Sistem politik terdiri dari input, proses, out put, dan timbal balik
. Input dalam sebuah sistem politik adalah aspirasi masyarakat atau kehendak rak
yat. Aspirasi masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:
? Tuntutan
Yaitu keinginan masyarakat yang pemenuhannya harus diperjuangkan melalui cara-ca
ra dan menggunakan sarana politik.
? Dukungan
Yaitu setiap perbuatan, sikap, dan pemikiran warga masyarakat yang mendorong pen
capaian tujuan, kepentingan dan tindakan pemerintah dalam sistem politik. Contoh
dukungan sebagai input sistem politik adalah memberikan suara dalam pemilu, mem
bayar pajak, bela negara, mentaati hukum dan peraturan, dan lain-lain.
? Sikap apatis
Sikap tidak peduli warga negara terhadap kehidupan politik juda dapat menjadi in
put bagi sistem politik. Ketidak pedulian warga menunjukkan adanya persoalan yan
g harus dipecahkan oleh sistem politik yang bersangkutan, sehingga menggugah per
hatian pengambil kebijakan untuk menanggapi dan menindaklanjutinya dalam bentuk
kebijakan publik tertentu.
Proses dalam sistem politik mencakup serangkaian tindakan pengambilan keputusan
baik oleh lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif dalam rangka memenuhi a
tau menolak aspirasi masyarakat. Output sistem politik berupa kebijakan publik y
ang hakikatnya akan berisi (a) pemenuhan aspirasi masyarakat atau (b) penolakan/
ketidaksediaan untuk memenuhi (sebagian atau seluruh) aspirasi masyarakat.
Berbagai kegiatan dalam proses politik dijalankan oleh lembaga-lembaga politik s
esuai dengan fungsi masing-masing. Lembaga-lembaga tersebut secara keseluruhan m
embentuk struktur politik. Struktur politik merupakan keseluruhan bagian atau k
omponen (yang berupa lembaga-lembaga) dalam suatu sistem politik yang menjalanka
n fungsi atau tugas tertentu. Tugas atau kewajiban lembaga politik disebut fungs
i. Rangkaian keseluruhan fungsi disebut proses. Karena fungsi-fungsi tersebut ad
alah fungsi di bidang politik, maka serangkaian proses yang terjadi dari serangk
aian fungsi itu disebut proses politik. Dengan demikian, sistem politik merupaka
n kesatuan antara struktur dan fungsi-fungsi politik. Struktur politik diibaratk
an mesin dengan berbagai komponennya serta fungsi masing-masing komponennya.
4.
Fungsi Politik
Secara garis besar fungsi-fungsi pokok politik yang harus berjalan dalam sebuah
sistem politik/ negara adalah:
a.
Fungsi perumusan kepentingan
Yaitu fungsi menyusun dan mengungkapkan tuntutan politik dalam suatu negara. Ora
ng per orang atau kelompok-kelompok dalam sayarakat harus menentukan apa yang me
njadi kepentingan mereka, atau apa yang ingin mereka dapatkan dari negara/ polit
ik. Fungsi ini seharusnya terutama dijalankan oleh lembaga swadaya masyarakat (L
SM) atau kelompok-kelompok kepentingan.
b.
Fungsi pemaduan kepentingan
Yaitu fungsi menyatupadukan tuntutan-tuntutan politik dari berbagai pihak dalam
suatu negara dan mewujudnyatakannya ke dalam berbagai alternatif kebijakan. Piha
k yang paling bertanggungjawab untuk memadukan kepentingan adalah partai politik
. Namun demikian, proses pemaduan kepentingan juga terjadi di lembaga-lembaga le
gislatif dan eksekutif.
c.
Fungsi pembuatan kebijakan umum
Yaitu fungsi untuk mempertimbangkan berbagai alternatif kebijakan yang diusulkan
oleh partai politik dan pihak-pihak lain, untuk dipilih salah satu di antaranya
sebagai satu kebijakan pemerintahan. Pelaku fungsi ini adalah lembaga legislati
f dan eksekutif (pembuatan undang-undang) atau lembaga eksekutif sendiri (pembua
tan peraturan pemerintah).
d.
Fungsi penerapan kebijakan
Yaitu fungsi melaksanakan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak ya
ng berwenang. Pelaksana kebijakan pemerintah adalah aparat birokrasi pemerintah
di bawah pimpinan pejabat eksekutif.
e.
Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan
Yaitu fungsi mengadili pelanggar hukum. Pelaku peran untuk mengadili adalah lemb
aga peradilan, yakni Mahkamah Agung beserta lembaga peradilan di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan perdilan milit
er, dan lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstit
usi.
Di samping itu, juga terdapat fungsi-fungsi politik yang lain, yaitu:
a.
Fungsi komunikasi politik
Adalah proses penyampaian informasi mengenai politik dari masyarakat kepada peme
rintah dan juga dari pemerintah kepada masyarakat.
b.
Fungsi sosialisasi politik
Adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat. Proses
sosialisasi berlangsung seumur hidup dan terjadi baik secara sengaja (melalui p
endidikan formal, nonformal, dan pendidikan informal), maupun secara tidak senga
ja melalui pengalaman sehari-hari baik dalam kehidupan keluarga, tetangga, teman
sepergaulan, sekantor maupun berbagai aspek kegiatan kehidupan lainnya.
c.
Fungsi rekrutmen politik
Adalah proses menyeleksi orang/ orang-orang yang akan dipilih atau diangkat seba
gai pejabat dari jabatan-jabatan yang ada dalam suatu negara atau partai politik
. Misalnya sebagai anggota DPR/DPRD I/DPRD II, presiden, menteri, gubernur, bupa
ti/ walikota, hakim, jaksa, dan lain-lain.
5.
Struktur politik dibedakan dalam dua suasana, yaitu: (1) struktur politik dalam
suasana pemerintahan, disebut suprastruktur politik, dan (2) struktur politik da
lam suasana masyarakat, disebut infrastruktur politik.
Suprastruktur menjalankan output berupa pengambilan dan pelaksanaan keputusan. F
ungsi output dapat diperinci ke dalam:
? Fungsi pengambilan keputusan (Decision or rule making), yang dijalankan oleh
lembaga legislatif dan / atau eksekutif.
? Fungsi pelaksanaan keputusan (Rule application), yang dijalankan oleh eksekut
if dan aparat birokrasi.
? Fungsi pengawasan pelaksanaan keputusan (Rule adjudication) yang dijalankan o
leh badan-badan kehakiman (yudikatif).
Infrastruktur politik menjalankan fungsi-fungsi input yang dapat diperinci ke da
lam:
? Fungsi perumusan dan pengajuan kepentingan (Interest articulation), terutama
dijalankan oleh kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan pers.
? Fungsi pemaduan dan pengajuan kepentingan (Interest aggregation), secara khus
us dilakukan oleh partai politik dan tokoh politik.
Struktur politik, baik suprastruktur politik maupun infrastruktur politik masing
-masing menjalankan fungsi komunikasi politik, sosialisasi politik, dan rekrutme
n politik.
6.
Struktur Politik di Indonesia
Suprastruktur politik di Indonesia
Yaitu suasana kehidupan politik yang ada dalam pemerintahan yakni ada pada lemba
ga-lembaga negara, meliputi:
o Lembaga pelaksana fungsi pembuatan kebijakan umum/legislatif, dijalankan ole
h MPR, DPR, dan DPD. Lembaga legislatif lazimnya memainkan 3 fungsi pokok, sebag
ai berikut:
? Fungsi legislasi, yaitu fungsi membentuk undang-undang.
? Fungsi pengawasan/kontrol, yaitu fungsi mengawasi tindakan pemerintah, misal
nya melalui ratifikasi perjanjian internasional, persetujuan atas pernyataan per
ang, pengangkatan duta, maupun pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan
dan penggunaan uang negara.
? Fungsi anggaran, yaitu fungsi menetapkan anggaran pendapatan dan belanja neg
ara.
MPR menjalankan dua dari tiga fungsi tersebut, yaitu fungsi legislasi dan fungsi
pengawasan. DPR menjalankan ketiga fungsi di atas, sementara DPD walau dengan k
ewenangan terbatas menjalankan ketiga fungsi tersebut ditambah fungsi pertimbang
an.
o Lembaga pelaksana fungsi penerapan kebijakan/eksekutif, yaitu presiden, baik
sebagai kepala negara maupun sebagai kepala pemerintahan. Presiden dibantu oleh
seorang wakil presiden dan beberapa orang menteri.
o Lembaga pelaksana fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan/yudikatif, dilakuk
an oleh Mahkamah Agung (MA), dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya,
serta Mahkamah Konstitusi(MK).
Infrastruktur Politik di Indonesia
Yaitu suasana kehidupan politik yang ada di dalam masyarakat, yang memberi penga
ruh terhadap pelaksanaan tugas-tugas lembaga negara dalam pemerintahan; atau kek
uatan politik riil di dalam masyarakat. Disebut juga bangunan politik bawah .
Meliputi: Partai politik, Kelompok kepentingan, Kelompok penekan, Media komunika
si politik atau pers atau media massa, dan Tokoh politik.
a.
Partai Politik
? Secara umum, partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota-a
nggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
? Adapun tujuan dibentuknya sebuah partai adalah untuk memperoleh kekuasaan pol
itik, dan merebut kedudukan politik dengan cara (yang biasanya) konstitusional y
ang mana kekuasaan itu partai politik dapat melaksanakan program-program serta k
ebijakan-kebijakan mereka. Misalnya dengan mengikuti pemilu legislatif. Di sampi
ng itu juga dengan cara ilegal, seperti melakukan subversif, revolusi atau kudet
a.
? Fungsi di Negara Demokrasi
Dalam negara demokrasi, partai politik mempunyai beberapa fungsi antara lain :
Sebagai sarana komunikasi politik
Salah satu tugas dari partai politik adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan
aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pe
ndapat dalam masyarakat bisa diminimalkan.
Sebagai sarana sosialisasi politik
Partai politik memainkan peran dalam membentuk pribadi anggotanya. Sosialisasi y
ang dimaksudkan adalah partai berusaha menanamkan solidaritas internal partai, m
endidik anggotanya, pendukung dan simpatisannya serta bertanggung jawab sebagai
warga negara dengan menempatkan kepentingan sendiri dibawah kepentingan bersama.
Sebagai sarana rekruitment politik.
Partai politik mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam
kegiatan politik sebagai anggota partai. Cara-cara yang dilakukan oleh partai po
litik sangat beragam, bisa melalui kontrak pribadi, persuasi atau menarik golong
an muda untuk menjadi kader.
Sebagai sarana pengatur konflik.
Partai politik harus berusaha untuk mengatasi dan memikirkan solusi apabila terj
adi persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat. Namun, hal ini lebih ser
ing diabaikan dan fungsi-fungsi diatas tidak dilaksanakan seperti yang diharapka
n.
Sebagai sarana partisipasi politik
Partai politik harus selalu aktif mempromosikan dirinya untuk menarik perhatian
dan minat warga negara agar bersedia masuk dan aktif sebagai anggota partai ters
ebut. Partai politik juga melakukan penyaringan-penyaringan terhadap individu-in
dividu baru yang akan masuk kedalamnya.
Sebagai sarana pembuatan kebijakan
Fungsi partai politik sebagai pembuat kebijakan hanya akan efektif jika sebuah p
artai memegang kekuasaan pemerintahan dan mendominasi lembaga perwakilan rakyat.
Dengan memegang kekuasaan, partai politik akan lebih leluasa dalam menempatkan
orang-orangnya sebagai eksekutif dalam jabatan yang bersifat politis dan berfung
si sebagai pembuat keputusan dalam tiap-tiap instansi pemerintahan.
Perbedaan sistem politik antara negara satu dengan negara lain, merupakan hal ya
ng wajar dan alami, karena setiap negara memiliki pengalaman sejarah yang berbed
a-beda. Setiap negara memiliki ciri-ciri khusus, baik dari segi ideologi, sistem
politik, karakter kehidupan sosial, corak kebudayaan, lingkungan alam yang tida
k sama dengan bangsa-bangsa lain. Sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembang
an politiknya ikut berperan dalam menentukan sistem politik yang dilandasi oleh
ideologi, kepribadian bangsa, serta kondisi ekonomi, sosial, dan budaya dari neg
ara yang bersangkutan
1. Sistem Politik Negara-Negara Maju
Sistem politik beberapa negara maju akan diuraikan untuk mengetahui perbedaan an
tara negara satu dengan negara lainnya, terutama negara-negara yang mewakili sal
ah satu model system politik, misalnya:
Sistim politik Inggris mewakili model demokrasi parlementer dengan corak libera
l,
Rusia atau Uni Soviet mewakili demokrasi sosial/komunis,
Amerika Serikat mewakili model demokrasi presidensial,
Prancis menggunakan model campuran antara system parlementer dan presidensial,
Dan sistem politik Jepang sebagai negara kuat di Asia.
