Pada tanggal 17 April 2015 Ny. A dengan umur 37 tahun, pekerjaan Ibu Rumah
Tangga. Tinggal di daerah Sidoarjo datang ke Rumah Sakit dengan keluhan adanya luka
lebam daerah mata sebelah kiri, akibat kecelakaan bermotor bersama kedua orang anaknya.
Dari kondisi matanya terlihat adanya pendarahan dimatanya. Sering mengeluarkan air mata
pada mata sebelah kana. Keadaan umum Ny. A sangat lemah. Td 80/60, RR 16x/menit, nadi
72/menit, disertai dengan nyeri kepala yang hebat dirahasiakan oleh Ny. A. Terlihat juga
daerah sekitar ekstremitas bawah sebelah kanan ada luka lecet. Ny. A merasakan sakit terusmenerus dan sering kali meringis dengan wajah yang sangat pucat.
PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama
: Ny. A
Umur
: 37 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Sunda/Indonesia
Alamat
: Sidoarjo
Tgl. MRS
: 17 April 2015
No. Medrek
: 897654
Diagnosa
:-
: Tn.R
Umur
: 40 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekrjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Sidoarjo
Hub. Dg klien
: Suami
RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
e. Riwayaat Psikologis
f. Riwayat Sosial
g. Riwayat Spiritual
AKTIVITAS
Pola Nutrisi
a Frekuensi Makan
Jenis
Jumlah/porsi
Nafsu makan
Masalah
b Minum
Jenis
Jumlah
Masalah
Pola Eliminasi
SEBELUM MASUK
RUMAH SAKIT
SAKIT
3x sehari
Nasi + lauk + Buah
1 porsi
Baik
Tidak Ada
3x sehari
Bubur + lauk lunak + buah
porsi
Kurang baik
Tidak nafsu makan
Air putih
1000 1500 cc/ hari
Tidak ada
Air putih
1500 2000 cc/hari
Tidak ada
BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Masalah
b BAK
Frekuensi
Warna
Masalah
Pola Istirahat dan Tidur
Kebiasaan Tidur
Lama Tidur
Tidur Siang
Masalah
Personal hygiene
Frekuensi Mandi
Ganti Pakaian
Rambut
Kuku
Masalah
Pola Aktivitas & Latihan
Makan/Minum
Toileting
Mandi
ROM
Berpindah
Berpakaian
Mobilisasi ditempat tidur
Masalah
2 x sehari
Lunak
Kuning
Tidak ada
1 x / hari
Lunak
Kuning
BAB tidak teratur
5 - 6 sehari
Jernih
Tidak ada
3x/sehari
Jernih
Tidak ada
2x sehari
2x sehari
Bersih
Bersih
Tidak ada
1x sehari
2x sehari
Bersih
Bersih
Tidak ada
Mandiri
Mandiri
Mandiri
Mandiri
Mandiri
Mandiri
Mandiri
Tidak ada
Dibantu
Dibantu
Dibantu
Mandiri
Dibantu
Dibantu
Dibantu
Lemah dan malas untuk
beraktivitas
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran
: Composmenthis
Tanda-tanda vital
TD
: 80/60 mmHg
Pols
: 72 x/menit
RR
: 16x/menit
Temp
: 37 C
2. Keadaan Khusus
a. Kepala
Bentuk Kepala
: Masochepal
Rambut
: Normal
Warna Rambut
: Hitam
Kebersihan
: Bersih
Masalah
: Tidak ada
B. Mata
Letak
: Simetris
Konjungtiva
: Pucat
Sklera
: Ikteris
Oedema
: Ada pembengkakan
Jarak Pandang
: Tidak normal
Masalah
: Simetris
Secret
: Tidak ada
Penciuman
: Normal
Kebersihan
: Bersih
Masalah
: Tidak ada
D. Telinga
Letak
: Simetris
Pendengaran
: Normal
Kebersihan
: Bersih
Masalah
: Tidak ada
Mukosa
: Kering
Bibir
: Pucat
Caries
: Tidak ada
Lidah
: Bersih
Masalah
F. Leher
Reffluksa Telan
: Normal
Tiroid
: Tidak ada
Masalah
: Tidak ada
G. Dada
Bentuk
: Simetris
RR
: 72x/menit
Palpasi
: Tidak ada
Perkusi
: Paru-paru sonor
Auskultasi
Masalah
H. Abdomen
Bentuk
: Simetris
Palpasi
Auskultasi
Masalah
I. Genital
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kateter
: Terpasang
Masalah
: Kateter terpasang
Warna
: Sawo matang
J. Kulit
Turgor
: Tidak elastis
Kebersihan
: Bersih
Masalah
K. Ekstremitas
Atas
: Tidak ada
Bawah
Masalah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TERAPI
ANALISA DATA
N
o
1
Data
DS : klien mengatakan
mengalami pendarahan
dimata sebelah kanan
DO :
-
Kemungkinan Penyebab
Masalah
Resiko tinggi
infeksi
Intake output
kurang dari
kebutuhan tubuh
TD 80/60 mmHg
RR 16x/menit
Pols 72 x/menit
DS : klien mengatakan
adanya luka lebam daerah
mata sebelah kiri
Nyeri akut
Keterbatasan informasi
Kuranganya
pengetahuan
DO :
-
Nyeri kepala
Klien terlihat
meringis kesakitan
- Wajah pucat
DS : klien selalu bertanya
mengapa mata nya terus
mengalami perdarahan dan
mengeluarkan air mata
DO :
-
Gelisah
Cemas
Bingung
PRIORITAS MASALAH
1. Perdarahan b/d gangguan sensori perseptual
2. Pola nutrisi terganggu b/d intake dan output kurang dari kebutuhan tubuh
3. Nyeri b/d Inflamasi pada kornea atau peningkatan tekanan intera okuler
4. Kurangnya pengetahuan b/d keterbatasannya informasi yang di dapat
INTERVENSI
Hari
Tanggal
Diagnosa
Keperawatan
Perdarahan b/d
gangguan
Tujuan
Dalam
waktu
Intervensi
Tentukan
ketajaman
Rasional
Mengetahui
ketajaman dan
sensori
perseptual
penglihatan,
catat apakah
satu atau
kedua mata
terlibat.
2x24 jam
diharapkan
gangguan
sensori
perseptual
klien
teratasi
Pola nutris
terganggu b/d
intake dan
output kurang
dari kebutuhan
tubuh
Dalam
waktu
2x24 jam
diharapkan
Pola nutris
b/d intake
dan output
Orientasikan
pasien
terhadap
lingkungan,
staf, orang
lain di
areanya
Observasi
tanda-tanda
dan gejala
disorientasi :
pertahankan
pagar
tempat tidur
sampai
benar-benar
sembuh dari
anestasia
Pendekatan
dari sisi yang
tak di oprasi
bicara dan
menyentuh
sering,
dorong
orang
terdekat
dengan
pasien
Kaji adanya
alergi
makanan
atau tidak
Timbang BB
tiap hari
penyebab
penglihatan
dapat
menentukan
langkah
intervensi
Pendekatan
pasien dapat
mendorong
kesembuhan
BB normal/
kurang dari
kebutuhan
tubuh klien
teratasi
Nyeri b/d
Inflamasi pada
kornea atau
peningkatan
tekanan intera
okuler
Dalam
waktu
1x24 jam
diharapkan
Nyeri b/d
Inflamasi
pada
kornea atau
peningkata
n tekanan
intera
okuler
Berikan
makanan
sedikit tetapi
frekuensi
sering
Lakukan
tindakan
penglihatan
nyeri yang non
invasif dan non
farmakologi
seperti berikut
Posisi :
1.Tinggikan
bagian kepala
tempat tidur,
berubah-ubah
antara
berbaring pada
punggung dan
pada sisi yang
tidak sakit
2. Distraksi
3. Latihan
relaksasi
Bantu klien
dalam
mengidentifika
-si tindakan
penghilangan
nyeri yang
efektif
Berikan
dukungan
tindakan
penghilangan
nyeri dengan
analgesik yang
diresepkan
Jelaskan
kembali
Kurangnya
pengetahuan
Dalam
waktu
membaik
Tindakan
penghilanagan
nyeri yang non
invasif dan non
farmakologi
memungkinkan
klien untuk
memperoleh rasa
kontrol terhadap
nyeri
Klien
kebanyakan
mempunyai
pengetahuan
yang mendalam
tentang nyerinya
dan tindakan
penghilangan
nyeri yang
efektif
Untuk beberapa
klien terapi
farmakologi
diperlukan untuk
memberikan
penghilangan
nyeri yang
efektif
Tanda ini
menunjukkan
peningkatan
tekanan intra
okular atau
komplikasi lain
Mengurangi stres
mencegah kabur
b/d
keterbatasanny
a informasi
yang di dapat
1x24 jam
diharapkan
Keterbatasa
n infomasi
dan
kurangnya
pengetahua
n teratasi
tentang
keadaan
pasien, rencana
perawatan dan
prosedur
tindakan yang
akan
dilakukan.
