Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan
Ringkasan
Berdasarkan data sampai dengan tanggal 28 September 2013, ada sebanyak 275 kasus ISPA berat
yang teridentifikasi oleh sistem surveilans ISPA berat dengan proporsi positif influenza sebesar 11%
(N = 30 kasus).
I. Pendahuluan
Kegiatan surveilans ini merupakan kegiatan surveilans epidemiologi dan virologi infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA) berat yang dilaksanakan di enam rumah sakit di enam provinsi di
Indonesia. Kegiatan SIBI ini bertujuan untuk mendapatkan informasi epidemiologi dan virologi
ISPA Berat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengendalian penyakit baik dalam
kondisi rutin dan pandemi.
Rumah sakit sentinel SIBI tersebut adalah:
1. RSUD Wonosari, DI Yogyakarta
4. RSUD Deli Serdang, Sumatera Utara
2. RS Kanujoso, Kalimantan Timur
5. RSUD dr. M.Haulussy, Maluku
3. RSUD Bitung, Sulawesi Utara
6. RS Provinsi NTB, Mataram, Nusa Tenggara Barat
Definisi kasus ISPA Berat
Demam 38 C atau riwayat demam; dan disertai dengan semua gejala atau kondisi dibawah
ini:
Batuk;
Tidak lebih dari 7 hari sejak timbul gejala;
Memerlukan perawatan rumah sakit;
Tidak lebih dari 48 jam sejak dirawat di rumah sakit.
Laboratorium: Uji real time RT-PCR dilakukan terhadap semua spesimen di Laboratorium Nasional
Balitbangkes Jakarta. Spesimen diuji untuk influenza A dan influenza B. Untuk influenza A, akan
dilakukan juga uji subtipe virus. Isolasi virus dilakukan untuk semua spesimen yang positif influenza.
II. Hasil Analisa Data Kegiatan SIBI (sampai tanggal 28 Sept 2013)
Dari 275 kasus ISPA berat, 56% adalah laki-laki dan 44% adalah perempuan. Penderita ISPA berat
mayoritas adalah anak usia 1 - 4 tahun (41%). Sedangkan dari 30 kasus yang ditemukan positif
influenza, proporsi laki-laki sebesar 53% dan perempuan 47%. Kasus positif Influenza (N= 30 kasus)
mayoritas ditemukan pada kelompok umur 1 4 tahun (50%).
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas proporsi kasus ISPA Berat terdapat pada kelompok
umur 1 4 tahun (41%). Mayoritas kasus positif influenza juga ditemukan pada kelompok umur 1-4
tahun (50%). Berdasarkan gejala saat masuk, sesuai dengan kriteria definisi kasus ISPA Berat, mayoritas
penderita ISPA berat memiliki riwayat panas (98%) dan batuk (99%). Untuk kasus ISPA Berat di bawah 5
tahun, gejala MTBS yang paling banyak ditemukan secara umum adalah adanya tarikan dinding dada
(15%). Sedangkan untuk kasus positif influenza pada anak di bawah 5 tahun, gejala MTBS yang banyak
dilaporkan adalah kejang (20%).
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa 11% penderita kasus ISPA Berat memiliki riwayat asma dan
7% merupakan perokok. Sedangkan untuk kasus positif influenza, 7% merupakan perokok dan 3%
memiliki riwayat asma.
Tabel 3. Jumlah Kasus ISPA Berat dan hasil laboratorium per rumah sakit sentinel
Rumah Sakit
Total
Kasus
ISPA
Berat
Total Kasus
ISPA Berat
dengan
Spesimen
RSUD Wonosari
RS Kanujoso
RSUD Bitung
RSUD Deli Serdang
RSU Prov NTB
RSUD dr. M. Haulussy
Total
43
82
44
41
33
32
275
40
80
36
38
32
31
257
Positif
Flu B
Positif
Flu A
A
(H1N1
pdm09)
A
(H3N2)
2
5
1
4
0
0
2
13
0
0
2
1
1
6
0
0
1
1
1
7
0
0
1
0
12
18
Negatif
Pending
34
2
10
3
0
0
0
15
52
32
34
30
30
212
Sampai dengan 4 Oktober 2013, total kasus ISPA Berat dan kasus positif influenza paling banyak
ditemukan di RS Kanujoso. Sedangkan kasus ISPA Berat dan kasus positif influenza paling sedikit
ditemukan di RSUD Haulussy.
Surveilans SARI
Sep-13
Kumulatif Sampai
September 2013
Agust-13
4,070
4,074
27,431
50
1%
36
1%
280
1%
43
28
255
2
5%
6
21%
30
12%
0
0%
0
0%
1
50%
0
0
1
17%
4
67%
1
17%
0
0
9
30%
9
30%
12
40%
0
0
% SARI
% Positif flu
Subtipe Influenza
A(H3N2)
%
A(H1N1)pdm09
%
B
%
A(H1N1)
A(H5N1)
Not Subtyped
Berdasarkan tabel di atas, ada penurunan proporsi kasus positif influenza pada bulan September (5%)
jika dibandingkan dengan bulan Agustus (21%). Sampai dengan 4 Oktober 2013, total kumulatif kasus
positif influenza sebesar 12%, dengan subtipe virus influenza yang ditemukan antara lain Flu B (40%), A
(H1N1)pdm09 (30%), dan A (H3N2) (30%).
30
35%
25
30%
25%
20
20%
15
15%
10
10%
% Positif Influenza
Jumlah Kasus
5%
0%
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
2013
Minggu Epidemiologi
Flu B
A(H3N2)
A (H1N1)pdm09
Negatif
% Positif Influenza
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa proporsi kasus positif influenza tertinggi ditemukan pada
minggu 33 tahun 2013 (33%) dan terendah pada minggu 31, 32, 37, 38, dan 39 tahun 2013.
Tabel 5. Data Surveilans SIBI per site sentinel (Sampai 28 Sept 2013)
Rumah Sakit
Wonosari
Kanujoso
Bitung
Deli Serdang
NTB
Haulussy
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa proporsi kasus positif influenza paling besar ditemukan di
RS Kanujoso (22%) dan paling sedikit di RSUD Bitung (2%).
Jumlah Kasus
SARI
18
45
23
14
21
17
Ada Riwayat
Perjalanan
0 (0)
3 (7%)
1 (4%)
0 (0)
0 (0)
0 (0)
Negara
Arab Saudi (3)
Taiwan (1)
-
Kosong
0 (0)
2 (4%)
3 (13%)
12 (86%)
0 (0)
0 (0)
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa pasien SARI yang memiliki riwayat perjalanan ke luar
negeri ditemukan di RS Kanujoso (7%) dan RSUD Bitung (4%), tidak ada yang positif MERS CoV.
Tabel 7. Kasus SIBI Berdasarkan Kondisi Saat Keluar (Sampai 28 Sept 2013)
Kondisi Saat Keluar
Meninggal
Diagnosa Akhir Pneumonia
Dari 275 kasus ISPA berat yang terdeteksi melalui sitem SIBI, 2% meninggal dunia dan 25% memiliki
diagnosa akhir pneumonia. Sedangkan untuk kasus SARI positif influenza, tidak ada yang meninggal dan
hanya 17% memiliki diagnosa akhir pneumonia.