Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Identitas
Identitas Sekolah
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas /Semester
:X /1
Materi Pokok
: Ikatan Kimia
Alokasi Waktu
: 9 x 45 Menit ( 7 JP)
Tujuan
Siswa
dapat
menyadari adanya
gaya antar molekul
dan sifat-sifat fisis
yang
terbentuk
dalam
suatu
senyawa
wujud
sebagai
kebesaran
Tuhan YME.
1. Siswa
dapat
menumbuhkan
rasa ingin tahu.
2. Siswa dapat teliti
dalam
dan
mengolah
menganalis
data.
3. Siswa dapat ulet
dalam
sumber
mencari
menunjukkan
komunikatif) dalam
sikap
sebagai
merancang
dan
bagian
dari
melakukan
solusi
atas
percobaan
serta
berbagai
berdiskusi
yang
permasalahan
diwujudkan dalam
dalam
sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan
berinteraksi
perilaku kerjasama,
secara
efektif
santun,
toleran,
dengan
cinta damai dan
lingkungan
peduli lingkungan
sosial dan alam
serta hemat dalam
serta
dalam
memanfaatkan
menempatkan
sumber daya alam.
diri
sebagai
cerminan bangsa 2.3 Menunjukkan
perilaku responsif,
dalam pergaulan
dan proaktif serta
dunia.
bijaksana sebagai
wujud kemampuan
memecahkan
masalah
dan
membuat
keputusan.
KI 3: Memahami
, 3.1 Membandingkan
menerapkan,
proses pembentukan
ikatan ion, ikatan
menganalisis
kovalen,
ikatan
pengetahuan
kovalen
koordinasi
faktual,
dan ikatan logam
konseptual,
serta interaksi antar
prosedural
partikel (atom, ion,
berdasarkan rasa
molekul) materi dan
ingin
tahunya
hubungannya dengan
tentang
ilmu
sifat fisik materi.
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya,
dan
humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan,
kebgansaan,
4. Kritis,
serta
demokratis
pengetahuan yang
komunikatif
mendukung
dalam diskusi.
5. Bekerjasama
pro-aktif
penyelesaian
dan
dalam
masalah.
4. Siswa dapat kritis,
demokratis
mengambil
keputusan
menyelesaikan
serta
komunikatif dalam
dan
diskusi.
5. Siswa
permasalahan.
dapat
bekerjasama
pro-aktif
dan
dalam
mengambil
keputusan
dan
menyelesaikan
permasalahan
1. Mengetahui proses 1
terjadinya interaksi
antar
partikel
(atom,
ion,
molekul)
2. Menjelaskan gayagaya antar molekul 2
yang terbentuk dari
interaksi
antar
partikel.
3. Menjelaskan
hubungan
antara
jenis ikatan dengan 3
sifat fisis senyawa
Siswa
dapat
mengetahui proses
terjadinya interaksi
antar
partikel
(atom,
ion,
molekul)
Siswa
dapat
menjelaskan gayagaya antar molekul
yang terbentuk dari
interaksi
antar
partikel
Menjelaskan
hubungan antara
jenis ikatan dengan
sifat fisis senyawa
kenegaraaan,
dan peradaban
terkait penyebeb
fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang
kajian
yang
spesifik
sesuai
dengan
bakat
dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah
, 4.1 Mengolah
1. Siswa
dapat
dan 1. Menggambarkan
menalar,
menggambarkan
menganalisis
proses terbentuknya
perbandingan proses
menyaji,
dan
proses
gaya-gaya
antar
pembentukan ikatan
mencipta dalam
terbentuknya gayaion, ikatan kovalen,
molekul
ranah
konkret
gaya antar molekul
ikatan
kovalen
dan
ranah
2. Siswa
dapat
2. Menganalisis
koordinasi, dan ikatan
abstrak terkait
menganalisis
hubungan antara
logam serta interaksi
dengan
hubungan antara
antar partikel (atom,
jenis ikatan dengan
pengembangan
jenis ikatan dengan
ion, molekul) materi
dari
yang
sifat fisis senyawa.
sifat fisis senyawa
dan
hubungannya
dipelajarinya di
dengan sifat fisik
sekolah secara
materi.
mandiri
serta
bertindak secara
efektif
dan
kreatif,
dan
mampu
menggunakan
metoda sesuai
kaidah
keilmuan.
C. Materi Pembelajaran
semakin besar nomor massa molekul relatif, maka semakin kuat pula gaya London yang bekerja
pada molekul itu. Misal, dua molekul propana saling menarik dengan kuat dibandingkan dua
molekul metana. Molekul dengan distribusi elektron besar lebih kuat saling menarik daripada
molekul yang elektronnya kuat terikat. Misal molekul I2 akan saling tarik-menarik lebih kuat
daripada molekul F yang lebih kecil.
Dengan demikian titik didih I2 akan lebih besar jika dibandingkan dengan titik didih F.
Molekul yang mempunyai bentuk molekul panjang lebih mudah mengalami polarisabilitas
dibandingkan dengan molekul dengan bentuk simetris. Misal deretan hidrokarbon dengan rantai
cabang akan mempunyai titik didih lebih rendah jika dibandingkan dengan hidrokarbon dengan
rantai lurus. Normal butana mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan isobutana yang
memiliki rantai cabang.
3. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik-menarik dipol-dipol dengan kekuatan besar
(sekitar 5-10 kali lebih besar). Ikatan ini terjadi jika molekul polar mengandung satu atom
hidrogen terikat pada atom yang sangat elektronegatif seperti F, O, dan N. Ikatan kovalen polar
antara hidrogen dan salah satu atom itu akan terpolarisasi dan tarikan antara molekul-molekul itu
cukup kuat. Besar energi ikatannya sekitar 13-30 kJ mol
Atom-atom yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah N dalam NH3, O dalam H-O,
dan F dalam HF. Hal ini dapat dipahami karena ketiga atom tersebut memiliki elektronegativitas
yang tertinggi. Pada umumnya terdapat hubungan antara titik didih suatu senyawa dengan massa
molekul relatifnya. Titik didih akan naik jika massa molekul relatif juga naik, kecuali HF, H2O,
dan NH3.Ketiga senyawa tersebut mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan senyawa lain
dalam kelompoknya.
Senyawa ion
Senyawa kovalen
Ikatan ion
Ikatan kovalen
Ion-ion positif dan Molekul-molekul
Logam
Ikatan logam
Ion-ion positif yang
negatif
dikelilingi
berupa Gaya
oleh
lautan elektron
elektrostatis Ikatan logam berupa
Ikatan
ion
gaya
elektrostatis
yang kuat antar ion- van der waals) yang yang kuat antar ionion
negatif
positif
1. .Struktur/susunan kristal
Dalam keadaan padat, senyawa ionis terdapat dalam bentuk
kristal dengan susunan tertentu. Penafsiran terhadap hasil difraksi
sinar-X pada senyawa ion dapat memberi petunjuk mengenai
susunan internal dari kristal ion tersebut. Misalnya pada kristal
NaCl dapat diketahui bahwa setiap ion Na + dikelilingi oleh 6 ion
Cl-, dan setiap ion Cl- juga dikelilingi oleh 6 ion Na+.
2. Isomorf
Senyawa-senyawa ion yang mempunyai susunan yang mirip satu sama lain seperti NaCl
dan KNO3 mempunyai bentuk kristal yang sama yang disebut isomorf. Di samping itu terdapat
pula senyawa-senyawa yang mempunyai muatan ion berbeda, tetapi mempunyai susunan kristal
yang sama, misalnya NaF dan MgO, CaCl2 dan K2S masing-masing mempunyai susunan kristal
yang sama. Fakta tersebut dapat dijelaskan dengan meninjau konfigurasi elektron ion-ion
penyusun kristal tersebut.
Pada table 1.1 dapat dilihat daya hantar berbagai senyawa klorida dalam keadaan cair (meleleh)
pada suhu titik lelehnya.
elektrostatis yang sangat kuat. Untuk memisahkan ion-ion tersebut baik yang terdapat dalam
bentuk kristal maupun dalam bentuk cairnya, diperlukan energi yang cukup besar, yang
mengakibatkan titik leleh dan titik didih senyawa ionis juga tinggi. Pada table 1.2 dapat dilihat
titik didih berbagai senyawa klorida.
5. Kelarutan
Secara umum larutan akan ternentuk apabila zat terlarut dan pelarutan memepunyai
kepolaran yang sama. Senyawa ionis larut dalam pelarut yang mengandung gugus OH - seperti
H2O dan C2H5OH yang merupakan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa kovalen larut
dalam pelarut nonpolar.
2. Senyawa Kovalen
Struktur molekul dapat dibedakan menjadi struktur kovalen sederhana dan struktur kovalen
raksasa. Kebanyakan senyawa kovalen tersusun dai molekul-molekul dengan struktur kovalen
sederhana. Molekul-molekul tersebut terikat oleh gaya elektrostatis yang relatif lemah, disebut
gaya antar-molekul (gaya van der waals). Gaya ini yang akan menentukan sifat fisis senyawa
kovalen. Untuk sturktur kovalen lainnya, yaitu struktur kovalen raksasa, sifat fisisnya ada yang
ditentukan oleh ikatan kovalennya saja atau oleh ikatan kovalen dan gaya elektrostatis dalam
molekulnya.
hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar
molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air yang cair itu mudah
berubah menjadi uap air bila dipanasi sampai sekitar 100 oC, akan tetapi pada suhu ini ikatan
kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus. Hampir semua senyawa kovalen
mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu 200 oC), sedang senyawa ion
mempunyai titik didih yang tinggi (rata-rata di atas suhu 900oC).
4. Mudah Menguap
Banyak sekali berbagai bahan yang kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari merupakan senyawa kovalen seperti
ditunjukkan pada gambar 18. Sebagian besar senyawa kovalen
berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekulmolekul senyawa kovalen yang mudah menguap sering
menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma
merupakan senyawa kovalen. Hal ini tidak diperoleh pada sifat
senyawa ionik.
(Senyawa kovalen banyak diaplikasikan
dalam produk kosmetik)
5. Umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik
Kebayakan senyawa kovalen tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.
Penegcualiannya adalah senyawa kovalen yang bersifat polar.
6. Umumnya tidak dapat menghantar listrik
Hal ini dikarenakan senyawa kovalen tidak memiliki ion atau elektron yang dapat bergerak
bebas membawa muatan listrik. Akan tetapi beberapa senyawa kovalen polar yang larut dalam
air dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air) membentuk ion-ion sehingga dapat menghantar
listrik.
Sifat fisis unsur dan senyawa kovalen dengan struktur kovalen raksasa
seperti karbon (C), silikon (Si), dan germanium (Ge) mempunyai struktur
kovalen raksasa. Unsur C sendiri mempunyai lebih dari 1 struktur antara lain intan dan grafit.
Struktur kovalen raksasa dari unsur Si dan Ge mirip dengan unsur C dalam intan.
Unsur karbon dalam intan
Intan merupakan kristal menkilap yang banyak digunakan untuk perhiasan. Atom-atom C
dalam
intan
bergabung
membentuk
struktur
Sangat keras
Setiap atom C terikat kuat dalam struktur kovalen raksasa yang stbil dan simetris.
Tidak dapat menghantar listrik
Setiap atom C terikat ke 4 atom C lainnya. Jadi tidak
dapat ion/elektron bebas yang dapat membawa muatan
listrik
Titik leleh dan titik didih tinggi
Atom C terikat kuat dalam struktur kovalen raksasa.
Jadi diperlukan energi yang sangat besar untuk
memisahkannya.
Gambar pengeboran minyak
lapisan.
Titik sublimasi tinggi
Atom-atom C terikat kuat dalam strukturnya. Diperlukan energi yang sangat besar untuk
memsahkannya.
Sifat fisis grafit di atas dimanfaatkan untuk aplikasi berikut:
1. Pensil
Grafit (dengan pengeras tanah liat) dalam pensil digunakan untuk menulis
(raksa)
Ikatan logam yang kuat dan struktur logam yang rapat menyebabkan logam bersifat kuat,
keras, dan rapat. Akan tetapi. Adanya elektron-elektron bebas menyebabkan logam
bersifat lentur/tidak mudah patah. Hal ini dikarenakan sewaktu logam dikenakan gaya
itu,
logam
dapat
ditempa,
dipanaskan,
elektron-elektron
akan
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu cahaya jatuh pada
permukaan logam, maka elektron-elektron bebas akan menyerap energi cahaya tersebut.
Elektron-elektron akan melepas kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi cahaya awal. Oleh karena
frekuensinya sama, maka kita melihatnyta sebagai pantulan cahaya yang datang. Pantulan
cahaya tersebut memberikan permukaan logam tampak mengkilap.
: scientific
Model
Metode
Alat
Sumber
a. Johari, JMC dan Rachmawati, M., (2006), Kimia SMA dan MA untuk kelas X, Esis,
Jakarta
b. Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA kelas X, Erlangga, Jakarta
F Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama 3 x 45 menit
N
o
1.
Alokas
Kegiatan
Pendahuluan
Uraian Kegiatan
Waktu
20
pelajaran
menit
pertemuan
sebelumnya
dan
memberi
Kegiatan Inti
100
Mengamati
1.Siswa mengamati ciri-ciri unsur yang bisa
mengalami ikatan Hidrogen
2.Siswa membaca data titik didih beberapa
senyawa
dan
hubungannya
dengan
ikatan
Menanya
3.Siswa diberi pertanyaan mengapa suatu senyawa
bisa berikatan Hidrogen?
4.Siswa diberi pertanyaan mengapa ada senyawa
yang titik didihnya tidak mengikuti pola umum?
5.Siswa diberi pertanyaan mengapa senyawa bisa
mengalami perubahan sifat jika telah mengalami
menit
ikatan Hidrogen
Pengumpulan data
6. Melalui diskusi kelompok siswa membahas
pembentukan ikatan Hidrogen
7. Melalui diskusi kelompok siswa menganalisis
sifat senyawa yang berikatan Hidrogen
8. Melalui diskusi kelompok siswa menganalisis
hubungan antara keelektronegatifan unsur dengan
kecenderungan interaksi antar molekulnya
Mengasosiasi
9.Melalui diskusi kelompok siswa menyimpulkan
bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh kepada sifat
fisik materi..
Mengkomunikasikan
10.Secara berkelompok siswa mempresentasikan
proses terbentuknya ikatan Hidrogen kaitannya
dengan sifat fisis logam menggunakan model
sederhana
11.Secara berkelompok siswa mempresentasikan
proses terbentuknya gaya antar molekul
3.
Penutup
15
menit
Alokas
Kegiatan
Pendahuluan
Uraian Kegiatan
Waktu
20
menit
pelajaran
2.Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran
3.Guru mengulas materi yang telah disampaikan
pada
pertemuan
sebelumnya
dan
memberi
Kegiatan Inti
Mengamati
1.Siswa mengamati ciri-ciri unsur yang bisa
mengalami ikatan Hidrogen, gaya Van der Waals
dan gaya London
2.Siswa membaca data titik didih beberapa
senyawa dan hubungannya dengan ikatan Hidrogen
serta gaya elektrostatik
Menanya
3.Siswa diberi pertanyaan mengapa suatu senyawa
bisa mengalami gaya Van der Waals dan gaya
London
100
menit
siswa
diberi
pertanyaan
kaitan
gaya
3.
Penutup
15
menit
gaya London
2. Guru meminta siswa mencatat soal penugasan
mengenai ikatan Hidrogen, gaya Van der Waals dan
gaya London
3. Guru memberikan tugas baca bagi siswa untuk
materi berikutnya
4. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Alokas
Kegiatan
Pendahuluan
Uraian Kegiatan
Waktu
20
menit
pelajaran
2.Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran
3.Guru mengulas materi yang telah disampaikan
pada
pertemuan
sebelumnya
dan
memberi
Kegiatan Inti
100
Mengamati
1.Siswa mengamati sifat fisis dari senyawa ion,
kovalen dan logam
2.Siswa membedakan sifat fisis dari senyawa ion,
kovalen dan logam
Menanya
3.Siswa diberi pertanyaan mengapa suatu senyawa
bisa mengalami perbedaan sifat fisis dengan sifat
atomnya
4.Siswa diberi pertanyaan mengapa ada senyawa
yang titik didihnya tidak mengikuti pola umum?
5.
siswa
diberi
pertanyaan
kaitan
gaya
senyawa
yang
sering
dijumpai
dalam
kehidupan sehari-hari
7. Melalui diskusi kelompok siswa menganalisis
hubungan antara ikatan kimia dengan adanya sifat
fisis senyawa
Mengasosiasi
8.Melalui diskusi kelompok siswa menyimpulkan
bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh kepada sifat
fisik senyawa..
Mengkomunikasikan
9.Secara berkelompok siswa mempresentasikan
sifat-sifat fisik yang terbentuk dari ikatan kovalen,
ion, dan logam.
menit
Penutup
15
menit
Tes hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan peskoran (setiap soal diberi
skor 1 bila jawaban benar, dan skor nol bila salah).
A Penilaian kognitif
NO
NAMA
NO SOAL
1
SKOR =
B Penilaian Afektif
SKOR
4
...
Pengamatan Afektif
No.
1.
2.
3.
4.
No.
Skor
3
1.
tahu
Rubrik
Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif dalam kegiatan
kelompok
Menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias, dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh
Tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kelompok walaupun telah didorong
2.
Teliti
mengolah
data
informasi
1
untuk terlibat
Menganalisis
informasi
dan
mengolahnya
sehingga
bisa
informasi
mengolahnya
namun
dan
dalam
Keter
3.
3
Ketekunan dan tanggung
jawab dalam belajar dan
bekerja
baik
individu
secara
maupun
kelompok
4.
Berkomunikasi
Tekun
dengan
dalam
hasil
menyelesaikan
terbaik
tugas
yang
bisa
menyelesaikan
tugas,
jawab,
gagasan
dan
dapat
atau
ide,
gagasan
atau
ide,
c. Penilaian Psikomotorik
No
Pengamatan Afektif
Aspek yang dinilai
.
1.
2.
3.
fisis senyawa
Mampu
menganalisis
Skor
B
C
Keterangan
D
No
1
antar
molekul
dan
sifat
senyawa
seluruhnya
B : Mampu menjelaskan tentang gaya
antar molekul dan sifat fisis senyawa
hanya sebagian materi
C : Mampu menjelaskan salah satu
diantara gaya antar molekul dan sifat
fisis senyawa
D
Tidak
mampu
menjelaskan
Mampu
menganalisis
terjadinya interaksi antar molekul dan terjadinya interaksi antar molekul dan
perbedaan sifat fisis antara senyawa perbedaan sifat fisis antara senyawa ion,
ion, kovalen dan logam
Tidak
penyebab
mampu
terjadinya
menganalisis
interaksi
antar
SOAL
1. Ikatan yang terjadi dalam molekul (antara atom N dengan atom H) dan antar
molekul NH3 adalah
A. Kovalen dan Van Der Walls
B. Ion dan gaya disperse
C. Kovalen Koordinat dan Gaya dipiol-dipol
D. Kovalen dan Ikatan Hidrogen
E. Kovalen dan Gaya Lndon
2. Ikatan yang terdapat antara atom atom H dalam molekul gas hydrogen adalah.
A. Ikatan ion
B. Ikatan logam
C. Ikatan kovalen
D. Ikatan kovalen koordinat
E. Ikatan hydrogen
3. Penyebab adanya gaya london adalah
A. adanya gaya tarik menarik antarmolekul dalam senyawa nonpolar
D. HCl dan H2
B. HF dan HI
E. H2 dan Cl2
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
gaya london,
diatomik berikut yang memiliki gaya Van der Waals paling kuat adalah
A. H2 dan N2
D. N2 dan O2
B. N2 dan Cl2
E. Cl2 dan O2
C. H2 dan Cl2
6. Dampak ikatan logam terhadap sifat fisis logam adalah..
a. logam tidak dapat menghantar panas/listrik
b. logam dapat ditempa
c. logam mempunyai titik didih yang rendah
d. logam tidak mengilap
e. logam mempunyai titik lebur yang rendah
tabel untuk soal No 7-9
Zat
antarmolekul
Fase padat
Fase cair
A
115
Buruk
Buruk
B
660
Buruk
Baik
C
1.500
Baik
Baik
D
-50
Buruk
Buruk
E
1.610
Buruk
Buruk
7. Berdasarkan tabel diatas, manakah yang merupakan senyawa ion:
a. zat B
d. zat C
b. zat A
e. zat E
c. zat D
8. Berdasarkan tabel diatas, manakah yang merupakan senyawa kovalen..
a
zat B
d. zat A dan D
zat E
e. zat D dan E
zat C
zat C
zat E
zat C dan E
zat D
zat B
10. berdasarkan tabel manakah yang merupakan senyawa ion dan senyawa kovalen
a
zat A dan D
zat D dan E
zat B.