AC Machines
AC Machines
MESIN AC
By : Budic Utom
Gambar 1
Sumber
tegangan
DC
+
-
+
-
Motor
DC
Gambar 2
Untuk cara pengoperasian pada motor ac dapat dilihat pada sub bab berikutnya.
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Medan yang dihasilkan oleh arus rotor akan timbul dalam arah B D (atas) atau B D
(bawah) tergantung dari pada cycle seperti diperlihatkan pada gambar 3. Karena adanya
pergeseran fasa 90 dengan fasa terhadap medan utama maka hal tersebut disebut medan
silang. Karena induktansi yang tinggi dan tahanan yang rendah dari penghantar rotor. Garisgaris gaya dari medan rotor ketinggalan 90 listrik. Ini berarti bahwa medan utama adalah
nol. Sedangkan medan rotor ada pada maksimum.
Gambar 6
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama
Pelat pejal Stator
Gulungan/kumparan stator
Rumah stator
Pelat pejal rotor
Gulungan rotor
Silinder /poros rotor
Rumah rotor bagian depan
Rumah rotor bagian belakang
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11.a
Gambar 11.b
Seluruh batang-batang kawat dengan kepingan itu bentuknya seperti suatu sangkar. Sesuai
dengan bentuk di atas maka rotor semacam ini dinamakan rotor sangkar. Gambar 11a dan
11b. memperlihatkan rotor sangkar berganda yang disekeliling rotornya terdapat dua macam
saluran. Saluran yang lebih besar ditempatkan agak ke dalam sedangkan saluran yang kecil
ditempatkan di tepi rotor. Pada setiap saluran ditempatkan batang-batang kawat yang
terpasang pada rotor menjadi berganda. Ujung-ujung batang kawat yang kecil maupun yang
besar dihubung singkatkan dengan cincin seperti diperlihatkan pada gambar 12.
Gambar 12.
Gambar 13
Sedangkan arah gaya tolaknya ditentukan dengan kaidah tangan kiri. Pada penghantar a
arahya kekanan dan pada penghantar b arahnya ke kiri. Karena pada setiap penghantar
rotor akan terjadi gaya-gaya sehingga akan terjadi suatu kopel yang menyebabkan rotor
berputar kekanan. Jadi arah putar rotor akan sama dengan arah putar lapangan putar.
Untuk penjelasan dari rotor maupun stator sama dengan penjelasan diatas.
Gambar 14a.
Gambar 14b.
Gambar 14c.
Bentuk dari stator motor slipring tidak jauh beda dengan stator motor sangkar. Sedangkan
pada gulungan rotornya sama dengan gulungan statornya yang dapat dihubung bintang
maupun segitiga.
Bila rotornya sedang berputar maka gulungan rotornya dapat dihubungkan singkat melalui
tiga buah penghambat yang dapt diatur melalui tiga buah cincin geser (slipring) yang
dipasang pada poros. Karena adanya cincin geser itu maka motor ini dinamakan motor slip
ring.
Adapun konstruksi gulungan dari stator dan rotor dapat dilihat pada gambar 15.
Gambar 15.
1
2
4
5
6
Gambar 16.
Item
1
2
3
4
5
6
Nama
Nomor type motor
Tegangan Supply
Besarnya arus motor
Daya keluaran motor
Faktor Daya
Putaran motor
1. Tegangan masukkan
Motor tentunya mempunyai tegangan sumber agar dapat bekerja. Tegangan sumber ini
disesuaikan dengan besarnya gulungan stator maupun rotor. Jika salah memberikan
tegangan sumber pada motor maka akan terjadi kerusakan pada motor diantaranya :
a. Kumparan rotor atau stator akan terbakar atau putus.
b. Motor akan tidak bekerja sebagaimana mestinya.
c. Daya pada motor akan menurun.
d. Motor tidak dapat digunakan untuk menggerakan beban.
