Anda di halaman 1dari 6

Peraturan perundang-undangan adalah merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara, lebih-lebih dengan telah ditegaskannya bahwa Indonesia
adalah merupakan Negara Hukum yang termuat dalam Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945. Hanya saja
dalam UUD 1945 tidak jelas apa lingkup dan pengertian Peraturan perundang-undangan ataupun
undang-undang.
Adapun Istilah-istilah dalam kepustakaan yang berkaitan dengan perundang-undangan, yakni
sebagai berikut :
1. Ilmu Perundang-undangan
Ilmu Perundang-Undangan adalah ilmu yang berkembang di negara-negara yang menganut
sistem hukum civil law, terutama di Jerman sebagai negara yang pertama kali mengembangkan.
Burkhardt Krems adalah ilmu pengetahuan yang interdisipliner tentang pembentukan hukum
negara (die interdisziplinare wissenschaft vonder staatlichen rechtssetzung). Burkhardt Krems
membagi Ilmu Perundang-Undangan dalam tiga wilayah :
1.
proses perundang-undangan.
2.
metode perundang-undangan.
3.
teknik perundang-undangan
Ilmu perundang-undangan yang berorientasi melakukan perbuatan dalam hal pembentukan
peraturan perundang-undangan dan bersifat normatif.
Dalam hal ini Ilmu perundang-undangan memberikan pengertian sebagai berikut:

Norma hukum dan tata urutan atau hirarki.

Lembaga-lembaga negara yang berwenang membuat peraturan perundang

Lembaga-lembaga pemerintah yang mempunyai wewenang di bidang peratura


perundang-undangan.

Tata susunan norma-norma hukum negara.

Jenis-Jenis perundang-undangan beserta dasar hukumnya.

Asas-asas dan syarat-syarat serta landasan-landasannya.

Pengundangan dan pengumumannya.

Teknik perundang-undangan dan proses pembentukannya.

undangan.

2. Perundang-undangan adalah segala sesuatu yang bertalian dengan undang-undang, seluk beluk
undang-undang. Misalnya: ceramah mengenai perundang-undangan pers nasioal, falsafah negara
itu kita lihat pula dari sistem perundang-undangannya.

3. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga Negara
atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum. (UU No.10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Bab 1 Pasal 1 angka 2).
4. Hukum Perundang-undangan adalah suatu kaidah atau norma yang mengatur tentang
peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan
mengikat secara umum.
5. Hukum Tata Pengaturan
Hukum menurut Plato, dilukiskan dalam bukunya Republik. Hukum adalah sistem peraturanperaturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.
6. Pembentukan Peraturan Perundang undangan adalah proses pembuatan Peraturan Perundang
undangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan,
perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan. (UU No.10 Tahun
2004 Bab 1 Pasal 1 angka 1).
Kata undang-undang ada yang ditulis dalam huruf kecil (undang-undang) dan ada pula yang
ditulis dengan huruf awal huruf besar (Undang-Undang).
Adapun makna Undang-Undang (huruf awal besar) dan undang-undang (huruf awal kecil)
yakni , berikut penjelasannya:

Penggunaan huruf besar pada awal kata Undang-Undang dipahami dalam arti nama
atau sebutan undang-undang yang sudah tertentu (definite). Misalnya dengan nomor dan
nama tertentu seperti Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi.

Penggunaan huruf kecil pada awal kata undang-undang maka yang dimaksudkan
adalah kata undang-undang dalam arti umum atau belum tertentu atau terkait dengan
nomor dan judul tertentu. Dengan kata lain undang-undang adalah genus dan UndangUndang adalah perkataan yang terkait dengan undang-undang tertentu atau dikaitkan
dengan nama tertentu.

Letak Hukum Perundang-undangan dalam sistem hukum.


Ada 2 Macam sistem hukum yaitu :
1. Sistem Hukum Eropa Kontinental
Berkembang di negara-negara Eropa (istilah lain Civil Law = hukum Romawi).
menurut sistem ini setiap hukum harus dikodifikasikan sebagai daar berlakunya hukum dalam
suatu negara.
Prinsip utama atau prinsip dasar :
Prinsip utama atau prinsip dasar sistem hukum Eropa Kontinental ialah bahwa hukum itu
memperoleh kekuasaan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undang-undang yang
tersusun secara sistematis dalam kodifikasi.
Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum. Kepastian hukum dapat terwujud apabila
segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan tertulis, misalnya

