ITS NonDegree 14915 Presentationpdf

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

ALAT PEMANGGIL IKAN DENGAN


SUARA DAN CAHAYA BERBASIS
MIKROKONTROLLER
Aroem Kristalia
Astry Limas Y.

6407030003
6407030004

Mencari ikan adalah kegiatan pokok seorang nelayan. Dan dari itu juga para
nelayan beserta keluargannya dapat hidup. Pada kasus sehari-hari, tidak
sedikit nelayan yang berpikir pendek demi memenuhi tuntutan hidupnya yaitu
dengan meracik bahan tertentu seperti potasium untuk mengebom ikan-ikan.
Hal ini dipercaya lebih efektif daripada mencari ikan dengan perangkap jaring
maupun jala yang belum pasti keberadaan ikannya. Sedangkan pola
pengeboman seperti itu menjadikan ekologi dan ekosistem laut rusak.
Keberadaan ikan yang belum pasti di lautan luas adalah hal yang
menginspirasi kami untuk membuat suatu alat pemanggil ikan agar mendekat
dan terperangkap jaring maupun jala nelayan. Selain bertujuan untuk
membantu perekonomian para nelayan,tetapi juga membantu devisa Negara
kita yang merupakan Negara maritim yang wilayahnya dikelilingi oleh
samudera dan lautan. Prinsip dasar dari alat ini sama halnya dengan peristiwa
dimana anjing pelacak bisa dipanggil dengan peluit, peristiwa memanggil
kelelawar dengan memakai frekuensi ultrasonik, sedangkan untuk memanggil
ikan, kami mencoba menggunakan suara dan cahaya.

Latar Belakang

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :


1. Bagaimana cara pembuatan alat pemanggil ikan dengan suara dan cahaya
berbasis
mikrokontroler ?
2. Berapa besar tingkat kebisingan suara yang dapat digunakan untuk memanggil
ikan?
3. Berapa besar tingkat intensitas cahaya yang dapat digunakan untuk memanggil
ikan?

Perumusan Masalah

Pada project work ini akan disampaikan mengenai alat pemanggil ikan
secara umum beserta teori-teori yang mendukung terciptanya alat pemanggil
ikan dengan suara dan cahaya berbasis mikrokontroler ini. Kemudian hanya
akan membahas tentang jenis cahaya dan suara dari alat pemanggil ikan
secara khusus beserta alat-alat elektronika pendukungnya dalam bentuk
mikrokontroler karena hasil outputnya diperlihatkan melalui LCD.
Pembahasan akan memaparkan cara kerja dari alat pemanggil ikan beserta
cara menggunakan alat pemanggil ikan tersebut untuk menguji seberapa
banyaknya ikan yang datang. Adapun ikan yang dipakai dalam percobaan
alat pemanggil ikan ini adalah sampel ikan laut yang mudah ditemukan di
masyarakat yaitu ikan jay-jay hijau, ikan betook kuning, ikan dakocan.

Batasan

1. Meningkatkan hasil tangkapan ikan


bagi nelayan.
2. Menciptakan inovasi teknologi
penangkapan ikan yang ramah
lingkungan
dibandingkan pengeboman yang
menggunakan potasium atau
penyetruman dengan
accu.

Manfaat / Kontribusi

Berdasarkan rumusan masalah di atas, alat pemanggil


ikan dengan suara dan cahaya berbasis mikrokontroller
dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
Untuk mengetahui berapa range tingkat kebisingan
suara yang masih bisa dipakai untuk memanggil jenis
ikan tertentu.
Untuk mengetahui berapa besar intensitas cahaya yang
masih bisa dipakai untuk memanggil jenis ikan tertentu.

Tujuan

Metodelogi

Sejarah terbentuknya standar untuk intensitas cahaya


Sebelum tahun 1948, standar untuk intensitas cahaya yang digunakan di
sejumlah negara merupakan standart yang berbeda-beda satu sama lainnya.
Biasanya didasarkan pada kecerahan api dari sebuah "lilin standar" yang
didefinisikan komposisi, atau kecerahan dari sebuah pijar filamen desain
tertentu. Salah satu yang paling terkenal adalah standar inggris yaitu candela.
Satu candela adalah cahaya yang dihasilkan oleh lilin spermaceti murni
penimbangan seperenam pon dan terbakar dengan kecepatan yang terdiri dari
120 butir per jam. Sedangkan untuk Negara Jerman, Austria dan Skandinavia
menggunakan hefnerkerze, yaitu unit yang didasarkan pada output dari lampu
Hefner.

