Anda di halaman 1dari 10

STANDAR KOMPETENSI GURU

Oleh: Marsudi
Makalah disampaikan pada Workshop Total Quality Management
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya
Surabaya, Kamis-Jumat, 22-23 Agustus 2007
Abstrak
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Unesa merupakan salah satu lembaga
yang memproduk guru. Berbicara masalah mutu tentu kita tidak akan lepas dari
mutu produk yang dihasilkan.
Tulisan ini dirangkum dari beberapa pendapat tentang tuntutan standar mutu
guru saat ini, agar dapat dipedomani atau minimal memberikan informasi
tentang tuntutan mutu guru saat ini pada Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Unesa
a.

Latar Belakang
Dalam

rangka

mencapai

tujuan

Pendidikan

Nasional

yakni

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya


maka sangat penting peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undangundang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan

jabatan profesional.

Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan
perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan
masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum
regional, nasional maupun internasional.
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Unesa sebagai lembaga
penghasil guru kejuruan juga dituntut untuk meningkatkan mutu produk yang
dihasilkannya, agar dapat menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan tuntutan
jaman.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kondisi guru, antara lain : (1)
adanya keberagaman kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan
penguasaan pengetahuan, (2) belum adanya alat ukur yang akurat untuk
mengetahui kemampuan guru, (3) pembinaan yang dilakukan belum
mencerminkan kebutuhan, dan (4) kesejahteraan guru yang belum memadai.

Jika hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada rendahnya
kualitas pendidikan. Rendahnya kualitas pendidikan dimaksud antara lain (1)
kemampuan siswa dalam menyerap mata pelajaran yang diajarkan guru tidak
maksimal, (2) kurang sempurnanya pembentukan karakter yang tercermin
dalam sikap dan kecakapan hidup yang dimiliki oleh setiap siswa, (3)
rendahnya kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa terutama di
tingkat dasar (hasil studi internasional yang dilakukan oleh : organisasi
International Education Achievement, 1999). Sehubungan dengan itu,
Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
yang berisi perintisan pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Mengajar
di daerah merupakan bentuk dari upaya peningkatan kualitas tenaga
kependidikan secara nasional.
Berdasarkan uraian di atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional akan menerapkan standar
kompetensi guru yang berhubungan dengan (1) Komponen Kompetensi
Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan; (2) Komponen
Kompetensi

Akademik/Vokasional

sesuai

materi

pembelajaran;

(3)

Pengembangan profesi. Komponen-komponen Standar Kompetensi oleh guru


ini mewadahi kompetensi profesional, personal dan sosial yang harus dimiliki
oleh seorang guru. Pengembangan standar kompetensi guru diarahkan pada
peningkatan kualitas guru dan pola pembinaan guru yang terstruktur dan
sistematis.
Untuk menindaklanjuti ketentuan tersebut, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
mengembangkan standar kompetensi guru pada setiap satuan dan jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
B. Pengertian Standar Kompetensi Guru
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilainilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti
lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai


dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan.
Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan
menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap
profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.
Berdasarkan pengertian tersebut, Standar Kompetensi Guru adalah
suatu Pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan
disepakati bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten.
C. Tujuan dan Manfaat Standar Kompetensi Guru
Tujuan
dikuasainya

adanya

tingkat

Standar

Kompetensi

kompetensi

minimal

adalah

oleh

sebagai

guru

jaminan

sehingga

yang

bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina


secara efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan
terhadap proses pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya.
Adapun manfaat disusunnya Standar Kompetensi Guru ini adalah
sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan
pembinaan maupun acuan bagi pihak yang berkepentingan terhadap
kompetensi guru untuk melakukan evaluasi, pengembangan bahan ajar dan
sebagainya bagi tenaga kependidikan.

a.

Proses Pengembangan Standar Kompetensi Guru


Proses pengembangan Standar Kompetensi Guru dirumuskan secara

sistematik melalui langkah-langkah sebagai berikut :


b. Melakukan analisis tugas guru, studi kepustakaan baik dalam negeri
maupun luar negeri maupun meminta masukan dari para pakar pendidikan.
c. Mengidentifikasi kompetensi guru
d.

Menyusun buram Standar Kompetensi Guru

e.

Melakukan sosialisasi buram Standar Kompetensi Guru

f.

Melaksanakan uji coba Standar Kompetensi Guru

g.

Menganalisis hasil uji coba Standar Kompetensi Guru

h. Menetapkan Standar Kompetensi Guru


i.

Komponen Standar Kompetensi guru


Standar Kompetensi Guru menurut Depdiknas (2004: 4) meliputi tiga

komponen yaitu : (1) Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan


wawasan kependidikan, (2) Komponen Kompetensi Akademik / Vokasional
sesuai materi pembelajaran, (3) Pengembangan Profesi. Masing-masing
komponen kompetensi mencakup seperangkat kompetensi. Selain ketiga
komponen komponen tersebut, guru sebagai pribadi yang utuh harus juga
memiliki sikap dan kepribadian yang positif dimana sikap dan kepribadian
tersebut senantiasa melingkupi dan melekat pada setiap komponen kompetensi
yang menunjang profesi guru.
Sebagai pembanding di Queensland Australia, menurut

Muchlas

Samani (2006: 43) ditetapkan 12 standar kompetensi meliputi: 1) structure


flexible and innovative learning experiences for individual and groups, 2)
contribute to language, literacy, and numeracy development, 3) construct
intellectually challenging learning experiences, 4) construct relevant learning
experiences that connect the world beyond school, 5) construct inclusive and
participatory learning experiences, 6) integrate ICT (Information and
communications technology) to enchance student learning, 7) assess and
report student learning, 8) support the social development and participation
of young people, 9) create safe and supportive learning environments, 10)
build relationship with wider community, 11) cotribute to professional team,
and, 12) commit to professional practice.
j.

Rumusan Standar Kompetensi Guru


Telah dinyatakan bahwa Standar Kompetensi Guru meliputi 3 (tiga)

komponen kompetensi dan masing-masing komponen kompetensi terdiri atas


beberapa unit kompetensi. Secara keseluruhan Standar Kompetensi Guru
adalah sebagai berikut :

Gbr. 1. Komponen Standar Kompetensi Guru

1.

Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan


Wawasan Kependidikan, yang terdiri atas :
Sub Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran :
1. Menyusun rencana pembelajaran
2. Melaksanakan pembelajaran
3. Menilai prestasi belajar peserta didik
4. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta
didik
Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan :
5. Memahami landasan kependidikan
6. Memahami kebijakan pendidikan
7. Memahami tingkat perkembangan siswa
8. Memahami

pendekatan

pembelajaran

pembelajarannya
9. Menerapkan kerja sama dalam pekerjaan

yang

sesuai

materi

10. Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan


Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional, yang terdiri atas :
11. Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran
Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi terdiri atas :
12. Mengembangkan profesi
D. Indikator Kompetensi
Untuk memperoleh gambaran yang lebih terukur pada pemberian nilai
untuk setiap kompetensi, maka perlu ditetapkan kinerja setiap kompetensi.
Kinerja kompetensi terlihat dalam bentuk indikator, sebagai terlihat pada
lampiran.
LAMPIRAN :
Komponen

Kompetensi

/Pengelolaan

Pembelajaran

dan

Wawasan

Kependidikan
Sub Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran :
KOMPETENSI
1. Menyusun rencana

INDIKATOR
a. Mendeskripsikan tujuan pembelajaran
b. Menentukan materi sesuai dengan kompetensi
yang telah ditentukan
c. Mengorganisasikan materi berdasarkan urutan
dan kelompok
d. Mengalokasikan waktu
e. Menentukan metode pembelajaran yang sesuai
f. Merancang prosedur pembelajaran
g. Menentukan media pembelajaran/peralatan
praktikum dan bahan yang akan digunakan
h. Menentukan sumber belajar yang sesuai (berupa

2. Melaksanakan
Pembelajaran

buku, modul, program komputer dan sejenisnya)


i. Menentukan teknik penilaian yang sesuai
a. Membuka pelajaran dengan metode yang sesuai
b. Menyajikan materi pelajaran sistematis
c. Menerapkan metode dan prosedur pembelajaran
yang telah ditentukan
d. Mengatur kegiatan siswa di kelas
e. Menggunakan media pembelajaran/peralatan
praktikum (dan bahan) yang telah ditentukan

f. Menggunakan sumber belajar yang telah dipilih


(berupa buku, modul, program komputer dan
sejenisnya)
g. Memotivasi siswa dengan berbagai cara yang
positif
h. Melakukan interaksi dengan siswa
KOMPETENSI

menggunakan bahasa yang komunikatif


INDIKATOR
i. Memberikan pertanyaan dan umpan balik, untuk
mengetahui dan memperkuat penerimaan siswa

3. Menilai prestasi belajar

dalam proses pembelajaran


j. Menyimpulkan pembelajaran
k. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien
a. Menyusun soal/perangkat penilaian sesuai
dengan indikator / kriteria unjuk kerja yang telah
ditentukan
b. Melaksanakan penilaian
c. Memeriksa jawaban/memberikan skor tes hasil
belajar berdasarkan indikator/kriteria unjuk kerja
yang telah ditentukan
d.. Menilai hasil belajar berdasarkan kriteria
penilaian yang telah ditentukan
e. Mengolah hasil penilaian
f. Menganalisis hasil penilaian (berdasarkan
tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan

4. Melaksanakan tindak
lanjut hasil penilaian
prestasi belajar peserta
didik

rehabilitas)
a. Mengidentifikasi kebutuhan tindak lanjut hasil
penilaian
b. Menyusun program tindak lanjut hasil penilaian
c. Melaksanakan tindak lanjut
d. Mengevaluasi hasil tindak lanjut hasil penilaian
e. Menganalisis hasil evaluasi program tindak
lanjut hasil penilaian

Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan


KOMPETENSI
INDIKATOR
a. Menjelaskan tujuan dan hakekat pendidikan
b. Menjelaskan tujuan hakekat pembelajaran

5. Memahami landasan
kependidikan
6. Memahami kebijakan
pendidikan

c. Menjelaskan konsep dasar pengembangan


kurikulum
d. Menjelaskan struktur kurikulum
a. Menjelaskan visi, misi dan tujuan pendidikan
nasional
b. Menjelaskan tujuan pendidikan tiap satuan
pendidikan
c. Menjelaskan sistem dan struktur standar
kompetensi guru
d. Memanfaatkan standar kompetensi siswa
e. Menjelaskan konsep pengembangan pengelolaan
pembelajaran yang diperlakukan (Misal : life
skill, BBE/Broad Based Education,
CC/Community College, CBET/CompetencyBased Education and Training dan lain-lain.
f. Menjelaskan konsep pengembangan manajemen
pendidikan yang diberlakukan (misal :
MBS/Manajemen Berbasis Sekolah, Dewan
Pendidikan, Komite Sekolah dan lain-lain)
g. Menjelaskan konsep dan struktur kurikulum
yang diberlakukan (Misal: Kurikulum Berbasis

7. Memahami tingkat
perkembangan siswa

Kompetensi)
a. Menjelaskan psikologi pendidikan yang
mendasari perkembangan siswa
b. Menjelaskan tingkat-tingkat perkemangan
mental siswa
c. Mengidentifikasi tingkat perkembangan siswa
yang mendidik

KOMPETENSI
8. Menerapkan kerja

INDIKATOR
a. Menjelaskan teori belajar yang sesuai materi
pembelajarannya
b. Menjelaskan strategi dan pendekatan
pembelajaran yang sesuai materi
pembelajarannya
c. Menjelaskan metode pembelajaran yang sesuai
pembelajarannya

9. Menerapkan kerja sama


dalam pekerjaan
10. Memanfaatkan
kemajuan IPTEK dalam
pendidikan

a. Menjelaskan arti dan fungsi kerjasama dalam


pekerjaan
b. Menerapkan kerjasama dalam pekerjaan
a. Menggunakan berbagai fungsi internet, terutama
menggunakan e-mail dan mencari informasi
b. Menggunakan komputer terutama untuk word
processor dan spread sheet (Misal: Microsoft
Word, Excel)
c. Menerapkan bahasa Inggris untuk memahami
literatur asing/memperluas wawasan
kependidikan

DAFTAR BACAAN:
Depdiknas, (2004). Standar Kompetensi Guru. Jakarta. Dirjen Pendidikan Dasar
dan Menengah, Direktorat Tenaga Kependidikan.
Muchlas Samani, dkk. (2006). Mengenal Sertifikasi Guru di Indonesia. Penerbit
SIC dan Asosiasi Peneliti Pendidikan Indonesia

1) struktur yang fleksibel dan pengalaman belajar yang inovatif bagi individu dan
kelompok, 2) memberikan kontribusi untuk bahasa, melek huruf, dan
pengembangan berhitung, 3) membangun pengalaman belajar intelektual
menantang, 4) membangun pengalaman belajar yang relevan yang
menghubungkan dunia luar sekolah, 5) membangun inklusif dan pengalaman
pembelajaran partisipatif, 6) mengintegrasikan ICT (Informasi dan teknologi
komunikasi) untuk enchance belajar siswa, 7) menilai dan melaporkan belajar
siswa, 8) mendukung pengembangan sosial dan partisipasi kaum muda, 9)
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, 10 ) membangun
hubungan dengan masyarakat luas, 11) cotribute untuk tim profesional, dan, 12)
berkomitmen untuk praktek profesional.

10

Anda mungkin juga menyukai