2. Arus Motor
Yang dimaksud arus motor disini adalah besarnya arus yang dikonsumsi/diserap oleh
kumparan-kumparan rotor maupun stator. Jadi apabila dari sumber tegangan dimana arus
yang diberikan kurang maka motor tidak sanggup bekerja sesuai dengan beban yang
diberikan bahkan motor tidak akan bekerja sama sekali. Jadi bagaimana solusinya ?
Apabila pada label tertera 1,5 A maka sediakan arus sumber sebesar 1,5 ampere atau lebih.
3. Daya keluaran
Untuk menggerakkan beban-beban tertentu, daya keluaran pd motor sangat menentukan.
Contoh pada suatu lampu 10 watt dengan lampu 100 watt maka nyala lampu akan lebih
terang 100 watt, begitu juga dengan motor jika beban yang digunakan lebih besar maka
gunakanlah daya motor yang lebih besar. Jika tidak motor akan rusak.
4. Putaran motor
Sebelum kita memilih motor bagaimana kecepatan yang kita inginkan, apakah lambat atau
cepat. Jika kita ingin menggerakkan sebuah belt maka dapat kita gunakan kecepatan yang
lambat sehingga dipilih putaran yang kecil.
5. Faktor daya
Faktor daya atau Cos digunakan untuk mengetahui keadaan tegangan dan arus pada
kumparan rotor dan stator.
-
Apabila Cos = 1 keadaan tegangan dan arus pada gulungan rotor bersama-sama
mencapai harga nol dan maksimum.
Kelima faktor diatas merupakan landasan bagaimana cara kita memilih motor untuk
beban yang digunakan.
Gambar 17.
Gambar 18.
Gambar 19.
Gambar 20.
Gambar 21.
3
Gambar 22
Item
1
2
3
4
5
Nama
Gulungan Stator
Gulungan rotor
Tutup
Terminal
saluran
3.1.1
Gulungan Stator
Untuk motor satu fase, gulungan stator dilewatkan sebuah pelat-pelat pejal yang melingkar.
Untuk bentuk sambungannya agak berbeda dengan motor tiga fase, dimana tidak terdapat
hubungan delta maupun segitiga. Jadi gulungan dapat langsung dihubungkan dengan
sumber tegangan.
3.1.2
Gulungan Rotor
Begitu juga dengan gulungan rotornya sama dengan gulungan statornya. Dimana gulungan
akan dilewatkan pada sebuah lempengan besi pejal yang ujung kedua gulungan terdapat
sebuah cincin ring sebagai penguhubung gulungan dengan sumber tegangan.
Gambar 23
Gambar 24
3. Motor Capasitor
Motor capasitor dibuat umumnya sama seperti motor splet phasa, perbedaan yang pokok
pada motor capasitor menggunakan kondensator. Jenis motor ini lebih popular dibanding
dengan motor 1 phasa lainnya karena motor capasitor lebih tahan lama.
4. Motor Capasitor Type I
Motor ini mempunyai kondensator yang dihubungkan deret dengan kumparan Bantu tanpa
sakelar sentrifugal. Jadi motor ini pada saat dialiri arus kumparan Bantu, kondensator
bersama-sama dengan kumparan utama menerima aliran arus tersebut. Hasil kompensasi
kumparan Bantu dengan kondensator ternyata sudut fasa tidak begitu tepat 90 listrik.
Gambar 25.
Gambar 26
Gambar 27
1
2
4
5
6
Gambar 28
Item
1
2
3
4
5
6
Nama
Nomor type motor
Tegangan Supply
Besarnya arus motor
Daya keluaran motor
Faktor Daya
Putaran motor
Seperti contoh pada label gambar 28. Spesifikasi-spesifikasi tersebut menunjukkan kepada
kita bahwa mesin dapat memberikan daya 2,2 kW terus-menerus pada tegangan 220 V.
Oleh karena itu, motor memerlukan arus sebesar 12,5 A.
Tabel dibawah merupakan salah satu besarnya daya pada tiap motor.
No
Tipe Motor
Kekuatan (HP)
1,5
Gambar 29
Gambar 30
Untuk membalik motor ac 1 fasa sama seperti membalik putaran motor DC, yaitu dengan
cara membalik arah arus pada salah satu gulungan statornya yaitu gulungan utamanya
atau gulungan bantuanya. Pada table diberikan contoh sambungan motor-motor induksi satu
fasa.
Split
Phasa
Motor
Capasitor
Type1
Motor
Capasitor
Type II
Motor
Capasitor
Type Ill
Putar Kiri
Keterangan
GU=Gulungan
Utama
GB=Gulungan
Bantu
c = Capasitor
S= Sentrifugal
Didalam menganalisa sebuah penyebab tidak bekerjanya sebuah motor terlebih dahulu
harus mengetahui gambaran umum gejala-gejalanya.
4.1.1 Motor cepat panas.
Didalam keadaan menggerakkan beban, motor dapat mengalami kenaikan temperatur yang
tinggi. Hal ini dapat terjadi karena :
a. Didalam memilih motor tidak diperhatikan besarnya beban
b. Tidak memperhatikan besarnya daya dari motor
c. Tidak memperhatikan arus sumber yang dibutuhkan motor saat memasang
motor.
Motor
Tidak
berfungsi
DIAGNOSA
KERUSAKAN
Identifikasi kerusakan
Cari kerusakan
ANALISA
KERUSAKAN
Sebab-sebab kerusakan
Perencanaan perbaikan
PROSES
PERBAIKAN
PENYETELAN
DAN
PENGETESAN
MOTOR
NORMAL
Gambar 31
4.2.1
Diagnosa kerusakan
4.2.2
Analisa kerusakan
Dari hasil diagnosa, kita coba menganalisa bagaimana kerusakan terjadi. Dengan
mengetahui konstruksi dari motor maupun cara kerja motor dapat dibuat suatu daftar
bagaimanakah kerusakan itu terjadi. Sehingga dapat diketahui bagaimana kita akan
memperbaiki mesin tersebut. Untuk perbaikan perlu dilakukan susunan perencanaannya.
Hal ini untuk menghindari kesalahan didalam perbaikannya nanti. Perencanaan tersebut
dapat meliputi :
a. Waktu pelaksanaan perbaikan
b. Komponen apa yang rusak
c. Peralatan apa yang digunakan untuk perbaikan
4.2.3
Prosess perbaikan
Dari langkah-langkah prosedur tersebut dapat dibuat suatu work instruction untuk
perbaikan serupa, agar nantinya untuk memudahkan dalam hal perbaikan.
Gambar 33 salah satu contoh form work instruction.
Gambar 32a
Gambar 32b
WORK INSTRUCTION
Title:
Document Number:
Edition:
Reference Document:
Prepared by
Approved by:
To: Permanent
Gambar 33
Page: 1 of 1
5.2 Teori operasi dan aplikasi dari motor synchronous serta pengaruh medan eksitasi.
Motor synchronous, seperti namanya, menunjukkan motor yang berputar pada kecepatan
konstan mulai tanpa beban sampai beban-penuh. Kecepatannya adalah sama dengan
kecepatan medan-magnet putar. Motor sinkron menggunakan stator satu-fase atau tiga-fase
untuk membangkitkan medan magnet-putar dan rotor elektromagnetis yang disuplai dengan
arus searah. Rotor bertindak seperti magnet dan ditarik oleh medan stator yang berputar.
Penarikan akan menghasilkan torsi pada rotor dan menyebabkan rotor berputar dengan
medan. Motor sinkron tidak dapat berputar (start sendiri) dan harus dibawa pada kecepatan
yang mendekati kecepatan sinkron sebelum motor dapat terus berputar sendiri.
Pada motor sinkron tiga-fase (Gambar 34), rotor biasanya mempunyai dua lilitan: lilitan ac
yang kemungkinan jenis sangkar tupai atau jenis rotor lilit dan lilitan dc. Lilitan rotor ac
membawa rotor sampai mendekati kecepatan sinkron, di mana lilitan rotor dc dibebani
energi dan motor mengunci satu langkah dengan medan yang berputar. Lilitan stator sama
dengan lilitan fase banyak, sangkar tupai dan motor rotor lilit.
Motor sinkron tidak dapat distart dengan medan dc yang dibebani tenaga. Pada keadaan ini,
torsi bolak-balik dihasilkan pada rotor. Pada saat medan stator menyapu pada rotor,
cenderung menyebabkan rotor mencoba berputar - pertama kali pada arah yang berlawanan
dengan arah putaran medan berputar, dan kemudian dengan arah yang sama. Aksi ini
terjadi sedemikian cepat sehingga rotor tetap diam.
Untuk menjalankan (start) motor sinkron, rotor dihilangkan tenaganya. Motor dijalankan
dengan cara yang sama sepenti motor sangkar tupai atau rotor lilit tergantung pada
konstruksi rotor. Apabila rotor mencapai hampir 95% kecepatan sinkron, arus searah
diberikan pada lilitan penguat. Arus searah menghasilkan kutub utara selatan yang pasti
pada rotor, yang mengunci pada medan magnet putar dan stator dan memutar rotor pada
kecepatan sinkron.
Motor sinkron tiga-fase dapat digunakan untuk perbaikan faktor daya. Motor yang
dioperasikan dengan cara itu disebut kapasitor sinkron. Motor sangkar tupai dan motor rotor
lilit adalah jenis motor induksi yang menyebabkan faktor daya ketinggalan. Faktor daya yang
ketinggalan itu dapat dikoreksi dengan pemberian penguat lebih dari rotor motor sinkron.
Hal ini akan membuat faktor daya yang mendahului membatalkan faktor daya ketinggalan
dari motor induksi. Medan dc yang dibebani penguatan kurang akan menghasilkan faktor
daya ketinggalan (jarang digunakan). Apabila medan yang umumnya dibebani penguatan,
motor sinkron akan berputar pada faktor daya. Motor sinkron biasanya digunakan untuk
menggunakkan beban yang menghendaki putaran konstan dan jarang starting dan stopping.
Jenis beban yang umum adalah generator dc, blower, dan kompresor.
Gambar 35
Generator ac dibuat dengan medan magnet diam atau berputar. Jenis medan diam biasanya
kapasitas kilovolts, amperenya relatif kecil dan ukuran kerja tegangan rendah.
Jenis ini mirip dengan generator dc kecuali jenis ini mempunyai slips ring sebagai pengganti
komutator (Gambar 36). Kutub menonjol (salient pole) membangkitkan medan dc, yang
dipotong oleh jangkar yang berputar. Jangkar mempunyai lilitan yang mempunya terminal
yang dihubungkan dengan slips ring yang dipasang pada poros. Seperangkat sikat bergeser
pada slip ring sehingga kita dapat menghubungkan jangkar dengan beban luar. Generator
ac tidak dapat mensuplai arus medan sendiri. Penguat medan harus arus searah, dan
karena itu harus disuplai dari sumber luar. Jangkar diputar oleh sumber daya mekanis,
misalnya mesin diesel.
Jenis generator ac medan-berputar menyederhanakan masalah pengisolasian tegangan
yang dibangkitkan, yang umumnya sebesar 18.000 sampai 24.000 V. Generator ac medanberputan mempunyai jangkar diam yang disebut stator. Lilitan stator tiga-fase langsung
dihubungkan pada beban tanpa melalui slip ring dan sikat. Hal ini memudahkan isolasi
kumparan karena kumparan tidak dikenai gaya sentrifugal.
Gambar 36.