Anda di halaman 1dari 36

BST DIARE AKUT non dysentri ec rotavirus

dengan derajat dehidrasi ringan- sedang


Redha Anggraini Japar
12100114057

IDENTITAS PASIEN
Nama : An Hb
Tempat & Tanggal Lahir : 08-10-2013 (1 tahun 5 bulan)
Jenis Kelamin : L
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Nama Ayah : Tn. EM
Umur Ayah : 30 thn
Pekerjaan Ayah : wiraswasta
Pendidikan Ayah : s1
Nama Ibu : Ny. SY
Umur Ibu : 27 thn.
Pekerjaan Ibu : ibu rumah tangga
Pendidikan ibu : s1
Alamat : jalan muara rajen baru 4 no 16, cibenying kaler, bandung
Masuk RS : 1-3-2015
Tanggal Pemeriksaan : 2-3-2015

Keluhan Utama
mencret

ALLOANAMNESIS
ibu pasien datang mengeluhkan anaknya
mencret sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit, menurut ibu pasien, mencret yang
pertama kali terjadi diawali dengan tinja yang
lembek dan dalam sehari dapat mencret
lebih dari 3 kali. dengan konsistensi cair,
lebih banyak air dari ampasnya, berwarna
kuning, tidak terdapat lendir ataupun darah
dan tidak berbau busuk. Menurut perkiraan
ibu jika diukur mencret berjumlah + setengah
gelas aqua dalam sekali mencret

Selama mencret pasien terlihat lemas,


minum ASI terlihat haus, terasa lebih
rewel dari biasanya tetapi saat menangis
air mata tidak keluar. ibu pasien juga
mengeluhkan badan pasien terasa lebih
panas pada malam pertama dirawat,
panas dirasakan ibu pasien dari malam
hari dan terjadi secara tiba-tiba serta
terasa terus menerus, tidak naik turun
dan belum diberikan obat penurun panas.
Ibu pasien juga mengeluhkan pasien
mengalami batuk saat malam pertama
dirawat, tidak berdahak hingga saat ini
batuk masih ada namun tidak sering

meskipun anak mengeluhkan mencret

ibu pasien menyangkal pasien


mengalami muntah dan otot perut
yang tegang, untuk buang air kecil
normal tidak ada perubahan warna
urin dan penurunan jumlah urin,
menurut ibu pasien tidak
mempunyai riwayat alergi protein
susu sapi karena pasien hanya
minum ASI dan tidak ada makanan
tambahan lain diluar kebiasaan yang

keluhan penurunan kesadaran,

kejang, sesak dengan nafas


yang cepat dan dalam, kedua
ujung jari tangan dan kaki
dingin, serta bercak ataupun
bintik kemerahan dikulit atau
kemerahan pada sekitar anus,
gusi berdarah atau mimisan
disangkal oleh orang tua

ibu pasien mengatakan saat memberikan ASI


atau saat menyiapkan makanan untuk keluarga
selalu mencuci tangan terlebih dahulu dan
jarak antara jamban dapur jauh, serta sumber
air minum yang digunakan keluarga dari air
yang dimasak, saat ini ibu pasien mengatakan
puting payudara nya sedang lecet sehingga
terasa sakit bila memberikan ASI pada pasien.
pada hari pertama mencret, ibu pasien
mencoba memberikan obat mencret untuk bayi
yaitu lactobe tetapi anak masih terus mencret,
pada hari keempat ibu pasien membawa pasien
ke IGD rumah sakit muhammadiyah dan
dianjurkan untuk di rawat inap di Rumah Sakit.

Riwayat Penyakit Dahulu :

pasien memiliki riwayat penyakit


tuberkulosis pada usia pasien 8 bulan
tetapi menurut keterangan ibu pasien
sudah dilakukan pengobatan selama 6
bulan dan dinyatakan sembuh. Pasien
tidak memiliki alergi terhadap debu dan
cuaca. Riwayat alergi perotein susu sapi
dari susu formula belum/tidak tahu
karena pasien tidak ingin meminum
susu formula.

Riwayat Penyakit Keluarga :

tidak ada keluarga pasien yang mengeluhkan


penyakit yang sama dengan pasien. ibu
pasien memiliki riwayat penyakit
preeklampsia saat hamil tetapi tidak memiliki
riwayat alergi dan ayah pasien tidak memiliki
penyakit alergi atau penyakit berat
lainnya.kakak pasien memiliki riwayat
penyakit tuberkulosis sama dengan pasien
tetapi sudah menjalani pengobatan dan
dinyatakan sembuh oleh dokter.

Riwayat Kehamilan dan Persalinan:

Bayi dilahirkan dari ibu P2A0, saat mengandung ibu


pasien berusia 26 tahun, saat 7 bulan kehamilan ibu
pasien mengalami darah tinggi, namun tidak diberikan
obat, dan tidak pernah mengalami sakit lainnya, dan
saat melahirkan, pasien lahir prematur ,dirumah sakit
secara sesar dengan presentasi bokong pada usia
kandungan 34 minggu, air ketuban jernih, namun anak
tidak langsung menangis saat dilahirkan, lahir dengan
berat badan lahir 1700 gr dan panjang badan lahir 43
cm, dan setelah lahir anak menjalani fisioterapi dan
penyinaran terlebih dahulu sebelum dibolehkan
pulang.

Riwayat Makanan :
0 6 bulan : ASI
6 9 bulan : ASI + bubur susu
9 12 bulan : ASI + bubur nasi
12 - sekarang: ASI + makanan keluarga

Ibu pasien pernah mencoba memberikan


susu formula bayi tetapi hanya diminum
sedikit oleh pasien kemudian tidak ingin
lagi minum susu formula.

Perkembangan dan kepandaian :


MOTORIK
KASAR

MOTORIK
HALUS

BICARA

SOSIAL

Tengkurap
usia 3 bulan
Merangkak 4
bulan
Duduk 6
bulan
Berdiri 9
bulan
Berjalan 12
bulan

Menggengga
m usia 4
bulan

Cooing usia 3
bulan,
Bubbling usia
4 bulan
Mulai dapat
bicara satu
kata usia 13
bulan,

Tersenyum
saat usia 3
bulan,
Tepuk tangan
6 bulan

Riwayat Imunisasi :
Imunisasi dasar
BCG

Pada umur 2 bulan

Hepatitis B

Saat lahir

Polio

Saat lahir

DPT

Pada umur 2 bulan

Campak

Pada umur 9 bulan

Sosial, ekonomi, dan lingkungan :

pasien tinggal bersama empat anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
kakak pasien, rumah pasien memiliki satu pintu dengan terdapat jendela
pada setiap kamar.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :

A. Nadi : 120 x/menit, reguler, isi cukup.


B. Suhu : 37.8 c
C. RR : 20x/menit, torakoabdominal
Berat Badan : 8,1 kg
Tinggi Badan : 75 cm
LK : 42 cm
PB/U : +2 s/d -2 SD : normal
BB/U : -2 SD : normal
LK/U : < -3 SD : mikrocephali
BB/TB : -2 SD : normal
Kesimpulan status gizi : gizi normal dan ada mikrocephali

Koreksi usia pasien

tanggal pemeriksaan : 2015-3-2


tanggal lahir
: 2013-10-8 1-4-24
prematur 34 minggu:
1-14
usia koreksi :
1-3-10

BB/U

BB/PB

Kulit : ruam (-), turgor kembali lambat


Otot : Atrofi (-), hypertrofi (-)
Tulang
Sendi

: Deformitas (-)
: Pembengkakan (-), hangat (-), nyeri (-)

Kepala
Bentuk

: simetris, normocephal
Ubun-ubun : sudah menutup
Rambut : hitam, halus, tidak mudah dicabut
Wajah
: simetris, flushing (-)
Mata : simetris, cekung (+/+), air mata (-/-)
konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),

Hidung : simetris, PCH (-), deviasi (-),

epistaksis (-)
Telinga : simetris, sekret (-), nyeri (-)
Mulut
: bibir kering, mukosa mulut kering
Tonsil
: T1/T1, tidak hiperemis
Faring : tenang
Lidah: tremor (-)
Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Thyroid : tidak ada pembesaran
JVP

