congres sebagai organisasi politik yang pertama di India.

2. Faktor Pendorong Timbulnya Nasionalisme India


- Intern
a. Penderitaan rakyat akibat kebijakan pemerintah Inggris
b. Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tak kunjung datang
sehingga rakyat India harus bergerak sendiri
c. Hanya orang-orang Inggris yang duduk di pemerintahan, sedangkan orang-orang India tidak
diperkenankan ikut serta.
d. Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat
- Faktor ekstern:
a. Masuk dan diberlakukannya kebudayaan Barat oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras dari rakyat India
yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli. Kebudayaan Barat dianggap materialistis
karena lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
b. Masuknya paham-paham liberalisme, demokrasi dan nasionalisme
c. Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan bangsa India untuk
memperoleh status yang sama
3. Macam-Macam Gerakan India

1
2

a. Brahma Samad

Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-hal yang mengotori
agama dan memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat Hindu. Misalnya upacara Sati harus
dihapus karena dianggap sebagai pembunuhan. Brahma Samad juga melarang perkawinan di bawah umur
dan poligami. Gerakan ini juga menyerukan pembaharuan agama Hindu untuk mengajarkan monotheisme,
menghilangkan sistem kasta. Tokoh gerakan ini Ram Mohan Roy.
b. Rama Krisna
Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama
Hindu yang murni, lepas dari pengaruh Barat yang terlalu bersifat materialis.
Tokohnya adalah Swami Vivekananda.
c. Santineketan
Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa,
dan cinta kebudayaan India. Tokohnya Rabindranath Tagore.

Gambar 2. Rabindranath Tagore

d. Kongres (All Indian National Congres) 1885.


Kongres ini menjadi kesatuan dari gerakan-gerakan nasionalisme India untuk bersama- sama menuntut
kemerdekaan dari penjajah Inggris yang didirikan oleh Allan Octavian Home pada tahun 1885, ia seorang
Inggris kelahiran Skotlandia yang simpati dengan perjuangan rakyat India. Pada awalnya Kongres bertindak
kurang tegas dan cenderung telalu berhati-hati. Setelah mendapat kritikan keras dari Tilak, Kongres
berubah sifatnya menjadi agresif. Tokoh-tokoh lainnya yang hadir dalam kongres tersebut adalah Mahatma
Gandhi, Jawaharlal Nehru, Banerjee, Mohammad Ali Jinnah, Iskandar Mirsa, dan Liaquat Ali Khan.
Sejak Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji banyak program kegiatannya didominasi oleh
golongan Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrim memiliki semboyan "India untuk Hindu" (India
adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat yang
wajar dalam Kongres memisahkan diri.
Pada tahun 1907 dalam Kongres sendiri terdapat aliran:

Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya
menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris.
Tokohnya W.C. Bannerji dan Motilal Nehru.

Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj)


dengan tokohnya Tilak dan Sir Pandit Jawaharlal Nehru.

Kelompok muslim keluar dari Kongres dan mendirikan partai pada tahun
1906, yakni Liga Muslim (Muslim League) dengan tokoh-tokohnya Moh.
Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan.

Gambar 3. Mohammad Ali Jinnah

4. Pengaruh Ajaran Mahatma Gandhi


Ahimsa himsa berarti kekerasan, ahimsa berarti tidak berbuat apa-apa,

1
2

bukan karena takut, tapi karena jiwa yang lebih luhur. Ahimsa diartikan

mengalahkan lawan dengan tidak melawan, tetapi dengan kekuatan batin. Gerakan ini kemudian
diidentikkan dengan melawan tanpa kekerasan atau gerakan anti peperangan.
Satyagraha disebut juga non kooperasi, artinya tidak bekerja sama dengan apa yang dianggapnya
tidak benar. Inggris dianggapnya tidak benar, maka rakyat India tidak boleh bekerja sama dengannya, atau
dengan kata lain harus menjalankan satyagraha terhadapnya.

Gambar 4.

Mahatma Gandhi

Hartal berarti berkabung karena ada kejadian yang menyedihkan, juga diartikan sebagai tanda protes
atau tidak setuju terhadap sesuatu yang dipandang tidak baik. Inggris dianggap menjalankan kebijakan
yang tidak naik atau memihak pada rakyat India. Sebagai tanda tidak setuju, mereka tidak berbuat apa-apa
(mogok) kerja para buruh perusahaan tekstil milik pemerintah kolonial Inggris.
Swadeshi Segala yang ada di dunia ini telah digerakkan oleh alam. Karena itu manusia wajib tunduk
dan mengakui apa yang telah ditetapkan alam. Tiap bangsa dan negara telah menerima penetapan alam
tentang kedudukan dan tugasnya masing-masing. Tiap bangsa harus berusaha mengembangkan
negaranya dengan kekuaran sendiri yang telah diterimanya dari alam. Karena itu gerakan swadesi
menganjurkan menenun dan memakai pakaian sendiri serta melarang pakaian buatan luar negeri. Hal ini
juga ditujukan untuk menghancurkan industri Inggis, terutama tekstil.
Gerakan ahimsa, satyagraha dan hartal muncul sebagai reaksi atas diberlakukannya Rowland Act.
Undang-undang tersebut memberi sanksi berat terhadap warga India yang dianggap menimbulkan keonaran
politik. Ketiga gerakan itu ditambah dengan swadesi muncul sebagai reaksi terhadap diberlakukannya
Government of India Act. Undang-undang ini memberi status negara federasi kepada India secara tidak adil.
Pada perkembangannya, gerakan tersebut mampu meningkatkan perekonomian bangsa India. Sebaliknya,
merupakan pukulan bagi ekspor Inggris ke India. Sebagai tanda penghormatan pada swadesi maka gambar
roda pemintal tertera pada bendera kebangsaan India yang mulai berkibar pada tanggal 15 Agustus 1947.
5. Kemerdekaan India
Proses menuju kemerdekaan diawali oleh adanya perpecahan dalam Kongres India pada tahun 1906.
Kalangan Islam keluar dari Kongres dan mendirikan Liga Muslim (Moslem League). Liga tersebut merupakan
pelopor berdirinya negara Islam Pakistan pada tahun 1947. Pada tahun 1921, untuk meredam tuntutan
kemerdekaan yang semakin meluas, pemerintahan kolonial memberlakukan Government of India Act. Undangundang itu menempatkan India sebagai negara federasi. Namun, urusan penting tetap ditangani oleh gubernur
jenderal. Akibatnya Kongres India menolak undang-undang tersebut.
Meskipun sempat menolak dengan tuntutan kemerdekaan penuh,
Kongres India akhirnya memutuskan menerima pemberlakukan India
sebagai negara persemakmuran pada tanggal 15 Agustus 1947. Sir
Pandit Jawaharlal Nehru menjadi perdana menteri India yang pertama.
Baru pada tanggal 26 Januari 1950, India memproklamasikan
kemerdekaan penuh sebagai negara republik yang demokratis, sementara
Liga Muslim yang mendorong berdirinya negara Pakistan memutuskan
Gambar 5. Sir Pandit Jawaharlal Nehru

1
2

memisahkan diri dengan India juga pada tanggal 15 Agustus 1947.

B. GERAKAN NASIONALISME FILIPINA


1. Latar Belakang Historis
Filipina ditemukan oleh Ferdinand Magellaens pada tahun 1521. pada tahun 1592, sebuah ekpedisi dari
Spanyol mengklaim daerah tersebut milik Spanyol dan diberi nama Islas kepulauan Filipina. Nama itu diberikan
untuk menghormati Raja Spanyol yang sedang berkuasa saat itu,
Raja Philip II. Penguasaan Spanyol baru benar-benar nyata terjadi
ketika ekspedisi yang dipimpin oleh Miguel Lopez de Legazpi yang
mendarat tahun 1564. Perlahan, Spanyol menguasai pulau-pulau
Filipina dan menjadikan Manila sebagai pusat administrasi.
Pada tahun 1571 Manila jatuh ke tangan Spanyol dan mulailah
penjajahan Spanyol di Filipina sampai tahun 1898. Tujuan penjajahan
Spanyol adalah :
Menyebarkan abam Katolik
Menjalin hubungan dengan Jepang
Merebut perdagangan rempah-rempah
Gambar 6. Peta Wilayah Filipina

2. Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme Filipina


- Faktor Intern:
munculnya kaum terpelajar yang berpendidikan barat sehingga mereka memiliki kesadaran nasional dan
berusaha mengembangkannya.
Perlakuan yang tidak adil terhadap kehidupan bangsa Filipina baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial.
a. Bidang politik : orang Filipina tidak boleh duduk dalam pemerintahan.
b. Bidang sosial : pelayanan terhadap masyarakat dan tentara tidak sama dengan pelayanan terhadap
bangsa Spanyol.
c. Bidang ekonomi : terjadi pemerasan terhadap suasana para petani yang dilakukan oleh pemerintah
Spanyol dan kaum gereja.
Rakyat Filipina pernah merasakan suasana Liberal pada masa Gubernur Torre tahun 1869-1871. Maka
rakyat lebih cenderung untuk bersifat liberal karena sudah terasa enaknya masa itu.
- Faktor Ekstern:
Pembukaan Terusan Suez 1869, memperluas arus informasi dan pengaruh Barat masuk ke Timur
(Filipina), terutama paham-paham modern yang dipengaruhi oleh Revolusi Perancis, seperti
nasionalisme.
Pengaruh Revolusi Industri, dengan ditemukannya kapal sebagai alat transportasi laut, telepon, kapal
api, kereta api dan lain-lain memperluas hubungan dan komunikasi saat itu, termasuk hingga ke Filipina.
Pengaruh kebangkitan nasionalisme Jepang
Pengaruh Revolusi Cina dan Gerakan Turki Muda
3. Macam-Macam Gerakan Nasionalisme Filipina

1
2

Gerakan yang berlangsung sampai tahun 1872

Pada masa ini gerakannya berupa perlawanan-perlawanan secara lokal di tempat-tempat tertentu.
Timbulnya perlawanan ini disebabkan oleh perlakuan tidak adil yang dialami oleh berbagai lapisan
masyarakat, seperti kaum petani yang dikuasai tanahnya, gerejawan dan pegawai yang gajinya kecil.
Tokoh agama pun merasa tidak diperlakukan adil karena penguasaan oleh golongan pendeta-pendeta
Dominican, sehingga orang-orang Filipina seperti tidak punya hak.
Pada tahun 1821 terjadi pemberontakan di Novales. Klimaksnya pada tahun 1872, pecah
pemberontakan di Cavite yang dilancarkan oleh 200 orang tentara Filipina yang mendapat dukungan
rakyat. Menghadapi kekacauan itu pendeta-pendeta dari Dominican menggunakan kesempatan untuk
menumpas para saingannya. Ada tiga pendeta yang tidak disukai oleh Domican, yaitu Jacinto Zamora,
Jose Burgos dan Mariano Comes, yang semuanya dijatuhi hukiuman mati.
Gerakan-gerakan yang berlangsung antara tahun 18721896
Terbunuhnya tiga pendeta memperluas kebencian rakyat Filipina. Semangat
anti Spanyol dan dan cita-cita menbebaskan diri dari penjajahan semakin kuat.
Pada masa ini munculah seorang pemimpin muda Jose Rizal. Ia terkenal seorang
tokoh nasional yang muda, juga sebagai seorang dokter lulusan St. Thomes, filsuf, sastrawan pujangga,
ahli hukum dan seniman.

Gambar 7. Jose Rizal

Ia berupaya mendirikan gerakan propaganda untuk menanamkan persamaan hak di kalangan bangsa
Filipina dengan Spanyol serta menuntut kebebasan berbicara, rapat dan berkumpul untuk mengeluarkan
pendapat baik secara lisan maupun tulisan. Cara perjuangan yang ditempuhnya adalah menolek cara-cara
radikal, mengutamakan cara persuasif untuk membina dan menyadarkan bangsa Filipina yang dilakukan
melalui tulisan dalam majalahnya La Solidarided pimpinan Lopez Jaena. Melalui tulisan-tulisannya ia
meminta agar bangsanya meningkatkan taraf pendidikannya.
Selain majalah, ia juga menulis dua buah novel yang isinya mengecam
pemerintahan Spanyol dan tindakan kaum Gereja. Novel pertamanya ialah
noli Me Tangere (1887) dan kedua ialah El Filibusterism (1891). Tahun 1982
ia mendirikan gerakan Liga Filipina, organisasi untuk memajukan bangsa
Filipina, tapi kemudian gerakan ini dilarang sehingga iapun ditangkap dan
dibuang ke Mindanau. Pengikut-pengikutnya yang sifatnya lebih radikal
memintanya agar mau memberontak, di antaranya Andres Bonifacio. Ia
mendirikan gerakan radikal tahun 1896 dengan nama Katipun Ng mga Anak
Ng Bayan yang artinya gerakan persatuan anak rakyat (Katipunan).
Gerakan ini lebih radikal dan bermaksud mengajak Jose Rizal agar mau memberontak. Tahun 1896 di
luar pengetahuan Jose Rizal gerakan yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Filipina ini melakukan
pemberontakan. Dengan gerakan itu Spanyol menuduh dan menagkap Jose Rizal melakukan
pemberontakan. Dalam pertemuan dengan Spanyol, Rizal menyatakan bahwa ia tidak setuju dengan
pemberontakan itu. Tapi Rizal tetap ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada bulan Desember 1896.

1
2

Sedangkan Bonifacio dapat melarikan diri.

Gerakan-gerakan yang berlangsung antara tahun 1896-1901


Periode ini diisi dengan pemberontakan-pemberontakan melawan Spanyol yang dimulai dengan
pecahnya pemberontakan Katipunan, yang bersenjata. Namun pemberontakan ini gagal, kemudian
munculah seorang tokoh pergerakan baru yaitu Emilio Aguinaldo. Ia seorang
pejuang radikal yang melanjutkan pemberontakan Katipunan yang dipimpin
oleh Andres Bonifacio. Tahun 1897 terpilih sebagai ketua dan Bonafacio
sebagai sekretarisnya. Karena antara dua tokoh ini terjadi persaingan maka
terjadilah pembunuhan terhadap Andres Bonifacio. Gerakan Katipunan yang
dipimpin oleh Emilio ini tidak dapat dihancurkan oleh Spanyol, sehingga
gubernur Jendral Primo de Rivera mengajukan perdamaian dan
ditandatanganilah perjanjian Bian-ca-bato Desember 1897.

Gambar 8. Emilio Aguinaldo

Isi perjanjian tersebut adalah:

Aguinaldo meletakkan jabatan sebagai ketua dan menghentikan perlawanan.

Aguinaldo mengasingkan diri ke Hongkong seumur hidup dan akan diberikan uang 800 ribu peso oleh
pemerintahan Spanyol.

Pemerintah Spanyol akan memberikan ganti rugi kepada Petani sebesar 900.000 peso
Namun kedua belah pihak tidak mentaati perjanjian itu terutama Spanyol yang tidak membayar

seluruh ganti rugi kepada Filipina, Aguinaldo sendiri hanya diberi setengahnya, dan uang yang diberikan
Spanyol oleh Aguinaldo dibelikan persenjataan untuk dipakai memberontak kepada Spanyol. Sementara
itu, tahun 1898 timbul suasana tegang dan permusuhan antara AS dengan Spanyol yang bermula terjadi di
Cuba. Permusuhan ini meluas ke Filipina dan Amerika bermaksud mengusir Spanyol dari Filipina.
4. Masa Kekuasaan Amerika Serikat
Filipina jatuh ke tangan AS tanggal 10 Desember 1898 setelah perjanjian Paris. Amerika tidak bermaksud
untuk memerdekakan Filipina, ini terbukti saat Emilio Aguinaldo menuntut kemerdekaan namun tidak dihiraukan
dan tidak dikabulkan. Sejak tahun 1901 pemerintahan USA mengadakan politik pembaharuan dalam sistem
pemerintahan di Filipina. Di tahun itu pula dibentuk Filipina Commission yang dikepalai oleh Gubernur Sipil,
yang menjalankan pemerintahan sipil di Filipina Assembly pada tahun 1907.
Kebijaksanaan ini didasari oleh janji Presiden Amerika Serikat, Mc. Kinley:

Pemerintahan di Filipina dibentuk dengan maksud untuk kebahagiaan, kesejahtaraan dan kedamaian
bangsa Filipina sendiri. Jadi di sini pemerintah Amerika tidak melakukan kesewenang-wenangannya.

Pemerintahan Filipina didasarkan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta adat
istiadat yang ada, akan dipatuhi oleh Amerika Serikat dalam menjalankan pemerintahannya.

Pemerintah akan menjunjung tinggi hak dan asasi manusia

Pemerintah akan memperhatikan masalah kepemilikan tanah

Pemerintah menghormati kebebasan beragama

Peningkatan dan pemerataan pendidikan dan penggunaan bahasa Inggris di masyarakat akan

1
2

diperhatikan pemerintah

Tahun 1919 Filipina menuntut kemerdekaan penuh, tuntutan ini dijawab Amerika dengan didirikannya
Word Forbes Comission dan pada tahun 1922 misi ini menyatakan laporannya bahwa Filipina belum saatnya
merdeka maka hal ini harus ditangguhkan, namun Amerika membimbing Filipina untuk menuju ke arah
kemerdekaan. Tahun 1934 Amerika mengeluarkan undang-undang yang dikenal dengan The Tyaings

Mc Duffie Act yang isinya Amerika akan memberikan status Commonwealth kepala bangsa Filipina.
Dan ini baru diwujudkan 4 Juli tahun 1936 dengan penegasan bahwa Commonwealth ini merupakan
bentuk masa peralian dari situasi penjajahan kesituasi kemerdekaan penuh.
5. Kemerdekaan Filipina
Pada bulan Agustus 1898 Spanyol menyerah pada Amerika Serikat. Namun setelah Spanyol kalah, AS
tidak memberikan kemerdekaan kepada Filipina. Akibatnya, Aguinaldo memproklamirkan berdirinya Republik
Filipina tahun 1899 di Malolos. Dengan dibentuknya Republik Filipina tersebut Amerika bertindak dan akhirnya
Aguinaldo ditangkap dan ia pun menyerah. Pada bulan Maret 1901 pemberontakan Aguinaldo berakhir pada 19
April 1901. Dekolonisasi Amerika Serikat di Filipina berlangsung hingga 4 Juli 1946. Amerika Serikat
menyerahkan kedaulatan kepada Filipina dan mengangkat Manuel Royas sebagai presiden pertama Filipina.
C. BENTUK NASIONALISME ASIA-AFRIKA MASA KINI
Nasionalisme di Asia dan Afrika merupakan gerakan yang menentang imperialisme dan kolonialisme bangsabangsa Barat. Maksud dari nasionalisme Asia dan Afika adalah aliran yang mencerminkan kebangkitan bangsabangsa di wilayah Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa Barat. Di
abad ke-20, tepatnya pasca Perang Dunia I dan II bangsa Asia-Afrika mulai menunjukkan perlawanannya terhadap
praktik kolonialisme dan imperialisme. Bangsa-bangsa tersebut antara lain: Jepang, Cina, Indonesia, Filipina,
Malaysia, Turki, India dan Mesir.
Pada masa itu kebangkitan nasionalisme bangsa Asia- Afrika memiliki persamaan tujuan, yaitu memerdekakan
dirinya dari penderitaan yang diakibatkan oleh kekuasaan, eksploitasi dan penindasan bangsa asing. Namun kini
pada perkembangannya, nasionalisme bangsa Asia-Afrika tidak lagi memusatkan tujuannya pada perlawanan
terhadap imperialisme dan kolonialisme asing dan terkesan menjadi kabur maknanya. Di masa kini nasionalisme
lebih pada upaya mewujudkan identitas masing-masing bangsa dan mempertahankan jati
dirinya secara kuat di hadapan negara lain. Kekaburan makna nasionalisme tersebut bisa
disebabkan oleh tidak adanya lagi musuh bersama yang akan dihadapi melalui
peperangan secara fisik, kemudian derasnya arus westernisasi yang dapat
membahayakan keberlangsungan adat dan istiadat serta generasi muda masing-masing
bangsa. Oleh karena itu, berikut adalah uraian wujud perkembangan nasionalisme bangsa
India dan Filipina di masa kini.

India
Rasa nasionalisme bangsa India sempat tak terdengar gaungnya di akhir abad ke-20. Namun, mulai
kembali bangkit di awal abad ke-21 dalam berbagai bentuk. Ajaran-ajaran Gandhi nampaknya tetap tertanam
kuat pada bangsa India, terutama ajaran tentang swadeshi. Ajaran tersebut menganjurkan masyarakat India
mampu berdiri sendiri di atas kaki mereka tanpa harus tergantung dengan bantuan bangsa lain. Hal ini mereka
terapkan dengan bentuk lebih mencintai produk-produk yang dihasilkan oleh bangsanya sendiri. Rasa cinta

1
2

1.

