Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul
Hukum-hukum Elektrronika.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pratikum Fisika
Dasar.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya
pembaca pada umumnya. Saran-saran dan kritik dari bapak sangat saya harapkan untuk dapat
menjadi pelajaran buat saya kedepannya untuk lebih baik lagi.
Daftar Isi
Halaman Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................................................3
1.4 Manfaat................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Penemu Listrik.......................................................................................................4
2,2 Pengertian dan Teori Dasar Listrik......................................................................................4
2.3 Hukum Tegangan dan Arus Kirchoff...................................................................................5
2.4 Hukum Ohm.........................................................................................................................9
2.5 Hukum Coloumb................................................................................................................12
2.6 Hukum Kekekalan Energi..................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak
membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan
menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien. Dalam Perkembanganya Listrik
mempunyai banyak teori-teori fundamental yang telah di kemukaan oleh para penemu,
diantaranya adalah teori hukum kirchoff oleh Gustav Robert Kirchhoff, hukum ohm oleh
Georg Simon Ohm, hukum coloumboleh Charles-Augustin de Coulomb dan hukum
kekekalan energi oleh James Prescott Joule, dan masih banyak lagi landasan teori teori
hukum elektronika lainya, Untuk itu kita perlu memahami dan mempelajari dengan baik dan
teliti agar kita dapat mengetahui tentang teori dan hukum-hukum tersebut, sehingga dapat
bermanfaat bagi diri kita sendiri.
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
1.4
Manfaat Penulisan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 TEORI DASAR PENEMU LISTRIK
Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani yang
bernama Thales, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila digosok - gosokkan
akan dapat menarik bulu sebagai fenomena listrik. Kemudian setelah bertahun - tahun
semenjak ide Thales dikemukakan, baru kemudian muncul lagi penapat - pendapat serta teori
-teori baru mengenai listrik seperti yang diteliti dan dikemukakan oleh William Gilbert,
Joseph priestley, Charles De Coulomb, Ampere, Michael Farraday, Oersted, dll.
1859, dan membuktikannya pada 1861. Di Breslau, ia bekerjasama dalam studi spektroskopi
dengan Robert Bunsen. Dia adalah penemu pendamping dari caesium dan rubidium pada
1861 saat mempelajari komposisi kimia Matahari via spektrumnya.
Pada 1862 dia dianugerahi Medali Rumford untuk risetnya mengenai garis-garis spektrum
matahari, dan pembalikan garis-garis terang pada spektrum cahaya buatan.
Dia berperan besar pada bidang spektroskopi dengan merumuskan tiga hukum yang
menggambarkan komposisi spektrum optik obyek-obyek pijar, berdasar pada penemuan
David Alter dan Anders Jonas Angstrom .
Hukum kirchoff merupakan salah satu teori elektronika untuk menganalisa lebih
lanjut tentang rangkaian elektronika. Dengan hukum kirchhoff kita dapat menganalisa lebih
lanjut tentang arus yang mengalir dalam rangkaian dan tegangan yang terdapat pada titik-titik
rangkaian elektronika. Hukum kirchhoff ini berlaku untuk analisis rangkaian loop tertutup
seperti pada contoh rangkaian berikut.
Dalam hukum kirchoff dikenal 2 teori yang dapat digunakan untuk analisis rangkaian
elektronika yaitu Hukum KiRchoff Arus (KCL, Kirchoff Current Law) dan Hukum Kirchoff
Tegangan (KVL, Kirchoff Voltage Law).
Contoh Soal
Hukum Kirchhoff 1
6
Penyelesaian :
Dari gambar rangkaian yang diberikan diatas, belum diketahui apakah arus I4 adalah arus
masuk atau keluar. Oleh karena itu, kita perlu membuat asumsi awal, misalnya kita
mengasumsikan arus pada I4 adalah arus keluar.
Jadi arus yang masuk adalah :
I2 + I3 = 1 + 2 = 3A
Arus yang keluar adalah :
I1 + I4 = 5 + I4
3 = 5 + I4
I4 = 3 5
I4 = -2
Karena nilai yang didapatkan adalah nilai negatif, ini berbeda dengan asumsi kita
sebelumnya, berarti arus I4 yang sebenarnya adalah arus masuk.
