Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
PERENCANAAN GORDING
2.021
A3
6.062
2.021
A2
2.021
A1
1.386
1.200
3.208
D3
2.458
D1
30
A4
D2
D4
D5
A5
D6
D7
2.139
D8
1.069
H1
2.100
H2
2.100
H3
2.100
H4
2.100
A6
H5
2.100
10.500
= 10,5 m
= 30o
Penutup atap
= 3,0 m
Alat sambung
= Baut
B
1.200
=1 m
= 10,5 m
30
5.250
H1 = H2 = H3
= H4 = H5
10,5
5
m
= 2,1 m
2. Batang atas
Sudut
= 30
5,25
cos 30
= 6,062 m
A1 = A2 = A3 = A4 = A5 =A6 =
6,062
m = 2,021 m
3
3. Batang diagonal
D12
D1
0.332
1,1434
= 1,069 m
D1 = D8 = 1,069 m
D2
= 6,0517
D1
6,0517
0.332
= 2,458 m
D2 = D7 = 2,458 m
D32
4,5738
D3
= 2,139 m
D3 = D6 = 2,139 m
D52
D5
2.84
10,2909
= 3,208 m
D4 = D5 = 3,208 m
Tabel 1.1 Panjang Batang Kuda-kuda :
Nama Batang
A1
A2
A3
A4
A5
A6
2,021
2,021
2,021
2,021
2,021
2,021
H1
H2
H3
H4
H5
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
2,1
2,1
2,1
2,1
2,1
1,069
2,458
2,139
3,208
3,208
2,139
2,458
1,069
Kayu Seumantok
Ukuran Kayu
= 8/12 cm
= 980 kg/m3
1m
3m
= 50 kg/m2
Tekanan Angin
= 40 kg/m2
Kemiringan Atap
30
PL3
48 EI
Lendutan
:f=
Beban terbagi rata
Bidang momen
: M = 1/8 qL2
5qL4
384 EI
Lendutan
:f=
2.3.1.
Perhitungan Gaya Dalam
A. Beban Mati
Beban mati adalah berat sendiri atap ditambah gording.
Berat Gording = 0,08 0,12 980 = 9,408 kgm
Berat Penutup Atap
=1 m50 kgm2
50
kg
m
Jadi :
Beban mati yang diterima konstruksi adalah
q = 9,408+50=59,408 kgm
qy
qx
q
kg
m
kg
m
1
1
M x = q x L2= ( 51,449 ) ( 3 )2=57,880 kg m
8
8
1
1
2
2
M y = q x L = ( 29,704 )( 3 ) =33,417 kg m
8
8
B. Beban Hidup
Beban hidup yang diperhitungkan pada atap gedung menurut PPI-1983 adalah beban
terpusat akibat pekerja dan peralatannya serta beban terbagi rata akibat air hujan. Momen
akibat beban hidup ini diambil yang paling besar atau yang paling menentukan di antara dua
jenis muatan berikut.
py
p
1. Beban Terpusat
Berdasarkan PPI-1983 (Bab 3 pasal 3.2 ayat 2.b), akibat beban terpusat dari seorang
pekerja atau seorang pemadam kebakaran yang bekerja di tengah bentang merupakan beban
px
hidup sebesar P=100 kg .
= 86,6 kg
= 50 kg
= 64,952 kgm
= 37,500 kgm
Menurut PPI-1983 muatan air hujan per meter persegi bidang datar berasal
dari air hujan, dapat ditentukan dengan rumus :
q = (40 0,8) = (40 0,8 (30)) = 16 kg/m
Jadi Beban akibat air hujan yang diterima gording adalah :
q
qx = q cos
= 16 cos 30
= 13,856 kg/m
qy = q sin
10
= 16 sin 30
= 8 kg/m
= 15,588 kgm
= 9 kgm
Momen akibat beban terpusat > momen akibat beban terbagi rata, maka
tegangan yang timbul ditentukan oleh beban terpusat. Dari semua beban hidup di
atas, momen yang menentukan adalah momen yang terbesar, yaitu momen akibat
beban terpusat.