Gambar 9. Jamnalal Bajaj

yang besar pada negaranya dipengaruhi oleh rasa nasionalisme yang tertanam kuat pada bangsa India.
Masuknya paham nasionalisme, liberalisme dan demokrasi tidak hanya berhasil membawa mereka pada
kemerdekaan dari jajahan bangsa Inggris, namun bertahan dalam pesatnya perkembangan zaman dan
membuktikan eksistensinya di hadapan dunia internasional. Berikut contoh wujud nasionalisme bangsa India di
masa kini.
a. Alat transportasi
Dalam hal alat transportasi, bangsa India lebih banyak yang menggunakan hasil produksi dalam
negeri. Orang yang berperan besar sejak zaman perjuangan kemerdekaan India untuk menyebarkan
ajaran swadeshi adalah Jamnalal Bajaj, seseorang yang juga dekat dengan Mahatma Gandhi. Sekarang,
sebagian besar orang hanya mengetahui bajaj sebagai merk dagang, namun enggan menilik dari mana
kata itu berasal. Bajaj berasal dari nama seorang anak miskin kelahiran tahun 1884 di perkampungan
Kashi Ka Bas, Sikar, India. Jamnalal kecil diadopsi oleh kerabatnya yang seorang pedagang dan
diperkirakan hal tersebutlah yang mengasah naluri bisnisnya dari mengelola usaha ritel sang kerabat. pada
usia remaja, hingga dikenal sebagai pedagang ulung yang disiplin dan sangat paham akuntansi terapan.
Sebelum terjun di industri otomotif, Jamnalal pernah menjadi anggota kongres India pada tahun 1920.
Kedekatan politiknya dengan Mahatma Gandhi membuat Jamnalal meraih reputasi sebagai seorang
pengusaha sekaligus patriotis yang malah membuat gerah pemerintah Inggris yang menjajah India.
Jamnalal bahkan sempat menolak gelar bangsawan dari pemerintah Inggris (Rai Bahadur), yang dia
anggap sebagai sogokan bagi sikapnya yang keras terhadap penjajahan. Klimaksnya, Jamnalal dipenjara
karena aktivitas politiknya.
Pada tahun 1926, Jamnalal memulai bisnis bersejarahnya dengan membangun Bajaj Group yang
sebelumnya merupakan perusahaan dari kerabatnya. Pada tahun 1945, Jamnalal mendirikan anak
perusahaannya Bajaj Auto yang bergerak di bidang penjualan sepeda motor impor. Baru pada tahun 1960an Bajaj Auto mendapat lisensi untuk memproduksi sepeda motor roda dua dan tiga melalui kontrak
kerjasama dengan Piaggio. Dapat diketahui bahwa Bajaj tidak dengan mandiri mengembangkan mesin
kendaraannya, melainkan bekerjasama dengan industri otomotif yang sudah mandiri dan dalam kurun
waktu 10 tahun, Bajaj berhasil menjual lebih dari 200 ribu kendaraan yang menjadi sebuah kesuksesan
besar di India yang notabene saat itu masih negara miskin.
Bajaj yang kini dikenal sebagai salah satu alat transportasi di kota Jakarta, bagi masyarakat India tidak
hanya sekedar sebuah kendaraan roda tiga yang menjadi alat transportasi rakyat. Nama Bajaj pada
kenyataannya menyimpan makna perjuangan, nasionalisme sekaligus filosofis bagi masyarakat India,
mesinnya yang juga diproduksi dengan kualitas yang baik dan tahan lama melambangkan kekuatan prinsip
rakyat India untuk tetap menerapkan prinsip swadeshi yang diajarkan oleh Mahatma Gandhi. Hal tersebut
tidak saja berguna di masa perjuangan kemerdekaan saja, namun juga berguna hingga kini, karena rakyat
India mampu membuktikan pada dunia internasional bahwa mereka mampu berdiri di atas kakinya sendiri
dan bahkan industry otomotifnya menjadi urutan ketiga terbesar di dunia. Bersaingan dengan industry
otomotif asal Jepang dan negara-negara Eropa lainnya.
b. Produksi Film
c. Olahraga
Filipina

1
2

2.

DAFTAR PUSTAKA
Gandhi, Mahatma (Pengantar: Mochtar Lubis). Semua Manusia Bersaudara. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan PT.
Gramedia, 1989.
Seagrave, Streling. Dinasti Marcos: Korupsi Harta dan Kekuasaan di Filipina. Jakarta: PT. Pustaka Jaya, 1988.
Suhanda, Irwan (Ed). India: Bangkitnya Raksasa Baru Asia Calon Pemain Utama Dunia di Era Globalisasi. Jakarta:
KOMPAS, 2007.
http://kakdiah.blogspot.com/2013/02/timbulnya-nasionalisme-india.html, diakses pada 12 Mei 2014, pukul 9.53 am.
http://rezkirasyak.blogspot.com/2012/04/pergerakan-nasionalisme-asia.html, diakses pada 12 Mei 2014, pukul 9.55 am.
http://izunaai.blogspot.com/2012/11/sejarah-dan-kebangkitan-nasionalisme-di.html, diakses pada 13 Mei 2014, pukul
9.21 am.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031-

1
2

WAWAN_DARMAWAN/NASIONALISME_ASIA_TENGGARA.pdf, diakses pada 13 Mei 2014, pukul 9.31 am.

Anda mungkin juga menyukai