Jelaskan pada
pasien agar
tidak
menggunakan
obat tetes mata
secara
sembarangan
Anjurkan pada
pasien agar
tidak
membaca,
mengedan,
buang ingus,
bersin atau
merokok.
Anjurkan
pasien untuk
tidur dengan
menggunakan
penggung,
mengatur
cahaya lampu
tidur.
Observasi
kemampuan
pasien dalam
melakukan
tindakan sesuai
dengan anjuran
petugas
IMPLEMENTASI
Tanggal
D
X
Implementasi
Respon
Menentukan ketajaman
penglihatan, catat apakah
satu atau kedua mata
terlibat.
Mengorientasikan pasien
terhadap lingkungan, staf,
orang lain di areanya
II
III
Melakukan Pendekatan
dari sisi yang tak di oprasi
bicara dan menyentuh
sering, dorong orang
terdekat dengan pasien
Mengkaji adanya alergi
makanan atau tidak
Klien mengatakan
lingkungannya berdebu
Klien bersedia
Memberikan makanan
sedikit tetapi frekuensi
sering
Klien menerima
Melakukan tindakan
penglihatan nyeri yang non
invasif dan non farmakologi
seperti berikut
Posisi : 1.Tinggikan bagian
kepala tempat tidur, berubahubah antara berbaring pada
punggung dan pada sisi yang
tidak sakit
2. Distraksi
3. Latihan relaksasi
IV
efektif
Berikan dukungan tindakan
penghilangan nyeri dengan
analgesik yang diresepkan
Menjelaskan kembali tentang
keadaan pasien, rencana
perawatan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan.
Menjelaskan pada pasien agar
tidak menggunakan obat tetes
mata secara sembarangan
Menganjurkan pada pasien
agar tidak membaca,
mengedan, buang ingus, bersin
atau merokok.
Menganjurkan pasien untuk
tidur dengan menggunakan
penggung, mengatur cahaya
lampu tidur.
Mengobservasi kemampuan
pasien dalam melakukan
tindakan sesuai dengan anjuran
petugas
EVALUASI
Tanggal
DX
I
Catatan Perkembangan
S : Klien mengatakan terjadi pendarahan dimatanya terus-menerus
O : Mata klien masih mengeluarkan air mata dan masih meringis kesakitan
A : Masalah belum teratasi
P : Tindakan dilanjutkan
II
III
S : Klien mengatakan tidak merasa nyeri lagi dan intra penglihatan sudah
membaik
O : Klien tidak meringis kesakitan lagi
A : Masalah teratasi
IV
P : Tindakan dihentikan
S : Klien sudah memahami penyakit yang di deritanya
O : Gelisah (-)
Cemas (-)
Bingung (-)
A : Masalah teratasi
P : Tindakan dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2. Jakarta :
EGC
Doengoes, Marylin E., 1989, Nursing Care Plans, USA Philadelphia: F.A Davis Company.
Darling, V.H. & Thorpe, M.R. (1996). Perawatan Mata. Yogyakarta : Yayasan Essentia
Media.
Ilyas, Sidarta. (2000). Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : FKUI Jakarta.
Wijana, Nana. (1983). Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : FKUI Jakarta
http:///www.rusdi .blogspot.com