Anda di halaman 1dari 3

Rahmat Agung

0810342009

Laporan Kasus Ekstraksi Gigi


Nama : Yanti Fransiska Yohana
Umur : 49 tahun
Pemeriksaan Obyektif :
Gigi

Perkusi

(-)

Mobiliti

(-)

Tekan

(-)

Diagnosa :
Rencana Perawatan : Ekstraksi
Alat dan Bahan :
Diagnostic set
Spuit
Pehacain
Povidon iodin
Tampon
Kapas
Rasparatorium
Bein lurus
Tang radiks rahang bawah
Kuret
Knabel tang
Bone file
1. Tahapan Pekerjaan
A. Anastesi
1) Masukkan bahan anastetikum dari ampul ke dalam spuit
1. Ketuk bagian atas ampul sampai semua cairan turun di bawah leher ampul
2. Tempatkan bantalan kassa kering kecil di sekeliling leher ampul
3. Patahkan leher ampul

4. Aspirasi anastetikum ke dalam spuit dan miringkan ampul supaya semua


cairan terjangkau oleh ujung jarum spuit
5. Setelah semua anastetikum di aspirasi, jika terdapat gelembung udara di dalam
spuit maka keluarkan dengan cara jarum mengarah ke atas, ketuk sisi spuit
untuk membuat gelembung udara naik ke arah jarum dan keluarkan udara
yang ada di dalam spuit
2) Lakukan anastesi
Infiltrasi mukosa bukal dan lingual
1. Tegangkan mukosa dengan meretraksi atau menarik bibir atau pipi
2. Desinfeksi daerah kerja dengan menggunakan povidon iodin
3. Masukkan jarum pada daerah forniks (batas mukosa bergerak dan tidak
bergerak) mendekati apek akar gigi yang akan di cabut, dengan bevel
jarum menghadap ke tulang
4. Masukkan jarum sepanjang bevel kemudian aspirasi terlebih dahulu untuk
memastikan bahan anastetikum tidak dideponirkan di pembuluh darah
5. Deponirkan bahan anastetikum 0,5 ml
6. Cabut jarum dengan hati-hati
7. Pijat mukosa daerah yang telah diberi anastetikum untuk memaksimalkan
difusi anastetikum
8. Tunggu beberapa saat sampai anastesi bekerja sebelum dilakukan tindakan
9. Pastikan efek anastesi dengan menanyakan pada pasien apakah telah terasa
kebas pada daerah pipi dan tusuk dengan sonde apakah sudah tidak terasa
sakit
10. Lakukan infiltrasi di bagian lingual pada 2-3mm di bawah servikal
B. Ekstraksi
1. Setelah dilakukan anastesi dan efek dari bahan anastesi tersebut sudah bekerja,
baru lakukan tindakan selanjutnya
2. Perhatikan posisi operator, untuk gigi anterior rahang bawah, operator berada di
depan kanan pasien
3. Bebaskan perlekatan gingiva dengan rasparatorium
4. Longgarkan gigi dari soketnya dengan bein
5. Pilih tang radiks rahang bawah dan tempatkan tang pada gigi, usahakan mencakup
gigi yang masih ada semaksimal mungkin
6. Pegang alveolus gigi untuk mengontrol dan stabilisasi tekanan yang diberikan
7. Pertama berikan gerakan luksasi yang lembut ke arah bukal, kemudian sedikit ke
lingual, semakin lama kekuatan semakin besar dengan kekuatan yang terkontrol.
Setelah gigi terlepas dari jaringan sekitar, kemudian diekstraksi
8. Pada daerah bekas pencabutan dilakukan masage atau pemijitan dan periksa
apakah ada sisa bagian tulang yang tajam, atau jaringan granulasi. Kalau ada,

lakukan pemotongan dengan knabel tang, haluskan dengan bone file, kuret
jaringan granulasi dengan kuret
9. Lakukan spuiling dengan saline steril atau povidon iodin
10. Berikan tampon untuk menghentikan perdarahan
11. Pemberian obat antibiotik, analgetik
C. Instruksi Post Ekstraksi Gigi
1. Minum obat yang diberikan
2. Hindari makanan yang keras/kasar yang dapat melukai daerah bekas pencabutan
3. Jangan menghisap-hisap daerah bekas pencabutan
4. Jangan minum dengan sedotan atau pun merokok
5. Jangan meludah
6. Gigit tampon untuk menghentikan perdarahan post ekstraksi
7. Tetap menjaga OH, dengan tetap menggosok gigi. Tetapi untuk daerah bekas
pencabutan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati

Anda mungkin juga menyukai