Intensitas Cahaya

Komisi Internationale de l'clairage (International Commission on


Illumination) dan mengusulkan CIPM "lilin baru" yang didasarkan pada
pencahayaan dari radiator Planck (benda hitam) pada suhu beku
platina. Nilai unit baru dipilih untuk membuatnya mirip dengan unit
sebelumnya candela. Keputusan itu diumumkan oleh CIPM pada tahun
1946. Sehingga kecerahan radiator penuh pada temperatur solidifikasi
dari platinum adalah 60 lilin baru per square sentimeter.
Pada tahun 1967 dihapus CPGM ke-13 tentang istilah "lilin baru"
dan memberikan versi amandemen tentang definisi candela yang baru
yaitu candela adalah intensitas cahaya, dalam arah tegak lurus, dari
permukaan 1 / 600 000 meter persegi dari sebuah benda hitam pada
suhu beku platina di bawah tekanan 101 325 newton per meter persegi.

Intensitas Cahaya

SI mendefinisikan satuan dari intensitas adalah dengan


satuan candela ( cd ). Suatu sumber standar dikatakan
mengemisikan 1 candela dari suatu daerah seluas
seperenambelas cm persegi dari permukaannya. Satuan ini
menunjukkan jumlah besar radiasi yang diberikan oada segala
arah dengan semua panjang gelombang dari bagian permukaan
tersebut. Seringkali, sumber diterangkan dengan penerangan,
Luminance, ( L ) yang menyatakan besar pengukuran lainnya dari
intensitas keterangan / intensitas cahaya
yang tidak
menunjukkan pada suatu satuan luas tertentu. Oleh karena itu,
suatu sumber standar mempunyai luminance sebesar 60 cd/cm2,
dengan satuan pengukuran dalam cd/cm2.

Intensitas Cahaya

Jumlah radiasi EM yang melalui suatu daerah perdetik relatif terhadap suatu
sumber standar didefinisikan sebagai flux keterangan / flux cahaya ( luminous flux ).
Satuan pengukuran disebut lumen (lm) yang didefinisikan sebagai suatu sumber yang
memancarkan 1 cd ke sudut ruang sebesar 1 steradian ( 1 lumen = 1 cd/sr ). Sementara
sudut ruang diberikan sebagai ratio dari luas permukaan bola dengan besar radiusnya.
Satuan SI sudut ruang adalah steradian (sr) yang didefinisikan sebeasar 4 sr untuk
seluruh permukaan bola. Karena bola dengan jari-jari R memiliki luas permukaan
sebesar 4 R2 sehingga sudut ruang bola : Luas / R2 = 4 R2 / R2 = 4 sr. Sehingga
sekarang luminous flux dapat didefinisikan sebagai :
= I / ..(2-1)
Penerangan ( Illumination )
Besaran ini dinyatakan dengan satuan lux (lm) yaitu sebesar 1 lumen per-meter
kuadrat (lm/m2). Dengan rumus :
E = / A.(2-2)
Dimana
= Luminous flux (lm)
A = Luas daerah (m2)
E = illumnasi (lm/m2) = lux

Flux Cahaya

Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang


longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara
ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat
merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara. Kebanyakan
suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni
secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi
yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi
dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat
gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke
gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh
telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum
dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz
disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Bunyi
Bunyi..
..

Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi


kereta menghasilkan getaran lebih besar di udara. Kenyaringan
bunyi juga bergantung pada jarak kita ke sumber bunyi. Kenyaringan
diukur dalam satuan desibel (dB). Bunyi pesawat jet yang lepas
landas mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar
33 dB. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai
sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan
amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam
desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu
getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga
manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga
manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum
dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20
kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Kenyaringan/
Kenyaringan
/Desibel
Desibel

PWM (Pulse Width Modulation) adalah teknik mendapatkan efek


sinyal analog dari sebuah sinyal digital yang terputus-putus. PWM dapat
dibangkitkan hanya dengan menggunakan digital i/o yang difungsikan
sebagai output.

Pada contoh gelombang diatas, perbandingan waktu antara sinyal


high (1) dan sinyal low (0) adalah sama. Gelombang diatas dikatakan
memiliki duty cycle 50%. Duty cycle adalah perbandingan antara
lebar sinyal high (1) dengan lebar keseluruhan siklus (cycle). Jika
amplitudo gelombang PWM adalah 5 volt, maka tegangan rata rata
(seolah olah analog) yang kita dapatkan adalah 2,5 volt.

PWm

Rangkaian Downloder

Downloder
Downloder

Rangkaian Cahaya
Cahaya

Perakitan LCD dan Keepad

Rangkaian LCD dan Keepad

Anda mungkin juga menyukai