RUMPI INDONESIA
OINMENT PRODUCT
DEFINISI
Ointment/unguentum/salep menurut FI III
adalah sediaan setengah padat yang mudah
dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
Bahan obat harus harus larut atau
terdispersi homogen kedalam dasar salep
yang cocok.
SEDIAAN
No.
Point
Bentuk sediaan
Ointment (salep)
5% (Metil Salisilat)
5% ( Ol.Cajuputi)
Warna
Putih
Bau
Khas Aromatis
Indikasi
FORMULA
Persentase
Pemakaian
Untuk
20 g
Untuk 300 g
Bahan aktif
5%
15
Metil Salisilat
Bahan Aktif
5%
15
Vaselin Album
Basis salep
5%-30%
ad
14,38
215,7
Cera Alba
Basis salep
5%-20%
10%
30
BHT
Antioxidant
0,1%
0,1%
0,02
0,3
Ol. Olivae
Emolient
5%
15
0,5%-10%
1,5%
0,3
4,5
0,5%-10%
1,5%
0,3
4,5
Bahan
Fungsi
Menthol
Rentang Pemakaian
Enhancer
Champora
Cara Kerja :
Timbang masing-masing vaselin dan cera.
Lebur Olive Oil,Cera, BHT diatas water bath.
No 1 + 2 dicampur dlm keadaan panas.Aduk ad
homogen tunggu dingin
Timbang menthol dan champora aduk ad homogen
(eutektik) campurkan ke no. 3, aduk homogen..
Campurkan minyak kayu putih dan metil salisilat aduk
homogen.
Campurkan no 4 dengan no.5, aduk homogeny dan
dingin -> oinment Formula 1
Viskositas
6,58
Kaca biasa
= 2,5
500 gram
= 3,5
900 gram
= 3,75
400 dPas
Responden
Point
Parameter
Prosentase
1
Dapat
Maksimal
Kemudahan dioleskan
Sensasi
Kehalusan
Kelengketan
Kemudahan dicuci
%
Total
Ket :
1 : Sangat Jelek
2 : Jelek
3 : Bagus
4 : sangat Bagus
PEMBAHASAN
Pada praktikum semi solid, kelompok kami (PT Rumpi Indonesia) memformulsi bahan aktif
minyak kayu putih dan metil salisilat dengan membuat 2 formulasi OINMENT yaitu bertujuan
untuk muscle relaxant, beraroma terapi serta tahan lama menempel dikulit.
PT.Rumpi Indonesia memilih formula 1 sebagai skala industri. Setelah proses pembuatan
sediaan, dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah oinment yang dibuat telah memenuhi
persyaratan. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, dan daya sebar.
Untuk uji oragnoleptis, diperoleh sediaan berwarna putih dengan bau yang aromatis. Pada
pengujian pH diperoleh hasil 6,58. hasil yang diperoleh sesuai dengan rentag pH yang telah
ditentukan, yaitu 5-6.8 (untuk kulit) .
Pada uji viskositas, diperoleh hasil yaitu. 400 dPas
Pada uji daya sebar didapat hasil 2.5 cm setelah diberi plat kaca dan bertambah menjadi 3.5 cm
setelah diberi beban 500 g dan menjadi 3.75 setelah beban ditambah menjadi 900 g. Hasil ini tidak
memenuhi persyaratan dimana syarat daya sebar adalah 5-7 cm, diperkirakan adanya pengaruh dari
viskositas yang tinggi sehingga daya sebar yang dihasilkan tidak maksimal.