Hukum kirchoff tentang tegangan biasa disebut KVL (Kirchoff Voltage Law) berikut
bunyi hukum tegangan kirchoff redaksi penulis
Jumlah tegangan tiap komponen pada sebuah loop sama dengan nol
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi
listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa
digunakan atau diserap.
Dari gambar diatas kuat arus yang mengalir dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa
aturan sebagai berikut:
1) Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop
2) Arus yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif
3) Arus yang mengalir dari kutub negatif ke kutup positif di dalam elemen dianggap positif
4) Pada loop dari satu titik cabang ke titik cabang berikutnya kuat arusnya sama
5) Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar, bila negatif
berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan.
Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit yang dipakai
adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita menggunakan unit lainnya seperti milivolt, kilovolt,
miliampere, megaohm ataupun kiloohm, maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt,
Ampere dan Ohm terlebih dahulu untuk mempermudahkan perhitungan dan juga untuk
mendapatkan hasil yang benar.
Contoh Kasus dalam Praktikum Hukum Ohm
Untuk lebih jelas mengenai Hukum Ohm, kita dapat melakukan Praktikum dengan sebuah
Rangkaian Elektronika Sederhana seperti dibawah ini :
Setting DC Generator atau Power Supply untuk menghasilkan Output Tegangan 10V,
kemudian atur Nilai Potensiometer ke 10 Ohm. Berapakah nilai Arus Listrik (I) ?
Masukan nilai Tegangan yaitu 10V dan Nilai Resistansi dari Potensiometer yaitu 10 Ohm ke
dalam Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini :
I=V/R
I = 10 / 10
I = 1 Ampere
Maka hasilnya adalah 1 Ampere.
Contoh Kasus 2 :
Setting DC Generator atau Power Supply untuk menghasilkan Output Tegangan 10V,
kemudian atur nilai Potensiometer ke 1 kiloOhm. Berapakah nilai Arus Listrik (I)?
Konversi dulu nilai resistansi 1 kiloOhm ke satuan unit Ohm. 1 kiloOhm = 1000 Ohm.
Masukan nilai Tegangan 10V dan nilai Resistansi dari Potensiometer 1000 Ohm ke dalam
Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini :
I=V/R
I = 10 / 1000
I = 0.01 Ampere atau 10 miliAmpere
Maka hasilnya adalah 10mA
Menghitung Tegangan (V)
Rumus yang akan kita gunakan untuk menghitung Tegangan atau Beda Potensial adalah V = I
x R.
Contoh Kasus :
Atur nilai resistansi atau hambatan (R) Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian atur DC
Generator (Power supply) hingga mendapatkan Arus Listrik (I) 10mA. Berapakah
Tegangannya (V) ?
Konversikan dulu unit Arus Listrik (I) yang masih satu miliAmpere menjadi satuan unit
Ampere yaitu : 10mA = 0.01 Ampere. Masukan nilai Resistansi Potensiometer 500 Ohm dan
nilai Arus Listrik 0.01 Ampere ke Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini :
V=IxR
V = 0.01 x 500
V = 5 Volt
Maka nilainya adalah 5Volt.
11
12
13
itu ke potongan kertas tadi. Apa yang terjadi? Potongan kertas kecil akan menempel ke
penggaris plastik. Mengapa demikian?
Tarik menarik antara kertas dengan penggaris plastik terjadi akibat adanya perbedaan
muatan listrik yang dimiliki kedua benda itu. Prosesnya penggaris yang bermuatan listrik
dapat menarik sobekan-sobekan kertas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dalam kebanyakan atom atau molekul netral, pusat muatan positif berimpit dengan pusat
muatan negatif. Ketika isolator misalnya sobekan-sobekan kertas yang bermuatan netral
didekati oleh benda bermuatan listrik positif misalnya penggaris, pusat muatan negatif kertas
ditarik mendekati benda bermuatan positif penggaris. Dengan demikian, akan dihasilkan
muatan yang lebih negatif pada sisi kertas yang berdekatan dengan benda pemberi muatan
(penggaris). Muatan yang berbeda jenis ini menghasilkan gaya tarik menarik sehingga
isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.
Muatan listrik merupakan entitas dasar dan menjadi primadona dalam elektrostatika.
