Anda di halaman 1dari 1

I.

PENDAHULUAN

ditampung pada erlenmeyer, lapisan atas


didekantasi berturut turut dengan H2O 100

II. METODOLOGI
2.1. Alat dan Bahan

mL, 50 mL Natrium bikarbonat jenuh, dan

Alat alat yang digunakan pada


percobaan ini adalah batu didih, corong
buchner, corong pisah, erlenmeyer, gelas
ukur, heating mantle, kertas saring, labu
destilasi,

pipet

volume,

pipet

tetes,

seperangkat alat refluks, dan termometer


200.

50 mL akuades. Ditambahkan pada lapisan


atas 5-6 gram magnesium sulfat anhidrat
dan didiamkan selama kurang lebih 5
menit. Disaring lapisan atas menggunakan
corong buchner dan kertas saring, dan
residu

ditampung

di

labu

destilasi,

ditambahkan batu didih, dan dilakukan


destilasi hingga mencapai suhu 124-125

Bahan

yang

digunakan

pada

percobaan ini adalah akuades, asam asetat


glasial, asam sulfat pekat, magnesium
sulfat anhidrat, natrium bikarbonat jenuh,

C, destilat ditampung dan amati hasil


destilat melalui aroma yang dihasilkan.
2.3.

Rangkaian Alat

Percobaan ini dilakukan dengan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil
3.2. Pembahasan
IV.PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari

memipet n-butil alkohol sebanyak 23 mL

percobaan ini adalah bau khas dari destilat

dan 30 mL asetat glasial, dimasukkan

yang dihasilkan adalah aroma pisang dan

kedalam

mL,

destilat yang dihasilkan berupa n-butil

ditambahkan perlahan larutan H2SO4

asetat.
4.2. Saran
Saran untuk percobaan n-butil asetat

dan n-butyl alkohol.


2.2.

Prosedur Kerja

labu

destilasi

250

pekat dengan pipet ukur. Peralatan refluks


didiapkan dan dilakukan refluks selama
kurang lebih 3 jam. Setelah refuks
dilakukan, disiapkan 250 mL akuades
dalam corong pisah 500 mL, dituangkan
hasil

refluks

kedalam

corong

pisah,

dikocok dan didiamkan selama beberapa


menit hingga terbentuk 2 lapisan.
Dipisahkan lapisan atas dan lapisan
bawah pada corong pisah, laisan bawah

berikutnya dapat menggunakan sebagai .

Anda mungkin juga menyukai