Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian uang
Secara luas uang bisa diartikan sebagai sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat
pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau alat pembayaran utang dan alat untuk melakukan
pertukaran barang dan jasa. Jadi, uang merupakan alat yang dapat digunakan untuk melakukan
tukar-menukar baik barang maupun jasa dalam suatu wilayah tertentu, khususnya dalam suatu
negara, tanpa membedakan suku bangsa, agama, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi
seseorang.
Berikut adalah berbagai definisi uang menurut para ahli.
1. A.C. Pigou
A.C. Pigoudalam bukunya The Veil of Money menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu
yang umum dipergunakan sebagai alat penukar.
2. Albert Gailort Hart
Albert Gailort Hartmendefinisikan uang sebagai kekayaan yang dapat digunakan oleh pemiliknya
untuk melunasi utangnya dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga.
3. Robertson
Robertson menyatakan uang adalah sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barangbarang.
4. Rollin G. Thomas
Rollin G. Thomas menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang diterima umum dalam
pembayaran (pembelian) barang-barang, jasa-jasa, dan pelunasan utang.
5. R.S. Sayers
R.S. Sayers dalam bukunya Modern Banking mengatakan, uang adalah segala sesuatu yang
umum diterima sebagai alat pembayaran utang.
Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa para ahli ekonomi dalam mendefinisikan uang
menitikberatkan pada fungsi uang, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa uang merupakan alat
pembayaran yang sah untuk mempermudah pertukaran dan pertukaran.
2. Fungsi uang
Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
a. Fungsi Asli atau Fungsi Primer
Fungsi asli uang menunjukkan fungsi yang mula-mula melekat pada uang atau fungsi yang
mengacu pada tujuan awal diciptakannya uang.
1.Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk
pertukaran dan mengatasi kesulitan dalam pertukaran secara natura (barter).
2.Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang berfungsi untuk menentukan nilai dari suatu
barang atau jasa, serta untuk menentukan besarnya harga.
b. Fungsi Turunan atau Fungsi Sekunder Uang mempunyai fungsi turunan sebagai berikut.
Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang berfungsi untuk melakukan pembayaran
berbagai transaksi, misal pembayaran pajak, iuran, dan sebagainya.
Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment), uang berfungsi untuk melakukan
dan menentukan pembayaran kewajiban atau digunakan untuk standar pembayaran utang.
Penimbun kekayaan artinya uang dapat disimpan telebih dahulu, yang nantinya akan
mempermudah dalam pertukaran di masa mendatang.
Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahan modal (transfer of value), yaitu uang
berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal usaha, baik dipergunakan sendiri maupun
dipinjamkan kepada orang lain yang membutuhkan modal tersebut.
Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard of value), yaitu uang berfungsi sebagai
alat untuk menentukan harga barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Satuan hitung (unit of accounting): uang dapat memberikan harga suatu komoditas maka nilai
suatu barang dapat diukur dan dibandingkan.
Alat transaksi (medium of exchange): sebagai alat tukar yang harus diterima karena jaminan
kepercayaan.
Penyimpan nilai (store of value): dikaitkan dengan kemampuan uang menyimpan hasil
transaksi untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang-mendatang.
3. Cara penyimpanan uang
1. Gunakan safe deposit
2. Diinvestasikan
3. Disimpan di rekening Bank
4. Peranan uang
1. Memudahkan petukaran barang dan jasa
2. Mempersingkat waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan perdagangan
3. Dalam perekonomian, jika jumlah uang yang beredar dan stabilitas nilai uang berada dalam
keadaan yang ideal, maka perekonomian akan berjalan dengan baik dan akan mengalami
pertumbuhan serta mendorong proses produksi, konsumsi, dan distribusi.
5. Definisi LKBB
Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/I972, Lembaga Keuangan
Bukan Bank (LKBB) adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang
keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara
mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk
membiayai investasi perusahaan-perusahaan.
Bentuk usaha lembaga keuangan bukan bank di Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Badan hukum Indonesia yang didirikan oleh warga negara Indonesia atau badan hukum
Indonesia dalam bentuk kerjasama dengan badan hukum asing.
b. Badan hukum asing dalam bentuk perwakilan dari lembaga keuangan yang berkedudukan di
luar negeri.
Lembaga keuangan bukan bank dapat mendorong pengembangan pasar uang dan pasar modal
serta membantu permodalan sejumlah perusahaan yang dimiliki pengusaha golongan ekonomi
lemah.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut.
a. Menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga.
b. Memberikan kredit jangka menengah dan panjang kepada perusahaan atau proyek yang
dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.
c. Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan Indonesia dan badan hukum pemerintah untuk
mendapatkan kredit dari dalam maupun luar negeri.
d. Melakukan penyertaan modal di perusahaan-perusahaan dan penjualan sahamsaham di pasar
modal.
e. Melakukan usaha lain di bidang keuangan setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
f. Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan tenaga ahli di bidang
keuangan.
Adapun beberapa contoh lembaga keuangan bukan bank yang terdapat dalam masyarakat antara
lain adalah perusahaan perasuransian, koperasi kredit, perusahaan umum pegadaian, dana
pensiun, dan perusahaan sewa guna .
6.