C. Bebang Angin
65o adalah:
11
Di dalam perhitungan hanya angin tekan saja yang diperhitungkan karena angin
hisap akan memperkecil tegangan pada batang.
Besarnya momen akibat variasi dan kombinasi beban, diperlihatkan pada tabel berikut:
Beban
Mati
(1)
Beban Angin
Kombinasi Beban
Beban
Terpusat
Beban
Terbagi
Rata
Angin
Tekan
Angin
Hisab
Primer
Sekunder
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(2)+(3)
(2)+(3)+(5)
M x ( kg m)
57,880
64,952
15,588
-18
122,832
131,832
M y ( kg m )
33,417
37,500
70,917
70,917
2.4. Kontrol
X Kekuatan Gording
Kayu yang digunakan adalah jenis Seumantok dengan BJ rata-rata = 0,98 gr/cm 3 dan
h tergolong kayu kelas kuat I (PKKI 1961). Untuk gording direncanakan (8/12) cm, sehingga
diperoleh:
b = 8 cm
h = 12 cm
Momen Inersia
Ix = 1/12.b.h3 = 1/12 x 8 x 123
= 1152 cm4
Iy = 1/12.b3.h = 1/12 x 83 x 12
= 512 cm4
Momen Lawan
Wx = 1/6.b.h2 = 1/6 x 8 x 122
= 192 cm3
Wy = 1/6.b2.h = 1/6 x 82 x 12
=128 cm3
12
2.4.1.
Kontrol Keamanan
Digunakan kayu Seumantok (kelas kuat I) dengan :
o lt
= 150 kg/cm2
o tk//
= tr// = 130 kg/cm2
o tk
= 40 kg/cm2
o //
= 20 kg/cm2
konstruksi dan sifat muatan :
o Konstruksi terlindung : = 1
o Muatan tetap : = 1
o Muatan tidak tetap : = 5/4
(PKKI 1961)
2.4.1.1.2.
Kontrol Tegangan
Kontrol tegangan dilakukan terhadap 2 jenis kombinasi, yaitu kombinasi
pembebanan primer dan kombinasi pembebanan sekunder.
A. Tegangan yang timbul akibat muatan tetap/primer
Konstruksi terlindung : = 1
Muatan tetap : = 1
lt
Mx My
Wx Wy
lt ytb =
12283,2 7092
192
128
=
= 119,381 kg/cm2 < 150 kg/cm2 .......... (Aman)
B. Tegangan yang timbul akibat muatan sementara/sekunder
Konstruksi terlindung : = 1
Muatan tidak tetap : = 5/4
lt
Mx My
Wx Wy
lt ytb
13183,2 7092
192
128
=
13
2.4.2.1.2.
Kontrol Lendutan
f maks=
1
1
L=
300=1.5 cm
200
200
E=125000
kg
cm2
5 qx L
5
0.515 300 4
f x=
=0,377 cm
384 E I y 384 125000 1152
4
5 qy L
5
0.297 300 4
f y=
=0,490 cm
384 E Ix 384 125000 512
f x=
3
1 Px L
1
86,603 3003
=
=0,338 cm
48 E I y 48 125000 1152
f y=
14
3
1 Py L
1
50 3003
=
=0,439 cm
48 E I x 48 125000 512
=0.101 cm
384 E I y 384 125000 1152
f y=
4
5 qy L
5
0.08 300 4
=0.132 cm
384 E I x 384 125000 512
Momen akibat beban terpusat > momen akibat beban terbagi rata, maka tegangan
yang timbul ditentukan oleh beban terpusat.
5 qx L
5
0.08 300
f x=
=0,059 cm
384 E I y 384 125000 1152
4
5 qy L
f y=
=0
384 E I x
4. Angin Hisap
Lendutan akibat angin hisap tidak diperhitungkan, karena angin hisap hanya
memperkecil lendutan.
Maka,
Lendutan yang timbul terhadap sb. x x
15
= 0,774 cm
Lendutan yang timbul terhadap sb. y y
0,929 cm
( fx) 2 ( fy) 2
fytb
fytb
(0,773) 2 (0,928) 2
=
= 1,209 cm
= 1,209 cm < fmaks = 1,5 cm ............ (Aman)