Penerjemahan Laporan HLPEP dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dilakukan oleh Komite Nasional Perumusan Agenda dan
Visi Pembangunan Pasca Tujuan-Tujuan Pembangunan Milenium Tahun 2015 (Komnas APP 2015) dengan dukungan dari United
Nations Office for REDD+ Coordination in Indonesia (UNORCID). Walaupun segala upaya telah dilakukan untuk memastikan
bahwa versi bahasa Indonesia ini mewakili isi dari HLPEP versi bahasa Inggris, harap diingat bahwa versi bahasa Inggris yang
dikeluarkan pada 30 Mei adalah versi yang resmi. Silahkan merujuk pada HLPEP versi bahasa Inggris sebagai pedoman ketika
dibutuhkan.
POST-2015
Hormat kami,
David Cameron
POST-2015
Panel ini juga ingin berterima kasih kepada anggota-anggota lebih dari 5000 organisasi
masyarakat sipil dan 250 eksekutif tertinggi (CEO) perusahaan-perusahaan besar yang membagi
gagasan dan pandangan mereka yang berharga selama seri konsultasi, baik secara langsung
maupun secara daring (online).
Kami berterima kasih kepada semua yang memberikan ikhtisar kebijakan, penelitian dan
masukan untuk proses ini, yang daftar lengkapnya dapat dilihat di www.post2015hlp.org.
Anggota panel ingin mengekspresikan penghargaan mereka yang tulus atas dedikasi dan
ketegasan intelektual sekretariat Panel (tercantum dalam Lampiran VI), yang dipimpin oleh Dr.
Homi Kharas, dan kepada lembaga-lembaga yang telah mengijinkan mereka untuk melaksanakan
tugas mendukung Panel ini. Mereka memberikan penghargaan kepada penasihat mereka atas
dukungan dan dedikasi yang diberikan selama pengembangan laporan ini.
Semua kontribusi dan dukungan ini diakui dan dihargai dengan penuh rasa terima kasih.
POST-2015
RINGKASAN EKSEKUTIF
Visi dan tanggung jawab kita adalah untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dalam segala
bentuknya dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan meletakkan dasar-dasar kesejahteraan
yang berkesinambungan bagi semua.1
Panel ini bersatu dalam semangat optimisme dan rasa hormat yang dalam terhadap TujuanTujuan Pembangunan Milenium (MDGs). Tiga belas tahun sejak milenium ini menjadi saksi
pengurangan kemiskinan tercepat dalam sejarah manusia: orang yang hidup di bawah garis
kemiskinan internasional, yaitu $1,25 per hari, berkurang setengah miliar. Laju kematian anak
turun lebih dari 30%, dengan sekitar tiga juta jiwa anak terselamatkan setiap tahun dibandingkan
tahun 2000. Kematian akibat malaria turun hingga seperempatnya. Kemajuan ini didorong oleh
adanya pertumbuhan ekonomi, kebijakan yang lebih baik, dan komitmen global terhadap MDGs,
yang memicu seruan inspiratif di seluruh dunia.
Mengingat keberhasilan luar biasa ini, membongkar MDGs dan mulai kembali dari awal, akan
menjadi sebuah kesalahan. Seperti yang disepakati oleh para pemimpin dunia di Rio pada tahun
2012, sasaran dan target baru perlu dilengkapi dengan informasi dasar sehubungan dengan HAM
universal, dan menyelesaikan kerja yang telah dimulai oleh MDGs. Dalam hal ini yang terpenting
adalah penghapusan kemiskinan ekstrem dari muka bumi ini menjelang 2030. Ini merupakan
sesuatu yang sudah dijanjikan para pemimpin berulang kali sepanjang sejarah. Kini, hal ini benarbenar dapat dilakukan.
Oleh karena itu, agenda pembangunan yang baru harus meneruskan semangat Deklarasi
Milenium dan hal-hal terbaik dari MDGs, dengan fokus praktis pada isu-isu seperti kemiskinan,
kelaparan, air, sanitasi, pendidikan dan pelayanan kesehatan. Namun, guna mencapai visi kita
untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, kita harus mengupayakan lebih dari MDGs.
Fokus MDGs kurang menjangkaua mereka yang paling miskin dan terkucil. MDGs tidak menjawab
persoalan dari dampak yang parah akibat konflik dan kekerasan dalam pembangunan. Pentingnya
pengembangan tata kelola dan lembaga yang baik yang menjamin berlakunya prinsip hukum,
kebebasan berbicara serta pemerintahan yang terbuka dan akuntabel tidak dicakup dalam
MDGs, begitu pula dengan perlunya pertumbuhan inklusif untuk menyediakan lapangan kerja.
Yang paling utama, kekurangan dari MDGs adalah tidak mengintegrasikan aspek ekonomi,
sosial dan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan sebagaimana yang dimaksudkan
dalam Deklarasi Milenium, dan tidak mendorong perlunya pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan. Hasilnya adalah bahwa isu-isu lingkungan dan pembangunan belum pernah
dipertemukan secara memadai. Banyak pihak bekerja keras tetapi seringkali sendiri-sendiri
menangani masalah-masalah yang saling terkait.
Oleh karena itu, Panel memberikan beberapa pertanyaan sederhana: mulai dengan MDGs saat
ini, apa yang harus dipertahankan, apa yang harus diubah, dan apa yang harus ditambahkan.
Mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami mendengarkan pandangan-pandangan
dari perempuan dan laki-laki, anak-anak muda, anggota parlemen, organisasi masyarakat sipil,
masyarakat adat dan komunitas lokal, migran, pakar, sektor bisnis, serikat buruh dan pemerintah.
Yang terpenting, kami mendengarkan langsung suara ratusan ribu orang dari seluruh belahan
dunia, dalam pertemuan tatap muka serta melalui survei, wawancara dengan masyarakat, dan
pengambilan suara melalui telepon genggam dan internet.
Kami mempertimbangkan perubahan besar di dunia sejak tahun 2000 dan perubahan yang
mungkin akan terjadi pada tahun 2030. Ada satu miliar orang lebih banyak saat ini, dengan
jumlah penduduk dunia tujuh miliar, dan diperkirakan bertambah satu miliar lagi pada tahun
2030. Lebih dari setengahnya kini tinggal di daerah-daerah perkotaan. Investasi swasta di
negara-negara berkembang saat ini mengerdilkan aliran bantuan. Jumlah pelanggan telepon
genggam naik dari kurang dari satu miliar menjadi lebih dari enam miliar. Berkat internet,
1
RINGKASAN EKSEKUTIF
POST-2015
11
POST-2015
DAFTAR ISI
Bab 1: Visi dan Kerangka Kerja untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015
Menetapkan Arah Baru
15
15
15
15
Perjalanan Panel
17
17
19
23
23
23
24
25
25
Tujuan Ilustratif
Menghadapi Isu Lintas Bidang
26
29
31
31
32
33
34
35
36
39
39
39
39
41
41
42
42
43
45
47
51
79
81
87
POST-2015
bahwa kami, sebagai satu Panel, harus berusaha sebaik-baiknya untuk memahami dunia ini
melalui pandangan mereka dan merefleksikan isu-isu yang akan memberikan perubahan
terhadap kehidupan mereka.
15
16
POST-2015
Perjalanan Panel
Pendapat dan sudut pandang ini membantu kami memahami
dengan lebih baik apa yang harus kami pikirkan tentang
agenda pasca -2015 dan rincian apa yang harus ditambahkan
pada gagasan visi pembangunan yang berani namun praktis
yang merupakan tantangan dari Sekretaris Jenderal untuk
kami hasilkan pada pertemuan pertama kami di New York.
Di London, kami mendiskusikan kemiskinan di tingkat rumah
tangga: realitas hidup sehari-hari yang merupakan bagian
dari kelangsungan hidup. Kami bersepakat untuk berupaya
mengakhiri kemiskinan ekstrem pada tahun 2030. Kami
menyadari betapa pentingnya mengatasi kemiskinan dalam
segala dimensinya, termasuk kebutuhan dasar manusia
seperti kesehatan, pendidikan, air bersih dan tempat
berteduh serta HAM dasar: keamanan pribadi, martabat,
keadilan, suara dan pemberdayaan, kesetaraan kesempatan,
dan akses terhadap SRHR. Beberapa dari isu-isu ini tidak
dicakup dalam MDGs dan kami bersepakat isu-isu ini harus
ditambahkan di dalam agenda yang baru. Kami mengakui
perlunya berfokus pada kualitas pelayanan publik, serta pada
akses terhadap pemberian pelayanan publik. Kami menyadari
bahwa memberikan akses terhadap makanan bergizi dan air
minum tidak akan bertahan lama jika sistem makanan dan air
tidak ditangani.
Di Monrovia, kami berbicara tentang transformasi ekonomi
dan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
guna mencapai inklusi sosial dan menghormati lingkungan
bagaimana cara memanfaatkan kecerdasan dan dinamika
bisnis untuk pembangunan berkelanjutan. Kami melihat
langsung kemajuan luar biasa yang dapat dihasilkan ketika
suatu negara yang pernah diporakporandakan oleh konflik
dapat membangun perdamaian dan keamanan, tetapi juga
menghadapi tantangan besar dalam memberikan pelayanan
dasar, seperti listrik, jalan dan telekomunikasi untuk
menghubungkan orang dan perusahaan dengan ekonomi
modern. Kami mendengar tentang kesempatan bisnis dalam
mengupayakan pertumbuhan hijau (green growth) untuk
mendorong pembangunan berkelanjutan, dan tentang
potensi wirausahawan perorangan untuk mencapai mimpi
17
18
POST-2015
19
20
POST-2015
21
POST-2015
23
24
2. Menempatkan Pembangunan
Berkelanjutan sebagai Inti
Selama duapuluh tahun, masyarakat internasional bercita-cita
untuk memadukan dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan
dari keberlanjutan, tetapi belum ada satu negara pun yang
berhasil mencapai pola konsumsi dan produksi yang dapat
mempertahankan kesejahteraan dunia dalam beberapa
dekade mendatang. Agenda baru akan perlu menetapkan
unsur-unsur inti pola hidup berkelanjutan yang dapat berlaku
bagi semua pihak.
Panel ini yakin bahwa pemerintah nasional dan subnasional, bisnis dan perorangan harus merubah cara mereka
menghasilkan dan mengkonsumsi energi, berpergian dan
mengangkut barang, menggunakan air dan menanam
tanaman pangan. Terutama di negara-negara maju,
insentif dan pola pikir baru dapat mencetuskan investasi
skala besar untuk beralih menuju ekonomi hijau dalam
konteks pembangunan berkelanjutan dan pemberantasan
kemiskinan, sementara mempromosikan konsumsi dan
produksi yang lebih berkelanjutan dan lebih efisien. Negaranegara berkembang, ketika mereka mendapatkan akses
terhadap teknologi baru, dapat langsung menuju konsumsi
dan produksi yang lebih berkelanjutan dan lebih efisien.
Kedua pendekatan di atas merupakan kebijakan publik yang
cerdas.
Terkadang, terjadi perdebatan atas batas global emisi
karbon akan memaksa negara-negara berkembang untuk
mengorbankan pertumbuhan guna mengakomodasi gaya
hidup kelompok kaya, atau bahwa negara-negara maju akan
harus menghentikan pertumbuhan agar negara-negara
berkembang dapat mencapai kemajuan menggantikan satu
POST-2015
25
26
POST-2015
27
28
POST-2015
29
POST-2015
Memecahkan isu kritis, dan memberikan dampak yang kuat pada pembangunan
berkelanjutan, berdasarkan penelitian yang ada;
31
32
POST-2015
33
34
Tujuan Ilustratif
Panel ini menyimpulkan bahwa visi yang telah disepakatinya
dan
prioritas
yang
direkomendasikannya
untuk
bentuk agenda pembangunan pasca-2015 tidak dapat
dikomunikasikan dengan efektif tanpa memberikan contoh
tentang bagaimana tujuan dapat dibingkai. Oleh karena itu,
serangkaian tujuan ilustratif diberikan dalam Lampiran I,
dengan rincian pendukung dalam Lampiran II. Tujuan ilustratif
ini memperlihatkan bagaimana prioritas dapat diterjemahkan
ke dalam target-target yang menarik dan terukur. Agar benarbenar jelas, materi Lampiran tidak diberikan sebagai cetak biru
penentu, melainkan sebagai contoh yang dapat digunakan
untuk mempromosikan musyawarah dan perdebatan tanpa
henti. Namun kami berharap contoh-contoh ini memberikan
inspirasi, dan negara-negara anggota PBB, dan banyak pihak
di luar itu yang pendapatnya telah kami dengarkan, akan
menganggap contoh-contoh ini sebagai kontribusi yang
bermanfaat bagi proses musyawarah mereka untuk agenda
pasca-2015.