a. Sistim Politik Inggris dan Negara-Negara Eropa Barat
Untuk pertama kali dalam sejarah, rakyat Inggris berjuang melawan kekuasaan raja
yang memiliki kekuasaan raja yang memiliki kekuasaan mutlak atau absolut, dan b
erhasil memaksa rajanya untuk menandatangani piagam-piagam yang mengatur hak dan
kewajiban raja Inggris. Piagam-piagam itu sampai sekarang menjadi konstitusi ba
gi kerajaan Inggris, contohnya PiagamMagna Charta 1215. The Great Council, adala
h suatu dewan penasehat raja yang terdiri pada Baron (bangsawan) yang mewakili d
aerahnya. Perkembangan selanjutnya, ternyata The Great Council ini merupakan ben
ih demokrasi karena dewan itu kelak berubah menjadi parlemen yang beranggotakan
wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum.
Sistem politik di Inggris adalah demokrasi dengan sistem parlementer yang mengan
ut aliran liberalistik, yaitu mendasarkan dan mengutamakan kebebasan individu ya
ng seluas-luasnya. Sistem politik Inggris kemudian banyak dipraktikkan pula di n
egara-negara Eropa Barat. Raja atau ratu merupakan lambang persatuan dan kesatua
n, yang senantiasa dibanggakan, adat dan tradisi dipertahankan, pemerintahan dij
alankan oleh Perdana Menteri yang dikuasai oleh partai yang menang dalam pemilih
an umum. Namun demikian, partai oposisi tetap sebagai pendamping. Secara keselur
uhan, mereka bekerja untuk raja atau ratu. Partai-partai yang memperebutkan keku
atan di parlemen adalah Partai Konservatif dan Partai Buruh. Parlemen Inggris te
rdiri atas dua kamar, yaituHouse House of Commons yang diketuai perdana menteri,
dan House of Lords. Inggris dikenal sebagai negara induknya parlemen, dan siste
m pemerintahan kerajaan. Inggris dijadikan model pemerintahan perlementer yang m
enganut paham liberal.
b. Sistem politik Uni Soviet (masa lalu) dan negara-negara Eropa Timur
Sistem pemerintahan di Eropa Timur dikenal dengan sistem pemerintahan proletaris
atau komunis. Komunisme muncul di Uni Soviet, karena merupakan hasil revolusi 1
917 yang meruntuhkan kekuasaan Tsar yang telah berusia ratusan tahun. Semula me
reka berkeinginan untuk meniadakan kediktatoran lalu mendirikan pemerintahan rak
yat. Berdasar dari tinjauan filosofis Karl Marx dan Lenin tentang tujuan manusia
dan negara, mereka menolak pertimbangan moral, agama dianggap sebagai kendala,
senantiasa mencanangkan propaganda anti imperialis dan kapitalis, serta membangk
itkan kebanggaan berjuang untuk kemegahan negara.
Dalam sistem ini, usaha pertama sebenarnya ditujukan untuk kemakmuran rakyat ban
yak (kaum proletar), tetapi karena kemudian rakyat banyak tersebut dihimpun da
lam organisasi kepartaian (buruh tani, pemuda, wanita) maka akhirnya menjadi dor
ninasi partai tunggal yang mutlak, yaitu Partai Komunis. Ajaran komunis berpangk
al dari ajaran Marxisme dan Leninisme, yaitu bermula dari ajaran Karl Marx (18181
883) yang kemudian dipraktikkan oleh Lenin dengan mendirikan pemerintahan komuni
s di Uni Soviet. Di samping itu,Yoseph Stalin (1879-1953) mempunyai peranan pent
ing pula dalam menyebar luaskan komunis, karena Stalin yang menjadi Sekretaris J
enderal Partai Komunis pada tahun 1922, berhasil melebarkan pengaruhnya ke negar
a-negara Eropa Timur, yaitu Cekoslovakia, Jerman Timur, Yugoslavia, Polandia, Ho
ngaria, dan lain-lain. Sedangkan di Asia, negarawan Cina yaitu Mao Tse Tung meru
pakan tokoh kuat yang menyebarkan komunis di seluruh dunia.
Paham komunis mengutamakan kepentingan kolektif dan menghapuskan hak individu un
tuk kemudian menjadi pejuang-pejuang partai. Partai komunis menjadi satu-satunya
partai yang tidak memiliki saingan, dan memonopoli keadaan, mendominasi, keing
inan partai komunis adalah keinginan negara. Inilah yang kemudian dikenal dengan
istilah diktator-proletariat.
Lembaga tertinggi di negara ini adalah Supreme Soviet yang terdiri dari dua kama
r dan masing-masing mempunyai kekuasaan yang seimbang. Lembaga tersebut, yaitu S
oviet of the Union, danSoviet of the Nationalities. Di dalam Supreme Soviet dibe
ntuk lagi sebuah Presidium yang ketuanya menjadi Presiden Rusia. Pada prinsipnya
lembaga keperesidenan ini bersifat kolektif yang terdiri dari 1 (satu) orang ke
tua, 1 (satu) orang wakil ketua pertama ditambah dengan wakil ketua lain, yang d
iambil dari 15 (limabelas) orang para ketua Soviet Tertinggi dari 15 (lima belas
) Uni Republik, 1 (satu) orang sekretaris, dan 21 (dua puluh satu) orang anggota
. Perkembangan selanjutnya setelah runtuhnya Uni Soviet, masing-masing republikn
ya bersatu dalam CIS (Commontwealth of Independent Srates).
c. Sistem Politik Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara federal ( negara serikat ) yang terdiri dari negar
anegara bagian yang sama sekali terpisah dengan negara induknya, kecuali dalam ke
amanan bersama. Bahkan negara-negara bagian mempunyai undang-undang sendiri. Ame
rika Serikat adalah satu-satunya negara yang melaksanakan teori Trias Politica s
ecara konsekuen, yaitu pemisahan kekuasaan dengan tegas antara badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Badan legislatif terdiri dari dua kamar(bicameral), y
aitu Senate yang beranggotakan wakil-wakil negara bagian, masing-masing 2 (dua)
orang senator, dan House of Representative beranggotakan wakil-wakil dari negara
bagian yang jumlahnya tergantung dari jumlah penduduk masing-masing negara bagi
an. Presiden melakukan kekuasaan eksekutif, dan dipilih langsung oleh rakyat. Ke
kuasaan legislatif dilaksanakan olehCongress (Senate dan House of Representative
), sedangkan kekuasaan yudikatif dilakukan oleh Mahkamah Agung (Supreme Court of
Justice).
Setelah Congress menyusun sebuah rancangan undang-undang, kemudian rancangan itu
diserahkan kepada presiden untuk mendapatkan pengesahan. Apabila presiden tidak
menyetujui isi rancangan undang-undang itu, presiden berhak untuk menolaknya da
n tidak mengesahkannya (hak veto).Rancangan undang-undang yang diveto oleh presi
den diserahkan kembali kepada Congress, Congress akan meninjaunya kembali dengan
memerhatikan keberatan-keberatan yang diajukan oleh presiden. Apabila dari hasi
l peninjauan Congress itu ternyata bahwa sedikitnya 2/3 dari seluruh anggota Con
gress tetap menyetujui rancangan undang-undang itu maka rancangan undang-undang
itu harus disahkan oleh presiden. Dengan sistem pemisahan kekuasaan ini, akan te
rjadi check and balance yang benar-benar sempurna antarlembaga-lembaga kekuasaan
tersebut.
Semua negara bagian harus berbentuk republik dan tidak boleh bertentangan dengan
konstitusi. Di negara ini, hanya ada dua partai politik yang memperebutkan jaba
tan politik, yaituPartai Demokrasi dan Partai Republik. Hampir setiap saat rakya
t Amerika Serikat melakukan pemilihan umum dalam rangka pemilihan presiden dan w
akil presiden, pemilihan gubernur dan wakil gubernur, walikota, dewan kota, angg
ota Senat, anggota House of Representative, dan pejabat-pejabat politik di negar
a bagian. Sistem pemerintahan yang dijalankan di Amerika Serikat adalah sistem p
residensial.
Indonesia juga menerapkan sistem pemerintahan presidensial, namun tidak menganut
sistem pemisahan kekuasaan, melainkan sistem pembagian kekuasaan, artinya antar
a kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif tidak benar-benar terpisah teta
pi masih ada hubungan kerja sama antara lembaga satu dan lembaga lainnya.
Dalam kuasa eksekutif, jabatan kepala negara dihapuskan maka orang pertama dalam
kepemimpinan Partai Komunis Cina yang menggantikan jabatan ini yaitu ketua Part
ai itu sendiri, sedangkan Sekretaris Jenderal partai merupakan penyelenggara pem
erintahan tertinggi setingkat Perdana Menteri. Kekuasaan legislatif dipegang ole
h Kongres Rakyat Nasional yang didominasi oleh Partai Komunis Cina. Kekuasaan yu
dikatif dijalankan secara bertingkat oleh pengadilan rakyat dibawah pimpinan Mah
kamah Agung Cina. Pengadilan rakyat bertanggung jawab kepada Kongres Rakyat di s
etiap tingkatan, namun karena perwakilan rakyat tersebut didominasi oleh Partai
Komunis Cina maka demokrasi masih sulit terwujud meskipun usaha perubahan dilaku
kan terus-menerus dalam reformasi yang dicanangkan dalam rangka menghadapi era g
lobalisasi.
b. Sistem Politik Iran
Dalam sistem pemerintahan Republik Islam Iran sejak jatuhnya dinasti Syah Iran,
sebagai kepala negara adalah Imam kedua belas yang diwakili oleh Fakih atau Dewa
n Faqih (Dewan Keimanan). Kepala pemerintahan dipegang oleh seorang presiden yan
g walaupun diangkat oleh rakyat, tetapi diangkat, dilantik, dan diberhentikan ol
eh Faqih atau Dewan Faqih. Penentuan seseorang untuk menjadi Faqih dan Ayatullah
adalah berdasarkan kemampuan yang bersangkutan mengenai Al-Quran.
Ketua kabinet dipegang oleh perdana menteri yang dipilih, diangkat, da diberhent
ikan oleh presiden setelah mendapat persetujuan dari badan legislatif (Dewan Per
timbangan Nasional Iran). Kabinet bertanggung jawab kepada Dewan Pertimbangan Na
sional Iran. Badan legislatif ini selain membuat undang-undang juga bertugas men
gawasi badan eksekutif. Dalam membuat undang-undang harus disesuaikan dengan Al
Quran dan Al Hadis.
Di samping itu, dikenal pula Dewan pelindung konstitusi yang disebut Dewan Perw
alian (Syura ne Gahden) yang bertugas mengawasi agar undang-undang yang dibuat
oleh Dewan Pertimbangan Nasional Iran tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan
konstitusi Iran. Anggota-anggota Dewan Perwalian terdiri dari para pakar sebaga
i berikut:
? Para anggota yang diambil dari ahli hukum Islam yang terkenal saleh dalam ber
ibadah menjalankan syariat Islam, dan ditunjuk oleh Dewan Keimanan.
? Para anggota yang diambil dari para ahli hukum dari berbagai cabang ilmu huku
m , yang terdiri dari hakim-hakim Islam. Mereka juga mendapat ijin dari Mahkamah
Agung Iran beserta pengesahan dari Dewan Pertimbangan Nasional Iran.
c. Sistem Politik Arab Saudi
Kekuasaan eksekutif Arab Saudi dipegang oleh kepala negara (raja) yang sekaligus
menjabat sebagai perdana menteri dan pimpinan agama tertinggi. Tidak ada partai
politik yang bertindak sebagai oposisi, tidak ada konstitusi kecuali Al Quran s
ebagai kitab suci mereka, namun tidak sepenuhnya diikuti dalam hal penyelenggara
anpemerintah. Karena kompleksnya bidang pemerintahan maka dibentuklah departemen
-departemen yang pejabatnya seluruhnya dari keluarga istana.
Menghadapi era globalisasi, baru beberapa waktu terakhir ini Arab Saudi membentu
k badan legislatif (Majelis Syura). Mengenai badan yudikatif, sistem peradilan t
erdiri dari pengadilanpengadilan biasa, Pengadilan Tinggi Agama Islam di Makkah d
an Jedah serta sebuah Mahkamah Banding. Sistem hukum bersumber dari Alquran yang
penjabarannya diambil dari Hadis. Di samping itu juga berlaku hukum adat dan hu
kum suku-suku. Sistem kerja peradilan diawasi oleh Komisi pengawas Pengadilan ya
ng diangkat oleh raja.
Sistem pernerintahan daerah dibagi atas beberapa wilayah propinsi yang masing-ma
sing dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan beberapa kota penting dipimpin ol
eh walikota. Gubernur dan walikota diangkat atas persetujuan raja.
d. Sistem Politik Israel