Anda di halaman 1dari 15

BAB III

CONTOH KASUS
1.1Contoh soal dari Menguji Rata-rata

: Uji Dua Pihak

Pengusaha lampu pijar A engatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar 800
jam. Akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu telah berubah. Untuk
menentukan hal ini, dilakukan penelitian dengan jalan menguji 50 lampu. Ternyata ratarata nya 792 jam. Dari pengalaman , diketahui bahwa simpangan baku masa hidup
lampu 60 jam. Selidikilah dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas lampu itu sudah
berubah atau belum.
1.1Pembahasan soal dari Menguji Rata-rata

: Uji Dua Pihak

Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, maka kita akan
menguji :
Ho :

H1 :

= 800 jam, berarti lampu itu masa pakainya sekitar 800 jam.

800 jam, berarti kualitas lampu telah berubah dan buka 800 jam lagi

Simpangan baku : 60 jam.

Dari penilitian didapat x = 792 jam dan n = 50. Statistic yang digunakan seperti
dengan mensubtitusikan

z=

o = 800. Didapat :

792800
=0,94
60/ 50

Kriteria yang dipaka, dari daftar normal baku untuk uji dua pihak dengan

0,05 yang memberikan z0,475 = 1,96 adalah :


Terima Ho jika z hitung terletak antara -1,96 dan 1,96. Dalam hal lainnya Ho ditolak.
Dari penelitian sudah didapat z=-0,94 dan ini jelas terletak dalam daerH
PENERIMAAH Ho, jadai Ho diterima.
Ini berarti dalam taraf nyata 0,05 , penelitian memperlihatkan bahwa memang masa
pakai lampu sekitar 800 jam. Jadi belum berubah.

1.2Contoh soal dari Menguji Rata-rata

: Uji Satu Pihak

Proses pembuatan barang rata-rata menghasilkan 15,7 unit per jam. Hasil produksi
mempunyai varians = 2,3. Mtode baru diusulkan untuk mengganti yang lama jika ratarata per jam menghasilkan paling sedikit 16 buah. Untuk menentukan apakah metode
diganti atau tidak, metode baru dicoba 20 kali dan ternyata rata-rata per jam
menghasilkan 16,9 buah. Pengusaha bermaksud mengabil rata-rata resiko 5% untuk
menggunakan metode baru apabila metode ini rata-rata menghasilkan lebih dari 16
buah. Apakah keputusan si pengusaha ?
1.2Pembahasan soal dari Menguji Rata-rata

: Uji Satu Pihak

Dengan memisalkan hasil produksi berdistribusi normal, maka kita akan menguji
pasangan hipotesis :
Ho :

= 16, berarti rata-rata hasil metode baru paling tinggi 16. Jika ini terjadi

metode lama masih dipertahankan.


H1 :

16, berarti rata-rata hasil metode baru lebih dari 16 dan karenanya

metode lama dapat diganti.


Harga-harga yang perlu untuk menggunakan rumus XII(1) adalah = 16,9 buah, n=
20,

2,3

dan

o= 16 buah . Didapat :

2,3
16,916
z=
=2,65
/20

Dari daftar normal standar dengan

= 0,05 diperoleh z = 1,64. Kriteria pengujian

adalah: Tolak Ho jika z hitung lebih besar atau sama dengan 1,64. Jika z hitung lebih
kecil dari 1,64 maka Ho diterima .

Dari penelitian didapat z= 2,65 yang jelas jatuh pada daerah kritis . Jadi Ho ditolak .
Ini menyimpulkan bahwa metode baru dapat menggantikan metode lama dengan
mengambil risiko 5%.

1.3Contoh Soal Menguji Proporsi

: Uji Dua Pihak

Kita ingin menguji bahwa distribusi jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah sama.
sebuah sampel acak terdiri atas 4.800 orang mengandung 2.458 laki-laki. Dalam taraf
nyata 0,05, betulkah distribusi kedua jenis kelamin itu sama ?
1.3Pembahasan soal Menguji Proporsi

: Uji Dua Pihak

Jika = peluang terdapatnya laki-laki, maka akan diuji pasangan hipotesis :


H0 : =
H1 :

Dari rumus XII (3) dengan x = 2.458 , n = 4.800 dan 0 = didapat, z =

2458
0,5
4800
=1,68.
(0,5)(0,5)/4800

Angka z dari daftar normal baku dengan = 0,05 adalah 1,96. Jadi kriteria pengujian
yang dipakai adalah : sedangkan dalam hal lain nya H0 ditolak. Harga z = 1,68 ada
pada daerah penerimaan H0 sehingga H0 diterima.
Kesimpulan : peluang adanya laki-laki dan perempuan sama besar.

