PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semen merupakan suatu bahan non logam yang digunakan secara luas dibidang
kedokteran gigi. Semen adalah bahan yang penting untuk keperluanklinis karena aplikasi
penggunaanya sebagai lutting (perekat) untukmerekatkan denture dan orthodontic band pada
gigi, sebagai cavity liner danbasis untuk melindungi pulpa serta sebagai bahan restorasi.
Untuk
berbagaiaplikasi
tersebut
diperlukan
berbagai
jenis
semen
yang
semakin
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan kegunaan Semen zinc Fosfat
2. Apa saja komposisi dari Semen zinc Fosfat
3. Apa Fungsi dari Semen zinc Fosfat
4. Bagaimana sifat serta kelebihan dan kekurangan dari Semen zinc fosfat
5. Bagaimana cara prosedur pembuatan tambalan dengan semen zinc Fosfat
C. Tujuan Masalah
1. Mampu mengetahui dan menjelasakan pengertian dan kegunaan semen zinc fosfat
2. Mampu mengetahui dan menyebutkan komposisi dari semen zinc fosfat
3. Mampu mengetahui dan menyebutkan fungsi semen zinc fosfat
4. Mampu mengetahui dan menjelaskan sifat serta kelebihan dan kekurangan dari
semen zinc fosfat
5. Mampu mengetahui dan menjelaskan cara prosedur pembuatan tambalan dengan
semen zinc fosfat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Kegunaan Semen Zinc Fosfat
Seng fosfat adalah bahan semen tertua dibandingkan semen lainnya. Biasanya
digunakan sebagai pembanding untuk semen semen setelahnya.Digunakan sebagai
penghalang termal dan kimia diatas dentin yg tipis,dapat sebagai high strength
base,sebagai luting restorasi logam,sebagai basis, dan sementasi band ortodonsia.
B. Komposisi Semen Zinc Fosfat
Komposisi terdiri dari powder seng oksida 90% dan Magnesium 10 % dan
asam phorporic, garam logam dan air sebagai liquid. Penggunaan sebagai basis,
konsistensi harus seperti dempul, campuran bubuk dan liquid dengan ratio 6:1 atau
sesuai kebutuhan, membentuk adonan yang tidak cair tidak padat, aduk dengan
putaran melawan jarum jam, tempatkan adonan pada tumpatan yang telah diberi
semen eugenol sebagai subbasis. Waktu pengerasan sekitar 5-9 menit dan kelebihan
tumpatan dibuang (Phillips dalam Ricardo, R. 2004).
: 104 Mpa
: 5,5 Mpa
Modulus elastisitas
: 13 Gpa
4
Kelebihan :
1. Daya larut yang relatif rendah dalam air
2. Insulator panas yang baik
3. Compressive strength atau kekuatan tekan tinggi
4. mudah membuang kelehbih bahan ketika memeras
Kekurangan :
1. Kecepatan pelarutan semen jauh lebih besar di dalam larutan asam organik seperti
asam laktat, asetat, dan terutama sitrat.
2. Iritatif terhadap pulpa karena pH awalnya yang asam (terjadi pada awal jam
penggunaan)
Penggunaan
jumlah
2. Siapkan alas aduk untuk pengadukan. Sebaiknya menggunakan alas aduk yang
dingin untuk memperpanjang waktu kerja dan pengerasan.
3. Cairan dituangkan jika sudah siap karena kandungan airnya akan menguap.
Pengadukan diawali dengan penambahan sejumlah kecil bubuk dengan
pengadukan yang cepat. Aturan yang benar adalah selama 15 detik sebelum
penambahan berikutnya. Pengadukan biasanya selesai sekitar satu setengah menit.
4. Setelah pengadukan harus segera dipasang, jika mungkin dengan gerakan
menggetar sebelum terbentuk matriks. Setelah dipasang pada tempatnya, ditahan
dengan ditekan sampai mengeras untuk mengurangi rongga udara.
5. Semua prosedur membutuhkan daerah kerja yang kering. Kelebihan semen akan
dibuang setelah mengeras. Penambahan varnish atau lapisan anti-tembus lain di
tepi sangat dianjurkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zinc oxide phosphate cemen adalah merupakan semen yang paling sering di
gunakan dalam bidang kedokteran gigi semen ini terdiri dari bubuk dan cairan yang
sangat mudah dalam mencampurnya.walaupun demikian perbandingan antara bubuk
dan cairan haruslah di perhatikan dengan baik dan tepat untuk mendapatkan
kekentalan yang baik.semen ini memiliki compressive strengh yang cukup baik.hal ini
memungkinkan zinc phosphate semen bila akan di gunakan sebagai basis dalam kavita
yang dalam.penggunaan zinc phosphate semen pada umumnya adalah sebagai bahan
perekat,khusunya untuk inlay,bridge,crown.pasak inti serta perekat restorasi tuangan
emas.
Selain itu juga di gunakan untuk bahan tambalan sementara,basis dan pelapik
serta perawatan lesi karies.dalam setiap penggunaan dari zinc phospahate semen
ini,terdapat keterbatasan-keterbatasan yang perlu di perhatikan yang berhubungan erat
dengan sifat dari zinc phospahate semen itu sendiri. Akibat kandungan dari zinc
phospahate yang terdapat dalam cairan semen ini,maka dapat meninmbulan iritasi
pulpa pada gigi,untuk itu sangat perlu dilakukan pemberian bahan khusus untuk
perlindungan pulpa,misanya dengan kalsium hidroksida pada penggunaanya sebagai
basis pada kavita,yang cukup dalam.disamping hal tersebut diatas,masi ada sifat buruk
dari zinc phospahate semen,yang mempengaruhi dalam penggunaanya serta
kebaikanya yang membuat semen ini masi tetap di gunakan sampai saat ini.
I.
b. Cairan
Cairan zinc phosphate cement ini terdiri:
1. Asam fosfat sebesar 38,2 % yang akan bereaksi dengan zinc oxida.
2. Air sebesar 36,0 % sebagai kontrol dari kecepatan reaksi.
3. Aluminium fosfat atau kadang-kadang zinc fosfat sebesar 16, 2 % sebagai buffer
untuk mengurangi kecepatan dari reaksi.
4. Alumenuim sebesar 2,5 %
5. Zinc sebesar 7,1 %
Kandunganutamabubuk semen zink fosfat adalah zinc oxide.Garam metalik digunakan
untuk mengubah karakteristik kerja dan sifat akhir semen. Magnesium oksida biasanya
ditambahkan untukmengurangi proses pada saat proses kalsinasi. Silikon dioksida
merupakan filler inaktif pada bubuk semen.Bismuth trioksida ditambahkan untuk
menghasilkan campuran semen yang halus dan juga untuk memperpanjang setting time.
Komposisi terdiri dari powder seng oksida 90% dan Magnesium 10 % dan asam
phorporic, garam logam dan air sebagai liquid. Penggunaan sebagaibasis, konsistensi
harus seperti dempul, campuran bubuk dan liquiddengan ratio 6:1 atau sesuai
kebutuhan, membentuk adonan yang tidak cairtidak padat, aduk dengan putaran
melawan jarum jam, tempatkan adonanpada tumpatan yang telah diberi semen eugenol
sebagai subbasis. Waktupengerasan sekitar 5-9 menit dan kelebihan tumpatan dibuang.
DAFTAR PUSTAKA
Ricardo, R. 2004. Kebaikan dan Keburukan Zinc Phosphate Cement Serta Penggunaannya
Dalam Bidang Kedokteran Gigi. [Skripsi]. Medan. FKG-USU.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8149/1/990600076.pdf
Brantley, William A. dan Theodore Eliades. 2001. Orthodontic Materials. New
York: Thieme
Craig, Robert G. dan John M. Powers. 2002. Restorative Dental Materials 11th Ed.
Missouri: Mosby Inc
Gladwin, Marcia dan Michael Bagby. 2009. Clinical Aspect of Dental Materials,
Theory, Practice and Case 3rd Ed. Lippincott Williams & Wilkins
Joon B. Park and Joseph D. Bronzino. 2003. Biomaterials: Principles and
Applications. Florida: CRC Press