Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
disimpulkan dari penelitian tersebut, bahwa usia ibu yang lebih tua
tidak dapat teridentifikasi sebagai faktor risiko terjadinya pertusis.
Pengelolaan
Pemberian antibiotik tidak memperpendek stadium paroksismal.
Pemberian eritomisin, klaritromisin, atau azitromisin telah menjadi
pilihan pertama untuk pengobatan dan profilaksis. Eritromisin (40-50
mg/kgbb/hari dibadi dalam 4 dosis peroral, maksimum 2 gram per hari)
dapat mengeleminasi organisme dari nasofaring dalam 3-4 hari.
Eritromisin dapat mengeleminasi pertusis bila diberikan pada pasien
Centers for Disease Control and Prevention. Guidelines for the Control of Pertussis
Outbreaks. Atlanta, GA: Centers for Disease Control and Prevention; 2000. Pediatr
Infect Dis J. 2005;24(6 suppl):S109S116
Centers for Disease Control and Prevention. Preventing tetanus, diphtheria and
pertussis among adolescents: use of tetanus and diphtheria toxoids and acellular