1.4Contoh Soal Menguji Proporsi

: Uji Satu Pihak

Seorang pejabat mengatakan bahwa paling banyak 60% anggota masyarakat termasuk
golongan A. Sebuah sampe; acak telah diambil yang terdiri dari atas 8500 orang dan
ternyata 5426 termasuk golongan A. Apabila

= 0,01, Benarkah pernyataan tersebut

?
1.4Pembahasan Soal Menguji Proporsi
yang akan diuji ialah
Ho :

= 0,6

: Uji Satu Pihak

H1 :

> 0,6

Untuk rumus XII(3), Kita gunakan harga-harga x = 5426, n= 8500,


(1-

= 0,6 dan

) = 0,4. Maka diperoleh :

5426
0,6
8500
z=
=2,79
(0,6)(0,4)/8500

Dengan taraf nyata

= 0,01 dari daftar normal baku memberikan z0,49 = 2,33.

Harga z hitung =2,79 lebih besar dari z daftar = 2,33. Maka Ho ditolak dan diuji
sangat berarti. Ini mengatakan bahwa persentase anggota masyarakat golongan A
sudah melampaui 60%.
Untuk uji pihak kiri, maka pasangan hipotesis nol dan tandingannya adalah :
Ho :

= o

H1 :

<

Disinipun, statistic yang digunakan masih statistic z seperti dalam rumus XII(3) .
Kriteria pengujian adalah : tolak Ho jika z
dengan peluang (0,5-

-z0,5 didapat dari daftar normal baku

). Dalam hal lainnya Ho diterima .

1.5Contoh Soal Menguji Varians

Dalam bagian 4 bab ini terdapat contoh soal tentang masa hidup lampu A. Disitu diambil
60jam. Dengan sampel berukuran n = 50 didapat s = 55 jam. Jika masa hidup lampu
berdistribusi normal, benarkah

= 60 jam dan taraf alfa = 0,057?

Pembahasan Soal Menguji Varians

untuk menyelidiki benar atau tidaknya tentang

, maka kita berhadapan dengan

pengujian
H0 :

H1 :

= 3.600 jam

3.60 jam

Dengan n = 50 dan s2 = 3.025, maka

( n1 ) s2
X =
=41,174
3600
2

Dengan dk = 49 dan peluang 0,025 dan 0,975, dari daftar dstribusi chi-kuadrat
berturut-turut didapat = 71,4.
Kriteria pengujian: terima H0 jika x2 antara 32,4 dan 71,4. Untuk harga-harga lainnya,
H0 ditolak. Dari perhitungan didapat x2= 41,174 dan ini jauh antara 32,4 dan 71,4;
jadi dalam daerah penerimaan hipotesis. Kesimpulan: hipotesis

= 60 jam

dapat di terima dengan menanggung resiko 5% akan terjadinya penolokan hipostesis

= 3600 jam.

1.6Contoh Soal Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata : Uji Dua Pihak


Dua macam makanan A dan B diberikan kepada ayam secara terpisah untuk jangka
waktu tertentu. Ingin diketahui macam makanan yang mana yang lebuh baik bagi ayam
tersebut. Sampel acak yang terdri atas 11 ayam diberi makanan A dan 10 ayam diberi
makanan B. Tambah
Makanan A = 3,1 ; 3,0 ; 3,3 ; 2,9 ; 2,6 ; 3,0 ; 3,6 ; 2,7 ; 3,8 ; 4,0 ; 3,4
Makanan B = 2,7 ; 2,9 ; 3,4 ; 3,2 ; 3,3 ; 2,9 ; 3,0 ; 3,0 ; 2,6 ; 3,7
Pembahasan Soal Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata : Uji Dua Pihak
Dari data diatas didapat X bar =3,22, s1 = 0,1996 dan s2 = 0,112. Simpangan baku
gabungan, didapat s = 0,397. Runus (6) memberikan:

t=

3,223,07
=0,862
1 1
0,397
+
11 10

Harga t dengan dk=19 dari daftar distribusi S adalah 2,09. Kriteria pengujian adalah:
terima H0 jika t hitung terletak antara 2,09 dan 2,09 dan tolak H 0 jika t mempunyai
harga lain.
Dari penelitian didapat t = 0,862 dan ini jelas ada dalam daerah penerimaan. Jadi H 0
diterima.

1.7 Contoh Soal Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata : Uji Satu Pihak
Diduga bahwa pemuda yang senang berenang rata rata lebih tinggi badannya dari
pada pemuda sebaya yang tidak senang berenang. Untuk meneliti ini telah diukur 15
pemuda yang senang berenang dan 20 yang tidak senang berenang. Rata rata tinggi
badannya berturut turut 167,2 dan 160,3 cm. simpangan bakunya masing masing 6,7
dan 7,1 cm. dalam taraf nyata

= 0,05 , dapatkah kita mendukung dugaan tersebut ?

Pembahasan Soal Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata : Uji Satu Pihak


Jika distribusi tinggi badan untuk kedua kelompok pemuda itu normal dan

2,

maka statistic t dalam rumus XII ( 6 ) dapat digunakan. Kita punya n 1 = 15 , x

= 167,2 cm , s1 = 6,7 cm , n2 = 20 , x2 = 160,3 cm dan s 2 = 7,1 cm. dari rumus XII


( 7 ) didapat varians gabungan

S2 =

( 151 ) ( 44,89 ) +(201)(50,41)


15+202

= 48,07

Sehingga statistic t mempunyai harga :

167,2160,3

t=

( 48,07 )

{( )

1
1
+( ) }
15
20

= 2,913

dari daftar distribusi t dengan peluang 0,95 dan dk = 33, didapat t 0,95 = 1,70
Dari penelitian didapat t = 2,913 dan ini lebih besar dari t = 1,70. Jadi Ho :

1= 2 ditolak, dimana indeks satu menyatakan pemuda yang senang berenang.


Penyelidikan memberikan hasil yang berarti pada taraf 5 %. Dugaan di muka dapat
diterima.
Jika untuk contoh dimuka dimisalkan

dalam rumus XII ( 8 ). Harga harga yang perlu adalah :

, maka digunakan statistic t

W1 = 44,89/15 = 2,99 , W2 = 50,41/20 = 2,52


T1 = t( 0,95 ), 14 = 1,76 dan t2 = t( 0,95 ), 19 = 1,73

w 1t 1+ w 2 t 2
w 1+ w 2

( 2,99 )( 1,76 ) + ( 2,52 ) (1,73)


2,99+2,52

= 1,75

167,2160,3
t =

50,41
+(
)
( 44,89
15 )
20

= 2,94.

Kriteria pengujian adalah : tolak Ho jika t

1,75. Karena t = 2,94 maka Ho

ditolak dan hasil pengujian seperti diatas dapat disimpulkan.


Untuk observasi berpasangan, pasangan hipotesis nol Ho dan hipotesis tandingan H 1
untuk uji pihak kanan adalah :

Ho: B=0
Ho : B>0
Statistic yang digunakan masih statistic t dalam rumus XII ( 9 ) dan tolak Ho jika t

t 1-

dimana t

dan peluang ( 1-

1-

didapat dari daftar distribusi student dengan dk = ( n-1 )

).

1.8 Contoh Soal Menguji Kesamaan Dua Proporsi : Uji Dua Pihak
Suatu penelitian dilakukan di daerah A terhadap 250 pemilih. Ternyata 150 pemilih
masyarakat akan memilih calon C. didaerah B penelitian dilakukanterhadap 300 pemilih
dan terhadap 162 yang akan memilih calon C. adakah perbedaan yang nyata mengenai
pemilihan calon C diantara kedua daerah itu ?
Pembahasan Soal Menguji Kesamaan Dua Proporsi : Uji Dua Pihak
Jawab : Hipotesis yang akan diuji adalah :

tidak terdapat perbedaan yang nyata antarakedua daerah itu terhadap pemilihan calonC
{HoH: A=B
1: A B terdapat perbedaan yang nyataan tara kedua daerah itu terhadap pemilihancalon C
Untuk menggunkan rumus XII ( 10 ), perlu dihitung dulu p =
dan q = 1 0,5673 = 0,4327
Dari rumus XII ( 10 ) didapat

150+162
250+ 300 = 0,5673

Z =

162
(
)
( 150
250 ) 300
1
1
( 0,5673 ) ( 0,4327 ) (
+(
)
)
250
300

= 1,

Dengan peluang 0,475 , dari daftar distribusi normal baku didapat z 0,475 = 1,96
Kriteria pengujian adalah : terima Ho jika 1,96 <z < 1,96 dan tolak Ho dalam hal
lainnya. Jelas bahwa z = 1,42 ada dalam daerah penerimaan Ho. Kesimpulan: dalam
taraf 5%, penelitian memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata
antara kedua daerah itu terdapat pemilihan calon C.

1.9 Contoh Soal Menguji Kesamaan Dua Proporsi : Uji Satu Pihak
Terdapat dua kelompok ialah A dan B, masing masing terdiri dari 100 pasien yang
menderita semacam penyakit. Kepada kelompok A diberi serum tertentu tetapi tidak
kepada kelompok B. kelompok B sering dinamakan kelompok control. Setelah jangka
waktu tertentu,terdapat 80 yang sembuh dari kelompok A dan 68 dari kelompok B.
Apakah ini memperlihatkan bahwa pemberian serum ikut membantu menyembuhkan
penyakit ?
Pembahasan Soal Menguji Kesamaan Dua Proporsi : Uji Satu Pihak
Jawab:
Untuk ini diperoleh
P=

80+ 68
100+100

0,74 dan q = 0,26

Sehingga statistik z besarnya

Z=
Jika

0,800,68
=1,94
( 0,74 )( 0,26 )( 0,02 )
A

menyatakan persentase yang sembuh dari kelompok A dan

yang

sembuh dari kelompok B, maka diperoleh hipotesis.

Ho : A= B
H 1: A> B

Tolak Ho untuk z

1,64 dan terima Ho untuk z

1,64 dan

=0,05 .

Penelitian menghasilkan z = 1,94 yang jatuh dalam daerah kritis. Jadi pengujian
barangkali berarti (untuk

=0,01 harga z=2,33 .

Meskipun pada taraf sekarang kita dapat mengatakan pemberian serum membantu
menyembuhkan penyakit, namun untuk lebih meyakinkan lagi dianjurkan agar
penelitian lebih lanjut dilakukan lagi.

1.10

Contoh Soal Menguji Kesamaan Dua Varians


Ada dua macam pengukuran kelembaban suatu zat. Cara ke-1 dilakukan 10 kali yang

menghasilkan s2 = 24,7 , dan cara ke II dilakukan 13 kali dengan s 2 = 37,2 , dengan =


0,10 tentukan apakah kedua cara pengukuran tersebut mempunyai varians yang
homogen ?
Pembahasan Soal Menguji Kesamaan Dua Varians
Dengan rumus XII (12) didapat F = 37,2/24,7 = 1,506.
Derajat kebebasan untuk pembilang = 12 dan untuk penyebut = 9 . Dengan =
0,01, dari daftar distribusi F didapat F0,05 ( 12,9 ) = 3,07 .

Dari penelitian didapat F = 1,506 dan ini lebih kecil dari 3,07 . jadi H 0 : 12 = 22
diterima dan H1 : 12

22 ditolak . kedua cara pengukuran dapat dikatakan

mempunyai varians yang sama besar.


Jika yang digunakan XII (11) , maka
F = 24,7/37,2 = 0,664. Dengan = 0,10 , dari daftar distribusi F didapat F 0,05 (9,12) =
2,80 . untuk mencari harga F

0,95 (9,12)

kita gunakan rumus VIII(22). Dari daftar didapat

F0,05(12,9) = 3,07 .
Sehingga F0,95(9,12) = 1/3,07 = 0,328 .
Kriteria pengujian adalah diterima H0 jika 0,328 < F < 2,80 dan tolak H 0 dalam hal
lainnya . kita punya F = 0,664 yang jatuh dalam daerah penerimaan H 0 . jadi Ho
diterima, dan kesimpulan sama seperti dimuka.
Jika pengujian yang dihadapi merupakan uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan,
untuk hipotesis nol H0 dengan tandingan H1
H0 : 12
H1 : 12

22
22

Dan uji pihak kiri :


H0 : 12
H1 : 12

22
22

Maka dalam kedua hal, statistik yang digunakan masih F = s 12/s22 seperti dalam
rumus XII(11). Untuk uji pihak kanan, kriteria pengujian adalah : tolak H 0 jika F F( n1
1 , n2 1)

sedangkan untuk uji pihak kiri , tolak H 0 jika F F F(1 )( n1 1 , n2 1) dalam hal-

hal lain H0 diterima .

1.11

Contoh Soal Menentukan Sampel


sebuah sampel acak diperlukan untuk menguji hipotesis H0 : =50 melawan H1 :

50 DENGAN SYARAT-SYARAT BERIKUT:


a) Peluang menolak H0 apabila sebenarnya =50 paling tinggi 0,05
b) Peluang menerima H0 apabilasebenarnya berbeda dari 50 dengan 5 paling
tinggi 0,10
Jika diketahui populasi distribusi normal dengan = 6, berapa obyek paling
sedikit yang perlu diteliti?
Pembahasan Soal Menentukan Sampel

Jawab: syuarat mengatakan bahwa paling tinggi = 0,05 sedangkan syarat b)


mengatakan palaing tinggi = 0,10 terjadi pada = 45 dan = 55.
Daerah penerimaan H0 antara z= -1,96 dan z = 1,96 dengan rumus XII(1), dari
distribusi normal dengan = 50 didapat:
1,96 =

x 250
6/ n , n = ukuran sampel, dan dari distribusi normal dengan = 55 dan

= 0,10 didapat, -1,28 = =

x 255
6/ n , n = ukuran sampel.

Kedua persamaan diatas memberikan


11,76/
-

7,68/

n
n

= x 50
= x -55

Setelah diselesaikan didapat n= 15,2


Paling sedikit perlu diteliti 16 objek.
Dengan n= 16 ini akan didapat x = 52,9 dan x 1 = 47,1
Kriteria pengujian adalah : jika dari sampel berukuran 16 didapat x antara 47,1 dan
52,9 maka H0 diterima, sedangkan dalam hal lainnya H0 harus ditolak.

1.12

Contoh Soal Mengujia Homogenitas Varians Populasi


Bagaimana uji barlett ini digunakan , marilah kita ambil contoh tentang pertambahan

berat

badan kambing karena empat macam makanan.

Pembahasan Soal Menguji Homogenitas Varians Populasi


DAFTAR XII(6)
PERTAMBAHAN BERAT BADAN (dalam kg) KAMBING
SETELAH PERCOBAAN

Daftar hasil pengamatan

Pertambahan berat karena makanan


1
2
3
12
14
6

4
9

20

15

16

14

23

10

16

18

10

19

20

19

17
22
Dengan rumus V(5) , varians untuk tiap sampel kita hitung, hasilnya :

S 21=29,3 ; S22=21,5 ; S23=35,7 dan S 24=20,7

Daftar XII(5) sekrang menjadi :


DAFTAR XII(7)
HARGA-HARGA YANG PERLU UNTUK UJI BARLETT
HO :

21= 22= 23= 24

Sampel

dk

1/(dk)

S 2i

Log

S 2i

(dk)

Log

S 2i
1

0,25

29,3

1,4669

5,8676

0,25

21,5

1,3324

5,3296

0,33

35,7

1,5527

4,6581

4
jumlah

3
14

0,33
1,16

20,7
-

1,3160
-

3,9480
19,8033

Varians gabungan dari empat sampel itu adalah :

4+ 4+3+ 3+=26,6
4 (29,3 )+ 4 ( 29,5 ) +3 ( 35,7 ) +3 (20,7)
2
S=

Sehingga log

S 2 = log 26,6 = 1,4249.

Dan B = (1,4249)(14) = 19,9486. Akhirnya Rumus XII(15) memberikan:

x 2=( 2,3026 ) ( 19,948619,8033 ) =0,063

Jika

= 0,05 , dari daftar distribusi chi-kuadrat denagn dk=3 didapat

x 20,95(3)=7,81.

bahwa

Ternyata

= 0,063 < 7,81 sehingga hpotesis HO :

dalam taraf nyata 0,05.

21= 22= 23= 24

diterima

Jika harga

yang dihitung dengan Rumus XII(15) ada di atas harga

dari

daftar dan cukup dekat kepada harga tersebut, biasanya dilakukan koreksi terhadap
Rumus XII(15) dengan menggunakan faktor koreksi K sebgai berikut :

XII(16) .....

K=1+

ni 1

1
1

ni1

( )

1
{
3 ( k1 ) i=1

Dengan faktor koreksi ini, statistik

X 2K =

XII(17) .....

Dengan

x 2 yang dipakai sekarang ialah :

( K1 ) x

x 2 di ruas kanan dihitung dengan Rumus XII(15). Dalam hal ini, hipotesis

Ho dipakai jika

2
X 2K X(1
)(k1)

Anda mungkin juga menyukai