Definisi LKB
Lembaga Keuangan Bank adalah lembaga keuangan yang berwujud bank. Bank merupakan
lembaga keuangan yang mengumpulkan dana masyarakat atau menerima simpanan uang dari

masyarakat yang kemudian akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam
bentuk kredit atau peminjaman uang, dan juga menerbitkan promes (banknote) demi
meningkatkan taraf hidup masyarakat luas.
Tujuan didirikannya bank ada 2 (dua), yaitu:
1. Menyediakan suatu alat pembayaran yang efesien bagi nasabah.
Contohnya ialah bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit untuk para nasabahnya
untuk mempermudah dalam menyimpan uang mereka. Ini merupakan salah satu peranan dari
bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi.
2. Meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif.
Dengan bank menyediakan tabungan untuk para nasabah, itu berarti bank mempermudah nasabah
dalam hal menginvestasi harta berupa uang milik mereka dan meningkatkan arus dana yang
dimiliki para nasabah. Kemudian bank menggunakan uang itu untuk meminjamkannya kepada
pihak lain yang membutuhkan dana tersebut. Bila peran ini terus berjalan dengan baik, ekonomi
suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang
dan tidak bertambah, orang juga tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat
dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman tersebut.
Berdasarkan cara melakukan kegiatannya bank dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Bank Umum Konvensional
Maksud bank umum konvensional ini yaitu bank yang memberikan seluruh pelayanan dari
perbankan yang ada. Kegiatan yang dilakukan bank ini antara lain:
1.
Mengumpulkan dana masyarakat
Bank umum konvensional mengumpulkan dana masyarakat dalam bentuk Simpanan Giro,
Simpanan Tabungan, maupun Simpanan deposit. Biasanya bank akan menawarkan bunga
yang akan diberikan atas tabungan tersebut agar masyarakat tertarik untuk menyimpan
dananya di bank tersebut. Bahkan ada beberapa bank yang memberikan hadiah dengan
ketentuan tertentu demi menarik minat masyarakat.
2.
Menyalurkan dana ke masyarakat
Selain mengumpulkan dana dari masyarakat, bank juga menyalurkan dana ke masyarakat lain
yang memang sedang membutuhkan dana untuk keperluannya. Dana tersebut disalurkan
dalam bentuk pinjaman berupa kredit investasi, kredit modal kerja, dan juga kredit konsumsi.
Namun, bagi yang mengambil kredit tersebut di bank tentu akan dikenakan biaya administrasi
oleh bank. Itulah tujuan dari bank menyalurkan dana tersebut agar bank juga bisa
memperoleh keuntungan dari menyalurkan dana tersebut.
3.
Memberikan jasa bank lainnya
Maksud dari jasa lainnya yang diberikan bank disini ialah nasabah dapat mentransfer uang ke
nasabah lainnya baik dalam satu bank yang sama maupun berbeda. Selain itu juga ada jasa
kliring, jual beli surat-surat berharga, dan sebagainya.
Jadi, bank umum konvensional memperoleh keuntungan dari hasil menyalurkan dana kepada
nasabah dengan adanya biaya administrasi tersebut.
2. Bank Umum Syariah
Tidak jauh berbeda halnya dengan bank umum konvensional, bank umum syariah juga
melakukan kegiatan perbankan pada umumnya hanya saja bank ini berdasarkan pada prinsip
syariah yaitu perjanjian berdasar pada hukum islam antara bank dengan para nasabahnya.
Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh bank umum syariah:
1.
Menerima simpanan dana dari masyarakat
Sama halnya dengan bank umum konvensional, bank umum syariah juga menerima simpanan
dana dari masyarakat hanya saja dalam bentuk giro berdasarkan prinsip wadiah, tabungan

berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah, deposito berjangka berdasarkan prinsip