Isu kuncinya adalah keseimbangan antara tujuan-tujuan yang
diusulkan, dan hubungan di antaranya. Transformasi sejati
menuju pembangunan berkelanjutan hanya akan terjadi
ketika negara mengalami kemajuan di beberapa aspek pada
waktu yang sama. Sebagai contoh, untuk menurunkan angka
kematian anak kita biasanya akan melihat pada komunitas
medis dan solusi kesehatan seperti vaksinasi atau kelambu
untuk tempat tidur. Vaksinasi dan kelambu untuk tempat
tidur memang krusial. Namun demikian, memberdayakan
perempuan dan mendidik anak-anak perempuan juga sangat
penting demi menyelamatkan hidup anak-anak; sehingga
untuk hasil terbaik, pekerjaan dalam semua aspek ini harus
digabungkan. Menggandakan bagian energi terbarukan
dalam perpaduan energi global juga akan menurunkan
intensitas karbon, begitu pula dengan meningkatkan
pertimbangan keberlanjutan dalam pengadaan publik, yang
dipimpin oleh negara-negara maju.
POST-2015
Kami percaya bahwa jika tujuan-tujuan ini dan targettargetnya diupayakan, tujuan dan target ini akan mendorong
kelima transformasi kunci tidak meninggalkan siapapun,
transformasi
ekonomi,
implementasi
pembangunan
berkelanjutan, membangun kelembagaan yang efektif dan
membina kemitraan global baru.
dapat dipenuhi hanya dengan fokus khusus pada kelompokkelompok yang paling terkucilkan dan paling rentan. Sebagai
contoh, kami percaya bahwa banyak target harus dipantau
dengan menggunakan data yang dipilah berdasarkan
kuintil penghasilan dan kelompok-kelompok lainnya. Target
akan dianggap tercapai hanya jika ia tercapai untuk semua
kelompok pendapatan dan sosial terkait.
Perubahan iklim. Dalam target-target ilustratif kami, kami
mencoba menangani kontributor terpenting terhadap
lintasan yang rendah karbon: infrastruktur transportasi
yang lebih berkelanjutan; meningkatnya efisiensi energi
dan penggunaan energi terbarukan; tersebarnya praktikpraktik pertanian yang lebih lestari; penanganan deforestasi
dan peningkatan reforestasi dalam konteks meningkatkan
mata pencaharian masyarakat, dan ketahanan pangan,
yang memperhitungkan nilai sumber daya alam,
dan keanekaragaman hayati. Kami juga mendorong
dimasukkannya metrik sosial dan metrik lingkungan ke dalam
praktik-praktik akuntansi. Semua ini harus menjadi bagian
dari agenda pembangunan berkelanjutan, walaupun jika
tidak ada kekhawatiran tentang naiknya suhu global, dan
perlu menjadi bagian dari kerangka kerja universal. Kami juga
sangat mendukung seruan untuk menahan naiknya rata-rata
suhu global hingga 2 C di atas tingkat pra industri, sesuai
dengan perjanjian internasional. Namun kami juga mengakui
adanya kebutuhan untuk memasukkan adaptasi perubahan
iklim dan pengurangan risiko bencana ke dalam strategi
regional dan strategi nasional, dan mendorong negara-negara
untuk berfokus pada rencana-rencana ini.
Daerah perkotaan. Panel ini mengakui bahwa pemerintah
kota memiliki tanggung jawab besar atas pengelolaan
kota. Mereka memiliki masalah-masalah khusus, yaitu
kemiskinan, perbaikan daerah kumuh, pengelolaan limbah
padat, pemberian pelayanan, penggunaan sumber daya,
dan perencanaan yang akan menjadi lebih penting dalam
beberapa dekade mendatang. Agenda pasca-2015 harus
relevan bagi penduduk kota. Kota adalah tempat yang
menentukan kemenangan atau kekalahan dalam perjuangan
mencapai pembangunan berkelanjutan. Namun, Panel ini
juga percaya bahwa memberikan perhatian kepada daerahdaerah pedesaan sangat penting; tiga miliar rakyat rawan
miskin masih akan dapat ditemui di daerah-daerah pedesaan
pada tahun 2030. Isu yang paling mendesak bukan tentang
membandingkan antara daerah perkotaan dengan daerah
pedesaan, melainkan bagaimana cara mengembangkan
pendekatan geografi setempat terhadap agenda pasca-2015.
Panel percaya hal ini dapat dilakukan dengan memilah
data berdasarkan tempat, dan memberikan kepada otorita
setempat peran yang lebih besar dalam menetapkan prioritas,
melaksanakan rencana, memantau hasil dan terlibat dengan
perusahaan dan masyarakat setempat.
Kaum muda. Remaja dan kaum muda kekuatannya mencapai
jumlah 1,8 miliar yaitu seperempat dari jumlah penduduk
dunia. Mereka membentuk pembangunan sosial dan
ekonomi, menantang norma dan nilai sosial, dan membangun
landasan bagi masa depan dunia ini. Mereka memiliki
harapan tinggi bagi masyarakat dan diri mereka sendiri
35
36
POST-2015
37
38
Berkurangnya 1,2 miliar orang yang kelaparan dan hidup dalam kemiskinan ekstremXXXII
Bertambahnya 100 juta anak yang terselamatkan dari kematian sebelum berusia lima tahunXXXIII
Bertambahnya 4,4 juta perempuan yang terselamatkan dari kematian ketika hamil atau melahirkanXXXIV
Bertambahnya 1,3 miliar ton makanan per tahun yang terselamatkan dari pemborosanXXXV
Bertambahnya 470 juta orang yang memiliki pekerjaan dan mata pencaharian yang baikXXXVI
Bertambahnya 200 juta kaum muda yang dipekerjakan dengan keahlian yang mereka butuhkan untuk mendapatkan
pekerjaan yang baik13XXXVII
$30 triliun yang dibelanjakan oleh pemerintah di seluruh dunia dipertanggungjawabkan secara transparanXL
Semua orang di manapun berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan meminta pertanggungjawaban pejabat
Berkurangnya 220 juta orang yang mengalami dampak yang melumpuhkan dari bencana alamXLI
XXV Otorita daerah dan kawasan telah mulai bekerja dengan horizon 2030 (Manifesto for the City 2030) yang menyeimbangkan visi jangka panjang dengan
alam dunia yang berubah cepat saat ini.
XXVI Penetapan target nasional serupa digunakan setelah Jomtien Summit on Education (1990) dan World Summit on Children in New York (1990)
XXVII Anak muda di sini didefinisikan sebagai mereka yang berusia 15 hingga 24 tahun.
XXVIII Rekomendasi ini sebelumnya dibuat oleh High Level Panel on Global Sustainability (2012) Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Resilient
People, Resilient Planet: A Future Worth Choosing, New York
XXIX United Nations, Department of Economic and Social Affairs, Population Division (2011). World Population Prospects: The 2010 Revision, Highlights and
Advance Tables. ESA/P/WP.220
XXX World Bank (2012) World Bank Inclusive Green Growth: The Pathway to Sustainable Development. World Bank: Washington DC.
XXXI Semua angka ini merupakan baseline 2015, kecuali disebutkan lain (angka merupakan perkiraan)
XXXII World Bank, PovcalNet (terhitung tahun 2010): http://iresearch.worldbank.org/PovcalNet/index.htm?1
XXXIII WHO Factsheet 2012: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs290/en/
XXXIV WHO Factsheet 2012: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/
XXXV FAO, Global Food Losses and Food Waste (2011)
XXXVI International Labour Organisation, Global Employment Trends 2013
XXXVII International Labour Organisation, World Employment Report, 2012
XXXVIII World Bank, http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/TOPICS
EXTENERGY2/0,,contentMDK:22855502~pagePK:210058~piPK:210062~theSitePK:4114200,00.html
XXXIX Food and Agriculture Organization, United Nations, 2010, http://www.fao.org/news/story/pt/item/40893/icode/
XL Total pengeluaran pemerintah umum dalam Paritas Daya Beli, berdasarkan IMF, World Economic Outlook, Database, April, 2013
XLI UN Development Programme, http://www.undp.org/content/dam/undp/library/corporate/fast-facts/english/FF_DRR_05102012(fv).pdf
POST-2015
pemerintah, kapasitas dan sumber daya yang berada dalam jalur perintahnya. Mereka dapat
menerima masukan tentang apa yang realistis dan dapat dicapai di masing-masing bidang
target dari warga, pejabat, dunia usaha dan masyarakat sipil di desa, kota-kota kecil, kotakota besar, provinsi dan komunitas. Hal ini merupakan kesempatan bagi pemerintah untuk
menjamin akses warga terhadap informasi publik yang dapat digunakan sebagai dasar
untuk strategi dan rencana nasional.
Dalam banyak situasi, mitra dan badan internasional akan diundang untuk membantu negara
melaksanakan rencana dan mencapai target mereka rata-rata 30 mitra pembangunan resmi,
banyak dengan lebih dari satu badan pembangunan, beroperasi di masing-masing negara
berkembang. Badan-badan ini memiliki tanggung jawab untuk menyelaraskan upaya mereka
dengan rencana nasional, beroperasi melalui anggaran pemerintah jika dapat dilakukan, dan
saling berkolaborasi untuk menjamin dampak maksimal dengan upaya yang minimal.
39
40
POST-2015
41
42
POST-2015
XLII
XLIII
43
POST-2015
45
POST-2015
Tidak meninggalkan siapapun. Kita harus memastikan bahwa tidak seorangpun terlepas dari etnis, jenis kelamin, wilayah
geografi, kecacatan, ras atau status lainnya ditolak kesempatan ekonomi dan HAM dasarnya.
Menempatkan Pembangunan Berkelanjutan sebagai Inti. Kita harus membuat pergeseran cepat menuju pola produksi dan
konsumsi yang berkelanjutan, dengan negara-negara maju sebagai pemimpinnya. Kita harus bertindak sekarang untuk
memperlambat laju perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang mengkhawatirkan, yang memberikan ancaman
terhadap umat manusia.
Mentransformasikan Ekonomi untuk Lapangan Kerja dan Pertumbuhan Inklusif. Transformasi ekonomi besar dapat mengakhiri
kemiskinan ekstrem dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan, meningkatkan mata pencaharian, dengan
memanfaatkan inovasi, teknologi, dan potensi badan usaha. Perekonomian yang lebih beragam, dengan kesempatan setara
bagi semua pihak, dapat mendorong inklusi sosial, terutama bagi anak muda, dan mengembangkan rasa hormat terhadap
lingkungan.
Membangun Perdamaian dan Kelembagaan Publik yang Efektif, Terbuka dan Akuntabel bagi Semua Pihak. Kebebasan dari kekerasan,
konflik, dan penindasan sangat penting bagi keberadaan umat manusia, dan pondasi untuk membangun masyarakat
perdamaian dan kesejahteraan. Kami menyerukan adanya pergeseran mendasar untuk mengakui perdamaian dan
pemerintahan yang baik sebagai unsur inti kesejahteraan, bukan sebagai opsi ekstra.
Membina Kemitraan Global Baru. Semangat baru solidaritas, kerjasama, dan akuntabilitas bersama harus mendukung agenda
pasca-2015. Kemitraan baru ini harus didasarkan pada rasa kemanusiaan, serta rasa saling menghormati dan manfaat bersama.
Membuat Peta Jalan. Kami percaya bahwa kerangka tujuan yang mendorong transformasi berharga dalam memfokuskan
upaya global, menggalang aksi dan sumber daya, dan mengembangkan urgensi global. Peta jalan dapat membantu dalam
mengkristalisasi konsensus dan mendefinisikan norma-norma internasional. Peta jalan dapat memberikan seruan untuk
kampanye global guna menggalang dukungan internasional, sebagaimana yang terjadi ketika MDGs. Tujuan merupakan langkah
pertama yang krusial untuk mengarahkan kita, sebagai komunitas global, ke arah yang sama. Oleh karena itu, tujuan tidak boleh
banyak jumlahnya, harus terfokus dan harus memiliki target kuantitatif. Di sini, kami memasukkan contoh tentang seperti apa
bentuk serangkaian tujuan. Selama satu setengah tahun ke depan, kami harap tujuan akan diperdebatkan, didiskusikan, dan
disempurnakan. Tetapi setiap perjalanan harus dimulai di suatu tempat.
47
48
Panel ini merekomendasikan agar semua tujuan ini bersifat universal, dalam pengertian tujuan-tujuan ini mempresentasikan
aspirasi bersama semua negara. Hampir semua target harus ditetapkan di tingkat nasional atau bahkan daerah, untuk
memperhitungkan berbagai titik awal dan konteks (misalnya 8a. Menaikkan jumlah lapangan kerja dan mata pencaharian yang
baik dan layak sebanyak x). Beberapa target bersifat global, menetapkan standar umum dan terukur yang akan dipantau di
semua negara (misalnya 7a. Melipatgandakan bagian energi terbarukan dalam bauran energi dunia). Beberapa target akan
memerlukan kerja teknis lebih lanjut untuk menyepakati indikator-indikator kuat yang terukur (misalnya 11d. tentang faktor
eksternal yang memberikan tekanan). Dan beberapa target dapat merepresentasikan standar minim global jika target angka
umum dapat disepakati di tingkat internasional (misalnya 4c. jika standar global untuk angka kematian ibu ditetapkan sebanyak
40 per 100.000). Untuk memastikan kesetaraan kesempatam, indikator-indikator terkait harus terpilah sehubungan dengan
pendapatan (terutama untuk 20% terbawah), jenis kelamin, usia, orang-orang cacat, dan kelompok sosial terkait. Target akan
dianggap tercapai hanya jika ia tercapai untuk semua kelompok pendapatan dan sosial terkait.
Target memerlukan kerja teknis lebih lanjut untuk menemukan indikator-indikator yang sesuai.
1. Mengakhiri
Kemiskinan
1a. Menurunkan jumlah orang yang hidup kurang dari $1,25 per hari ke angka nol
dan mengurangi sebanyak x% orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan
nasional negara mereka di tahun 2015 1, 2
1b. Menaikkan sebanyak x% perempuan dan laki-laki, masyarakat, dan dunia usaha
dengan menjamin hak atas lahan, properti, dan aset lainnya 2, 3
1c. Melindungi sebanyak x% orang yang miskin dan rentan dengan sistem
perlindungan sosial 2, 3
1d. Membangun daya tahan dan menurunkan angka kematian akibat bencana alam
sebanyak x% 2
2. Memberdayakan
Perempuan dan
Anak Perempuan
serta Mencapai
Kesetaraan Gender
2a. Mencegah dan mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan
anak perempuan 1, 2, 3
2b. Mengakhiri pernikahan anak-anak 1, 2
2c. Menjamin hak setara perempuan untuk memiliki dan mewarisi properti,
menandatangani kontrak, mendaftarkan usaha dan membuka rekening bank 1, 2
2d. Mengeliminasi diskriminasi terhadap perempuan dalam kehidupan politik,
ekonomi, dan publik 1, 2, 3
3. Menyediakan
Pendidikan yang
Berkualitas dan
Pembelajaran
Seumur Hidup
POST-2015
4. Menjamin
Kehidupan yang
Sehat
4a. Mengakhiri kematian bayi dan balita yang sebenarnya dapat dicegah 1, 2
4b. Menaikkan sebanyak x% anak, remaja, usia dewasa yang berisiko dan orang-orang
yang berusia lanjut, untuk sepenuhnya divaksinasi 1, 2
4c. Menurunkan rasio angka kematian ibu menjadi tidak lebih dari x per 100.000
kelahiran hidup 1, 2
4d. Menjamin secara universal, hak kesehatan seksual dan reproduksi 1, 2
4e. Mengurangi beban penyakit dari HIV/AIDS, Tuberkulosis, malaria, penyakit tropis
terabaikan dan penyakit-penyakit tidak menular yang menjadi prioritas. 2
5. Memastikan
Ketahanan Pangan
dan Gizi yang Baik
5a. Mengakhiri kelaparan dan melindungi hak semua orang untuk memiliki akses
terhadap makanan dalam jumlah yang cukup, yang aman, terjangkau harganya, dan
bergizi 1, 2
5b. Mengurangi stunting (tubuh pendek karena kurang gizi) sebanyak x%, wasting
(tubuh kurus karena kurang gizi) sebanyak y%, dan anemia sebanyak z% bagi semua
anak balita 1, 2
6. Mencapai Akses
Universal ke Air dan
Sanitasi
6a. Menyediakan akses universal terhadap air minum yang aman di rumah, dan di
sekolah, puskesmas, dan kamp pengungsi 1, 2
6b. Mengakhiri buang air besar di tempat terbuka dan memastikan akses universal ke
sanitasi di sekolah dan di tempat kerja, dan meningkatkan akses terhadap sanitasi di
rumah sebanyak x% 1, 2
6c. Menyesuaikan kuantitas air bersih yang diambil (freshwater withdrawals) dengan
pasokan air, serta meningkatkan efisiensi air dalam pertanian sebanyak x%, industri
sebanyak y% dan daerah-daerah perkotaan sebanyak z%
6d. Mendaur ulang atau mengolah semua limbah cair dari daerah perkotaan dan dari
industri sebelum dilepaskan 1, 3
7. Menjamin Energi
yang Berkelanjutan
8. Menciptakan
Lapangan Kerja,
Mata Pencaharian
Berkelanjutan,
dan Pertumbuhan
Berkeadilan
8a. Menaikkan jumlah lapangan pekerjaan dan mata pencaharian yang baik dan layak
sebanyak x 2
8b. Mengurangi jumlah kaum muda yang tidak bersekolah, menganggur atau tidak
mengikuti pelatihan sebanyak x% 2
8c. Memperkuat kapasitas produksi dengan memberikan akses universal terhadap
pelayanan keuangan dan infrastruktur seperti transportasi dan ICT 1, 2, 3
8d. Menaikkan jumlah usaha baru yang dibuka sebanyak x dan nilai tambah dari
produk-produk baru sebanyak y dengan menciptakan lingkungan usaha yang
mendukung dan mendorong kewirausahaan 2, 3
49
50
9. Mengelola
Aset Sumber
Daya Alam secara
Berkelanjutan
9a. Mempublikasikan dan menggunakan neraca ekonomi, sosial dan lingkungan milik
pemerintah dan perusahaan besar 1
9b. Meningkatkan pertimbangan keberlanjutan di x% pengadaan yang dilakukan oleh
pemerintah 3
9c. Menjaga ekosistem, keragaman spesies dan genetik
9d. Mengurangi deforestasi sebanyak x% dan meningkatkan reforestasi sebanyak y%
9e. Meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi erosi tanah sebanyak x ton dan
memerangi penggurunan
10.
Memastikan
Tata Kelola
yang Baik dan
Kelembagaan yang
Efektif
10a. Memberikan identitas hukum bebas biaya dan universal, seperti akta kelahiran 1,2
10b. Memastikan masyarakat menikmati kebebabasan berbicara, berasosiasi,
melakukan protes damai dan akses terhadap media dan informasi independen 1, 3
10c. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses politik dan keterlibatan warga di
semua tingkat 2,3
10d. Menjamin hak masyarakat atas informasi dan akses terhadap data pemerintah 1
10e. Mengurangi suap dan korupsi dan memastikan pejabat dapat diminta
pertanggungjawabannya 3
11.
Memastikan
Masyarakat yang
Stabil dan Damai
11a. Menurunkan angka kematian akibat kekerasan per 100.000 sebanyak x dan
mengaliminasi segala bentuk kekerasan terhadap anak-anak 1, 2, 3
11b. Memastikan lembaga peradilan dapat diakses, independen, memiliki sumber
daya yang baik dan menghormati hak atas proses hukum 1, 2, 3
11c. Membendung faktor eksternal yang mengakibatkan konflik, termasuk faktorfaktor yang terkait dengan kejahatan terorganisir 3
11d. Meningkatkan kapasitas, perofesionalitas dan akuntabilitas angkatan-angkatan
keamanan, kepolisian dan badan peradilan 3
12.
Menciptakan
Sebuah Lingkungan
Pemungkin Global
dan Mendorong
Pembiayaan Jangka
Panjang
12a. Mendukung sistem perdagangan yang terbuka, adil dan ramah pembangunan,
secara substansial mengurangi aturan-aturan perdagangan yang merusak, termasuk
subsidi pertanian, sembari meningkatkan akses pasar produk-produk negara
berkembang 3
12b. Melaksanakan reformasi untuk memastikan stabilitas sistem keuangan dunia dan
mendorong investasi swasta asing jangka panjang 3
12c. Menahan kenaikan rata-rata suhu global di bawah 2 C di atas tingkat pra industri,
sesuai dengan perjanjian-perjanjian internasional
12d. Negara-negara maju yang belum membuat upaya konkret menuju target 0,7%
produk nasional bruto (PDB) sebagai bantuan pembangunan resmi bagi negaranegara berkembang dan 0,15 hingga 0,20% PDB negara maju sampai negara-negara
yang paling terbelakang; negara-negara lainnya harus bergerak menuju target
sukarela untuk bantuan keuangan pelengkap
12e Mengurangi aliran ilegal dan penghindaran pajak serta meningkatkan
pengembalian aset curian sebesar $x 3
12f. Mempromosikan kolaborasi dan akses terhadap ilmu pengetahuan, teknologi,
inovasi, dan data pembangunan 3
POST-2015
MENGAKHIRI KEMISKINAN1
a) Menurunkan jumlah orang yang hidup dengan kurang dari $1,25 per hari ke angka
nol dan mengurangi sebanyak x% orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan
nasional negara mereka di tahun 2015
b) Menaikkan sebanyak x% perempuan dan laki-laki, masyarakat, dan dunia usaha dengan
menjamin hak atas lahan, properti, dan aset lainnya
c) Melindungi sebanyak x% orang yang miskin dan rentan dengan sistem perlindungan
sosial
d) Membangun daya tahan dan menurunkan angka kematian akibat bencana alam
sebanyak x%
Setiap hari, kemiskinan mengharuskan 1 dari 7 orang di bumi ini berjuang untuk bertahan
hidup. Banyak di antara mereka yang hidup dalam kemiskinan ekstrem terabaikan, tersingkirkan
dari kesempatan, kadangkala selama beberapa generasi. Saat ini, 1,2 miliar orang mengalami
kesulitan karena hidup dengan kurang dari $1,25, atau yang setara, per orang per hari.
Ini berarti mereka hanya dapat membeli jumlah barang dan jasa yang sama dengan nilai barang
yang dapat dibeli dengan $1,25 di Amerika Serikat. Bagi lebih dari satu miliar orang, hanya $1,25
per hari yang tersedia untuk makanan dan pakaian, kesehatan dan pendidikan, untuk membangun
masa depan. Kita dapat menjadi generasi pertama yang memberantas kemiskinan ekstrem ini. Ini
adalah standar minimum global yang harus berlaku bagi siapapun, terlepas dari jenis kelamin, lokasi,
kecacatan atau kelompok sosial.
Jika kita terus berada pada kecenderungan pertumbuhan saat ini, sekitar 5% masyarakat akan berada
dalam kemiskinan ekstrem menjelang tahun 2030, dibandingkan dengan 43,1% di tahun 1990 dan
perkiraan 16,1% di tahun 2015. Dengan pertumbuhan yang sedikit lebih cepat dan perhatian untuk
memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang terlupakan, kita dapat secara tuntas memberantas
kemiskinan ekstrem.
Kemiskinan, tentunya, bukan hanya tentang pendapatan. Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan
di negara manapun selalu berada dalam situasi yang tidak pasti, sangat rawan untuk jatuh sakit,
kehilangan pekerjaan, sangat rentan terhadap pengusiran paksa, perubahan iklim atau bencana
alam. Penghasilan mereka berubah-ubah tiap hari, tiap musim dan tiap tahun. Ketika goncangan
melanda, ini merupakan bencana bagi mereka. Sejak tahun 2000, kematian yang terkait dengan
bahaya alam telah melebihi 1,1 juta orang dan lebih dari 2,7 miliar orang telah menjadi korban.
Rakyat miskin sering tidak memiliki sumber daya atau dukungan untuk pulih.
Para pemimpin dunia telah bersepakat bahwa kemiskinan memiliki berbagai wujud, termasuk
kurangnya penghasilan dan sumber daya produktif yang cukup untuk memastikan mata pencaharian
yang berkelanjutan, kelaparan dan gizi buruk, kesehatan yang buruk, terbatasnya atau tidak
tersedianya akses terhadap pendidikan dan pelayanan dasar lainnya, meningkatnya angka kesakitan
dan angka kematian akibat penyakit, tidak memiliki tempat tinggal dan perumahan yang memadai,
lingkungan yang tidak aman, dan diskriminasi dan pengucilan sosial. Kemiskinan juga ditandai
dengan kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam kehidupan sipil, sosial, dan
budaya.2
Agenda pasca-2015 harus menangani semua aspek kemiskinan ini dan menghadapi ketimpangan
untuk memastikan tidak seorangpun tertinggalkan. Rakyat menginginkan kesempatan untuk
mengangkat diri mereka dari kemiskinan dan mereka menginginkan kesejahteraan. Kami
1
51
52
POST-2015
53
POST-2015
TUJUAN 2
Terlalu banyak perempuan terus menghadapi penindasan dan diskriminasi yang tertanam dalam.
Hal ini mempengaruhi apapun mulai dari akses terhadap kesehatan dan pendidikan hingga hak
untuk memiliki lahan dan mendapatkan penghidupan, penghasilan yang setara dan akses terhadap
pelayanan keuangan, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di tingkat daerah dan nasional,
dan kebebasan dari kekerasan. Kesetaraan gender dimasukkan ke dalam semua tujuan ilustratif kami
secara integratif, namun demikian pemberdayaan perempuan dan anak perempuan serta kesetaraan
gender merupakan isu penting tersendiri. Setengah dari penduduk dunia ini adalah perempuan dan agenda yang berfokus pada rakyat harus berupaya mewujudkan kesetaraan hak dan partisipasi
mereka secara menyeluruh.
Kekerasan gender sulit dihilangkan dan tersebar luas. Kekerasan ini mengambil banyak bentuk:
perkosaan, KDRT, serangan dengan air asam, apa yang disebut pembunuhan demi nama baik.
Isu ini melintasi batas-batas usia, ras, budaya, kekayaan dan wilayah geografi. Kekerasan terjadi di
rumah, di jalan, di sekolah, di tempat kerja, di lahan pertanian, di kamp pengungsi, selama konflik
dan krisis. Target pertama kami dalam mencegah dan menghapuskan segala bentuk kekerasan
terhadap perempuan dan anak perempuan, bersifat universal. Tetapi pengukurannya kompleks. Pada
saat perempuan merasa lebih diberdayakan dan percaya bahwa keadilan pasti didapatkan, laporan
insiden-insiden kekerasan mungkin naik.
Pernikahan anak-anak merupakan isu global yang melintasi, tetapi peka terhadap, budaya, agama,
etnis dan negara. Ketika anak-anak menikah, mereka harus menghentikan pendidikan mereka, risiko
angka kematian ibu menjadi lebih tinggi dan mereka akan terjebak dalam kemiskinan. Selama satu
dekade terakhir, 15 juta anak perempuan berusia 10-14 tahun telah menikah.1
Perempuan harus dapat hidup dengan aman dan menikmati hak dasar mereka sebagai manusia.
Ini merupakan langkah pertama dan sangat mendasar. Namun kita harus berupaya lebih jauh.
Perempuan di seluruh belahan dunia berupaya mengatasi banyaknya faktor yang menghambat
mereka dalam merealisasikan potensi. Kita harus menghancurkan hambatan-hambatan ini.
Perempuan dengan kesetaraan hak, merupakan aset yang tidak tergantikan bagi setiap masyarakat
dan perekonomian.
Kami tahu bahwa kesetaraan gender mentransformasi bukan hanya rumah tangga melainkan
juga masyarakat. Ketika perempuan dapat memutuskan bagaimana mereka membelanjakan
uang rumah tangga mereka, mereka cenderung akan berinvestasi lebih untuk anak-anak mereka.2
Seorang perempuan dengan masa pendidikan lebih lama, mempunyai kemungkinan lebih besar
untuk membuat keputusan tentang imunisasi dan gizi yang akan meningkatkan kesempatan hidup
anaknya; bahkan, lebih banyak anak perempuan dan perempuan dengan masa pendidikan lebih
lama antara tahun 1970 sampai tahun 2009 telah menyelamatkan 4,2 juta jiwa anak.3,4
Tidak ada masyarakat yang menjadi sejahtera tanpa kontribusi besar dari perempuan.5 Forum
Ekonomi Dunia menemukan bahwa negara-negara dengan kesenjangan gender yang kecil adalah
negara-negara yang memiliki peringkat tertinggi untuk daya saing internasional - dan studi-studi
ekonomi mirko menyiratkan bahwa partisipasi ekonomi perempuan mendorong pertumbuhan
pendapatan rumah tangga.6
54
POST-2015
tes)
55
56
Who Speaks for Me? Ending Child Marriage (Washington DC; Population Reference Bureau 2011
Sumber: World Bank, 2012. World Development Report. Gender Equality and
Development. Dari: http://econ.worldbank.org/WBSITE/ EXTERNAL/EXTDEC/EXTRESEARCH/
EXTWDRSEXTWDR2012/0,,contentMDK:22999750~menuPK:8154981~pagePK:64167689~piPK:64167673~theSitePK:7778063,00.html. Hal. 5
Penurunan angka kematian anak tahun 1970-1990 berarti bahwa tambahan 8,2 juta anak yang bertahan hidup. Kelangsungan hidup lebih dari
setengah jumlah tambahan ini (4,2 juta) dapat dianggap dikarenakan semakin lamanya anak-anak perempuan bersekolah.
Gakidou, E, dkk. 2010. Increased Educational Attainment and its Effect on Child Mortality in 175 Countries between 1970 and 2009: a Systematic
Analysis. The Lancet. 376(9745). Hal. 969
Dengan kemungkinan pengecualian beberapa prinsipalitas yang kaya sumber daya alam
Hausmann, R, L.Tyson,Y. Bekhouche & S. Zahidi (2012) The Global Gender Gap Report 2012. World Economic Forum: Geneva.
ILO, 2012. Global Employment Trends: Preventing a deeper jobs crisis. Dari: http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---dgreports/---dcomm/--publ/documents/publicationwcms_171571.pdf. Hal. 11
POST-2015
TUJUAN 3
TUJUAN 3
MENYEDIAKAN PENDIDIKAN
BERKUALITAS DAN PEMBELAJARAN
SEUMUR HIDUP
Pendidikan merupakan hak fundamental. Pendidikan adalah salah satu cara paling mendasar bagi
manusia untuk mencapai kesejahteraan. Pendidikan meningkatkan penghasilan seumur hidup serta
seberapa besar seseorang dapat terlibat dalam dan berkontribusi bagi masyarakat. Pendidikan yang
berkualitas memberikan dampak positif bagi kesehatan, dan menurunkan besaran jumlah anggota
keluarga dan menurunkan tingkat kesuburan. Ketersediaan tenaga kerja dengan keahlian yang tepat
merupakan salah satu penentu utama keberhasilan bagi tiap badan usaha - dan bagi birokrasi dan
pelayanan publik yang berkapabilitas dan profesional. Berinvestasi dalam pendidikan memberikan
banyak manfaat kepada individu dan masyarakat, secara sosial, lingkungan dan ekonomi. Tetapi
untuk merealisasikan manfaat ini, anak-anak dan remaja harus memiliki akses terhadap pendidikan
dan memanfaatkannya dengan belajar.1
Di seluruh belahan dunia, investasi dalam pendidikan memberikan manfaat bagi individu dan
masyarakat. Sebuah studi yang dilakukan pada 98 negara menemukan bahwa tambahan tiap tahun
pendidikan, dalam rata-rata mengakibatkan kenaikan penghasilan seumur hidup sebesar 10 persen
- dampak yang sangat besar pada kesempatan dan mata pencaharian yang dimiliki seorang individu.
Pada negara-negara yang baru keluar dari konflik, memberikan kesempatan kedua kepada anak-anak
yang sebelumnya tidak dapat bersekolah merupakan cara untuk membangun kembali kapabilitas
individual dan bergerak menuju pemulihan bangsa.2
Namun, di tingkat global, terjadi krisis pendidikan, pembelajaran dan keahlian. Sejumlah 60 juta anak
usia SD dan 71 juta remaja tidak bersekolah. Bahkan di negara-negara di mana tingkat masuk sekolah
tinggi, banyak siswa meninggalkan sekolah lebih awal.
Rata-rata 14 persen anak muda di Uni Eropa mencapai tidak lebih dari tingkat pendidikan menengah
pertama.3 Di antara 650 juta anak usia SD di dunia, 130 juta tidak mempelajari dasar-dasar membaca,
menulis dan aritmatika.4 Sebuah studi yang baru saja dilakukan di 28 negara, menemukan bahwa
lebih dari satu dari tiga siswa (23 juta anak SD) tidak mempunyai kemampuan membaca atau
mengerjakan matematika dasar setelah bertahun-tahun bersekolah.5
Kami percaya memberikan target untuk hasil pembelajaran merupakan langkah penting, untuk
memastikan setiap anak memenuhi standar minimum dunia setelah menyelesaikan pendidikan
dasar. Untuk melakukannya, banyak negara mendapati bahwa pendidikan pra dasar, mempersiapkan
anak-anak untuk belajar, juga dibutuhkan, sehingga kami menambahkan target tentang hal tersebut.6
57
58
POST-2015
Brookings Institution (2013) Toward Universal Learning: What Every Child Should Learn.
Psacharopoulos, G., Patrinos, H. Returns to Investment in Education: A Further Update. Education Economics 12(2). 2004
EFA Global Monitoring Report (2012). Youth and skills: Putting education to work. (Hal. 21).
EFA Global Monitoring Report (2012). Youth and skills: Putting education to work. (Hal. 7).
U.S. Department of Health and Human Services, Administration for Children and Families (2010). Head Start Impact Study. Final Report. Washington,
DC.esco.org/new/en/education/themes/leading-the-international-agenda/efareport/reports/2012-skills/
UN General Assembly, Convention on the Rights of the Child, 20 November 1989, Perserikatan Bangsa-Bangsa
59
POST-2015
TUJUAN 4
Kesehatan memungkin orang untuk mencapai potensi mereka. Anak-anak yang sehat dapat belajar
dengan lebih baik. Mereka menjadi orang dewasa yang sehat. Orang dewasa yang sehat bekerja lebih
lama dan lebih rutin, dengan penghasilan yang lebih tinggi dan upah yang lebih rutin. Walaupun
fokus kami dalam tujuan ini berada pada keluaran-keluaran (outcomes) kesehatan, untuk mencapai
keluaran-keluaran ini dibutuhkan akses universal terhadap pelayanan kesehatan dasar.
Kita harus memulai dengan komitmen dasar untuk memastikan keadilan dalam semua bidang yang
berkaitan dan berkontribusi bagi kesehatan (sosial, ekonomi dan lingkungan). Namun selain itu, kita
harus membuat kemajuan yang stabil untuk memastikan Cakupan Kesehatan Universal dan akses
terhadap pelayanan kesehatan esensial yang berkualitas. Ini berarti menjangkau lebih banyak orang,
memperluas rentang pelayanan esensial terpadu yang tersedia bagi setiap orang, dan memastikan
bahwa biaya pelayanan menjangkau semua orang. Negara pada semua tingkat pendapatan memiliki
tugas untuk mencapai kondisi ideal ini.
Panel ini memilih untuk berfokus pada keluaran-keluaran (outcomes) kesehatan dalam tujuan ini, yang
mengakui bahwa untuk mencapai hasil ini diperlukan akses universal terhadap pelayanan kesehatan
dasar. Hasil akhir kesehatan seringkali ditentukan oleh faktor-faktor sosial, ekonomi dan lingkungan.
Diskriminasi menjadi hambatan terhadap pelayanan kesehatan bagi kelompok rentan dan
kurangnya perlindungan mengakibatkan banyak individu dan keluarga terkena penyakit mendadak
dan mengalami dampak keuangan yang merugikan sebagai akibat dari penyakit mendadak ini.
Berinvestasi lebih banyak pada kesehatan, terutama dalam promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit, seperti vaksinasi, merupakan strategi yang cerdas untuk memberdayakan masyakarakat
dan membangun masyarakat serta perekonomian yang lebih kuat.
Setiap tahun, hampir 7 juta anak meninggal sebelum mereka berulang tahun yang kelima. Sebagian
besar, kematian ini dapat dicegah dengan mudah. Kami menyadari solusinyasederhana dan terjangkau:
adanya tenaga profesional terlatih yang membantu persalinan; menjaga bayi agar tetap hangat dan
memberikan air yang aman kepada mereka, makanan yang bergizi, sanitasi yang baik, dan vaksinasi
dasar. Banyak anak yang meninggal sebelum mereka mencapai ulang tahun mereka yang kelima, lahir
dari ibu yang hidup dalam kemiskinan, atau di kelompok masyarakat pedesaan, atau yang masih remaja
atau yang rentan. Dengan mengakhiri kematian anak yang sebenarnya dapat dicegah ini, kami
memiliki target ambang batas atas 20 kematian per 1000 kelahiran hidup di semua kuintil pendapatan
penduduk.
Perempuan terus meninggal sia-sia dalam proses persalinan. World Health Organization memperkirakan
bahwa setiap 1,5 menit, seorang perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan.
Kaum perempuan yang hidup dalam kemiskinan, di daerah-daerah pedesaaan, dan remaja terutama
memiliki risiko ini. Akses yang tepat waktu ke fasilitas yang memiliki perlengkapan yang baik dan
bidang atau dokter ahli yang membantu persalinan akan menurunkan risiko ini secara drastis. Akses
universal terhadap hak kesehatan seksual dan reproduksi (SRHR) merupakan komponen masyarakat
sehat yang esensial. Masih ada 222 juta perempuan di dunia yang ingin mencegah kehamilan namun
60
POST-2015
61
POST-2015
TUJUAN 5
Makanan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk semua makhluk hidup. Produksi bahan
pangan membutuhkan energi, lahan, teknologi dan air. Ketahanan pangan tidak hanya memberikan
makanan yang cukup dan bergizi bagi semua orang, namun juga akses terhadap makanan,
pembuangan limbah pangan, dan perubahan ke arah pangan yang berkelanjutan dengan produksi
dan konsumsi yang efisien. Dunia akan membutuhkan sekitar 50 persen lebih banyak makanan pada
tahun 2030; untuk menghasilkan pangan yang cukup dan berkelanjutan merupakan tantangan
global. Irigasi dan investasi lainnya pada pertanian dan pembangunan pedesaan dapat membantu
jutaan petani kecil untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, menyediakan makanan yang
bergizi dan cukup untuk pertumbuhan populasi, serta membangun jalan ke arah pertumbuhan
masa depan yang berkelanjutan.
Saat ini, 870 juta orang di dunia tidak memiliki cukup pangan. Perempuan yang kurang gizi melahirkan
bayi yang kurus, yang mungkin tidak akan hidup pada usia kelima tahun mereka, dan memiliki
kemungkinan yang lebih tinggi untuk menderita penyakit kronis, serta keterbatasan lainnya. 1000
hari pertama dalam kehidupan seorang anak sangat penting dalam memberikan kesempatan
hidup yang sama bagi setiap anak; namun 165 juta anak memiliki pertumbuhan yang terhambat
atau memiliki postur tubuh yang lebih kecil dari yang seharusnya untuk usia mereka, sementara
yang lainnya menderita anemia. Kurang gizi akan menghambat pertumbuhan otak mereka
secara optimal, yang pada akhirnya, akan membatasi kemampuan mereka untuk bertahan hidup.
Kemiskinan merupakan penyebab utama kelaparan - kebanyakan orang lapar atau kekurangan gizi
karena mereka tidak mampu membeli makanan bergizi dalam jumlah yang cukup, bukan karena
kegagalan pasokan. Peningkatan dalam tingkat fluktuasi harga pangan telah menunjukkan kenaikan
harga pangan yang tajam yang akhirnya dapat memperparah kemiskinan. Memproduksi lebih
banyak bahan pangan merupakan hal yang sangat penting. Namun bukan hanya hal ini yang dapat
memastikan ketahanan pangan dan gizi yang baik.
Di negara maju, kurangnya pola makan yang bergizi pada anak meningkatkan risiko obesitas, diabetes
dan penyakit kardiovaskular. Di semua negara, gizi yang memadai di masa kecil akan meningkatkan
kemampuan belajar serta perkembangan fisik, emosional dan kognitif sepanjang hidupnya. Hal ini
akan mengangkat potensi individu, dan negara tempatnya berada.
Program gizi anak telah terbukti sukses. Mengurangi gizi buruk, terutama pada anak-anak dalam
kelompok usia termuda, adalah salah satu program intervensi dalam pembangunan dengan biaya
paling terjangkau. Setiap $ 1 yang dikeluarkan untuk mengurangi kurang gizi dapat menghasilkan
hingga $ 44,50 melalui peningkatan pendapatan di masa mendatang.
Bergerak ke arah pertanian berkelanjutan skala besar, sementara meningkatkan produksi volume
bahan pangan merupakan tantangan besar yang kita hadapi. Hal ini dapat dilakukan, akan tetapi
memerlukan perubahan dramatis. Bidang pertanian telah terbengkalai selama bertahun-tahun.
62
POST-2015
http://www.oxfam.org/sites/www.oxfam.org/files/who-will-feed-the-world-rr-260411-en.pdf
FAO (2012). The state of food insecurity in the World
UNICEF / WHO (2012). Information sheet. http://www.who.int/nutgrowthdb/jme_infosheet.pdf
Hoddinott, J. dkk. (2012). Hunger and malnutrition. Copenhagen Consensus 2012 Challenge Paper
Sanchez, Pedro. Tripling crop yields in tropical Africa.
Nature Geoscience 3, 299 - 300 (2010).
Alston, J. (2010). The benefits from agricultural research and development, innovation and productivity growth. OECD Food, Agriculture and Fisheries Papers.
No. 31. OECD Publishing
FAO: The State of the World Fisheries and Aquaculture 2012
63
POST-2015
TUJUAN 6
Akses terhadap air adalah hak dasar manusia. Air minum yang aman adalah kebutuhan setiap
manusia. Antara tahun 1990 dan 2010, lebih dari 2 miliar manusia memiliki akses terhadap air minum,
tetapi 780 juta orang masih belum memiliki akses tersebut.1 Sekitar dua miliar orang tidak memiliki
akses yang stabil terhadap air bersih.2 Meningkatkan akses - serta kualitas air - sangat penting karena
dunia menghadapi kelangkaan air. Pada tahun 2025, 1,8 miliar orang akan hidup di tempat-tempat
yang diklasifikasikan sebagai daerah langka air.3 dan yang berisiko paling tinggi adalah rakyat miskin.
Bahkan mereka yang saat ini memiliki akses terhadap air minum tidak memiliki jaminan terhadap
akses lanjutan. Pertanian memerlukan 70 persen dari semua air tawar untuk irigasi dan mungkin
membutuhkan lebih banyak lagi karena permintaan untuk produksi pangan intensif meningkat.
Kenaikan permintaan dari peternakan yang menyebabkan tabel persediaan air menurun di beberapa
daerah dan, pada saat yang sama, industri dan energi menuntut lebih banyak air seiring dengan
bertumbuhnya ekonomi.
Pengelolaan sumber daya air yang lebih baik dapat memastikan ketersediaan air untuk memenuhi
permintaan. Distribusi air di kalangan industri, energi, pertanian, kota dan rumah tangga harus
dikelola secara adil dan efisien, dengan memberikan perhatian pada perlindungan kualitas air
minum. Untuk mencapai hal ini, kita perlu membangun praktik manajemen yang baik, regulasi yang
bertanggung jawab dan harga yang tepat.
Tujuan MDGs difokuskan pada peningkatan sumber penampungan air dan mengurangi jumlah
waktu yang dibutuhkan, terutama bagi perempuan, untuk mengumpulkan air sebagai kebutuhan
dasar keluarga. Kita harus bertindak sekarang untuk menjamin akses universal terhadap air minum
yang aman di rumah dan di sekolah, puskesmas dan kamp pengungsi. Ini adalah standar minimum
global yang harus diterapkan kepada semua orang -terlepas dari jumlah pendapatan, jenis kelamin,
lokasi, usia atau pengelompokan lainnya.
Investasi pada air minum yang aman melengkapi investasi pada sanitasi dan kebersihan. Air, sanitasi
dan kebersihan bekerja bersama bagi kepentingan kesehatan, serta untuk mengurangi kesedihan
dan waktu dan uang yang dihabiskan ketika anggota keluarga jatuh sakit dan harus dirawat. Ada
beberapa bukti bahwa sanitasi pribadi yang memadai di sekolah memungkinkan perempuan yang
sedang menstruasi untuk terus dapat hadir di sekolah dan belajar, dan mengurangi kemungkinan
setiap anak jatuh sakit sehingga harus meninggalkan sekolah. Pertanian dan pariwisata juga
mendapatkan manfaat ketika lingkungan fisik lebih bersih dan lebih higienis. Rata-rata, manfaat
investasi dalam pengelolaan air, sanitasi, dan kebersihan berkisar dari $ 2 menjadi $ 3 per dolar yang
diinvestasikan.4
Tujuan MDGs untuk meningkatkan akses terhadap sanitasi adalah salah satu tujuan yang kondisi
pencapaiannya terjauh dari target yang ditetapkan. Sekitar 1,1 miliar manusia masih melakukan
buang air besar di tempat-tempat terbuka sementara 1,4 miliar lainnya tidak memiliki toilet, septik
64
POST-2015
UNICEF/ WHO (2012). Progress on drinking water and sanitation. 2012 update.
UNICEF/ WHO (2012). Progress on drinking water and sanitation. 2012 update.
UNDESA (2013). International decade for action Water for Life 2005-2015. http://www.un.org/waterforlifedecade/scarcity.shtml
Whittington, D. dkk. (2009). The Challenge of Improving Water and Sanitation Services in Less Developed Countries. Foundations and Trends
in Microeconomics. Vol. 4, Nos. 67. hal. 469609. http://ictph.org.in/downloads/professor-whittington/Whittington-et-al-Foundations-andTrends-2009.pdf
UNICEF/ WHO (2012). Progress on drinking water and sanitation. 2012 update.
65
POST-2015
TUJUAN 7
Kontradiksi yang gamblang tentang ekonomi global modern tampak jelas di sektor energi. Kita
membutuhkan energi yang dapat diandalkan untuk mengurangi kemiskinan dan mempertahankan
kemakmuran, namun harus mendapatkannya dari sumber terbarukan untuk membatasi dampak
pada lingkungan. Secara global, 1,3 miliar manusia tidak memiliki akses terhadap elektronik1 2,6
miliar orang masih membakar kayu, kotoran hewan, batu bara dan bahan bakar tradisional lain
di dalam rumah mereka, yang mengakibatkan 1,5 juta kematian per tahun.2 Pada saat yang sama
penggunaan energi yang luas, terutama di negara-negara berpendapatan tinggi, menciptakan
polusi, memancarkan efek gas rumah kaca dan menghabiskan bahan bakar fosil yang tidak
terbarukan. Kelangkaan sumber daya energi akan tumbuh semakin besar. Antara sekarang hingga
tahun 2030, perekonomian berpendapatan tinggi akan terus melakukan konsumsi dalam jumlah
besar. Dan akan semakin besar dengan bergabungnya negara-negara yang yang berkembang pesat,
yang akan mengkonsumsi lebih banyak energi. Dan pada tahun 2030, ketika penduduk planet ini
mencapai angka 8 miliar, akan ada 2 miliar orang lagi yang akan menggunakan lebih banyak energi.
Semua penggunaan energi ini akan menciptakan tekanan besar pada planet ini.
Pada hakikatnya, secara alamiah pemerintah mengupayakan pertumbuhan, kemakmuran dan
kesejahteraan bagi rakyat mereka. Dalam mengupayakan energi berkelanjutan bagi semua orang,
kita harus memastikan bahwa negara dapat terus tumbuh, namun menggunakan semua perangkat
untuk mendorong pertumbuhan yang mempunyai intensif karbon rendah.
Ketika negara berpendapatan tinggi menggantikan infrastruktur dan teknologi yang kuno, mereka
mampu dan seharusnya melakukan transisi ke jalur di mana tidak diperlukan energi secara intensif.
Ini semua merupakan tantangan yang besar. Namun kesempatannya juga besar. Jika dilakukan
dengan benar, pertumbuhan tidak harus membawa peningkatan besar emisi karbon. Investasi
dalam penggunaan energi yang efisien, sumber energi terbarukan, pengurangan sampah dan
teknologi yang tidak terlalu membutuhkan karbon secara intensif, dapat memberikan manfaat
keuangan maupun manfaat lingkungan. Perangkat telah tersedia. Kita mampu mencapai
solusi transformatif berskala besar di seluruh dunia dengan lebih banyak melakukan investasi,
kolaborasi, implementasi dan kemauan politik.
Momentum cukup besar telah tersedia. Lebih dari 50 negara telah mendaftarkan keikutsertaan dalam
inisiatif Energi Berkelanjutan untuk Semua inisiatif (The Sustainable Energy for All Initiatives, SE4ALL),
memobilisasi 50 miliar dolar dari sektor swasta dan investor dan membentuk kemitraan baru antara
pemerintah dengan sektor swasta dalam transportasi, efisiensi energi, alat memasak bertenaga surya
dan pendanaan.3 G20 berkomitmen untuk menghapuskan subsidi penggunaan bahan bakar fosil
secara bertahap yang mendorong konsumsi berlebih, serta memberikan dukungan yang ditargetkan
untuk masyarakat termiskin. Ini berarti pemerintah memiliki jalur penyelamat dalam penentuan
harga yang sesuai untuk konsumsi masyarakat miskin -mereka bukanlah kelompok orang yang
melakukan konsumsi berlebihan. Ini juga berarti konsumen energi yang besar harus membayar
harga penuhtermasuk untuk ancaman terhadap kesehatan yang disebabkan oleh polusi serta
membayar pajak energi.
66
POST-2015
http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/
TOPICS/ EXTENERGY2/0,,contentMDK:22855502~
pagePK:210058~piPK:210062~theSitePK:4114200,00.html
5 http://www.iea.org/publications/freepublications/publication/
Indicators_2008-1.pdf
6
67
POST-2015
TUJUAN 8
Negara-negara pada tahap perkembangan yang berbeda harus melakukan transformasi sosial
ekonomi yang mendalam untuk mengakhiri kemiskinan ekstrim, meningkatkan taraf penghidupan,
mempertahankan kemakmuran, mempromosikan inklusi sosial dan menjamin keberlanjutan
lingkungan. Diskusi Panel ini mengenai transformasi ekonomi, mengidentifikasi aspek-aspek kunci
dari Agenda transformatif: keharusan untuk mengupayakan pertumbuhan yang inklusif, untuk
mempromosikan diversifikasi ekonomi dan nilai tambah yang lebih tinggi, dan untuk mencapai
lingkungan pendukung yang stabil bagi sektor swasta untuk berkembang. Perubahan pola konsumsi
dan produksi untuk melindungi ekosistem dan masyarakat kita, dan pemerintah yang baik dan
lembaga yang efektif juga merupakan hal penting bagi agenda pertumbuhan, tetapi dibahas di
bawah tujuan lainnya.
Tidak ada cara yang cepat dan mudah untuk menciptakan lapangan kerja bagi semua orang. Jika
ada, setiap politisi di setiap negara pasti sudah melakukannya. Setiap negara berjuang menghadapi
tantangan ini. Di tingkat global, jumlah pengangguran naik sekitar 28 juta sejak terjadinya krisis
keuangan pada tahun 2008, sementara 39 juta lainnya cenderung menyerah dan frustrasi. Naiknya
jumlah pengangguran terutama melanda kaum muda. Semakin banyak kaum muda yang tidak
memiliki pekerjaan, tidak bersekolah atau mengikuti pelatihan, dengan dampak jangka panjang
pada kemampuan mereka untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan produktif.
Kami memiliki target terpisah untuk pekerjaan dan mata pencaharian, yang mana ditekankan lebih
pada pekerjaan bagi kaum muda. Target ini harus diletakkan dalam kategori terpisah berdasarkan
kuintil penghasilan, jenis kelamin, lokasi dan kelompok lainnya. Melalui target ini, kami ingin
masyarakat untuk fokus pada seberapa baik kinerja perekonomian, melalui ukuran yang mencakup
bukan hanya PDB atau pertumbuhannya. Indikator untuk target pekerjaan dapat mencakup bagian
pekerjaan yang dibayar berdasarkan sektor (jasa, manufaktur, pertanian), dan bagian pekerjaan
formal dan informal.
Antara tahun 2015 dan 2030, 470 juta lebih penduduk akan memasuki angkatan kerja global,
terutama di wilayah Asia dan Afrika Sub-Sahara.1 Hal ini berpotensi memberikan keuntungan
besar yang dapat mempertahankan pertumbuhan yang sedang terjadi. Selama dekade terakhir,
6 dari 10 perkembangan ekonomi dunia tercepat berada di Afrika. Karena semakin banyak kaum
muda memasuki dunia pekerjaan dan penurunan tingkat kelahiran, Afrika didesain sedemikian
rupa untuk mengalami jenis dividen demografi yang sama yang telah mendorong pertumbuhan di Asia selama tiga dekade terakhir. Namun kaum muda di Afrika, dan di seluruh dunia, akan
membutuhkan pekerjaan-pekerjaan yang memberikan jaminan dan upah yang adil - sehingga
mereka dapat membangun kehidupan mereka dan mempersiapkan diri untuk masa depan.
Konsep pekerjaan yang layak dari ILO mengakui dan menghormati hak-hak pekerja, memastikan perlindungan sosial dan dialog sosial yang memadai, dan menetapkan standar yang tinggi
ke arah mana setiap negara harus meneruskan upayanya. Namun, jelas bahwa kompromi dapat
diberikan kepada beberapa negara berkembang, di mana pekerjaan yang baik pekerjaan
yang terjamin dengan upah yang layak - merupakan langkah signifikan menuju pembangunan
68
POST-2015
69
POST-2015
TUJUAN 9
Melindungi dan melestarikan sumber daya bumi bukan hanya satu-satunya hal yang harus dilakukan,
namun juga merupakah hal mendasar bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Mengintegrasikan
kekhawatiran lingkungan, sosial dan ekonomi sangat penting untuk memenuhi ambisi untuk tahun
2030 yakni lebih setara, lebih adil, lebih sejahtera, lebih hijau dan lebih damai. Penduduk miskin
adalah korban pertama dan yang paling menderita apabila terjadi bencana lingkungan seperti
kekeringan, banjir dan gagal panen, namun setiap orang di bumi pasti akan menderita tanpa udara,
tanah dan air yang bersih. Jika kita tidak mengatasi tantangan lingkungan yang dihadapi dunia, kita
masih bisa mendapatkan nilai tambah dari pemberantasan kemiskinan, tetapi nilai tambah ini tidak
berlangsung lama.
Hari ini, sumber daya alam sering digunakan seolah-olah tidak memiliki nilai ekonomis, seolah-olah
tidak perlu dikelola untuk kepentingan kita sekarang ini dan untuk generasi mendatang. Namun
sumber daya alam dapat menjadi langka dan kerusakan sumber daya alam bisa jadi tidak akan dapat
diperbaiki. Apabila sumber daya alam rusak dan hilang, maka hal-hal tersebut akan hilang untuk
selamanya.
Karena kita menghargai apa yang kita ukur, maka bagian penting dari menghargai berlimpahnya
alam bumi dengan cara yang tepat adalah dengan memasukkan alam yang berlimpah tersebut
ke dalam sistem neraca. Sistem neraca kita saat ini gagal memasukkan dampak besar masalah
lingkungan; dampak tersebut menjadi eksternalitas, dampak yang penting dan memiliki konsekuensi
sosial dan ekonomi yang nyata, namun tidak dimasukkan dalam neraca keuntungan, kerugian dan
pertumbuhan.
Standar ukuran kemajuan suatu negara adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau, untuk perusahaan,
adalah keuntungan. Standar ini melupakan nilai aset alam dan tidakmemperhitungkan eksploitasi
sumber daya alam atau penciptaan polusi, meskipun mereka jelas mempengaruhi pertumbuhan
dan kesejahteraan. Beberapa pekerjaan telah dilakukan untuk membuat pemerintah dan
perusahaan mulai memperhitungkan hal ini: Sistem PBB untuk Neraca Lingkungan dan Ekonomi
(UN System of Environmental-Economic Accounting), Neraca Kekayaan dan Valuasi Jasa Ekosistem
(Wealth Accounting and Valuation of Ecosystem Services), dan neraca keberlanjutan perusahaan telah
diujicobakan dan harus diluncurkan sebelum tahun 2030. Diharapkan akan lebih banyak lagi
pergerakan dan tindakan serupa.
Nilai uang (value for money) untuk melakukan penaksiran pengadaan publik dapat menjadi alat
yang ampuh bagi pemerintah untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan
berkelanjutan. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk menggunakan daya beli mereka secara
signifikan untuk mempercepat pasar demi praktek-praktek berkelanjutan.
Ekosistem meliputi hutan, lahan basah dan lautan. Secara global, lebih dari satu miliar orang yang
hidup di daerah pedesaan bergantung pada sumber daya hutan untuk kelangsungan hidup dan
70
POST-2015
Setiap tahun, 12 juta hektar lahan menjadi terdegradasiluas ini hampir setengah dari luas Inggris dan kehilangan
kesempatan untuk menumbuhkan 20 juta ton makanan.
Para pemimpin dunia telah sepakat untuk berjuang untuk
tanah-tanah yang terdegradasi menjadi netral dan untuk
memantau secara global, apa yang terjadi di lahan gersang,
semi-kering, dan kering sub-lembab. Ini adalah waktu untuk
melakukannya secara sistematis dalam kerangka dunia
pasca-2015.
Sumber daya hutan memberikan 30% atau lebih pendapatan tunai dan non tunai kepada banyak rumah tangga yang tinggal di dalam dan di sekitar
hutan. Shepherd, G. 2012. IUCN; World Bank.
Busch, Jonah, dkk. Environmental Research Letters, author calculations (Oktober-Desember 2009). Tersedia di http://iopscience.iop.org/17489326/4/4/044006/fulltext/
71
POST-2015
TUJUAN 10
Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal, yang ditandatangani lebih dari 60 tahun yang lalu,
menetapkan kebebasan fundamental dan hak asasi manusia yang membentuk sebuah landasan bagi
pembangunan manusia. Ini menegaskan kembali kebenaran yang sederhana dan kuat - bahwa setiap
orang terlahir bebas dan sama dalam martabat dan hak. Kebenaran ini merupakan inti dari agenda
yang berfokus pada rakyat, dan mengingatkan kita apa yang dapat kita raih, jika kita menegaskan
kembali nilai setiap orang di bumi ini. Melalui manusia, kita mampu mengubah masyarakat dan
ekonomi serta membentuk kemitraan global.
Orang-orang di seluruh dunia menyerukan tata kelola yang lebih baik. Dari otorita daerah,
anggota parlemen, pemerintah nasional hingga sistem multilateral, orang-orang menginginkan
kepemimpinan yang beretika. Mereka ingin hak asasi manusia universal yang dijamin dan diakui
di mata hukum. Mereka ingin suara mereka didengar dan mereka ingin lembaga yang transparan,
tanggap, berkapabilitas dan akuntabel. Semua orang di manapun ingin untuk menyuarakan
bagaimana mereka diatur. Setiap orang dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi untuk
tahun 2030 dalam membawa perubahan transformasional. Masyarakat sipil harus memainkan peran
yang berarti dan terpusat, namun tentunya ini membutuhkan ruang bagi bagi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam kebijakan dan pengambilan keputusan. Ini berarti memastikan hak masyarakat
atas kebebasan berbicara, berasosiasi, protes damai dan akses terhadap media dan informasi
independen.
Penguatan kapasitas parlemen dan semua wakil terpilih, dan mempromosikan media yang hidup,
beragam dan independen dapat lebih mendukung pemerintah dalam menerjemahkan komitmen
menjadi tindakan.
Kata lembaga tidak hanya meliputi aturan, hukum dan badan pemerintah, tetapi juga aturan informal
dari interaksi sosial. Lembaga memungkinkan orang untuk bekerja sama, secara efektif dan damai.
Lembaga yang adil memastikan bahwa semua orang memiliki hak yang sama dan kesempatan yang
adil dalam meningkatkan kehidupan mereka, bahwa mereka memiliki akses terhadap keadilan ketika
mereka dirugikan.Pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga lembaga sentral masyarakat.
Salah satu tanggung jawab kelembagaan yang paling dasar adalah memberikan identitas
hukum. Setiap tahun, sekitar 50 juta kelahiran tidak terdaftar di manapun, sehingga anak-anak
tidak memiliki identitas secara hukum. Hal ini meningkatkan anonimitas, dan mengakibatkan
banyak orang yang terpinggirkan, karena kegiatan yang sederhana mulai dari membuka
rekening bank hingga mendaftar ke sekolah yang baik - sering memerlukan identitas hukum.
Keterbukaan dan akuntabilitas membantu lembaga bekerja dengan baik - dan memastikan
bahwa mereka yang memegang kekuasaan tidak dapat menggunakan posisi mereka untuk
mendukung diri sendiri atau teman-teman mereka. Tata pemerintahan yang baik dan pemberantasan korupsi merupakan isu universal. Di manapun, lembaga dapat menjadi lebih adil dan
akuntabel, dan kuncinya adalah transparansi. Transparansi membantu memastikan bahwa sumber daya tidak terbuang, namun dikelola dengan baik dan digunakan dengan sebaik-baiknya.
72
POST-2015
73
POST-2015
TUJUAN 11
Tanpa perdamaian, tidak ada pembangunan. Tanpa pembangunan, tidak mungkin ada perdamaian
abadi. Kedamaian dan keadilan merupakan prasyarat untuk kemajuan. Kita harus mengakui pelajaran
utama MDGs: bahwa perdamaian dan akses terhadap keadilan tidak hanya aspirasi manusia yang
mendasar tetapi juga merupakan pilar bagi pembangunan berkelanjutan. Tanpa perdamaian, anakanak tidak bisa pergi ke sekolah atau mempunyai akses terhadap klinik kesehatan. Penduduk dewasa
tidak dapat bekerja, pergi ke pasar atau keluar untuk menanami ladang mereka. Konflik dapat
menghancurkan kemajuan sosial dan ekonomi yang dibangun tahunan, bahkan puluhan tahun,
dalam kurun waktu yang singkat.
Ketika hal itu terjadi, kemajuan melawan kemiskinan menjadi menakutkan. Pada tahun 2015, lebih
dari 50 persen dari total penduduk di bawah garis kemiskinan akan berada di tempat-tempat yang
terkena dampak konflik dan kejahatan kronis.1 Untuk mengakhiri kemiskinan dan memberdayakan
keluarga untuk mengejar kehidupan yang lebih baik, dibutuhkan masyarakat yang damai dan stabil.
Anak-anak sangat rentan terhadap konflik.2 Setidaknya pada 13 negara, ada pihak-pihak yang terus
merekrut anak-anak ke dalam angkatan dan kelompok bersenjata, pihak-pihak ini juga membunuh
atau melukai anak lainnya, melakukan perkosaan dan bentuk-bentuk kekerasan seksual terhadap
anak-anak, atau terlibat dalam serangan terhadap sekolah dan/atau rumah sakit. Menyadari
kerentanan khusus mereka terhadap kekerasan, eksploitasi dan perlakukan kejam, Panel ini
mengusulkan target untuk menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap anak.
Karakter kekerasan telah bergeser secara dramatis dalam beberapa dekade.3 Konflik kontemporer
ditandai dengan semakin kaburnya garis depan medan perang atau, dan seringnya masyarakat sipil
menjadi target. Kekerasan, obat-obatan terlarang dan senjata menjadi jamak di seluruh perbatasan
di dunia kita yang semakin terhubung. Stabilitas telah menjadi perhatian universal.
Ketidakamanan fisik, kerentanan ekonomi dan ketidakadilan memprovokasi kekerasan, dan
kekerasan mendorong masyarakat pada kemiskinan. Tetangga yang kuat, maupun angkatan global
yang kuat berada di luar kendali pemerintah, sehingga dapat menyebabkan tekanan. Tekanan saja
tidak cukup untuk menyebabkan kekerasan: bahaya terbesar muncul ketika institusi yang lemah
tidak mampu menyerap atau mengurangi tekanan tersebut, sehingga menjadi ketegangan sosial.
Lembaga keamanan dan keadilan sangat penting bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
Keamanan, dan juga keadilan, secara konsisten disebut sebagai prioritas penting bagi penduduk
miskin di semua negara.
Pada tahun 2008, Komisi Internasional tentang Pemberdayaan Hukum Masyarakat Miskin
memperkirakan bahwa sebanyak 4 miliar orang hidup di luar perlindungan hukum.4 Namun setiap
negara dapat bekerja untuk keadilan sosial, mulai dari membentuk lembaga yang kuat untuk resolusi
konflik dan mediasi. Banyak negara telah berhasil melakukan transisi dari kekerasan endemik menuju
pembangunan yang berhasil, dan kita dapat belajar dari kesuksesan mereka.
74
POST-2015
OECD, Ensuring Fragile States are Not Left Behind, 2013 Factsheet on resource flows and trends, (2013) http://www.oecd.org/dac/incaf/factsheet%20
2013%20resource%20flows%20final.pdf
Report of the Secretary-General on Children and Armed Conflict (A/66/782S/2012/261, April 2012)
Commission on Legal Empowerment of the Poor (2008), Making the Law Work for Everyone. Volume I in the Report of the Commission. United Nations:
New York.61. WDR (2011), hal. 218-220.
75
POST-2015
TUJUAN 12
Suatu lingkungan pemungkin global adalah kondisi yang diperlukan untuk keberhasilan agenda
pasca-2015, untuk menetapkan kita agar berada di jalur menuju visi untuk tahun 2030 yakni
masyarakat yang lebih sejahtera, lebih setara, lebih damai dan lebih adil. Lingkungan yang
memungkinkan akan membuat semangat kemitraan global baru lebih nyata, sehingga kerjasama
dapat menjawab tantangan global.
Menciptakan sistem perdagangan global yang aktif yang mendorong pembangunan berkelanjutan
adalah hal yang sangat penting. Semakin banyak negara yang mendorong pembangunan mereka
sendiri dan dinamisme ini lebih didorong oleh perdagangan daripada bantuan. Memastikan bahwa
sistem perdagangan global terbuka dan adil, menciptakan platform bagi negara-negara berkembang
untuk tumbuh.
WTO adalah alat yang paling efektif untuk meningkatkan dampak pengembangan perdagangan,
dan kesimpulan dari konferensi Doha mengenai pembicaraan perdagangan sangat dibutuhkan
untuk menyesuaikan kondisi demi menyukseskan agenda pasca-2015. Saat ini, barang dan jasa yang
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan di negara-negara kurang berkembang (LDC), menghadapi
kuota dan kewajiban yang membatasi kemampuan mereka untuk menyeberangi perbatasan dan
berhasil di pasar global. Sistem yang menyediakan akses pasar untuk negara-negara berkembang,
termasuk program preferensi, dan bebas bea, akses pasar bebas kuota, dapat membantu LDC.
Namun, bahkan ketika biaya dan batas tersebut dikurangi, komplikasi lain dapat timbul, seperti rules
of origin, yang dapat membuat birokrasi dan dokumen yang tidak perlu untuk LDC. Hal ini tentunya
akan membatasi partisipasi LDC dalam rantai produksi global, dan mengurangi daya saing mereka
di pasar global. Beberapa subsidi pertanian dapat menganggu perdagangan dan akses pasar dari
produk-produk negara berkembang.
Suatu sistem yang mampu memfasilitasi pergerakan orang, barang dan jasa lebih baik lagi akan
seiring dengan cara yang memungkinkan lebih banyak orang dan lebih banyak negara untuk
sepenuhnya mendapat manfaat dari globalisasi. Peningkatan perdagangan dan akses terhadap
pasar membawa pertumbuhan yang lebih adil dan kesempatan bagi semua adalah cara terbaik
untuk mengalahkan kemiskinan dan kekurangan.
76
POST-2015
77
78
OECD, Measuring OECD Responses to Illicit Financial Flows, Issue Paper for DAC Senior Level Meeting 2013, DCD/DAC (2013) 13, 2013, hal. 4.
POST-2015
Tujuan
(Goal)
Target
Indikator
Sebuah target harus spesifik dan berhubungan dengan hanya satu tujuan. Sekarang, sebagian besar
proposal untuk pasca-2015 setuju bahwa mereka harus sedikit jumlahnya untuk menentukan pilihan
dan menetapkan prioritas. Tapi ada cara yang berbeda untuk melakukan hal ini. Dalam beberapa
proposal, setiap tujuan menangani beberapa masalah. Sebagai contoh, kita telah melihat proposal
untuk menggabungkan makanan dan air menjadi satu tujuan, tapi ini adalah tantangan yang berbeda,
masing-masing dengan konstituen, sumber daya, dan isu-isu tersendiri. Ketika digabungkan menjadi
satu tujuan, itu tidak menyebabkan lebih fokus atau prioritas, melainkan hanya mengaburkan
realitas perlunya melakukan dua hal.
Penting bahwa tujuan harus sespesifik mungkin dalam meletakkan sebuah tantangan dan ambisi
tunggal.
Kami percaya bahwa fokus tujuan harus pada masalah dengan dampak terbesar pada pembangunan
berkelanjutan, diukur dalam hal jumlah orang yang terkena dampak, kontribusi terhadap sosial
inklusi, dan kebutuhan untuk bergerak ke arah konsumsi berkelanjutan dan pola produksi. Idealnya
setiap tujuan telah mengetuk efek di daerah lain sehingga tujuan, yang diambil bersama-sama,
benar-benar transformatif. Jadi contohnya, kualitas pendidikan penting bagi pendididkan itu
sendiri, namun kualitas itu berdampak besar pada pertumbuhan dan pekerjaan, jenis kelamin,
Target akan menerjemahkan ambisi dari tujuan menjadi hasil yang praktis. Bisa jadi hasil ini untuk
masyarakat, seperti akses terhadap air minum yang aman atau keadilan, atau hasil bagi negara-negara
atau masyarakat, seperti reboisasi atau pendaftaran pengaduan pidana. Target harus selalu terukur
meskipun beberapa mungkin memerlukan pekerjaan tehnis lebih lanjut untuk mengembangkan
indikator yang handal dan ketat.
Target menentukan tingkat ambisi masing-masing negara, dengan menentukan kecepatan suatu
Negara dalam mengejar tujuannya. Kecepatan tersebut dapat berfungsi dalam banyak hal, antara
lain: prioritas negara, titik tolak awal, kemungkinan teknis dan organisasi untuk perbaikan, dan
tingkat sumber daya dan jumlah mitra yang dapat dibawa untuk menanggung masalah tersebut.
79
80
Kami percaya bahwa proses yang memungkinkan negaranegara untuk mengatur target mereka sendiri, dengan cara
yang sangat terlihat, akan menciptakan sebuah perlombaan
ke atas, baik internasional maupun di dalam negara itu
sendiri. Negara dan wilayah sub-nasional harus diberikan
penghormatan karena menetapkan target yang ambisius
dan menjanjikan untuk melakukan upaya besar. Demikian
juga, jika negara-negara dan wilayah sub-nasional terlalu
konservatif dalam
penetapan target, masyarakat sipil
dan rekan-rekan mereka dapat menantang mereka untuk
bergerak lebih cepat. Transparansi dan akuntabilitas adalah
penting untuk menerapkan kerangka tujuan.
Dalam beberapa kasus, mungkin ada kasus untuk memiliki
target standar minimum global, di mana masyarakat
internasional berkomitmen untuk melakukan segala
kemungkinan untuk membantu negara mencapai targetnya.
Hal ini, contohnya, berlaku untuk pemberantasan kemiskinan
pada tahun 2030. Dan dapat juga diperluas di area lainnya
termasuk pemberantasan diskriminasi jenis kelamin,
pendidikan, kesehatan, makanan, air, energi, keamanan
pribadi, dan akses terhadap pengadilan. Standar minimal
tersebut dapat diatur di mana ini adalah hak universal bahwa
setiap orang di planet ini, dan diharapkan dapat terwujud
pada tahun 2030.
Target global kami tetapkan adalah yang sudah ditetapkan
sebagai tujuan oleh Energi Berkelanjutan untuk Semua
Inisiatif (GSEAI) bentukan Sekretaris-Jenderal, dan yang benarbenar menjadi masalah global di mana hanya target hanya
bisa berhasil bekerja apabila dijadikan target global, seperti
reformasi keuangan internasional dan sistem perdagangan.
Dalam laporan tersebut, kita sering berbicara tentang akses
universal atau memberantas kemiskinan ekstrem. Istilahistilah ini harus ditafsirkan dalam setiap konteks negara. Isuisu sosial tidak seperti penyakit. Hal ini mungkin jelas terkait
dengan pemberantasan cacar, tetapi mungkin lebih sulit
untuk menunjukkan bahwa kemiskinan telah diberantas.
Seseorang disuatu tempat, dapat dikecualikan atau masih
tergolong hidup dalam kemiskinan, bahkan jika jaring
pengaman sosial tersedia di tempat tersebut. Niatnya adalah
bahwa pengecualian tersebut harus sangat langka; ahli di
setiap bidang harus dipanggil untuk mendefinisikan hal
tersebut ketika target dapat dikatakan sudah tercapai.
Target harus mudah dipahami. ini berarti satu arah harus
menjadi hasil jelas yang lebih baik. Misalnya, penurunan
angka kematian anak selalu baik hal, peningkatan angka
melek aksara adalah selalu hal yang baik. Beberapa target
potensial, bagaimanapun, adalah kurang jelas. Mengambil
pekerjaan pedesaan, misalnya, target yang diusulkan
pada satu titik. Bisa jadi lebih banyak pekerjaan pedesaan
karena peningkatan akses terhadap pasar, infrastruktur
atau partisipasi dalam rantai nilai, tetapi itu bisa saja bahwa
adanya peningkatan pekerjaan di pedesaan akibat pekerjaan
yang ada di kota tidak mampu menampung penduduk yang
berdatangan ke kota sehingga mereka kembali kekampung
halamannya. Dalam kasus pertama, banyaknya pekerjaan di
POST-2015
Rekomendasi Kunci:
Setiap pembicaraan memungkinkan adanya apresiasi yang kompleks, multi-dimensi dan tidak
terpisahkan dari pelajaran dan aspirasi untuk agenda pasca-2015, dan masing-masing telah sangat
mempengaruhi dan menginformasikan kerja Panel, walaupun tidak semua rekomendasi ditampung
Meskipun tidak mungkin untuk memasukkan semua wawasan, rekomendasi yang muncul dari
konsultasi utama yang dilaksanakan sebagai bagian dari outreach Panel ini meliputi:
81
82
Tema
Contoh dari Isu yang diangkat (Daftar dan masukan yang lebih luas dapat dilihat di www.
post2015hlp.org
Ketimpangan;
Akses Universal dan
Kesempatan yang Setara
Metriks harus tersedia untuk melacak kemajuan kesetaraan akses dan kesempatan terlepas
dari umur, jenis kelamin, etnis, kecacatan, geografi, dan pendapatan
Pondasi perlindungan sosial harus dibentuk, sejalan dengan hak atas pekerjaan yang layak:
Sebuah Dana Global untuk Perlindungan Sosial harus dibentuk
Ketimpangan harus menjadi tujuan yang berdiri sendiri dan menjadi tema lintas sektoral;
tujuan tersebut harus mengatasi ketimpangan dalam dan antar negara
Tujuan dan target akses universal terhadap kesehatan (termasuk hak-hak seksual dan
reproduksi); akses terhadap pendidikan inklusif dan belajar seumur hidup, akses terhadap air,
sanitasi, kebersihan, kedaulatan pangan dan keamanan gizi
Investasi yang tersedia di bidang layanan esensial dan sistem partisipatif dan akuntabel untuk
pengelolaan sumber daya berkelanjutan diciptakan;
Infrastruktur dengan perbaikan akses jalan, lahan dan energi dikembangkan; Kemitraan Sosial
harus menggantikan kemitraan publik-swasta
Suatu tujuan mengenai pekerjaan yang layak dengan target pada penciptaan lapangan kerja,
pengurangan pekerjaan yang rentan, dengan memasukkan indikator bagi perempuan dan
kaum muda
Akses berkelanjutan terhadap aset produktif oleh masyarakat miskin, atau negara diaktifkan;
Pekerjaan hijau untuk pembangunan berkelanjutan dipromosikan
Manfaat khusus dan perlindungan disediakan untuk sektor informal, cara inovatif untuk
pengaturan disediakan seperti melalui serikat pekerja dan koperasi
Sebuah sistem perdagangan baru berdasarkan perluasan kemampuan produksi didorong dan
PDB bukan satu-satunya ukuran kemajuan ekonomi
Telaah Global Future dan foresight ditekankan, jalur alternatif untuk memutus pertumbuhan dari
ekstraksi sumber daya alam dan konsumsi ditelitiPenggunaan sovereign funds yang lebih baik,
pembangunan lembaga keuangan dan pengetahuan global yang umum, dipromosikan.