: tidak meningkat

Thoraks
Cardio
Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V LMCS, tidak kuat
angkat, strill (-)
Perkusi : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : S1-S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo :
Inspeksi : bentuk & pergerakan simetris, tidak tampak

retraksi intercostalis maupun suprasternal, tidak tampak


pelebaran sela iga
Palpasi : sela iga tidak melebar, vocal fremitus kanan =
kiri
Perkusi : Sonor kanan = kiri
Auskultasi : VBS kanan = Kiri, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen
Inspeksi: cembung dan tidak tampak retraksi
epigastrik,
Palpasi : lembut, hepar tidak teraba, spleen
tidak teraba, NT (-), turgor kulit melambat
Perkusi : timpani sound (+), pekak samping (-),
pekak pindah (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Anogenital : Perianal rash (-)
Ekstrmitas : hangat, CRT< 2 detik, sianosis (-),

edema (-)

STATUS NEUROLOGIS :
1. Reflex fisiologis : tidak dilakukan pemeriksaan
2. Reflex patologis : Babinski +/+, palmar grasp (-/-),

sucking (-/-)
3. Saraf otak : tidak ada kelainan
. RANGSANG MENINGEN
1. Kaku kuduk : 2. Brudzinski I/II/III : -/-/3. Laseque test : 4. Kernig : -

RESUME
Anamnesa :
Anak laki-laki, usia 1 th 5 bulan. Keluhan utama diare
4 hari SMRS, non disentri, lendir (-), bau amis (-).
Febris continues saat di rumah sakit. Batuk kering
saat di rumah sakit. Pasien terlihat sangat haus saat
minum ASI dan letargi. riwayat alergi susu sapi (-)
PE : tampak sakit ringan dan compos mentis
Pemeriksaan fisik :
Mata : cekung, air mata (-/-)
Mulut : bibir kering, mukosa kering.
Abdomen : turgor kembali lambat
Lainnya dalam batas normal

DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Diare akut non disentri e.c rotavirus dengan

dehidrasi ringan sedang


Diare akut non disentri e.c ETEC dengan
dehidrasi ringan-sedang
Diare akut non disentri e.c EPEC dengan
dehidrasi ringan sedang

USULAN PEMERIKSAAN
1. Hematologi (Hb, Leukosit, Eritrosit, Trombosit,

Hct, Diff count)


2. Elektrolit (Natrium, Kalium)
3. Feces
Makroskopis (warna, konsistensi, lendir,
darah)
Mikroskopis (leukosit, eritrosit, bakteri,
amuba, telur cacing)
Pemeriksaan rotavirus

DIAGNOSA KERJA
Diare akut non dysentri e.c rotavirus

dengan dehidrasi ringan sedang

PENATALAKSANAAN
Lima Langkah Tuntaskan Diare.
1. Berikan oralit
2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskan ASI-makan
4. Berikan antibiotik secara selektif
Indikasi : diare disentri + kolera
5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga

5. Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh


tentang cara pemberian Oralit, Zinc, ASI/makanan;
dan
tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke
petugas kesehatan jika anak:
- Buang air besar cair lebih sering
- Muntah berulang-ulang
- Mengalami rasa haus yang nyata
- Makan atau minum sedikit
- Demam
- Tinjanya berdarah
- Tidak membaik dalam 3 hari

Tatalaksana diare dengan dehidrasi


ringan-sedang
Rencana Terapi Dehidrasi B
Berikan cairan oralit, untuk 3 jam pertama = 75 ml x kgBB
75 ml x 8.1 kg = 607,5 ml
. Berikan 1 sdt tiap 1-2 menit
. Bila anak muntah tunggu 10 menit teruskan pemberian oralit
(lebih lambat 1 sendok tiap 2-3 menit)
. Nilai kembali derajat dehidrasi
Zink 20 mg sehari selama 10-14 hari tablet
Probiotik 2x1
Demam : parasetamol 30 mg/kgBB 3x1 (bila demam)

Batuk : ambroxol 2 x sehari 7.5mg

(sirup sendok takaran)

pencegahan
1. Minum air dari sumber air yang bersih dan
2.
3.
4.
5.
6.

dimasak
Pengelolaan makanan yang dimasak dengan
baik, untuk menghindari kontaminasi
Cuci tangan sebelum menyusui dan sebelum
memberi makan dan merawat bayi
Jaga kebersihan lingkungan rumah (jamban)
Berikan ASI selama 4-6 bulan, teruskan
pemberian ASI minimal untuk 1 tahun pertama
Mulai pemberian makanan sapihan yang
bersih dan bergizi sejak usia 4-6 bulan

PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai