CONTOH KASUS
1.1Contoh soal dari Menguji Rata-rata
Pengusaha lampu pijar A engatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar 800
jam. Akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu telah berubah. Untuk
menentukan hal ini, dilakukan penelitian dengan jalan menguji 50 lampu. Ternyata ratarata nya 792 jam. Dari pengalaman , diketahui bahwa simpangan baku masa hidup
lampu 60 jam. Selidikilah dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas lampu itu sudah
berubah atau belum.
1.1Pembahasan soal dari Menguji Rata-rata
Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, maka kita akan
menguji :
Ho :
H1 :
= 800 jam, berarti lampu itu masa pakainya sekitar 800 jam.
800 jam, berarti kualitas lampu telah berubah dan buka 800 jam lagi
Dari penilitian didapat x = 792 jam dan n = 50. Statistic yang digunakan seperti
dengan mensubtitusikan
z=
o = 800. Didapat :
792800
=0,94
60/ 50
Kriteria yang dipaka, dari daftar normal baku untuk uji dua pihak dengan
Proses pembuatan barang rata-rata menghasilkan 15,7 unit per jam. Hasil produksi
mempunyai varians = 2,3. Mtode baru diusulkan untuk mengganti yang lama jika ratarata per jam menghasilkan paling sedikit 16 buah. Untuk menentukan apakah metode
diganti atau tidak, metode baru dicoba 20 kali dan ternyata rata-rata per jam
menghasilkan 16,9 buah. Pengusaha bermaksud mengabil rata-rata resiko 5% untuk
menggunakan metode baru apabila metode ini rata-rata menghasilkan lebih dari 16
buah. Apakah keputusan si pengusaha ?
1.2Pembahasan soal dari Menguji Rata-rata
Dengan memisalkan hasil produksi berdistribusi normal, maka kita akan menguji
pasangan hipotesis :
Ho :
= 16, berarti rata-rata hasil metode baru paling tinggi 16. Jika ini terjadi
16, berarti rata-rata hasil metode baru lebih dari 16 dan karenanya
2,3
dan
o= 16 buah . Didapat :
2,3
16,916
z=
=2,65
/20
adalah: Tolak Ho jika z hitung lebih besar atau sama dengan 1,64. Jika z hitung lebih
kecil dari 1,64 maka Ho diterima .
Dari penelitian didapat z= 2,65 yang jelas jatuh pada daerah kritis . Jadi Ho ditolak .
Ini menyimpulkan bahwa metode baru dapat menggantikan metode lama dengan
mengambil risiko 5%.
Kita ingin menguji bahwa distribusi jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah sama.
sebuah sampel acak terdiri atas 4.800 orang mengandung 2.458 laki-laki. Dalam taraf
nyata 0,05, betulkah distribusi kedua jenis kelamin itu sama ?
1.3Pembahasan soal Menguji Proporsi
2458
0,5
4800
=1,68.
(0,5)(0,5)/4800
Angka z dari daftar normal baku dengan = 0,05 adalah 1,96. Jadi kriteria pengujian
yang dipakai adalah : sedangkan dalam hal lain nya H0 ditolak. Harga z = 1,68 ada
pada daerah penerimaan H0 sehingga H0 diterima.
Kesimpulan : peluang adanya laki-laki dan perempuan sama besar.
Seorang pejabat mengatakan bahwa paling banyak 60% anggota masyarakat termasuk
golongan A. Sebuah sampe; acak telah diambil yang terdiri dari atas 8500 orang dan
ternyata 5426 termasuk golongan A. Apabila
?
1.4Pembahasan Soal Menguji Proporsi
yang akan diuji ialah
Ho :
= 0,6
H1 :
> 0,6
= 0,6 dan
5426
0,6
8500
z=
=2,79
(0,6)(0,4)/8500
Harga z hitung =2,79 lebih besar dari z daftar = 2,33. Maka Ho ditolak dan diuji
sangat berarti. Ini mengatakan bahwa persentase anggota masyarakat golongan A
sudah melampaui 60%.
Untuk uji pihak kiri, maka pasangan hipotesis nol dan tandingannya adalah :
Ho :
= o
H1 :
<
Disinipun, statistic yang digunakan masih statistic z seperti dalam rumus XII(3) .
Kriteria pengujian adalah : tolak Ho jika z
dengan peluang (0,5-
Dalam bagian 4 bab ini terdapat contoh soal tentang masa hidup lampu A. Disitu diambil
60jam. Dengan sampel berukuran n = 50 didapat s = 55 jam. Jika masa hidup lampu
berdistribusi normal, benarkah
pengujian
H0 :
H1 :
= 3.600 jam
3.60 jam
( n1 ) s2
X =
=41,174
3600
2
Dengan dk = 49 dan peluang 0,025 dan 0,975, dari daftar dstribusi chi-kuadrat
berturut-turut didapat = 71,4.
Kriteria pengujian: terima H0 jika x2 antara 32,4 dan 71,4. Untuk harga-harga lainnya,
H0 ditolak. Dari perhitungan didapat x2= 41,174 dan ini jauh antara 32,4 dan 71,4;
jadi dalam daerah penerimaan hipotesis. Kesimpulan: hipotesis
= 60 jam
= 3600 jam.
t=
3,223,07
=0,862
1 1
0,397
+
11 10
Harga t dengan dk=19 dari daftar distribusi S adalah 2,09. Kriteria pengujian adalah:
terima H0 jika t hitung terletak antara 2,09 dan 2,09 dan tolak H 0 jika t mempunyai
harga lain.
Dari penelitian didapat t = 0,862 dan ini jelas ada dalam daerah penerimaan. Jadi H 0
diterima.
1.7 Contoh Soal Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata : Uji Satu Pihak
Diduga bahwa pemuda yang senang berenang rata rata lebih tinggi badannya dari
pada pemuda sebaya yang tidak senang berenang. Untuk meneliti ini telah diukur 15
pemuda yang senang berenang dan 20 yang tidak senang berenang. Rata rata tinggi
badannya berturut turut 167,2 dan 160,3 cm. simpangan bakunya masing masing 6,7
dan 7,1 cm. dalam taraf nyata
2,
S2 =
= 48,07
167,2160,3
t=
( 48,07 )
{( )
1
1
+( ) }
15
20
= 2,913
dari daftar distribusi t dengan peluang 0,95 dan dk = 33, didapat t 0,95 = 1,70
Dari penelitian didapat t = 2,913 dan ini lebih besar dari t = 1,70. Jadi Ho :
w 1t 1+ w 2 t 2
w 1+ w 2
= 1,75
167,2160,3
t =
50,41
+(
)
( 44,89
15 )
20
= 2,94.
Ho: B=0
Ho : B>0
Statistic yang digunakan masih statistic t dalam rumus XII ( 9 ) dan tolak Ho jika t
t 1-
dimana t
dan peluang ( 1-
1-
).
1.8 Contoh Soal Menguji Kesamaan Dua Proporsi : Uji Dua Pihak
Suatu penelitian dilakukan di daerah A terhadap 250 pemilih. Ternyata 150 pemilih
masyarakat akan memilih calon C. didaerah B penelitian dilakukanterhadap 300 pemilih
dan terhadap 162 yang akan memilih calon C. adakah perbedaan yang nyata mengenai
pemilihan calon C diantara kedua daerah itu ?
Pembahasan Soal Menguji Kesamaan Dua Proporsi : Uji Dua Pihak
Jawab : Hipotesis yang akan diuji adalah :
tidak terdapat perbedaan yang nyata antarakedua daerah itu terhadap pemilihan calonC
{HoH: A=B
1: A B terdapat perbedaan yang nyataan tara kedua daerah itu terhadap pemilihancalon C
Untuk menggunkan rumus XII ( 10 ), perlu dihitung dulu p =
dan q = 1 0,5673 = 0,4327
Dari rumus XII ( 10 ) didapat
150+162
250+ 300 = 0,5673
Z =
162
(
)
( 150
250 ) 300
1
1
( 0,5673 ) ( 0,4327 ) (
+(
)
)
250
300
= 1,
Dengan peluang 0,475 , dari daftar distribusi normal baku didapat z 0,475 = 1,96
Kriteria pengujian adalah : terima Ho jika 1,96 <z < 1,96 dan tolak Ho dalam hal
lainnya. Jelas bahwa z = 1,42 ada dalam daerah penerimaan Ho. Kesimpulan: dalam
taraf 5%, penelitian memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata
antara kedua daerah itu terdapat pemilihan calon C.
1.9 Contoh Soal Menguji Kesamaan Dua Proporsi : Uji Satu Pihak
Terdapat dua kelompok ialah A dan B, masing masing terdiri dari 100 pasien yang
menderita semacam penyakit. Kepada kelompok A diberi serum tertentu tetapi tidak
kepada kelompok B. kelompok B sering dinamakan kelompok control. Setelah jangka
waktu tertentu,terdapat 80 yang sembuh dari kelompok A dan 68 dari kelompok B.
Apakah ini memperlihatkan bahwa pemberian serum ikut membantu menyembuhkan
penyakit ?
Pembahasan Soal Menguji Kesamaan Dua Proporsi : Uji Satu Pihak
Jawab:
Untuk ini diperoleh
P=
80+ 68
100+100
Z=
Jika
0,800,68
=1,94
( 0,74 )( 0,26 )( 0,02 )
A
yang
Ho : A= B
H 1: A> B
Tolak Ho untuk z
1,64 dan
=0,05 .
Penelitian menghasilkan z = 1,94 yang jatuh dalam daerah kritis. Jadi pengujian
barangkali berarti (untuk
Meskipun pada taraf sekarang kita dapat mengatakan pemberian serum membantu
menyembuhkan penyakit, namun untuk lebih meyakinkan lagi dianjurkan agar
penelitian lebih lanjut dilakukan lagi.
1.10
Dari penelitian didapat F = 1,506 dan ini lebih kecil dari 3,07 . jadi H 0 : 12 = 22
diterima dan H1 : 12
0,95 (9,12)
F0,05(12,9) = 3,07 .
Sehingga F0,95(9,12) = 1/3,07 = 0,328 .
Kriteria pengujian adalah diterima H0 jika 0,328 < F < 2,80 dan tolak H 0 dalam hal
lainnya . kita punya F = 0,664 yang jatuh dalam daerah penerimaan H 0 . jadi Ho
diterima, dan kesimpulan sama seperti dimuka.
Jika pengujian yang dihadapi merupakan uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan,
untuk hipotesis nol H0 dengan tandingan H1
H0 : 12
H1 : 12
22
22
22
22
Maka dalam kedua hal, statistik yang digunakan masih F = s 12/s22 seperti dalam
rumus XII(11). Untuk uji pihak kanan, kriteria pengujian adalah : tolak H 0 jika F F( n1
1 , n2 1)
sedangkan untuk uji pihak kiri , tolak H 0 jika F F F(1 )( n1 1 , n2 1) dalam hal-
1.11
x 250
6/ n , n = ukuran sampel, dan dari distribusi normal dengan = 55 dan
x 255
6/ n , n = ukuran sampel.
7,68/
n
n
= x 50
= x -55
1.12
berat
4
9
20
15
16
14
23
10
16
18
10
19
20
19
17
22
Dengan rumus V(5) , varians untuk tiap sampel kita hitung, hasilnya :
Sampel
dk
1/(dk)
S 2i
Log
S 2i
(dk)
Log
S 2i
1
0,25
29,3
1,4669
5,8676
0,25
21,5
1,3324
5,3296
0,33
35,7
1,5527
4,6581
4
jumlah
3
14
0,33
1,16
20,7
-
1,3160
-
3,9480
19,8033
4+ 4+3+ 3+=26,6
4 (29,3 )+ 4 ( 29,5 ) +3 ( 35,7 ) +3 (20,7)
2
S=
Sehingga log
Jika
x 20,95(3)=7,81.
bahwa
Ternyata
diterima
Jika harga
dari
daftar dan cukup dekat kepada harga tersebut, biasanya dilakukan koreksi terhadap
Rumus XII(15) dengan menggunakan faktor koreksi K sebgai berikut :
XII(16) .....
K=1+
ni 1
1
1
ni1
( )
1
{
3 ( k1 ) i=1
X 2K =
XII(17) .....
Dengan
( K1 ) x
x 2 di ruas kanan dihitung dengan Rumus XII(15). Dalam hal ini, hipotesis
Ho dipakai jika
2
X 2K X(1
)(k1)