mudharabah, atau simpanan simpanan dalam bentuk lain yang berdasarkan prinsip wadiah
ataupun mudharabah.
2.
Menyalurkan dana
Bank syariah juga dapat menyalurkan dana kepada masyarakat seperti halnya bank umum
konvensional, namun penyaluran dana tersebut dalam bentuk piutang yang berdasarkan
prinsip mudharabah, isthishna, ijarah, dan salam. Selain itu juga menyalurkan dana dalam
bentuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, dan pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip
qardh.
3.
Memberikan jasa lainnya berdasarkan prinsip dalam hukum islam
Jasa jasa lain yang diberikan bank umum syariah seperti menjual atau membeli surat-surat
berharga berdasarkan prinsip jual beli atau hiwalah, melakukan kegiatan dalam valas
berdasarkan prinsip sharf, dan lain sebagainya.
Dalam bank umum syariah, terdapat beberapa kegiatan yang dilarang untuk dilakukan oleh bank
tersebut, antara lain:
Melakukan penyertaan modal
Melakukan usaha perasuransian
Melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasar pada prinsip dalam hukum islam
Melakukan kegiatan usaha secara konvensional
Jadi, semua kegiatan yang dilakukan oleh bank umum syariah ini berdasarkan pada prinsipprinsip yang ada dalam hukum islam. Dan bank ini juga memperoleh keuntungan tidak dengan
memberikan bunga, namun dengan sistem bagi hasil dengan masyarakat yang meminjam dana
pada bank syariah tersebut.
7. Moneter
Adalah instrument yang digunakan pemerintah untuk mengatur jumlah mata uang yang beredar
dan menentukan suku bunga yang berlaku.
Sedangkan kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya
tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan
kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan
dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk
memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh
sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
8. Spot
Kurs spot atau spot rates atau spot prices adalah harga yang diberikan
untuk suatu mata uang, sekuritas (efek), atau komoditas yang akan dibayar
dan diserahkan segera, biasanya dalam satu atau dua hari kerja.
Untuk sekuritas (efek) dan komoditas tahan lama (seperti emas), kurs spot
umumnya mencerminkan ekspektasi pasar terkait pergerakan harganya di
masa mendatang.
9. Hedging
Hedging adalah strategi trading untuk "membatasi" atau "melindungi" dana trader dari fluktuasi
nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan. Hedging memberi kesempatan bagi trader
untuk melindungi diri dari kemungkinan rugi (loss) meski ia tengah melakukan transaksi.

Caranya adalah dengan memperkecil risiko merugi ketika pergerakan nilai tukar mata uang tidak
memungkinkan trader meraih profit.
Ada dua tipe hedging sehubungan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang:
1. Buyer hedging
Buyer hedging digunakan untuk mengurangi risiko berkaitan dengan
kemungkinan nilai tukar mata uang yang naik.
2. Seller hedging
Seller hedging digunakan untuk membatasi risiko berkaitan dengan
kemungkinan nilai tukar mata uang yang turun.
Sedangkan tipe strategi-strategi hedging adalah:
1. Classical hedging
Tipe strategi ini digunakan ketika trader berada dalam posisi yang
berlawanan dengan pasar dan kebanyakan digunakan oleh pedagang produk
pertanian, terutama di Chicago (Amerika Serikat).
2.Full and partial hedging
Full hegding mengimplikasikan perlindungan terhadap risiko-risiko
keseluruhan transaksi yang merugikan. Tipe hedging ini secara keseluruhan
menghapus kemungkinan kerugian yang akan diderita trader karena fluktuasi
nilai tukar mata uang.
Sementara partial hedging hanya melindungi sebagian dari transaksi trading.
3. Anticipatory hedging
Hedging tipe ini bekerja dengan memperkirakan pembelian dan penjualan
dengan baik sebelum transaksi trading dibuat. Dia bekerja dengan baik
terutama di pasar riil. Namun strategi ini dapat pula diaplikasikan dalam
trading pada pasar saham, bahkan bisa dikatakan tipe ini sering digunakan
pada jenis pasar tersebut.
4. Selective hedging
Selective hedging ditandai oleh fakta bahwa transaksi di pasar pada masa
akan datang akan memiliki variasi pada volume dan eksekusi order.
5. Cross hedging
Hedging tipe ini memiliki karakterisasi yang berhubungan dengan kenyataan
bahwa aksi di pasar pada masa akan datang melibatkan kontrak, bukan pada
aset di pasar riil, tetapi pada instrumen keuangan yang lain. Contohnya, pada
pasar riil terdapat aksi-aksi yang berkaitan pembagian saham, tetapi di pasar
pada masa yang akan datang akan lebih banyak melibatkan indeks saham.
10. Alasan Dealer membuat lembaga pembiayaan sendiri
11.Mata uang terkuat di dunia

Anda mungkin juga menyukai