Sarana ketahanan bagi masyarakat rentan didefinisikan - dengan fokus pada perempuan
Pengetahuan ilmiah dibangun pada setiap tingkat dan dibagikan ke seluruh negara
Pekerjaan dan
Pertumbuhan yang
Inklusif
Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan
Lingkungan serta
Perubahan Iklim;
Tantangan dari
Urbanisasi
POST-2015
Tema
Contoh dari Isu yang diangkat (Daftar dan masukan yang lebih luas dapat dilihat di www.
post2015hlp.org
Kebutuhan Negara Kurang Maju (LDC), Negara Berkembang dengan kepulauan kecil (SIDS),
Negara Berkembang Daratan, serta Negara Rentan dan Dipengaruhi Konflik menjadi prioritas
Kesepakatan baru untuk pelibatan negara-negara rentan (Busan, 2011) diperkuat sebagai
langkah kunci untuk mitra nasional dan internasional untuk bekerja di negara-negara yang
terkena dampak konflik dan rentan
LDC dilindungi terhadap kelangkaan sumber daya vital dan guncangan harga yang tidak stabil
Semua kelompok sosial harus dapat mengekspresikan pendapat politik tanpa rasa takut dan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan; Perpecahan di dalam masyarakat diselesaikan
secara konstruktif
Langkah tegas diambil untuk menghapuskan kejahatan transnasional & menghentikan aliran
obat-obatan terlarang, senjata dan komoditas perang
Tujuan dari hak untuk menentukan nasib sendiri disertakan dan program yang terikat waktu
untuk mencapai target pembangunan, ditetapkan pada akhir setiap pekerjaan
Peningkatan transparansi sektor bisnis, khususnya yang terkait dengan negara-negara rapuh,
bersamaan dengan penyelarasan upaya untuk kemakmuran bersama
Menetapkan sebuah tujuan yang berdiri sendiri untuk tata kelola yang terbuka, akuntabel dan
partisipatif dengan target yang terukur, menengah dan progresif terkait dengan keterlibatan
warga negara, aturan hukum, transparansi fiskal dan pengadaan
Kelompok miskin dan terkucil secara sosial merupakan bagian dari pengambilan keputusan
pada semua tingkatan; standar minimum untuk lingkungan yang kondusif bagi OMS
dipromosikan
Norma-norma hak asasi manusia yang ada, standar operasional dan komitmen adalah dasar
normatif kerangka baru, kebijakan, program dan praktek yang tidak bisa ditawar pada semua
tingkatan yang mencerminkan kewajiban di bawah hukum hak asasi manusia internasional
Memperkuat akses terhadap keadilan dan pertanggungjawaban hukum atas hak asasi manusia;
Badan pengawasan HAM nasional dan badan pengawas kuasi-yudisial yang didukung dengan
mandat, kapasitas dan sumber daya yang diperlukan untuk memantau pelanggaran hak asasi
manusia dan bertindak apabila ada keluhan
Kerjasama Internasional dan teknis serta bantuan keuangan konsisten dengan kewajiban HAM
dan uji tuntas untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia
83
84
Tema
Contoh dari Isu yang diangkat (Daftar dan masukan yang lebih luas dapat dilihat di www.
post2015hlp.org
Sarana Pelaksanaan
Panggilan untuk perubahan dalam arsitektur ekonomi dan keuangan global melalui
perdagangan yang adil, menghentikan arus keuangan terlarang dan secara efektif menangani
penggelapan dan praktek penghindaran pajak
Komitmen yang ada mengenai kuantitas dan kualitas dari bantuan yang diberikan harus
dipenuhi, pendanaan iklim harus bersifat publik, wajib, dapat diprediksi, berbasis hibah, dan
bebas dari kondisionalitas
Aturan perdagangan internasional dan kebijakan harus inklusif secara sosial dan mendukung
lingkungan yang berkelanjutan; pembiayaan publik untuk pembangunan menjamin
pembangunan dan keuangan untuk mempromosikan dampak pembangunan yang positif
dan berkelanjutan
Pasar komoditas harus diatur, dan spekulasi dilarang; subsidi pertanian yang dapt menganggu
pedagangan harus dihapuskan
Mobilisasi sumber daya domestik harus diaktifkan melalui perubahan regulasi pajak
internasional, kerjasama pembangunan berbasis pinjaman tidak boleh dilakukan demi
pencapaian komitmen pendanaan
Audit hutang yang komprehensif dan partisipatif harus dilakukan, dengan langkah-langkah
untuk pembatalan dan penolakan terhadap cara berutang yang tidak sah
Fleksibilitas dalam Aspek Perdagangan yang terkait dengan Hak Kekayaan intelektual (TRIPs)
harus memungkinkan akses yang lebih besar terhadap teknologi, pengetahuan, kedaulatan
pangan, akses terhadap kesehatan
Negara harus membangun perjanjian regional untuk mengatasi persaingan pajak, dan insentif
pajak yang berlebihan, meningkatkan transparansi dan pertukaran informasi seputar wilayah
pajak
Mencapai target sumber daya domestik yang universal: memungut pajak perusahaan,
pajak/PDB rasio; mekanisme pendanaan yang demokratis dan inovatif, dengan fokus pada
perempuan, diprioritaskan
Menyertakan hak anak dalam konstitusi, meninjau hukum nasional yang sesuai dengan
standar internasional; meningkatkan anggaran untuk lembaga perlindungan anak
Memastikan partisipasi anak dan remaja dalam pengambilan keputusan pada semua
tingkatan; berinvestasi secara inovatif dalam hal kepemimpinan kepemudaan dan program
pelayanan pemuda
Pelayanan perawatan kesehatan harus peka terhadap kesehatan seksual dan reproduksi kaum
muda dan hak dan hambatan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok seperti pemuda atau
perempuan muda yang hidup dengan HIV
Kaum muda harus mampu mengakses kesempatan kerja dan ekonomi yang meliputi upah
yang adil, kemungkinan pendanaan dan bimbingan, kesempatan yang setara, pekerjaan dan
jaminan sosial yang menawarkan kesempatan untuk pengembangan karir dan pelatihan.
Fokus pada konteks pasca-konflik dan kelompok rentan - termasuk perempuan dan anak
perempuan, pemuda cacat, pemuda LGBT, dan pemuda di daerah yang terkena dampak
perang
POST-2015
Tema
Contoh dari Isu yang diangkat (Daftar dan masukan yang lebih luas dapat dilihat di www.
post2015hlp.org
Perempuan
Ada tujuan terkait gender yang berdiri sendiri yg diperkuat dan diperluas dengan target dan
indikator
Akses perempuan terhadap tanah, properti, sumber daya produktif, informasi dan teknologi
yang diperkuat, perawatan yang belum dibayar dan peran reproduksi sosial dicatat
Semua bentuk kekerasan berbasis gender ditangani, akses terhadap keadilan harus
diprioritaskan dan paket layanan yang penting harus tersedia untuk semua korban kekerasan
berbasis gender
alokasi keuangan khusus dan lintas sektoral untuk hak-hak perempuan (gender budgeting) harus
dipastikan, data terpilah tersedia untuk memantau pelaksanaan dan hasil yang diharapkan
Peran perubahan iklim, bencana alam, perampasan tanah dan model pembangunan ekstraktif
yang mengabadikan kemiskinan perempuan harus diikenali dan ditangan
Kerangka baru harus berbasis HAM dan mencakup tujuan yang berdiri sendiri mengenai
ketimpangan dan non-diskriminasi, harapan hidup sehat dan perlindungan sosial yang
universal
Pemilahan data berdasarkan kecacatan, kelompok umur dan jenis kelamin harus menjadi
bagian dari semua target
Kelompok cacat dan manula harus diarusutamakan di seluruh kebijakan pemerintah, dan
undang-undang untuk mencegah diskriminasi terhadap penyandang cacat dan manula harus
ditetapkan
Mekanisme untuk mengakui dan melindungi hak-hak kolektif masyarakat adat atas tanah,
wilayah dan sumber daya dan hak-hak lainnya di bawah Deklarasi PBB tentang Hak Masyarakat
Adat (UNDRIP) harus dipastikan
Legislatif dan kelembagaan mekanisme untuk mengakui hak-hak masyarakat adat, etnis
minoritas, kelompok dalit, dan kelompok lainnya yang terkucilkan harus tersedia
Hukum dan kebijakan diskriminatif yang mengkriminalisasi kelompok LGBTQI dan pekerja
seks harus dicabut
Kebijakan yang membela hak-hak petani, nelayan dan kelompok terpinggirkan lainnya untuk
mengakses lahan, air dan sumber daya lainnya harus tersedia, status hukum bagi masyarakat
miskin perkotaan harus ada, dan hak-hak mereka sebagai warga negara harus dilindungi
Tindakan afirmatif untuk memberdayakan perempuan dan kelompok rentan lainnya untuk
berpartisipasi dalam perekonomian formal diperkenalkan
x. Pegawai dan
Pengangguran
xi. Masyarakat Perkotaan
yang Miskin
85
86
Tema
Contoh dari Isu yang diangkat (Daftar dan masukan yang lebih luas dapat dilihat di www.
post2015hlp.org
Wakil-wakil terpilih di segala tingkatan diakui sebagai pemegang kepentingan utama kunci
berdasarkan tugas mereka antara lain; pengawasan legislatif, persetujuan anggaran dan tugas
representasi lainnya
Membuat strategi yang kuat untuk meningkatkan kualitas, produksi, penggunaan dan distribusi
data sosial ekonomi yang tepat waktu, khususnya data terpilah, untuk menginformasikan
strategi pembangunan, kebijakan dan target di semua tingkatan
Menekankan pada pencapaian semua komitmen ODA oleh OECD / DAC, termasuk target 0,7%
dari GNI untuk ODA. Menyediakan mekanisme untuk pengeluaran publik yang akuntabel
dan transparan, termasuk mengarahkan sumber daya militer yang berkaitan dengan tujuan
pembangunan
Sepuluh prinsip UN Global Compact (meliputi hak asasi manusia, tenaga kerja, langkah-langkah
pemberantasan korupsi dan pelestarian lingkungan) berfungsi sebagai dasar untuk standar
bisnis dalam agenda pasca-2015.
Bisnis dapat mengadopsi model bisnis yang inklusif dan berkelanjutan, yang menguntungkan
UKM di negara-negara berkembang dan mendukung transisi dari sector informal menjadi
sektor formal.
Inovasi dan teknologi baru di negara berkembang harus didorong; investasi telekomunikasi
dan infrastruktur dibuat penting
Peningkatan dan aliran dana lebih tepat target dari keuangan swasta harus didukung;
kemitraan publik dan swasta didalam Negara harus didukung, investasi asing ynag langsung di
negara-negara berkembang harus didukung sebagai bentuk gerakan yang lebih dari sekedar
memberi bantuan
Sektor Swasta
POST-2015
87
88
Ketua Bersama
Ketua Bersama
Amina J. Mohammed
Gisela Alonso
ex officio
Kuba
Benin
Abhijit Banerjee
Gunilla Carlsson
Patricia Espinosa
India
Swedia
Meksiko
POST-2015
Naoto Kan1
Tawakkol Karman
Kolombia
Jepang
Yaman
Sung-Hwan Kim
Horst Khler
Graa Machel
Republik Korea
Jerman
Mozambik
Betty Maina
Elvira Nabiullina
Ngozi Okonjo-Iweala
Kenya
Federasi Rusia
Nigeria
89
90
Andris Piebalgs
Emilia Pires
John Podesta
Latvia
Timor-Leste
Amerika Serikat
Paul Polman
Jean-Michel Severino
Belanda
Yordania
Perancis
Izabella Teixeira
Kadir Topbas
Yingfan Wang
Brazil
Turki
Cina
Naoto Kan menghadiri dua pertemuan pertama, yang masing-masing diadakan pada bulan September (New York) dan November (London) 2012. Naoto
Kan kemudian keluar dari panel.
POST-2015
91