UU. Dalam sistem hukum ini, terkenal suatu adagium yang berbunyi tidak ada hukum selain
undang-undang. Dengan kata lain hukum selalu diidentifikasikan dengan undang-undang
(hukum adalah undang-undang).
Peran Hakim :
Hakim dalam hal ini tidak bebas dalam menciptakan hukum baru, karena hakim hanya berperan
menetapkan dan menafsirkan peraturan-peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang ada
padanya. Putusan Hakim : Putusan hakim tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para
pihak yang berperkara saja (doktrins res ajudicata) sbgmana yurisprudensi sebagai sistem hukum
Anglo Saxon (Mazhab / Aliran Freie Rechtsbegung).
Sumber Hukum :
Sumber hukum sistem ini adalah :
1) Undang-undang dibentuk oleh legislatif (Statutes).
2) Peraturan-peraturan hukum (Regulation = administrasi negara= PP, dll), dan
3) Kebiasaan-kebiasaan (custom) yang hidup dan diterima sebagai hukum oleh masyarakat
selama tidak bertentangan dengan undang-undang.
2. Sistem Hukum Anglo Saxon
Mula-mula berkembang di negara Inggris, dan dikenal dgn istilah Common Law atau Unwriten
Law (hukum tidak tertulis). Sistem hukum ini dianut di negara-negara anggota persemakmuran
Inggris, Amerika Utara,Kanada, Amerika Serikat.
Sumber Hukum :
1) Putusanputusan hakim/putusan pengadilan atau yurisprudensi (judicial decisions). Putusanputusan hakim mewujudkan kepastian hukum, maka melalui putusan-putusan hakim itu prinsipprinsip dan kaidah-kaidah hukum dibentuk dan mengikat umum.
2) Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan hukum tertulis yang berupa undang-undang dan peraturan
administrasi negara diakui juga, kerena pada dasarnya terbentuknya kebiasaan dan peraturan
tertulis tersebut bersumber dari putusan pengadilan.
Putusan pengadilan, kebiasaan dan peraturan hukum tertulis tersebut tidak tersusun secara
sistematis dalam kodifikasi sebagaimana pada sistem hukum Eropa Kontinental.
Peran Hakim :
- Hakim berfungsi tidak hanya sebagai pihak yang bertugas menetapkan dan menafsirkan
peraturan-peraturan hukum saja. Hakim juga berperan besar dalam menciptakan kaidah-kaidah
hukum yang mengatur tata kehidupan masyarakat.
- Hakim mempunyai wewenang yang luas untuk menafsirkan peraturan-peraturan hukum dan
menciptakan prinsip-prinsip hukum baru yang berguna sebagai pegangan bagi hakim hakim lain
dalam memutuskan perkara sejenis. Oleh karena itu, hakim terikat pada prinsip hukum dalam
putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis (asas doctrine of precedent).
Namun, bila dalam putusan pengadilan terdahulu tidak ditemukan prinsip hukum yang dicari,
hakim berdasarkan prinsip kebenaran dan akal sehat dapat memutuskan perkara dengan
menggunakan metode penafsiran hukum. Sistem hukum Anglo-Amerika sering disebut juga
dengan istilah Case Law.
PERBEDAAN ANTARA COMMON LAW/ANGLO SAXON DENGAN CIVIL
LAW/EROPA KONTINENTAL

SISTEM PERATURAN
COMMON LAW : Didominasi oleh hukum tidak tertulis atau hukum kebiasaan melalui putusan
hakim
COMMON LAW :Tidak ada pemisahan yang tegas dan jelas antara hukum publik dan privat
CIVIL LAW : Hukum tertulis (kodifikasi)/ Undang-undang
CIVIL LAW : Ada pemisahan secara tegas dan jelas antara hukum publik dengan hukum privat
SISTEM PERADILAN

COMMON LAW : Menggunakan juri yang memeriksa fakta kasusnya menetapkan


kesalahan dan hakim hanya menerapkan hukum dan menjatuhkan putusan

Hakim terikat pada putusan hakim sebelumnya dalam perkara yang sejenis melalui asas
The Binding of precedent.

Adversary system :pandangan bahwa didalam pemeriksaan peradilan selalu ada dua
pihak yang saling bertentangan baik perkara perdata atau pidana

CIVIL LAW : Tidak menggunakan juri sehingga tanggung jawab hakim adalah
memeriksa kasus, menentukan kesalahan, serta menerapkan hukumnya sekaligus
menjatuhkan putusan.

Hakim tidak terikat dan tidak wajib mengikuti putusan hakim sebelumnya.

Hanya dalam perkara perdata yang melihat adanya dua belah pihak yang bertentangan
(penggugat dan tergugat)dan perkara pidana keberadaan terdakwa bukan sebagai pihak
penentang

Dari 2 sistem hukum diatas maka hukum perundang-undangan termasuk di dalam sistem hukum
Sistem Hukum Eropa Kontinental. Karena sistem hukum eropa continental (civil law) lebih
mengacu pada atau dasarnya adalah peraturan perundang-undangan.
Adapun domain / ruang lingkup/ batasan dari studi hukum perundang-undangan.
Batasan Peraturan perundang-undangan menurut Hamid S Attamimi adalah perautran Negara, di
tingkat pusat dan ditingkat daerah yang dibentuk berdasar kewenangan perundang-undangan.
Batasannya yakni :

Peraturan perundang-undangan berupa keputtusan tertulis, mempunyai bentuk dan format


tertentu

Dibentuk karena ditetapkan dan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, baik tingkat
pusat maupun daerah

Berisi aturan aturan ,pola tingkah laku bersifat mengatur dan ltidak sekali jalan
(einmahlig)

Mengikat secara umum artinya tidak ditujukan kepada orang atau individu terentu (tidak
bersifat individual).

Pendekatan yuridis formil :

Pendekatan berdasarkan pada asas-asas hukum yang mendasari ketentuan-ketentuan atau


peraturan.

Misalnya ketentuan suatu peraturan perundang-undangan tidak boleh menyimpang dasar


yaitu UUD 1945.

Pendekatan filosofis.

Pendekatan berdasarkan pandangan hidup bangsa.

Misalnya di Indonesia kajian hukum pada masyarakat harus bersumber pada palsafah
bangsa yaitu pancasila.

Pendekatan sosiologis.

Suatu pendekatan (sudut) kemasyarakatan khususnya politis, artinya ketentuan peraturan


yang berlaku hakekatnya merupakan hasil keputusan politis.

Pendekatan historis.

Suatu pendekatan yang bersumber pada sudut pandang sedarah.

Artinya lahirnya ketentuan peraturan perundang-undangan tidak lepas dari prosesi


sejarah.

Misalnya kronologis pembuatannya ataupun masa dimana peraturan itu dibuat.

Silahkan edit jika tidak ingin mencantumkan sumber ^_^

http://feelinbali.blogspot.com/2014/04/peraturan-perundang-undanganadalah.html#ixzz3TLy27HHx

Anda mungkin juga menyukai