Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN

MALROTASI
Pembimbing
: dr. Nunik Agustriani,
SpBA

PENDAHULUAN

Malrotasi dan volvulus kegawatan dan


mengancam jiwa operasi segera.
Malrotasi dan volvulus periode
neonatus morbiditas & mortalitas
keterlambatan diagnosis.
Mortalitas neonatus pada tahun 1950 &
1960 diperkirakan mencapai angka 30%
pada tahun 1950 dan 1960, saat ini 3% 5%.

DEFENISI

Malrotasi merupakan anomali kongenital


berupa gagalnya suatu rotasi/perputaran &
fiksasi normal pada organ, terutama usus
selama perkembangan embriologik.
Volvulus
merupakan
kelainan
berupa
puntiran dari segmen usus terhadap usus itu
sendiri, mengelilingi mesenterium dari usus
tersebut dimana mesenterium itu sebagai
aksis longitudinal sehingga menyebabkan
obstruksi saluran cerna.

EPIDEMIOLOGI

Insiden malrotasi : 1 dari 500 kelahiran hidup.


usia 1 bln 60% kasus
Usia 1bln 1 thn sekitar 20% kasus
Sisanya pada usia 1thn bahkan dapat terjadi
pada orang dewasa dengan insiden yang lebih
kecil dibandingkan anak.
Sekitar 70% anak dengan malrotasi usus juga
memiliki kelainan lain seperti kelainan jantung,
limpa, hati dan sistem pencernaan lain

Volvulus banyak menyerang usia


neonatus 68-71%
Satu penyelidikan berbasis rumah sakit
tingkat malrotasi 0,4/10.000
kelahiran
Data dari studi berbasis populasi cacat
lahir di California malrotasi 3,6/10.000
kelahiran

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI

Minggu ke 4 hingga ke
8intestinal
berkembang
pesat, terjadi pemanjangan &
perkembangan
tube
serta
rotasi hingga 270, namun
terjadi
kegalan
rotasimalrotasi volvulus

Terdapat beberapa jenis dari malrotasi


yang dapat terjadi
1. Nonrotasi
2. Hernia mesokolika
3. Rotasi tidak sempurna
4. Rotasi terbalik

GEJALA KLINIS

Gambaran klinis neonatus tidak dpt


dibedakan pd pasien stenosis duodenum
dengan
muntah
hijau
&
distensi
epigastrium
yg
sembuh
setelah
muntah/dipasang NGT.
Gejala klinis malrotasi usus sangat
bervariasi,
mulai
dr
sepsis
yg
mengancam jiwa akibat nekrosis usus
sampai dengan tanpa gejala sama sekali.

MANIFESTASI KLINIS MALROTASI USUS PADA BAYI

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
2.

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologis
a.
b.
c.
d.
e.

Foto polos abdomen


Ultrasonografi
Upper gastrointestinal (UGI) series
Barium enema
CT scan abdomen

PENATALAKSANAAN

Resusitasi
Pasang NGT
Pasang RT
Injeksi antibiotik spektrum luas
Operasi Ladd Procedure

ENAM LANGKAH TINDAKAN OPERASI MALROTASI

Ladd
Procedur
e

Hasil penelitian yang dilakukan oleh


Palanivelu et al, (2007)
menunjukkan
bahwa prosedur laparoskopi Ladd adalah
teknik yang efektif dan dapat dilakukan
pada anak dengan malrotasi.
Laparoskopi juga dapat digunakan untuk
diagnosis, terutama pada pasien dengan
akut abdomen atau obstruksi usus, yang
tidak memiliki temuan gejala klinis yang
jelas.

KOMPLIKASI

Dalam
sebuah
penelitian
yang
dilakukan oleh El-Ghory. (2010) selama
10 tahun di Ireland didapatkan
beberapa
komplikasi
pascaoperasi
Ladd prosedur pada pasien malrotasi

PROGNOSIS

Forrester (1993-1999) 81 kasus


malrotasi 2,86/10 000 kelahiran
hidup angka kematian tahun I : 15,8
%.
Nasir et al. 2011

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai