Arsitektur Pelestarian
Arsitektur Pelestarian
TKA 146
PELESTARIAN ARSITEKTUR
SEMESTER 6
PELESTARIAN ARSITEKTUR
DESKRIPSI SINGKAT
TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM (TIU)
Setelah mengikuti mata kuliah Pelestarian Arsitektur, maka mahasiswa Jurusan Arsitektur semester VI diharapkan mampu menyusun argumentasi pendekatan pelestarian suatu karya arsitektur bersejarah secara normatif.
Pokok Bahasan
1.
Pengertian
pelestarian
arsitektur
2.
Metode kajian
sejarah dalam
pelestarian
arsitektur
Estimasi
Waktu
a) Rancangan perkuliahan
pelestarian arsitektur.
b) Pengertian istilah-istilah
yang lazim digunakan dalam pelestarian arsitektur.
c) Obyek dalam pelestarian
arsitektur
150 menit
(1 ptm)
150 menit
(1 ptm)
f)
Kaidah-kaidah pelestarian
arsitektur dari pelbagai
sumber
150 menit
(1 ptm)
300 menit
(2 ptm)
c)
150 menit
(1 ptm)
a)
3.
Identifikasi
kondisi eksisting obyek
arsitektur
bersejarah
300 menit
(2 ptm)
150 menit
(1 ptm)
300 menit
(2 ptm)
4.
Transformasi
obyek arsitektur
bersejarah
150 menit
(1 ptm)
300 menit
(2 ptm)
(18) menyimpulkan
transformasi yang terjadi
berdasarkan kondisi
otentik dengan eksisting
(12) menyimpulkan
kondisi otentik suatu
karya arsitektur
(17) menjelaskan
pengertian transformasi
arsitektural
(2) mendefinisikan
obyek arsitektur yang
menjadi perhatian
pelestarian
Mengidentifikasi karakteristik wujud suatu karya arsitektur berdasarkan kurun waktu dan tempat tertentu di Indonesia
STRATEGI PERKULIAHAN
Pencapaian luaran mata kuliah setidaknya dapat diperoleh melalui cara
pengajaran yang meliputi beberapa kegiatan, antara lain:
Ceramah penjelasan yang akan dilakukan pada tiap pokok-pokok
bahasan.
Pembelajaran mandiri oleh mahasiswa yang dilakukan melalui
penanganan pelestarian terhadap karya arsitektur bernilai kesejarahan
(obyek empiris).
Diskusi antara pengajar dan mahasiswa, baik dalam kegiatan
pembelajaran di kelas maupun dalam kegiatan mandiri. Kegiatan ini
merupakan pendukung utama sekaligus pembimbingan yang menyertai
mahasiswa dalam mengerjakan tugas.
T U G AS
Pada mata kuliah Pelestarian Arsitektur ini mahasiswa diberikan beberapa
penugasan dan evaluasi, yang terdiri dari:
Tugas dalam satu semester terdiri dari satu jenis yang dikerjakan
mahasiswa secara berkelompok. Tugas ini diberikan pada jelang
pertengahan semester dan dikerjakan hingga akhir perkuliahan semester
genap. Bobot penilaian akan amat bergantung pada kerjasama kelompok
dan keaktifan masing-masing anggotanya. Garis besar tugas ini adalah
menyusun argumentasi usulan pelestarian suatu karya arsitektur
bersejarah. Kegiatan di dalamnya terdiri dari penyusunan kesejarahan,
pendataan lapangan dan penyusunannya, kajian transformasi yang terjadi,
serta penarikan kesimpulan.
Evaluasi terdiri dari dua jenis, yaitu kuis dan ujian tengah semester (UTS).
Pelaksanaan kuis sebanyak dua kali. Materi kuis adalah subpokok
bahasan yang telah diterima mahasiswa pada pertemuan sebelumnya.
Ujian tengah semester dilaksanakan pada pertemuan ke-7 (tujuh) dan
cakupan materinya adalah pokok dan sub-pokok bahasan yang telah
diterima mahasiswa pada pertemuan ke-1 (pertama) hingga ke-6 (enam).
KRITERIA PENILAIAN
Penilaian dalam mata kuliah Pelestarian Arsitektur semester 6 ini dilakukan oleh tim
pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut (mengacu pada Peraturan
Akademik UNDIP):
Nilai
Point
Range
80 100
70 79
60 69
50 59
0 49
Dalam menentukan nilai akhir untuk yudisium ini akan dilakukan pembobotan
materi, sebagai berikut:
No.
Item
Jumlah
Bobot
1.
Kuis
10 %
2.
20 %
3.
60 %
1)
Ambrose, G. dkk. (2008). The Visual Dictionary of Architecture. Lausanne: AVA Publishing SA.
2)
Danto, E.A. (2008). Historical Research. Oxford: Oxford University Press Inc. (hal. 42-104)
3)
4)
Brooks, P. (2008). How To Research Local History: Find out all about your house, village or town.
Oxford: How to Book Ltd. (hal. 83-104)
5)
Czarniawska, B. (2004). Narratives in Social Science Research. London: Sage Publications. (hal.
1-31).
6)
Conway, H. dan Roesnisch, R. (2005). Understanding Architecture An introduction to Architecture and Architectural History. London: Routledge.
7)
Dobby, A. (1978). Conservation and Planning. London: Hutchinson & Co. Limited.
8)
Denhez, M. dan Dennis, S.N. ((ed.) 1997). Legal and Financial Aspects of Architectural Conservation. Toronto: Dundurn Press.
9)
10)
11)
Harbison, R. (2009). Travels in The History of Architecture. London: Reaktion Books. Ltd.
12)
Habraken, N. J. (1998). The Structure of The Ordinary, Form and Control in The Built Environment. Massachusetts: The M.I.T. Press.
13)
14)
15)
16)
Pranoto, S.W. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
17)
Candranaya
Located in the heart of Chinatown Jalan Gajah Mada 188, this charming 17th-century building originally served as
the private home for So Bing Kong, a prominent merchant who was appointed headman of the ethnic Chinese. It
also served as a meeting place and commercial hub for Chinese merchants and communities.