Anda di halaman 1dari 22

Asma Persisten berat dengan

Eksaserbasi Akut Berat

Skenario 2
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke UGD RS karena
sesak napas sejak 2 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat asma sejak
kecil. Menurut ibunya, sejak 2 minggu yang lalu pasien memerlukan
salbutamol inhalasi setiap hari, terutama saat berolahraga. Pasien juga
mengalami batuk yang berulang saat sedang tidur sebanyak 2x
seminggu, sehingga pasien tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Tampak pucat, terbata-bata, somnolen, suhu afebris, napas 40x/menit,


nadi 120x/menit, TD 120/80, retraksi dinding dada dengan wheezing
seluruh lapang paru, sianosis perioral ringan

Istilah yang tidak


diketahui
Tidak ada

Rumusan masalah
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke UGD
RS karena sesak napas sejak 2 jam yang lalu. Pasien
memiliki riwayat asma sejak kecil.

MIND MAP

Anamnesis

Identitas
Riwayat penyakit / keluhan
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat perjalanan penyakit : Cerita kronologis rinci dan jelas
tentang keadaan pasien sebelum ada keluhan sampai dibawa berobat,
Pengobatan yang pernah dipakai sebelumnya, Reaksi alergi, Riwayat
penyakit pada anggota keluarga, Perkembangan penyakit.

Pemeriksaan fisik

TTV
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi.
Pemeriksaan gas darah
Pemeriksaan faal paru
Uji kulit alergi dan imunologi

Asma
Gangguan inflamasi kronis pada jalan napas yang
diperankan oleh banyak sel dan elemen sel,
khususnya, sel mast, eosinofil, limfosit T,
makrofag, neutrofil, dan sel-sel epitel.

Gejala Klinis
Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) :
Mengi berulang dan/atau batukpersisten dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Episodik
2. Malam hari/dini hari (nokturnal)
3. Musiman
4. Faktor pencetus diantaranya aktivitas fisik
5. Reversibel
6. Riwayat asma atauatopi

Epidemiologi
Sekitar 5% orang dewasa dan 8% anak-anak di
Amerika Serikat menderita asma. Diperkirakan
bahwa 15 juta orang di Amerika Serikat menderita
asma. Di Indonesia prevalensi asma pada anak
sekitar 10% pada usia sekolah dasar, dan sekitar
6,5% pada usia sekolah menengah pertama

Etiologi
Faktor predisposisi.
Genetik, Dimana yang
diturunkan adalah bakat
alerginya, meskipun
belum diketahui
bagaimana cara
penurunannya.
Penderita dengan
penyakit alergi biasanya
mempunyai keluarga
dekat juga menderita
penyakit alergi.

Faktor Presipitasi
Alergen

Cuaca

Stress

Lingkung
an Kerja

Olahraga

Sebagai
pencetus
dan
pemberat

Pekerja di
laboratoriu
m hewan,
Industri
Tekstil

Lari cepat

Musim
Hujan,
Musim
Kemarau,
Musim
bunga.

Pabrik
Abses,
Polisi
Lalulintas

Segera
setelah
aktifitas

Atmosfir
yang

Membaik
pada waktu

Inhalan :
Cuaca
Debu, Bulu
lembab
binatang,
dan hawa
Serbuk
pegununga
bunga,
n yang
Spora
dingin
jamur,
Bakteri dan
Polusi
Ingestan :
Makanan
dan Obatobatan

Kontaktan :
Perhiasan,

Patofisiologi

Derajat serangan
Asma

Berdasarkan Gejala Klinis

Diagnosa banding
Bronkitis kronis
Emfisema

Penatalaksan
aan

Tujuan Pengobatan
Mencegah anak mengalami gejala
yang lebih berat dan
berkepanjangan
Memelihara fungsi paru-paru
senormal mungkin
Agar anak dapat beraktifitas normal
Mencegah serangan asma berulang
Mengurangi jumlah kunjungan
darurat ke rumah sakit
Memberikan pengobatan dengan
hasil terbaik dan efek samping
seminimal mungkin.

Kategori 1 :
Meliputi kortikosteroid
inhaler, kromolin atau
nedokromil inhaler,
bronkhodilator kerja
panjang, teofilin, dan
antagonis leukotrin.

Kategori 2:
Meliputi bronkhodilator
kerja singkat dan
kortikosteroid sistemik.
Ipratropium dapat
digunakan bersama
dengan bronkhodilator
inhaler jika terjadi
serangan asma atau
gejala asma memburuk.

Komplikasi :
Status asmatikus, Atelektasis, Hipoksemia,
Pneumothoraks, Emfisema, Deformitas thoraks,
Gagal nafas.
Prognosis
Jika didiagnosis secara tepat, penyakit asma
dapat sembuh total. Prognosis buruk jika pasien
datang ke dokter sudah dalam kondisi asma berat

Anda mungkin juga menyukai