Muatan listrik dapat dipindah dari suatu benda ke benda lainnya dengan cara menggosok atau
cara lainnya, akan tetapi muatan tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Ada tiga jenis
muatan yaitu positif, negatif dan netral. Muatan yang sejenis bersifat tolak-menolak, dan
muatan yang tak sejenis akan tarik-menarik.
14
Muatan listrik itu tersimpan dalam benda-benda yang berada di sekeliling kita, seperti
misalnya pada plastik yang digosok dengan wool, gelas yang digosok dengan sutera pada
kilat, dan masih banyak yang lainnya lagi. Benda-benda yang bermuatan akan mengerjakan
gaya terhadap benda bermuatan lainnya. Gaya ini dinamakan gaya elektrostatik. Gaya ini
bergantung pada besarnya muatan masing-masing benda dan bergantung pada jarak ke dua
benda.
Contoh Soal :
15
Energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah, seperti ketika panel surya mengubah
cahaya dan energi radiasi dari matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan.
Hukum kekekalan energi
Sebagai sebuah konsep fundamental dalam fisika, hukum kekekalan energi memberikan
penjelasan bagaimana energi adalah kekal dan dikonversi dalam sebuah sistem. Umumnya,
salah satu bentuk energi dapat dikonversi menjadi bentuk lain energi. Sebagai contoh, energi
potensial dapat diubah menjadi energi kinetik.
Energi Kinetik
Energi kinetik dari benda tertentu adalah energi yang dimiliki saat bergerak. Seperti yang
ungkapan, energi kinetik sama dengan setengah dari massa benda dikalikan dengan kuadrat
kecepatan benda, atau EK = mv2. Energi kinetik terdiri dari tiga jenis energi. Energi
kinetik vibrasi energi karena gerak getaran, dan energi kinetik rotasi adalah energi karena
gerak rotasi. Energi kinetik translasi adalah energi karena gerak pusat massa dari satu titik ke
titik lain.
Energy Kinetik memiliki persamaan umum
Ek = mv 2
penjelasan :
Ek = energy kinetic ( dalam joule)
m = massa benda ( dalam kg)
v = kecepatan benda ( dalam m/s)
Contoh :
Jika suatu benda R memiliki massa 100 kg, dan kecepatan 500 cm/s, berapakah energy
kinetiknya ?
Jawaban :
Kita ubah dahulu satuannya ke satuan yang seharusnya, massa sudah sesuai, kecepatan
diubah dari cm/s ke m/s maka, 500 cm/s menjadi 5 m/s. dan hitung sesuai rumus
Ek = mv2 = 100* (5)2 = 1250 joule.
16
Energi potensial
Secara umum, energi potensial suatu benda adalah energi yang disimpan sementara pada saat
diam pada medan gaya. Gravitasi adalah kekuatan yang bertindak atas benda dan
memberikan energi potensial. Sebagai contoh, sebuah bola di atas bukit memiliki sejumlah
energi yang tersimpan karena gravitasi. Jenis lain dari energi potensial meliputi listrik,
magnet, dan elastis. Contoh dari energi potensial elastis adalah pegas yang membentang.
17
BAB 1V
3.1 PENUTUP
Demikian makalah ini saya buat, saya berharap agar bermanfaat bagi yang membaca
makalah saya ini. Apabila makalah yang saya buat ini ada kesalahan penyusunan maupun
dalam kata kata saya minta maaf yang sebesar besarnya. Terimaksih.
3.2 KESIMPULAN
a. Hukum Kirchoff I adalah suatu pernyataan bahwa Jumlah arus yang mengalir masuk ke
sebuah node ( titik percabangan ) akan sama dengan jumlah arus yang keluar dari node
tersebut.
b. Hukum Kirchoff I adalah suatu pernyataan bahwa Jumlah tegangan tiap komponen pada
sebuah loop sama dengan nol.
c. Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya.
d. Hukum Coloumb adalah suatu pernyataan bahwa Besarnya gaya tarik-menarik atau tolakmenolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan hasil kali kedua muatan
tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.
e. Hukum kekekalan energi adalah prinsip fisika yang menyatakan bahwa, dalam sistem
tertutup, energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan.
18
19