IDENTITAS PASIEN
Nama : An Hb
Tempat & Tanggal Lahir : 08-10-2013 (1 tahun 5 bulan)
Jenis Kelamin : L
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Nama Ayah : Tn. EM
Umur Ayah : 30 thn
Pekerjaan Ayah : wiraswasta
Pendidikan Ayah : s1
Nama Ibu : Ny. SY
Umur Ibu : 27 thn.
Pekerjaan Ibu : ibu rumah tangga
Pendidikan ibu : s1
Alamat : jalan muara rajen baru 4 no 16, cibenying kaler, bandung
Masuk RS : 1-3-2015
Tanggal Pemeriksaan : 2-3-2015
Keluhan Utama
mencret
ALLOANAMNESIS
ibu pasien datang mengeluhkan anaknya
mencret sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit, menurut ibu pasien, mencret yang
pertama kali terjadi diawali dengan tinja yang
lembek dan dalam sehari dapat mencret
lebih dari 3 kali. dengan konsistensi cair,
lebih banyak air dari ampasnya, berwarna
kuning, tidak terdapat lendir ataupun darah
dan tidak berbau busuk. Menurut perkiraan
ibu jika diukur mencret berjumlah + setengah
gelas aqua dalam sekali mencret
Riwayat Makanan :
0 6 bulan : ASI
6 9 bulan : ASI + bubur susu
9 12 bulan : ASI + bubur nasi
12 - sekarang: ASI + makanan keluarga
MOTORIK
HALUS
BICARA
SOSIAL
Tengkurap
usia 3 bulan
Merangkak 4
bulan
Duduk 6
bulan
Berdiri 9
bulan
Berjalan 12
bulan
Menggengga
m usia 4
bulan
Cooing usia 3
bulan,
Bubbling usia
4 bulan
Mulai dapat
bicara satu
kata usia 13
bulan,
Tersenyum
saat usia 3
bulan,
Tepuk tangan
6 bulan
Riwayat Imunisasi :
Imunisasi dasar
BCG
Hepatitis B
Saat lahir
Polio
Saat lahir
DPT
Campak
pasien tinggal bersama empat anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
kakak pasien, rumah pasien memiliki satu pintu dengan terdapat jendela
pada setiap kamar.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
BB/U
BB/PB
: Deformitas (-)
: Pembengkakan (-), hangat (-), nyeri (-)
Kepala
Bentuk
: simetris, normocephal
Ubun-ubun : sudah menutup
Rambut : hitam, halus, tidak mudah dicabut
Wajah
: simetris, flushing (-)
Mata : simetris, cekung (+/+), air mata (-/-)
konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
epistaksis (-)
Telinga : simetris, sekret (-), nyeri (-)
Mulut
: bibir kering, mukosa mulut kering
Tonsil
: T1/T1, tidak hiperemis
Faring : tenang
Lidah: tremor (-)
Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Thyroid : tidak ada pembesaran
JVP
: tidak meningkat
Thoraks
Cardio
Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V LMCS, tidak kuat
angkat, strill (-)
Perkusi : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : S1-S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo :
Inspeksi : bentuk & pergerakan simetris, tidak tampak
Abdomen
Inspeksi: cembung dan tidak tampak retraksi
epigastrik,
Palpasi : lembut, hepar tidak teraba, spleen
tidak teraba, NT (-), turgor kulit melambat
Perkusi : timpani sound (+), pekak samping (-),
pekak pindah (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Anogenital : Perianal rash (-)
Ekstrmitas : hangat, CRT< 2 detik, sianosis (-),
edema (-)
STATUS NEUROLOGIS :
1. Reflex fisiologis : tidak dilakukan pemeriksaan
2. Reflex patologis : Babinski +/+, palmar grasp (-/-),
sucking (-/-)
3. Saraf otak : tidak ada kelainan
. RANGSANG MENINGEN
1. Kaku kuduk : 2. Brudzinski I/II/III : -/-/3. Laseque test : 4. Kernig : -
RESUME
Anamnesa :
Anak laki-laki, usia 1 th 5 bulan. Keluhan utama diare
4 hari SMRS, non disentri, lendir (-), bau amis (-).
Febris continues saat di rumah sakit. Batuk kering
saat di rumah sakit. Pasien terlihat sangat haus saat
minum ASI dan letargi. riwayat alergi susu sapi (-)
PE : tampak sakit ringan dan compos mentis
Pemeriksaan fisik :
Mata : cekung, air mata (-/-)
Mulut : bibir kering, mukosa kering.
Abdomen : turgor kembali lambat
Lainnya dalam batas normal
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Diare akut non disentri e.c rotavirus dengan
USULAN PEMERIKSAAN
1. Hematologi (Hb, Leukosit, Eritrosit, Trombosit,
DIAGNOSA KERJA
Diare akut non dysentri e.c rotavirus
PENATALAKSANAAN
Lima Langkah Tuntaskan Diare.
1. Berikan oralit
2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskan ASI-makan
4. Berikan antibiotik secara selektif
Indikasi : diare disentri + kolera
5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga
pencegahan
1. Minum air dari sumber air yang bersih dan
2.
3.
4.
5.
6.
dimasak
Pengelolaan makanan yang dimasak dengan
baik, untuk menghindari kontaminasi
Cuci tangan sebelum menyusui dan sebelum
memberi makan dan merawat bayi
Jaga kebersihan lingkungan rumah (jamban)
Berikan ASI selama 4-6 bulan, teruskan
pemberian ASI minimal untuk 1 tahun pertama
Mulai pemberian makanan sapihan yang
bersih dan bergizi sejak usia 4-6 bulan
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam