Republik Indonesia
Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
- Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi Ver 1.1
ii
D O K U M E N P E N GA DA A N
Nomor: 07.73/POKJA II- KONSTRUKSI/DOK/V/2015
Tanggal: 09 Mei 2015.
untuk
Pengadaan Jasa Konstruksi
REHAB SEDANG/BERAT DERMAGA EKS TPI
LOKASI : TPI KABUPATEN KOLAKA
iii
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM......................................................................................................................1
BAB II. PENGUMUMAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI.....................................................3
PENGUMUMAN PELELANGAN TERCANTUM DALAM PADA APLIKASI SPSE...................3
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP).......................................................................4
A. UMUM ...........................................................................................................................4
LINGKUP PEKERJAAN...................................................................................................4
SUMBER DANA ..........................................................................................................4
PESERTA [PELELANGAN UMUM/ ..................................................................................4
PEMILIHAN LANGSUNG] .......................................................................................................4
4.
LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN), PERSEKONGKOLAN SERTA PENIPUAN
................................................................................................................................4
5.
LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN ...................................................................5
6.
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI ..............................................................6
7.
SATU PENAWARAN TIAP PESERTA .................................................................................7
1.
2.
3.
iv
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.
R.
A.
S.
H.
I.
BENTUK PAKTA INTEGRITAS ...............................................................................61
L. DATA ISIAN KUALIFIKASI........................................................................................63
DEFINISI ..................................................................................................................85
PENERAPAN .............................................................................................................88
BAHASA DAN HUKUM ..............................................................................................88
LARANGAN KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN), PERSEKONGKOLAN SERTA PENIPUAN
..............................................................................................................................88
ASAL MATERIAL/ BAHAN..........................................................................................89
KORESPONDENSI ......................................................................................................89
WAKIL SAH PARA PIHAK ...........................................................................................90
PEMBUKUAN............................................................................................................90
PERPAJAKAN ............................................................................................................90
PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK ......................................................................90
PENGABAIAN ...........................................................................................................91
PENYEDIA MANDIRI .................................................................................................91
KEMITRAAN/KSO....................................................................................................91
PENEMUAN-PENEMUAN ............................................................................................91
vi
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
B.2
vii
viii
BAB I. UMUM
A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 4 Tahun
2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan
turunannya.
B.
SPPBJ
SPMK
TKDN
PHO
Over;
FHO
1.1
1.2
Nama
paket
dan
lingkup
pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.3
2. Sumber Dana
3. Peserta
3.1
3.2
3.3
4.1
[Pelelangan
Umum/
Pemilihan
Langsung]
4. Larangan
Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme
(KKN),
Persekongkolan
serta Penipuan
pendanaan
5. Larangan
Pertentangan
Kepentingan
4.2
4.3
5.1
5.2
Pertentangan
kepentingan
sebagaimana
dimaksud pada angka 5.1 antara lain meliputi:
a. dalam suatu badan usaha, anggota direksi
atau dewan komisaris merangkap sebagai
anggota direksi atau dewan komisaris pada
badan usaha lainnya yang menjadi peserta
pada Pelelangan yang sama;
b. dalam Pekerjaan Konstruksi, konsultan
perencana/pengawas bertindak sebagai
pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya,
kecuali
dalam pelaksanaan Kontrak Pengadaan
Pekerjaan Terintegrasi;
c. konsultan manajemen konstruksi berperan
sebagai Konsultan Perencana dan/atau
Konsultan Pengawas;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
K/L/D/I atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan
dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau
pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Pelelangan;
e. PA, KPA, PPK, anggota Pokja ULP dan/atau
pejabat lain yang berwenang, baik langsung
6. Pendayagunaan 6.1
Produksi Dalam
Negeri
6.2
6.3
6.4
7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta
anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran untuk satu paket pekerjaan.
B.
DOKUMEN PENGADAAN
8. Isi Dokumen
Pengadaan
8.1
8.2
8.4
9. Bahasa
Dokumen
Pengadaan
10. Pemberian
Penjelasan
10.1
10.2
10.3
10.4
10.5
10.6
10.7
11. Perubahan
Dokumen
Pengadaan
10.8
10.9
10.10
11.1
11.2
11.3
11.4
11.5
11.6
10
penawaran.
11.7
12. Tambahan
Waktu
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
Peserta
dapat
mengunduh
(download)
Adendum Dokumen
Pengadaan yang
diunggah (upload) Pokja ULP pada aplikasi
SPSE (apabila ada).
13.1
13.2
14. Bahasa
Penawaran
14.1
Semua
Dokumen
Penawaran
menggunakan Bahasa Indonesia.
14.2
14.3
15.1
15. Dokumen
Penawaran
harus
11
peralatan;
4) spesifikasi
teknis
(bahan/barang
tertentu apabila ada);
5) daftar personil inti; dan
6) bagian
pekerjaan
yang
akan
disubkontrakkan (apabila ada bagian
pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
f. Data Kualifikasi.
15.2
15.2.A) Dokumen
Penawaran
Kualifikasi,
Administrasi dan Teknis yang disampaikan
pada file I meliputi:
1) Surat penawaran yang di dalamnya
mencantumkan:
1) Tanggal; dan
2) Masa berlaku penawaran;
peserta
berbentuk
dari:
a) metode pelaksanaan;
b) jadwal
dan
jangka
waktu
pelaksanaan
pekerjaan
sampai
dengan serah terima pekerjaan
pertama (PHO);
c) jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah peralatan;
d) spesifikasi teknis bahan/barang
tertentu (apabila ada);
e) daftar personil inti; dan
f) bagian
pekerjaan
yang
akan
disubkontrak-kan
(apabila
ada
bagian pekerjaan
disubkontrakkan).
yang
akan
15.2.B)
Dokumen
Penawaran
Harga
yang
disampaikan pada file II meliputi:
a.Surat Penawaran Harga yang di dalamnya
mencantumkan:
1) Tanggal;
2) Masa berlaku penawaran; dan
12
(daftar
kuantitas
dan
harga),
apabila
dipersyaratkan]; dan
c. [formulir rekapitulasi perhitungan TKDN
apabila
dipersyaratkan
untuk
mendapatkan preferensi harga].
16. Harga
Penawaran
16.1
16.2
[Untuk
kontrak
lump
sum,
apabila
dipersyaratkan, peserta mencantumkan harga
satuan untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.]
16.3
16.4
17.1
17.2
18.1
18.2
13
20. Pakta
Integritas
19.1
19.2
20.1
20.2
14
21. Penyampulan
21.1
dan Penandaan
Sampul
Penawaran
21.2
15
22. Pemasukkan/
Penyampaian
Dokumen
Penawaran
16
konsorsium/kemitraan/bentuk
kerjasama
lain.
e. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Data
kualifikasi yang dikirmkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang telah
terkirim sebelumnya.
17
18
24. Penawaran
Terlambat
E.
23.1
23.2
23.3
23.4
23.5
Pepanjangan
jangka
waktu
sebagaimana
dimaksud pada angka 23.4 dilakukan pada hari
yang sama dengan batas akhir pemasukan
penawaran.
25. Pembukaan
Penawaran
19
20
21
d. evaluasi kualifikasi.
26.2
22
23
24
25
evaluasi harga;
j. apabila tidak ada peserta yang lulus
evaluasi Teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal; dan
k. Terhadap peserta yang dinyatakan lulus
evaluasi teknis dilanjutkan untuk
dilakukan evaluasi kualifikasi.
26.5.B) [Dalam hal dokumen penawaran dengan 2
26
3)
4)
5)
6)
batas
waktu
sebagaimana
tercantum dalam LDP;
jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah peralatan minimal yang
disediakan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam LDP;
spesifikasi
teknis
memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam
Bab XII Spesifikasi Teknis dan
Gambar;
personil inti yang akan ditempatkan
secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam
LDP
serta
posisinya
dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai
dengan
organisasi
pelaksanaan yang diajukan;
bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam
LDP;
27
28
Lump Sum :
1) volume
dan/atau
jenis
pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan
harga (apabila ada) disesuaikan
dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan;
2) Jenis pekerjaan yang tidak
tercantum
dalam
daftar
kuantitas dan harga (apabila
ada) disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum
dalam Dokumen Pemilihan; dan
3) Hasil koreksi aritmatik pada
bagian lumpsump tidak boleh
mengubah nilai total harga
penawaran]
29
30
preferensi harga
atas penggunaan produksi dalam negeri
dengan ketentuan:
a. rumus penghitungan sebagai
berikut:
1
HEA
HP
1 KP
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat
Komponen Dalam Negeri
(TKDN) dikali Preferensi
tertinggi Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga
Penawaran yang memenuhi
persyaratan lelang dan telah
dievaluasi).
b. dalam hal terdapat 2 (dua) atau
lebih penawaran dengan HEA yang
sama, penawar dengan TKDN
terbesar adalah sebagai pemenang;
c. pemberian Preferensi Harga tidak
mengubah Harga Penawaran dan
hanya digunakan oleh Pokja ULP
untuk keperluan perhitungan HEA
guna
menetapkan
peringkat
pemenang pelelangan.]
31
terendah
dengan
harga
penawarannya;
c. menghitung Nilai Evaluasi (NE)
masing-masing peserta lain dengan
mengalikan Nilai Tertimbang (NT)
dengan bobot harga yang tercantum
dalam Dokumen Pemilihan; dan
d. menghitung nilai kombinasi antara
nilai penawaran teknis dengan Nilai
Evaluasi (NE) harga.
Keterangan :
NTi = harga penawaran terendah
harga penawaran i
NEi = NTi x bobot harga
i = peserta]
[Untuk penilaian biaya selama umur
ekonomis, dilakukan dengan cara :
a) menghitung
biaya
operasional,
pemeliharaan, nilai sisa selama umur
ekonomis sebagaimana ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan;
b) menjumlahkan harga penawaran
dengan biaya operasional dan biaya
pemeliharaan;
c) hasil penjumlahan pada huruf b)
dikurangi dengan nilai sisa pada
akhir umur ekonomis; dan
d) penetapan pemenang berdasarkan
total harga terendah pada hasil huruf
c.]
26.6.B).5) Untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila
26.6.C)
32
26.6.D)
26.6.E)
26.6.F)
Negosiasi
Teknis dan
Harga]
27.1
27.2
27.3 Klarifikasi
33
28. Evaluasi
Kualifikasi
28.1
28.2
28.3
28.4
28.5
34
28.7
Evaluasi
kualifikasi
dalam
proses
pascakualifikasi sudah merupakan ajang
kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
28.8
35
29. Pembuktian
Kualifikasi
28.9
29.1
Pembuktian
kualifikasi
terhadap
calon
pemenang serta calon pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada).
29.2
Pembuktian kualifikasi
aplikasi SPSE (offline).
29.3
29.4
29.5
29.6
29.7
dilakukan
diluar
36
F.
29.8
29.9
PENETAPAN PEMENANG
31. Penetapan
Pemenang
31.1
31.2
31.3
37
33. Sanggahan
G. PENUNJUKAN PEMENANG
38
34. Penunjukan
Penyedia
Barang/Jasa
34.1
34.2
34.3
PPK
menginputkan
data
SPPBJ
dan
mengunggah hasil pemindaian SPPBJ yang
telah diterbitkan pada aplikasi SPSE dan
mengirimkan SPPBJ tersebut melalui aplikasi
SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk.
34.4
34.5
34.6
34.7
39
34.8
34.9
34.10
35.1
35.2
35.3
36.1
40
36.3
[Menteri/Pimpinan
Lembaga/Pimpinan
Institusi menyatakan pelelangan gagal, apabila
pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN
yang melibatkan KPA, ternyata benar].
[Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal,
41
I.
36.4
36.5
36.6
36.7
JAMINAN PELAKSANAAN
37. Jaminan
Pelaksanaan
37.1
37.2
37.3
42
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
J.
37.4
37.5
37.6
PENANDATANGANAN KONTRAK
43
38. Penandatanganan
Kontrak
44
e. gambar-gambar;
f. daftar kuantitas dan harga; dan
g. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP.
38.7. Banyaknya rangkap Kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri dari:
1) Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia Jasa Lainnya; dan
2) Kontrak asli kedua untuk penyedia Jasa
Lainnya dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh PPK;
b. rangkap Kontrak lainnya tanpa dibubuhi
materai, apabila diperlukan.
45
A. LINGKUP
PEKERJAAN
1.
Pokja ULP:
Pokja Konstruksi II Unit Layanan Pengadaan
Barang Jasa Pemerintah Kab. Kolaka TA. 2015.
2.
3.
Website: ________________________________
4.
5.
6.
7.
150
B. SUMBER DANA
C. JENIS KONTRAK
Kontrak
_________
berdasarkan
jenis
pekerjaan:
D. JADWAL
TAHAPAN
PEMILIHAN
E. PENINJAUAN
LAPANGAN
[apabila
diperlukan]
46
F. MATA UANG
PENAWARAN
DAN CARA
PEMBAYARAN
1.
2.
Pembayarannya
didasarkan
pada
hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan secara bulanan
(monthly certificate).
G. MASA
BERLAKUNYA
PENAWARAN
H. JADWAL
PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN
I. BATAS AKHIR
WAKTU
PEMASUKAN
PENAWARAN
J. PEMBUKAAN
PENAWARAN
K. DOKUMEN
PENAWARAN
1.
2.
47
L. [AMBANG
BATAS SISTIM
GUGUR]
3.
4.
b)
c)
d)
e)
N. UMUR
EKONOMIS
48
O. SANGGAHAN,
PENGADUAN
P. JAMINAN
PELAKSANAAN
Q. JAMINAN UANG
MUKA
R. JAMINAN
PEMELIHARAAN
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
49
A. Lingkup
Kualifikasi
Website
Website LPSE
: __________________
: www.lpse.kolakakab.go.id
:
Rehab
Sedang/Berat
Dermaga Pelabuhan Eks
TPI
B.
Persyaratan
Kualifikasi
4.
5.
50
CONTOH
Kepada Yth.:
Pokja Jasa Konstruksi II ULP Pemerintah Kab. Kolaka
TA. 2015.
di
______________________________
Perihal
51
.
Direktur/ Penanggung Jawab
52
B.
(UNTUK 1 (SATU)
CONTOH
Nomor
:
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
______________________________
Perihal
Pokja ULP]
53
C.
54
[Peserta 1]
(_______________)
[Peserta 3]
(________________)
Catatan:
[Peserta 2]
(________________)
[dst
(________________)]
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
55
D.
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
1. metode pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan];
2. jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (PHO) [tidak melampaui batas
waktu sebagaimana tercantum dalam LDP];
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sebagaimana
tercantum dalam LDP];
4. spesifikasi teknis, apabila dipersyaratkan untuk bahan/barang tertentu;
5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [sesuai dengan persyaratan
56
E.
Nomor
:
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
______________________________
Perihal
Sehubungan
dengan
pengumuman
Pelelangan
Umum
dengan
Pascakualifikasi dan Dokumen Pengadaan nomor: _________________ tanggal
______________ dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan
dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pemilihan],
dengan ini kami mengajukan penawaran Administrasi dan Teknis untuk pekerjaan
_____________________ [diisi oleh Pokja ULP].
Penawaran administrasi dan teknis, serta dokumen kualifikasi ini sudah
memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran
sampai dengan tanggal ____________. [perkiraan tanggal penandatanganan
57
F.
(PENAWARAN FILE
CONTOH
Nomor
:
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
______________________________
Perihal
: Penawaran
Administrasi dan
Teknis
_______________
[nama
58
G.
CONTOH
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
______________________________
Perihal
59
F.
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
1. metoda pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan];
2. jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (PHO) [tidak melampaui batas
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan];
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan];
4. spesifikasi teknis, dipersyaratkan untuk bahan/barang tertentu;
5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [sesuai dengan persyaratan
60
H.
Uraian Pekerjaan
TKDN
Barang/
Jasa
Gabungan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Barang
I. Material Langsung
(Bahan baku)
II. Peralatan (Barang jadi)
(1A)
(2A)
(1B)
(2B)
(1C)
(2C)
(1D)
(2D)
(1E)
(2E)
(1F)
(2F)
(3A)
(3B)
(3C)
(3D)
(3E)
(3F)
(4A)
(4B)
(4C)
(4D)
(4E)
(4F)
(5A)
(5B)
(5C)
(5D)
(5E)
(5F)
(6A)
(7A)
(6B)
(7B)
(6C)
(7C)
(6D)
(7D)
(6E)
(7E)
(6F)
(7F)
(8A)
(8B)
(8C)
(8D)
(8E)
(8F)
C. TOTAL Biaya (A + B)
(9A)
(9B)
(9C)
(9D)
(9E)
(9F)
Formulasi perhitungan:
Nilai Barang Total (3C) - Nilai Barang Luar Negeri (3B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
% TKDN (Gabungan
Barang dan Jasa)
+
Nilai Jasa Total(8C) - Nilai Jasa Luar Negeri (8B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
[tanda tangan]
[nama wakil sah badan usaha/pemimpin kemitraan (KSO)/perorangan]
61
I.
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
62
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama
No.Identitas
Jabatan
: __________________________
Bertindak
: PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk
dan
sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama
No.Identitas
Jabatan
: __________________________
Bertindak
: PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk
dan
sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;
3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]
[Nama Penyedia]
[Nama Penyedia]
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
63
64
Jabatan
Bertindak
untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi _______________________
Alamat
: ___________________________________
Telepon/Fax
: ___________________________________
: ___________________________________
A. Data Administrasi
65
: _____________________
2. Status
Pusat
Cabang
: _____________________
_____________________
:
:
:
:
_____________________
_____________________
_____________________
_____________________
_____________________
: _____________________
: _____________________
: _____________________
4. No. Telepon
No. Fax
E-Mail
B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha
Nama
No. Identitas
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________
2. Masa berlaku izin usaha
3. Instansi pemberi izin usaha
4. Kualifikasi Usaha
5. Klasifikasi Usaha
:
:
:
:
:
_______Tanggal ______
__________
__________
___________
___________
66
F. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)
No.
Nama
No. Identitas
Persentase
Alamat
2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak
: _______________
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
: No. _______ Tanggal _______
terakhir
G. Data Personalia (Tenaga ahli/teknis/terampil badan usaha)
No
Nama
Tgl/bln/thn
lahir
Tingkat
Pendidikan
Jabatan
dalam
pekerjaan
5
Pengalaman
Kerja (tahun)
Profesi/
keahlian
Tahun
Sertifikat/
Ijazah
8
ULP]
Jenis
No. Fasilitas/Peralatan/
Perlengkapan
1
Jumlah
3
Kapasitas
atau
output
pada
saat ini
4
Merk
dan
tipe
Tahun
pembuatan
Kondisi
(%)
Lokasi
Sekarang
Status
Kepemilikan/Dukungan
Sewa
67
No.
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Nama
Paket
Pekerjaan
Sub
Bidang
Pekerjaan
Ringkasan
Lingkup
Pekerjaan
Lokasi
Tanggal Selesai
Pekerjaan
Berdasarkan
Kontrak
Nama
Alamat/
Telepon
No /
Tanggal
Nilai
Kontrak
BA
Serah
Terima
10
11
No.
Nama Paket
Pekerjaan
Ringkasan
Lingkup
Pekerjaan
Lokasi
Alamat/
Telepon
Nama
5
Tanggal Selesai
Pekerjaan Berdasarkan
Kontrak
No /
Tanggal
Nilai
Kontrak
BA Serah
Terima
10
No.
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Nama
Paket
Pekerjaan
Bidang/Sub
Bidang
Pekerjaan
Lokasi
Progres Terakhir
Nama
Alamat/
Telepon
No /
Tanggal
Nilai
Kontrak
(rencana)
%
Prestasi
Kerja
%
10
L. Modal Kerja
Surat dukungan keuangan dari Bank:
Nomor
Tanggal
Nama Bank
Nilai
Kontrak
: __________
: __________
: __________
: __________
68
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
69
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang
yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
B.
70
Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/persero,
dan persentase kepemilikan saham/persero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir
berupa SPT Tahunan.
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan,
lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan
Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari
setiap tenaga ahli/teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat
ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi
keberadaan saat ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan
sewa) dari masing-masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan.
Bukti status kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian
Kualifikasi.
I.
J.
Modal Kerja
71
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai paket (HPS).
Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
72
73
NPt
b.
c.
d.
e.
NPs
Npo
=
=
b.
=
=
6 atau KP = 1,2 N
Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani
pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir;
dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari
semua perusahaan yang bermitra/KSO;
Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum
pada aplikasi SPSE dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C.
Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan
peraturan perundangan-perundangan.
D.
Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun
tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui
aplikasi SPSE.
74
E.
75
Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen], yang berkedudukan di __________ [alamat Pejabat
Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan _______________ [pejabat yang
menandatangani SK penetapan sebagai PPK] No _________________ [No. SK
penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] selanjutnya disebut PPK dan
1. Untuk penyedia perseorangan, maka:
[____________ [nama penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat
penyedia], berdasarkan identitas No. _________ [No. KTP/SIM/ Paspor
Penyedia], selanjurnya disebut Penyedia]
2. Untuk penyedia badan usaha non KSO, maka:
[__________ [nama wakil Penyedia], ______________[jabatan wakil Penyedia],
yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama Penyedia], yang
berkedudukan di ____________ [alamat Penyedia], berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar No. _______ [No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar]
tanggal _____________ [tanggal penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar],
selanjutnya disebut Penyedia]
3. Untuk penyedia KSO/Kemitraan, maka:
[Kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut:
1. _________________________[nama Penyedia 1];
2. _________________________[nama Penyedia 2];
_____________dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung
renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah
menunjuk __________ [nama anggota kemitraan/KSO yang ditunjuk sebagai wakil
kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO yang berkedudukan di
__________ [alamat Penyedia wakil kemitraan/KSO], berdasarkan surat Perjanjian
kemitraan/KSO No. ___________ tanggal ___________ (selanjutnya disebut
Penyedia).]
76
MENGINGAT BAHWA:
(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir
dalam Kontrak ini (selanjutnya disebut Pekerjaan Konstruksi);
(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak
ini;
(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1)
2)
3)
4)
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump
sum, ditulis sebagai berikut:
total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp________________ (_______________________ rupiah);]
[untuk kontrak lump sum, ditulis sebagai berikut:
total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
adalah sebesar Rp________________ (_______________________ rupiah);]
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian, syarat-syarat khusus Kontrak, syarat-syarat umum
Kontrak;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. spesifikasi teknis;
e. gambar-gambar;
f. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
g. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.
77
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
a.
b.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan,
dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana
diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
Untuk dan atas nama __________
PPK
78
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
79
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegiatan __________
Uraian
Pekerjaan
Kuantitas
Satuan
Ukuran
Subtotal (Rp)
Material
Upah
Total (Rp)
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini
dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar
1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan. Selain tunduk
kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia maka
rekatkan materai Rp 6.000,- )]
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
80
1.
LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang
ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.
2.
3.
ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
4.
PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang
dilakukan.
5.
HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya
asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk
kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).
6.
HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan
sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka
penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut
kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan
semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak
diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang
sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang
wajar.
7.
CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil
pekerjaan.
8.
PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
9.
10.
JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan
diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK
dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
11.
ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan,
kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.
81
12.
13.
PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap
pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan SPK ini.
14.
15.
PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu
yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya
Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak
ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
16.
17.
82
18.
PENERIMAAN BARANG/JASA
PPK berhak memeriksa barang/jasa setelah serah terima barang/jasa atau menolak penerimaan barang
yang tidak memenuhi spesifikasi dalam SPK ini. Pembayaran atas barang bukan merupakan bukti
penerimaan barang tersebut.
19.
20.
JAMINAN PEMELIHARAAN
a. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus).
b. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan SPK.
c. Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal serah terima pertama
pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO).
21.
PERUBAHAN SPK
a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. Perubahan SPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam SPK
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam SPK;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
3) perubahan harga SPK akibat adanya perubahan pekerjaan dan/atau perubahan pelaksanaan
pekerjaan.
c. untuk kepentingan perubahan SPK, PA/KPA dapat membentuk Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
atas usul PPK.
22.
PERISTIWA KOMPENSASI
a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang
dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan kepada pihak penyedia untuk penundaan pelaksanaan pekerjaan;
7) PPK memerintahkan kepada pihak penyedia untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat
diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SPK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi
yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa
Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang
dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK dan dapat dibuktikan
perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
83
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi
dampak Peristiwa Kompensasi.
23.
PERPANJANGAN WAKTU
a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan
Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa SPK.
b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan penelitian terhadap
usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
24.
25.
PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau
bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita
Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari
penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk
menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.
26.
DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau
cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan
memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia.
27.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua
84
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini atau interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan
akan diselesaikan melalui mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau pengadilan negeri dalam wilayah hukum
Republik Indonesia.
28.
85
1.10
Surat
Jaminan
yang
selanjutnya
disebut
86
Kontrak
Pengadaan
Barang/Jasa
yang
selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian
tertulis antara PPK dengan penyedia yang
mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan
bagian dari kontrak.
1.12
1.13
1.14
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
1.20
harga
yang
87
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
1.27
1.28
1.29
Kegagalan
Bangunan
adalah
keadaan
bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh
penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu
diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat
88
3. Bahasa dan
Hukum
3.2
4.1
4.2
89
5. Asal Material/
Bahan
6. Korespondensi
4.3
4.4
4.5
5.1
Penyedia
harus
menyampaikan
asal
material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor.
5.2
5.3
Material/bahan
harus diutamakan yang
manufaktur,
pabrikasi,
perakitan,
dan
penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di
Indonesia (produksi dalam negeri).
5.4
Jika
dalam
material/bahan
digunakan
komponen berupa barang, jasa, atau gabungan
keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri
(impor) maka penggunaan komponen impor
harus sesuai dengan besaran TKDN dalam
formulir rekapitulasi perhitungan TKDN
(apabila diberikan preferensi harga) yang
merupakan bagian dari penawaran penyedia.
atas
6.1
Semua korespondensi dapat berbentuk surat, email dan/atau faksimili dengan alamat tujuan
para pihak yang tercantum dalam SSKK.
6.2
90
8. Pembukuan
9. Perpajakan
10. Pengalihan
dan/atau
Subkontrak
10.1
Pengalihan
seluruh
Kontrak
hanya
diperbolehkan dalam hal pergantian nama
Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger), konsolidasi, pemisahan, maupun
akibat lainnya.
10.2
10.3
10.4
10.5
10.6
10.7
91
12. Penyedia
Mandiri
13. Kemitraan/KSO
14. Penemuanpenemuan
B.
15. Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
B.1
15.1
15.2
15.3
15.4
Pelaksanaan Pekerjaan
16. Penyerahan
16.1 PPK
berkewajiban
untuk
menyerahkan
92
Lokasi Kerja
17.1
17.2
18.1
18.2
18.3
18.4
18.5
Pemutakhiran
program
mutu
harus
menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan
dan
dampaknya
terhadap
penjadwalan
sisa
pekerjaan,
termasuk
perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran
program
mutu
harus
93
20. Mobilisasi
Peralatan,
Fasilitas dan
Personil
18.6
19.1
19.2
Dalam
rapat
persiapan,
PPK
dapat
mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim
Pendukung.
19.3
19.4
20.1
20.2
20.3
Mobilisasi
peralatan
dan
personil
dapat
94
22. Persetujuan
Pengawas
Pekerjaan
21.1
21.2
22.1
22.2
23. Perintah
25. Pemeriksaan
Bersama
25.1
25.2
25.3
tahap awal
bersama-sama
pemeriksaan
melakukan
detail kondisi
rencana mata
95
26. Waktu
Penyelesaian
Pekerjaan
27. Perpanjangan
Waktu
25.4
26.1
26.2
26.3
26.4
27.1
27.2
96
29. Rapat
Pemantauan
29.1
29.2
29.3
30.1
30.2
97
B.2
Penyelesaian Kontrak
31.1
31.2
31.3
31.4
31.5
31.6
31.7
31.8
98
31.9
31.10 Apabila
penyedia
tidak
melaksanakan
kewajiban
pemeliharaan
sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan
uang
retensi
untuk
membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan
Jaminan Pemeliharaan.
31.11 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka
umur konstruksi bangunan ditetapkan dalam
SSKK.
32. Pengambilalihan
33. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan
33.1
33.2
B.3
Perubahan Kontrak
34. Perubahan
Kontrak
34.1
34.2
34.3
99
35. Perubahan
Lingkup
Pekerjaan
34.4
35.1
100
36.1
B.4
36.2
Waktu
penyelesaian
pekerjaan
dapat
diperpanjang paling kurang sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat keadaan
kahar.
36.3
36.4
36.5
37.1
Keadaan Kahar
101
B.5
37.2
37.3
37.4
37.5
37.6
37.7
38. Penghentian
102
Kontrak
39. Pemutusan
Kontrak
40. Pemutusan
Kontrak oleh PPK
40.1
103
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
40.2
104
kesempatan
untuk
menyelesaiakn
pekerjaan);
d. penyedia membayar denda sebesar kerugian
yang diderita PPK sebagaiman yang
tercantum dalam SSKK; dan
e. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam;
dan
40.3
41. Pemutusan
Kontrak oleh
Penyedia
42. [Keterlambatan
Pelaksanaan
Pekerjaan dan
Kontrak Kritis
(Untuk Pekerjaan
Konstruksi
Bangunan)]
105
106
apabila
pemberian
kesempatan
melampaui
masa
pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak.
2) PPK dapat langsung memutuskan
Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata; atau
3) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk
melaksanakan pekerjaan. Pihak lain
tersebut
selanjutnya
dapat
menggunakan
bahan/peralatan,
Dokumen Kontraktor dan dokumen
desain lainnya yang dibuat oleh atau
atas nama penyedia. Seluruh biaya
yang timbul dalam pelaksanaan
pekerjaan pihak lain sepenuhnya
menjadi tanggung jawab penyedia
berdasarkan kontrak awal.
43. Pemutusan
Kontrak akibat
lainnya
44. Peninggalan
107
peralatan,
angkutan
ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan
untuk
pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai
dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup
memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan
dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan penyedia.
45.2 Penyedia dilarang baik secara langsung atau
tidak langsung melakukan kegiatan yang akan
menimbulkan
pertentangan
kepentingan
(conflict of interest) dengan kegiatan yang
merupakan tugas penyedia.
46. Penggunaan
Dokumen
Kontrak dan
Informasi
48. Penanggungan
dan Risiko
48.1
108
49. Perlindungan
Tenaga Kerja
50. Pemeliharaan
Lingkungan
48.2
48.3
48.4
49.1
49.2
49.3
49.4
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkahlangkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
109
52. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan
51.1
51.2
52.1
52.2
53.1
53.2
Untuk
kepentingan
pengendalian
dan
110
53.4
53.5
53.6
53.7
54. Kepemilikan
Dokumen
55. Kerjasama
Antara Penyedia
55.1
111
55.3
56.1
56.2
56.3
56.4
56.5
59. Pembayaran
Denda
60. Jaminan
60.1
112
perseratus) HPS.
60.2
60.3
60.4
60.5
60.6
60.7
60.8
60.9
113
kepada penyedia;
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana
yang dibutuhkan oleh pihak penyedia untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
kontrak;
e. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
f. membayar uang muka (apabila diberikan);
g. memberikan instruksi sesuai jadwal;
h. membayar ganti rugi karena kesalahan yang
dilakukan PPK; dan
i. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam
kepada PA/KPA (apabila ada).
62. Fasilitas
63. Peristiwa
Kompensasi
63.1
63.2
63.3
114
E.
63.4
63.5
63.6
63.7
64.1
yang
yang
64.2
64.3
64.4
PPK
dapat
menilai
dan
menyetujui
penempatan/penggantian
personil
inti
dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.
64.5
115
F.
64.6
64.7
66. Pembayaran
65.1
65.2
65.3
66.1
Uang muka
a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil, pembayaran
uang
tanda
jadi
kepada
pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK
dan dibayar setelah penyedia menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka
yang diterima;
c. dalam hal PPK menyediakan uang muka
maka
Penyedia
harus
mengajukan
permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai dengan
116
Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan,
sistem
termin
atau
pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan
yang telah terpasang, kecuali peralatan
dan/atau bahan yang menjadi bagian
dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan sebagaimana diatur
dalam SSKK;
4) pembayaran harus dipotong angsuran
uang muka, denda (apabila ada), pajak
dan uang retensi; dan
5) untuk kontrak yang mempunyai sub
kontrak, permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh sub penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas)
hari kerja setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari penyedia harus sudah
117
66.3
67.1
118
67.2
68. Perhitungan
Akhir
69. Penangguhan
Pembayaran
70. [Penyesuaian
Harga (Untuk
Kontrak Harga
Satuan atau
67.3
68.1
68.2
69.1
69.2
69.3
Pembayaran
yang
ditangguhkan
harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian penyedia.
69.4
70.1
119
Kontrak
Gabungan Lump
Sum dan Harga
Satuan)]
70.2
70.3
70.4
70.5
70.6
70.7
70.8
70.9
120
72. Penilaian
Pekerjaan
Sementara oleh
72.1
121
PPK
72.2
74. Pengujian
75.1
PPK
atau
Pengawas
Pekerjaan
akan
menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan
Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung
jawab atas cacat mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.
75.2
75.3
122
76. Kegagalan
Konstruksi dan
Kegagalan
Bangunan
75.4
76.1
76.2
76.3
76.4
76.5
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
77. Penyelesaian
Perselisihan
77.1
77.2
123
78.1
78.2
78.3
78.4
Masing-masing
Pihak
dalam
Kontrak
berkewajiban untuk bertindak dengan itikad
baik sehubungan dengan hak-hak Pihak lain,
dan mengambil semua langkah yang
diperlukan untuk memastikan terpenuhinya
tujuan Kontrak ini.
124
Website
Faksimili
e-mail
B.
__________
__________
__________
__________
__________
:__________
:__________
:__________
:__________
:__________
:__________
__________
__________
__________
__________
:_______________
Untuk Penyedia
:_______________
__
E.
Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
F.
Masa
Masa
Pemeliharaan
berlaku
selama:
__(_____)
________
125
Pemeliharaan
(bulan/tahun)
G. Umur Konstruksi
H. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan
I.
Pembayaran
Tagihan
J.
Pencairan
Jaminan
Negara/Kas Daerah]
K. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan
L.
Penyedia
diperbolehkan
menggunakan
salinan
dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut: __________
Kepemilikan
Dokumen
M. Fasilitas
N. Sumber
Pembiayaan
O. Pembayaran
Uang Muka
[jika YA]
Pembayaran
Prestasi
Pekerjaan
tersebut
sebagai
di atas
berikut:
126
Q. [Penyesuaian
Harga]
komponen
sebesar__________]
kontrak
adalah
R.
Peristiwa
Kompensasi
S.
1.
2.
[dari nilai
terlambat]
T.
Sanksi
kontrak/bagian
kontrak
yang
4.
5.
127
U. Penyelesaian
Perselisihan
[Pengadilan
Republik
Indonesia
yang
berkompeten/Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI)]
[Jika BANI yang dipilih sebagai Lembaga Pemutus
Sengketa maka cantumkan klausul arbitrase berikut
tepat di bawah pilihan yang dibuat di atas:
V. LAINNYA
(Apabila Ada)
128
129
Keterangan
Pokja ULP menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
130
Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
2.
3.
Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
4.
5.
6.
atas
kesalahan
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
131
Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
2.
3.
Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
4.
Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan
harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk
dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
5.
6.
Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
132
No.
Uraian Pekerjaan
Satuan
Ukuran
Kuantitas
Harga
Satuan
Total
Harga2
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
2
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
133
No.
Uraian Pekerjaan
Satuan
Ukuran
Kuantitas
Harga
Satuan
Total
Harga2
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
2
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan Konstruksi
ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
134
No.
Uraian Pekerjaan
Satuan
Ukuran
Kuantitas
Harga
Satuan
Total
Harga2
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
2
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata Pembayaran
Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
135
Daftar Rekapitulasi
Mata Pembayaran
Harga
136
Kepada Yth.
__________
di __________
Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan __________
_________________________________________
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi]
sebesar
Rp_____________
(____________________)
kami
nyatakan
diterima/disetujui.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatangan surat perjanjian. Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini
yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan
sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya.
Satuan Kerja __________
Pejabat Pembuat Komitmen
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
5. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
6. ____________ [APIP K/L/D/I]
7. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
137
138
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
Menerima dan menyetujui:
Untuk dan atas nama __________
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
139
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik
dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi
Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
140
3.
4.
5.
6.
: _____________
: _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
________________
141
Nilai: ___________________
142
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
__________________
143
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas
uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi
Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3.
Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan
berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai
pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi
kewajibannya.
144
4.
5.
6.
Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya bendabenda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masingmasing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor
Pengadilan Negeri ________.
Dikeluarkan di
Pada tanggal
: _____________
: _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
________________
145
Nilai: ___________________
146
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
__________________
[Nama dan Jabatan]
147
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi
Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3.
Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa
syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima
Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
148
4.
5.
6.
Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya bendabenda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masingmasing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor
Pengadilan Negeri ________.
Dikeluarkan di
Pada tanggal
: _____________
: _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
________________
149
Nilai: ___________________
TERJAMIN
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________
[Nama & Jabatan]
__________________
[Nama & Jabatan]
BAB I
PERATURAN ADMINISTRASI
Pasal 1
Direksi/Pengawas Lapangan
Untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini Pemimpin Proyek menunjuk Direksi/Pengawas
Lapangan yang dibantu oleh pengelola teknik proyek dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Kolaka sebagai wakil dari Pemimpin Proyek mengawasi pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari, baik segi kualitas maupun kuantitas. Petunjuk-petunjuk dan perintah-perintah
tertulis dari Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis Proyek mengenai pekerjaan harus
dilaksanakan dan ditaati oleh Pemborong.
Pasal 2
Pemimpin Pelaksana dan Pelaksana
2.1
2.2
2.3
2.4
Pemimpin Pelaksana Kontraktor harus seorang ahli teknik yang cukup cakap pada bidangnya
dan pengalaman serta pendidikan cukup.
Syarat-syarat tersebut dalam ayat 1 pasal ini bila mana diperlukan harus dapat dibuktikan
oleh pemborong dengan curiculum vitae. Kepadanya harus dapat cukup mandat untuk
menerima dan melaksanakan perintah-perintah dari Konsultan Pengawas dan Pegelola
Teknis.
Pemimpin pelaksana dan pembantupembantunya harus berada ditempat kerja selama
pelaksanaan pekerjaan.
Bila mana Direksi/Pengawas Lapangan menganggap bahwa Pemimpin Pelaksana dan
pelaksana Kontraktor, tidak dapat berfungsi atau tidak mempunyai kecakapan yang
disyaratkan, maka Direksi/Pengawas Lapangan berhak meminta secara tertulis kepada
Pemimpin Proyek untuk segera memerintahkan Kontraktor mengganti Pemimpin
Pelaksana/Pelaksana Kontraktor.
Dalam hal ini, atas perintah Pemimpin Proyek maka kontraktor harus dapat menempatkan
tenaga pengganti selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah pemberitahuan tertulis dari
Pemimpin Proyek.
Pasal 3
Kantor Pemborongan dan Direksi Keet
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
Pasal 4
Laporan-Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
Pasal 5
Pemeliharaan Kebersihan
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
Pasal 6
Pemeliharaan BahanBahan
6.1
6.2
6.3
Bila terdapat perselisihan pendapat antara Pemborong dan Pengawas Lapangan atas sesuatu
bahan bangunan, maka Pengawas Lapangan/Direksi memerintahkan mengambil Contohcontoh tersebut ditempat pekerjaan oleh pemborong dan mengirimkan Contoh-contoh
tersebut ke laboratorium pemeriksaan Bahan-bahan, sementara itu pekerjaan lain dapat
berjalan terus yang tidak ada hubungan dengan bahan bahan yang diperiksa
dilaboratorium tersebut.
Semua biaya untuk pemeriksaan menjadi tanggung jawab pemborong.
Semua jenis bahan-bahan yang akan dipergunakan oleh Kontraktor harus diperlihatkan
contohnya kepada Direksi/Pengawas Lapangan.
6.4
Contoh-contoh yang sudah disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan dan Pengelola Teknik
akan dipergunakan sebagai standart bahan-bahan yang dipergunakan selanjutnya.
Pasal 7
Bestek, Gambar Kerja dan Rencana Kerja
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
Pemborong diwajibkan
meneliti
semua
Gambar-gambar dan Bestek mengenai
Pekerjaan ini.
Jika ternyata ada perbedaan antara gambar dan gambar lain dan atau antara gambar
dan bestek maka yang berlaku menurut urutan di bawah ini.
Bestek
Gambar-gambar dengan skala lebih besar
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Bila perbedaan ini menimbulkan kekeliruan atau bahaya, pemborong wajib menanyakan
terlebih dahulu kepada Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan keterangannya.
Sebelum memulai melaksanakan pekerjaan kontraktor harus menyusun rencana kerja/
Schedulle yang harus diajukan paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal Penerimaan
Surat Perintah Kerja (SPK).
Kontraktor harus mengikuti rencana kerja tersebut dan akan menjadi dasar bagi
Direksi/Pengawas Lapangan untuk menilai prestasi pemborong dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan kelambatan kerja.
Pasal 8
Penetapan Hal-hal Tentang Kerapihan Pekerjaan dan Keamanan
Pemborong Harus mengerjakan/menyelenggarakan pekerjaan serta memenuhi peraturan
peraturan seperti tersebut dalam pasal-pasal, dan diwajibkan memperhatikan keadaan di sekeliling
agar hasil pekerjaan kelihatan rapi, bersih terlindung dari gangguan serta pemeliharaannya.
Pasal 9
Syarat Pelaksana Mengenai Ukuran dan Dimulainya suatu Pekerjaan
9.1
9.2
9.3
9.4
Kontraktor bertanggung jawab atas tepat dan cocoknya pelaksanaan pekerjaan, menurut
Ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar serta peraturan kerja dan Syarat-syarat ini.
Kontraktor diwajibkan memberitahukan kepada Konsultan Pengawas apabila ia akan
memulai sesuatu bagian dari pekerjaan.
Apabila terdapat ketidak sesuaian dalam gambar, Peraturan dan Syarat-syarat ini Kontraktor
harus segera memberitahukan kepada Direksi/Pengawas Lapangan yang akan meneruskan
masalahnya kepada Konsultan Perencana melalui Pemimpin Bagian Proyek untuk
mendapatkan keputusan.
Kontraktor tidak boleh membetulkan sesuatu yang dianggap keliru sebelum dirundingkan
dengan Direksi/Pengawas Lapangan dan mendapatkan persetujuan dari Pengelola Teknis
dan Pemimpin Proyek.
Pasal 10
Mesin / Alat Bantu
Pemborong harus mengusahakan agar ditempat pekerjaan cukup peralatan dan perkakas teknis
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan hasil yang baik.
Pasal 11
Pekerjaan Tambah
11.1
11.2
11.3
11.4
Pekerjaan tambahan hanya boleh dikerjakan atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas
apabila Syarat-syarat ini tidak dipenuhi, maka segala akibatnya ditanggung sendiri oleh
kontraktor.
Apabila ada terdapat pekerjaan tambahan, maka yang dipakai sebagai dasar perhitungan
ialah harga satuan pada penawaran. Jika pekerjaan tambahan tersebut, tidak terdapat dalam
harga satuan penawaran, maka Pemimpin Proyek dapat mengambil keputusan.
Hal-hal yang mengenai pekerjaan tambah, segera harus dilaporkan kepada Pemimpin Proyek
dengan gambaran keterangan yang terperinci.
Pekerjaan tambahan tersebut harus dicatat dalam buku harian dan dibuatkan berita acara
tambah yang dilaporkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan bersama laporan harian.
Pasal 12
Penjagaan dan Penerangan Tempat Pekerjaan
12.1
12.2
12.3
12.4
12.5
Pasal 13
Jangka Waktu Pelaksanaan
13.1
13.2
13.3
13.4
Jangka waktu pelaksanaan adalah 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender terhitung sejak
tanggal penandatanganan Kontrak.
Pekerjaan harus mulai paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah
Kerja ( SPK ).
Jumlah hari-hari hujan tidak menjadi alasan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan
pekerjaan.
Sesuai dengan AV/SU 1941. Kontraktor masih bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan
selama 5 (lima) tahun setelah penyerahan kedua pekerjaan, bilamana kerusakan tersebut
diakibatkan kelalaian kontraktor pada waktu konstruksi dan bukan karena akibat kesalahan
pihak lain.
Pasal 14
Jangka Waktu Pemeliharaan
14.1
14.2
Jangka waktu pemeliharaan ditetapkan 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender sejak
Tanggal Serah Terima Pertama, Untuk kemudian diadakan serah terima Kedua atas seluruh
hasil pekerjaan.
Segala cacat kekurangan atau kesalahan yang mungkin timbul dalam masa pemeliharaan
akan diperinci oleh Direksi/Pengawas Lapangan dan Pengelola Teknik dalam satu daftar,
daftar ini berisi uraian-uraian kekurangan atau tidak sempurnanya bagian pekerjaan. Daftar
ini akan diberikan kontraktor paling lambat 7 hari setelah dilaksanakan Serah Terima
Pertama dan tembusannya dilaporkan pada kepada Pemimpin Proyek. Berdasarkan daftar
tersebut kontraktor harus memperbaiki atau menyempurnakan pekerjaan selama masa
pemeliharaan pekerjaan untuk kemudian diperiksa kembali.
Pasal 15
Pengunduran Waktu/ Kelambatan
15.1
15.2
15.3
Pasal 16
Kenaikan Harga dan Force Majeure
16.1
16.2
Kenaikan harga tidak dapat menjadi alasan pemborong untuk mengurangi mutu/kualitas
pekerjaan, selanjutnya kenaikan harga tidak dapat menjadi alasan Pemborong untuk
memperpanjang masa kontrak.
Pemborong tidak dapat mengajukan klaim akibat kenaikan harga bilamana terjadi tindakan
pemerintah dibidang moneter terkecuali jika pemerintah mengeluarkan peraturan untuk
penyesuaian harga atau revisi DIP.
Pasal 17
Sanksi dan Denda
17.1
17.2
Jika Kontraktor tidak menyelesaikan pekerjaan pada tanggal penyelesaian seperti telah
ditetapkan pada perpanjangan waktu maka kontraktor akan dikenakan denda keterlambatan
sebesar 1/1000 ( satu per seribu ) per hari dari nilai kontrak atau bagian kontrak tertentu
berkenan dengan sifat pekerjaannya dan maksimum sebesar jaminan pelaksanaan.
Apabila jumlah denda tersebut telah mencapai 5% maka pemimpin proyek berhak
memutuskan Kontrak Kerja secara sepihak dan menunjuk kontraktor lain untuk
menyelesaikan pekerjaannya, dengan sisa biaya yang belum dicairkan.
Setelah diadakan pemutusan kontrak kerja oleh Pemimpin Proyek, Kontraktor tidak berhak
menuntut kelebihan pekerjaan yang dikerjakan.
17.3
Pemutusan kontrak kerja dan pengalihan pekerjaan ini kepada kontraktor lain, dapat
dilaksanakan setelah kontraktor mendapat teguran/peringatan tertulis lain, 3 kali berturutturut dari pemberi proyek ( Cq. Pasal 30 KUH Perdata).
Pasal 18
Penyelesaian Perselisihan
18.1
18.2
Jika ada perselisihan atau ketidak sesuaian paham yang timbul antara pemberi tugas dan
kontraktor selama pelaksanaan atau setelah penyelesaian atau setelah pekerjaan
ditinggalkan mengenai pelaksanaan pekerjaan ini, atau hal apa saja yang timbul atau ada
hubungannya dengan hal ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah.
Jika dengan musyawarah yang dilakukan tidak dapat memutuskan penyelesaian, maka
perselisihan dan ketidaksesuaian faham akan dilanjutkan sesuai dengan hukum yang
berlaku.
Pasal 19
Peraturan Pemerintah
19.1
19.2
Kontraktor wajib mentaati semua peraturan pemerintah dan Undang-undang yang berlaku
yang ada hubungannya dengan pelaksanaan ini.
Kontraktor wajib mentaati semua peraturan pemerintah tentang perburuhan dan
keselamatan kerja.
Pasal 20
Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan Cara Pembayaran
20.1
20.2
20.3
20.4
20.5
20.6
20.7
20.8
Antara Pemimpin Proyek dan Kontraktor akan dibuatkan kontrak pekerjaan dan dalam
kontrak tersebut diatur penentuan pembayaran.
Sebelum penandatangan kontrak pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan jaminan
pelaksanaan Pekerjaan ( Garansi bank) sebesar 5 % dari nilai kontrak.
Jaminan penawaran (Tender Bond) baru akan dikembalikan setelah kontraktor menyerahkan
jaminan pelaksanaan.
Kontrak kerja tersebut baru akan ditandatangani oleh Pemimpin Proyek bilamana kontraktor
telah menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan.
Bilamana kontraktor menginginkan pembayaran uang muka Proyek, maka kontraktor harus
menyediakan jaminan Bank (Jaminan Uang Muka) senilai uang yang akan diberikan oleh
Proyek.
Pembayaran atas pekerjaan dapat dilaksanakan secara berangsur/bertahap sesuai dengan
prosentase kemajuan fisik yang akan diatur dalam kontrak pekerjaan pelaksanaan.
Pembayaran angsuran yang diatur dalam point 6 diatas harus disertai berita Acara kemajuan
Riil Pekerjaan yang ditandatangani oleh :
Konsultan Pengawas.
Pengelola Teknik Proyek.
Berdasarkan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, maka akan dibuatkan berita Acara
Pembayaran Angsuran yang ditandatangani oleh :
Pemimpin Proyek.
Kepala Satuan Unit dari Instansi masing-masing proyek, apabila dianggap perlu.
Pasal 21
Serah Terima Pekerjaan.
21.1
Setelah pekerjaan telah selesai 100 % ( Seratus Persen ), penyedia barang/jasa mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pengguna barang/jasa untuk penyerahan pekerjaan.
21.2 Pengguna barang/jasa melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh penyedia barang/jasa. Bilamana terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia barang/jasa wajib memperbaiki/menyelesaikannya.
21.3 Pengguna barang/jasa menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak.
21.4 Pembayaran dilakukan sebesar 90 % ( Sembilan Puluh Persen ) dari nilai kontrak, sedangkan
yang 5 % ( Lima Persen ) merupakan retensi selama masa pemeliharaan atau pembayaran
dilakukan sebesar 100 % ( Seratus Persen ) dari niali kontrak yang diterbitkan oleh Bank
Umum atau oleh Perusahaan Asuransi yang mempunyai Program Asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian ( Surety Bond ) dan diasuransikan sesuai dengan Menteri
Keuangan.
21.5 Penyedia barang/jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
21.6 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia barang/jasa mengajukan permintaan secara
tertulis kepada pengguna barang/jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan.
21.7 Pengguna barang/jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia barang/jasa
melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik dan wajib
melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan jaminan
penawaran.
21.8 Apabila penyedia barang/jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya maka pengguna barang/jasa berhak menggunakan uang retensi untuk membiayai
perbaikan /pemeliharaan atau mencairkan jaminan pemeliahraan.
21.9 Untuk SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN harus dilampiri dengan :
Laporan kemajuan pekerjaan yang ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan
Pengelola Teknik Proyek serta disetujui oleh Pemimpin Proyek/Penanggung Jawab
Kegiatan.
Berita Acara Pemeriksaan pekerjaan yang ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan
Pengelola Teknis Proyek.
Foto-foto Dokumentasi Bangunan Proyek.
21.10 . Untuk serah TERIMA KEDUA pekerjaan maka harus disertai :
Laporan kemajuan pekerjaan yang ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan
Pengelola Teknis Proyek dan disetujui oleh Pemimpin Proyek/Penanggung Jawab
Kegiatan.
Berita Acara pemeriksaan akhir pekerjaan yang ditandatangani oleh Konsultan
Pengawas dan Pengelola Teknis Proyek.
Foto-foto Dokumentasi Bangunan Proyek.
Gambar Instalasi Listrik
Pengetesan air Kompleks. (Disesuikan dengan kebutuhan design yang ada)
Asli IMB (Disesuikan dengan kebutuhan design yang ada)
Tanda bukti pembayaran iuran astek
Dan lain-lain yang disyaratkan
BAB II
SYARAT SYARAT TEKNIS
STRUKTUR
Pekerjaan Tanah
Pasal 1
Ketentuan Umum
1.1. Sebelum melakukan pekerjaan tanah, pelaksana harus membersihkan daerah yang akan
dikerjakan dari sisa-sisa akar pohon maupun semak-semak serta segala perintang yang ada
dalam daerah kerja, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
1.2. Pelaksana harus menjamin terjaganya keutuhan barang / benda atau bangunan yang sudah
selesai dikerjakan dari segala macam kerusakan dan berhati-hati untuk tidak mengganggu
patok pengukur atau tanda-tanda yang lain.
1.3. Perbaikan kerusakan pada barang / benda atau bangunan yang harus dijaga akibat
pelaksanaan pekerjaan akan menjadi tanggung jawab pelaksana.
1.4. Pelaksana harus melakukan pengukuran dan pematokan terlebih dahulu dan melaporkannya
kepada Direksi/Pengawas Lapangan, serta meminta ijin untuk memulai pekerjaan.
1.5. Pemindahan material akibat pembongkaran puing-puing dan semua yang merintangi
pekerjaan harus dilakukan menurut peraturan-peraturan Pemerintah Daerah setempat.
Pasal 2
Pekerjaan Pengukuran
2.1.
2.2.
muka tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan sekurangkurangnya setinggi 40 cm di atas tanah.
e. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberi tanda yang jelas dan
dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan untuk
membongkar.
f. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan, Pelaksana harus
melaporkan kepada Direksi/Pengawas Lapangan.
g. Pada waktu pematokan (penentuan) pelaksana wajib membuat shop drawing dahulu
sesuai dengan kondisi lapangan.
2.3.
Pasal 3
Pekerjaan Pengupasan
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
Pada daerah yang akan diurug, permukaan tanah teratas (top soil) harus dikupas terlebih
dahulu. Penilaian terhadap tanah yang harus dikupas akan ditentukan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.
Tanah hasil pengupasan tidak diperkenankan untuk digunakan sebagai material urugan,
kecuali untuk menimbun areal yang akan dihijaukan atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
Lapangan.
Setelah tanah dikupas sesuai persyaratan, maka permukaan tanah hasil pengupasan
tersebut harus dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Pelaksana diharuskan mengolah tanah dengan bahan anti rayap, sistem dan teknologi yang
digunakan atas persetujuan Pemberi Tugas/Direksi.
Pasal 4
Pekerjaan Penggalian Pondasi Dan Saluran
4.1.
Semua galian harus mencapai kedalaman yang diisyaratkan dalam gambar rencana, kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
Lebar dasar galian untuk pondasi harus mempunyai lebar minimum 20 cm lebih besar dari
dasar pondasi dengan tebing galian sehingga tidak mudah longsor. Sedang untuk galian
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
saluran kedalaman kemiringan dasar saluran harus dibuat sesuai dengan EDS (Elevasi Dasar
Saluran).
Pelaksanaan harus merawat tebing galian dan menghindarkan kemiringan agar terhindar
dari kelongsoran.
Semua akar-akar, batang-batang pohon yang terpendam maupun halangan-halangan lain
yang dijumpai pada saat penggalian harus dikeluarkan dan dibuang.
Pada saat penggalian, pipa-pipa drainase, gas, air bersih dan kabel-kabel yang masih
berfungsi harus diamankan dan dijaga.
Apabila terjadi kerusakan-kerusakan pada barang-barang tersebut di atas, maka pelaksana
harus segera mengganti semua kerusakan tersebut dengan biaya sendiri.
Semua galian harus diperiksa dan mendapatkan ijin/persetujuan tertulis dari
Direksi/Pengawas Lapangan sebelum pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Pasal 5
Pekerjaan Urugan Dan Pemadatan
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.
5.8.
Pekerjaan urugan pasir yang dimaksud adalah pasir urug bawah pondasi dan bawah lantai.
Semua urugan pasir harus dipadatkan sesuai dengan ketebalan yang ditentukan dalam
gambar rencana.
Semua urugan pasir harus diperiksa dahulu oleh konsultan pengawas sebelum pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya.
Pelaksana harus mengajukan contoh bahan pengisi yang akan digunakan untuk disetujui
oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
Penghamparan dan pemadatan harus dilaksanakan secara lapis demi lapis dengan tebal
hamparan maksimal 30 cm dan kemudian dipadatkan. Penghamparan lapisan selanjutnya
baru dapat dilakanakan setelah pemadatan lapisan bawah memenuhi persyaratan dan
disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan. Pelaksanaan pemadatan harus menggunakan
alat mekanis. Sedangkan untuk pengurugan kembali galian pondasi, tebal hamparan
maksimal
20 cm dan baru dapat dilakukan setelah mendapat izin dari Direksi/Pengawas
Lapangan. Pelaksanaan pemadatan harus menggunakan alat mekanis.
Lapisan tanah urugan harus dipadatkan sampai mencapai 95 % dari kepadatan kering
maksimum, Pemeriksaan pemadatan dilapangan harus dilaksanakan untuk setiap hasil
pemadatan seluas 50 m2 pada setiap lapisan pemadatan.
Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan, tidak diperkenankan adanya
genangan air di atas tanah atau sekitar lapangan pekerjaan.
Pelaksana harus mengatur pembuangan air sedemikian rupa sehingga lapisan air hujan atau
dari sumber lain dapat berjalan dengan lancar, baik selama maupun sesudah pekerjaan
selesai.
Pelaksana harus bertanggung jawab atas stabilitas timbunan tanah, dan Pelaksana harus
mengganti bagian-bagian yang rusak akibat dari kesalahan dan kelalaian Pelaksana atau
akibat dari aliran air.
Pekerjaan Beton
Pasal 6
Ketentuan Umum
6.1.
Persyaratan persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat syarat pelaksanaan
beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini.
Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis ini, maka semua persyaratan
pekerjaan beton harus sesuai dengan standar di bawah ini :
6.2.
6.3.
Pasal 7
Lingkup Pekerjaan
7.1.
7.2.
7.3.
Meliputi segela pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan beton sesuai
dengan gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pengujian dan peralatan
pembantu.
Pengadaan detail, fabrikasi, dan pemasangan semua penulangan dan bagian bagian dari
pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.
Perencanaan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton, pemeliharaan dan penyelesaian
beton dan semua jenis pekerjaan yang menunjang pekerjaan beton.
Pasal 8
Material
Semua material yang termasuk dalam spesifikasi ini harus selalu berdasarkan P.B.I tahun 1971.
8.1.
Semen
a. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai dengan persyaratan
Standar Indonesia NI-1964, SII 0013-81 atau ASTM C-150 dan produksi dari satu merek.
b. Pelaksan harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang menyebutkan tipe, kwalitas
dari semen yang digunakan dan Manufactured Test Certificate yang menyatakan
memenuhi semua persyaratan tersebut dalam huruf a diatas.
c. Pelaksana harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik untuk
mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang menggumpal, Sweeping, tercampur
dengan kotoran atau kena air/lembab tidak diijinkan untuk digunakan dan harus segera
d.
8.2.
Agregat Kasar :
a. Berupa batu pecah yang diperoleh dari pecahan batu dengan spesifikasi sesuai ASTM
C 33 dan mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
b. Angerat kasar terdiri dari butiran-butiran yang kasar, keras, tidak berpori dan berbentuk
kubus. Bila ada butiran yang pipih maka jumlahnya tidak boleh melebihi 20 % dari
volume dan tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50 % kehilangan berat
menurut test Los Angeles.
c. Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau subtansi yang merusak
beton dan mempunyai gradasi seperti berikut :
Saringan
1
3/8
No. 4
8.3.
8.5.
8.6.
% Lewat Saringan
100
90 100
20 55
0- 1
Agregat Halus
a. Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu dan
harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat zat alkali dan tidak mengandung lebih dari
50 % substansi substansi yang merusak beton.
b. Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri dari partikel
partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi seperti tabel di bawah ini :
Saringan
3/8
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200
8.4.
Ukuran
25,00 mm
20,00 mm
9,50 mm
4,76 mm
Ukuran
9,50 mm
4,76 mm
2,38 mm
1,19 mm
0,49 mm
0,297 mm
0,149 mm
0,074 mm
% Lewat Saringan
100
90 - 100
80 100
50 85
25 65
10 30
5 10
0- 5
Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau garam serta zat
zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya digunakan air
bersih yang dapat diminum.
Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI NI-2 tahun 1971, dengan
tegangan leleh karakteristik oau = 2400 kg/cm2 atau baja U 24
Pemberi tugas atau Konsultan Pengawas akan melakukan pengujian test tarik putus dan
Bending untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya Pelaksana.
Bahan Pencampur
a. Penggunanaa bahan pencampur ( admixture ) tidak diizinkan tanpa persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
b. Apabila akan digunakan bahan pencampur, pelaksana harus mengadakan percobaan
percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari penambahan bahan pencampur
tersebut.
Hasil crushing test dari laboratorium yang berwenang terhadap kubus kubus beton
yang berumur 7, 14 dan 28 hari harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk
dimintakankan persetujuannya.
8.7.
Cetakan Beton
Dapat menggunakan kayu kls III, multipleks dengan tebal minimal 9 mm atau plat baja,
dengan syarat memenuhi ketentuan ketentuan yang termasu dalam PBI NI-2 1971
Pasal 9
Mutu Beton
9.1.
Mutu beton harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan karakteristik Tbk = 225 kg/cm2
(K225); Nilai faktor Air Semen ( water cement ratio ) 0,52 dalam berat.
9.2
Slump (kekentalan beton) untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan standar
ASTM C-143 adalah sebagai berikut :
Jenis Konstruksi
Kaki dan Dinding pondasi
Pelat, Balok dan Dinding
Kolom
Pelat diatas Tanah
9.3
Slump
Maks. (mm)
75
100
100
100
Slump
Min. (mm)
25
25
25
50
Bila tidak diguanakan alat penggetar dalam frekwensi getaran tinggi, maka harga tersebut di
atas dapat dinaikkan sebesar 50 % dengan catatan tidak boleh melebihi 150 mm.
Pasal 10
Percobaan Pendahuluan
10.1.
10.2.
10.3.
10.4.
10.5.
Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang diminta Pelaksana harus mengadakan
percobaan percobaan di laboratorium yang independen yang ditunjuk oleh Pemberi tugas,
sebagai persiapan dari percobaan pendahuluan di lapangan sampai didapatkan suatu
perbandingan tertentu untuk mutu beton yang akan digunakan.
Setiap ada perubahan dari jenis bahan yang akan digunakan, Pelaksana harus mengadakan
percobaan di laboratorium untuk mendapatkan mutu beton yang diperlukan.
Benda uji yang dibuat dan prosedur dalam percobaan ini harus mengikuti ketentuan dalam
PBI NI-2 1971.
Bila percobaan di laboratorium slump test belum menunjukkan mutu yang sesuai dengan
permintaan, maka pekerjaan beton tidak boleh dilaksanakan.
Hasil percobaan pendahuluan di lapangan harus sesuai dengan hasil percobaan di
laboratorium.
Pasal 11
Pengadukan Dan Peralatannya
11.1.
11.2.
11.3.
11.4.
11.5.
11.6.
Bahan bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5 menit sesudah
semua bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus ditambah, bila kapasitas mesin
lebih besar dari 1,5 m3 dan Konsultan Pengawas dapat menambah waktu pengadukan jika
waktu pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan
dengan kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton yang dihasilkan harus seragam
dalam komposisi dan konsistensi dalam setiap adukan.
Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Air harus
dituang terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama dalam pengadukan. Tidak
diperkenankan melakukan pengadukan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang
dikehendaki.
Pelaksana boleh menempatkan satu Mixing plant atau memperoleh beton dari satu
Ready Mix Plant asal dapat membuktikan bahwa mutu tersebut sesuai dengan ketentuan
dalam persyaratan ini. Pelaksana harus menyerahkan sfesifikasi beton ready mix yang akan
digunakan sesuai dengan mutu beton yang diinginkan sebelum memulai pekerjaan.
Pasal 12
Persiapan Pengecoran
12.1.
12.2.
12.3.
Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian bagian yang akan dicor harus bersih dan
bebas dari kotoran kotoran. Bagian bagian yang akan ditanam dalam beton sudah harus
terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan perlengkapan perlengkapan lain).
Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi
dengan air sampai jenuh dan tulangan sudah harus terpasang dengan baik.
Bidang bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu kemudian
dibersihkan dari segala kotoran yang lepas.
Pelaksana harus tetap menjaga kondisi bagian bagian tersebut sampai ijin pengecoran
diberikan oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
Pasal 13
Bekisting/Cetakan Beton
13.1.
13.2.
13.3.
13.4.
13.5.
Rencana cetakan beton menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya. Cetakan harus
sesuai dengan bentuk, ukuran dan batas batas bidang dari hasil beton yang direncanakan
serta tidak boleh bocor dan harus cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan
tempat atau kelongsoran dari penyangga.
Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang
lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan diusahakan lurus dalm arah
hoizontal maupun vertikal, terutama pada permukaan beton yang tidak difinish ( beton
expose ).
Tiang tiang penyangga harus diusahakan sedemikian rupa agar dapat memberikan
penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa dapat memberikan penunjang seperti yang
dibutuhkan beberapa konstruksi yang dibebani. Struktur dari tiang penyangga harus cukup
kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban beban yang ada di atasnya
selama pelaksanaan.
Sebelum penuangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya, kekuatan
dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang permukaan
cetakan harus bersih dari segala macam kotoran dan diberi form oil untuk mencegah
lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaannya harus berhati hati agar tidak terjadi kontak
dengan baja tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas
Lapangan, atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
13.6.
13.7.
13.8.
13.9.
13.10.
13.11.
13.12.
13.13.
13.14.
Pasal 14
Pengangkutan Dan Pengecoran
14.1.
14.2.
14.3.
14.4.
Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan agregat
telah melampaui 1,5 jam dan waktu ini dapat berkurang, bila konsultan pengawas
menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.
14.5.
Pasal 15
Pemadatan Beton
15.1.
15.2.
15.3.
Pasal 16
Konstruksi Joint ( Sambungan Konstruksi )
16.1.
16.2.
16.3.
16.4.
Rencana atau schedule pengecoran harus disiapkan untuk penyelesaian suatu konstruksi
secara menyeluruh, termasuk persetujuan letak konstruksi joint. Dalam keadaan tertentu
dan mendesak, konsultan pengawas dapat merubah letak konstruksi joint tersebut.
Permukaan konstruksi joint harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas seluruh
permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat.
Konstruksi joint harus diusahakan tidak berbentuk garis tegak atau horisontal.
Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan dibri lapis grout
segera sebelum beton dituang.
Pasal 17
Benda benda Yang Tertanam Dalam Beton
19.1
19.2
Semua angker, baut, pipa dan benda benda lain yang diperlukan tertanam dalam beton,
harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum pengecoran.
Benda benda tersebut harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat dan kotoran kotoran
lain pada saat mengecor.
Pasal 18
Penyelesaian Beton
20.1.
20.2.
20.3.
20.4.
Semua permukaan dari hasil pekerjaan beton harus rata, lurus tanpa ada bagian bagian
yang keropos, melendut atau bagian bagian yang membekas pada permukaan. Ujung
ujung atau sudut sudut harus berbentuk penuh dan tajam.
Bagian bagian yang rapuh, kasar dan tidak memenuhi persyaratan harus segera diperbaiki
dengan cara memahatnya dan mengisi kembali dengan adukan beton yang sesuai, baik
kekuatan maupun warnanya, untuk kemudian diratakan. Bila diperlukan, seluruh
permukaan beton dihaluskan dengan amplas, caborandum atau gurinda.
Permukaan lantai beton harus mempunyai permukaan yang rata, toleransi kerataan pada
lantai tidak boleh melebihi 1 cm dalam jarak 10 cm
Tidak dibenarkan menaburkan semen pada permukaan beton dengan maksud untuk
menyerap airnya.
Pasal 19
Perawatan Dan Perlindungan Beton
21.1
21.2
21.3
21.4
Semua pekerjaan beton harus dirawat dengan baik dengan cara yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Setelah pengecoran dan penyelesaian, permukaan beton yang tidak
tertutup oleh cetakan harus dijaga kelembabannya dengan jalan membasahi secara terus
menerus selama 7 (Tujuh) hari.
Permukaan permukaan beton yang dibongkar cetakannya sedang masa perawatan beton
belum terlampaui, harus dirawat dan dilindungi seperti pada ayat 1.
Cetakan beton yang tidak dilindungi dengan penguapan dan belum dibongkar, selama masa
perawatan yang selalu dibasahi untuk mengurangi keretakan dan terjadinya celah celah
pada sambungan.
Lantai beton atau permukaan beton lainnya yang tidak disebut di atas, harus dirawat dengan
jalan membasahi atau menutupi dengan membran yang basah.
Pekerjaan Pasangan
Pasal 20
Pasangan Batu Gunung
23.1.
Lingkup pekerjaan :
Meliputi pekerjaan penyiapan, pekerjaan pasangan batu gunung/belah untuk pondasi,
saluran dan keperluan keperluan lain seperti yang tercantum dalam gambar rencana serta
penyelesaiaanya, termasuk pengadaan bahan dan peralatan peralatan pembantu.
1.
23.3.
23.3.1
23.3.2
23.3.3
23.3.4
23.3.5
23.3.6
23.3.7
Pasir : Digunakan pasir pasang atau extra beton yang bebas dari kotoran lumpur,
garam serta bahan organik. Pasir mempunyai kadar tanah tidak lebih dari 5 % (berat)
dan tidak lebih dari 15 % yang tertahan pada saringan ukuran 2,3 mm
2.
Semen :
Seperti yang disebutkan pada Bab III Pasal 8 Ayat 1 buku persyaratan teknis ini.
3.
Air
:
Seperti yang disebutkan pada Bab III Pasal 8 Ayat 4 buku persyaratan ini.
Cara Pelaksanaan :
Persiapan pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan yang lazim digunakan
(untuk pengukuran, pematokan dan penarikan benang )
Pasangan pondasi batu gunung/belah harus dilakukan dengan ikatan yang baik, lubang
antara batu batu yang besar selain diisi dengan adukan juga harus diisi batu pecahan yang
kecil.
Kesatuan pondasi harus cukup kokoh sehingga tidak timbul keretakan atau penurunan pada
dinding, karena bila terjadi hal tersebut maka akan menjadi tanggung jawab Pelaksana dan
harus diganti/diperbaiki atas biaya sendiri.
Untuk pekerjaan saluran atau penurapan, harus menggunakan adukan kedap air 1 Pc : 3 Psr,
demikian juga halnya dengan pasangan pondasi selebar 20 cm di bawah sloef.
Pada permukaan pondasi harus diberi angkur diameter 12 mm, panjang 40 cm dengan ujung
berbentuk L ( siku ) dan dipasang setiap jarak 50 cm.
Pada saat pembuatan pondasi harus diperhatikan buka bukaan atau lubang yang
diperlukan untuk keperluan pekerjaan drainase, plumbing dan elektrikal.
Semua pondasi batu gunung/belah dipasang dasar batu stamping tebal 15 cm dan bagian
bawahnya diberi lapisan pasir urug yang dipadatkan setebal 10 cm atau dengan ukuran
ukuran yang sesuai dengan gambar rencana.
Pasal 21
Pekerjaan Plesteran dan Acian
25.1.
25.2.
Lingkup pekerjaan :
Meliputi pekerjaan persiapan bagian yang akan diplestera atau diaci, plesteran atau acian
dinding, leaning deuker, bagian pondasi atau keperluan lain yang diselesaikan dengan cat
atau bahan pelapis seperti tertera dalam gambar rencana, termasuk pengadaan bahan dan
peralatan pembantu.
Bahan-bahan :
a.
Plesteran biasa : Menggunakan campuran 1Pc : 4Psr
b.
Pasir harus memenuhi NI.3 pasal 14 dan PUBI 1982.
c.
Air harus memenuhi NI.3 pasal 10.
d.
Campuran (agregat) untuk plesteran harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran, harus bersih dan melalui ayakan 1,6-2,0 mm.
e.
Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti
yang dipersyaratkan.
f.
Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian dan penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari
jenisnya dan disetujui oleh konsultan pengawas.
g.
Semen portlant yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong
yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam
keadaan utuh dan tidak cacat.
h.
Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berfentilasi yang baik, terlindung, bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi
sesuai jenisnya seperti yang dipersyaratkan pabriknya.
26.3.
27.4.
28.5.
28.6.
Cara pelaksanaan
a.
Semua pasangan Batu harus diselesaikan dengan plesteran atau acian kecuali
ditentukan lain dalam gambar.
b.
Seluruh bidang yang akan diplester atau diaci harus dibersihkan, lubang-lubang yang
tidak digunakan harus ditutup dengan rapi.
c.
Siar atau spesi antara pasangan bata harus dikerok dan kemudian dibasahi dengan air.
d.
Untuk bagian dinding yang akan diselesaikan dengan cat, pada plesteran yang telah
benar-benar kering dilakukan pengacian dengan semen sampai didapat permukaan
yang halus, rata, lurus dan tidak bergelombang.
Penggunaan jenis plesteran :
a.
Pekerjaan plesteran biasa
Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus
diberi kawat ayam yang digalvanis untuk membantu dan memperkuat daya lekat
plesteran, pada bagian pekerjaan yang diijinkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
b.
Plesteran Beton
Tebal plesteran maksimal dibuat 1,00 cm. Tebal plesteran melebihi 1 cm harus
diberi kawat ayam digalvanis untuk membantu dan memperkuat daya lekat
plesteran, pada bagian pekerjaan yang diijinkan oleh Konsultan Pengawas.
Segala sesuatu yang belum diatur dalam persyaratan ini wajib dikonsultasikan
dengan Direksi/Pengawas Lapangan terlebih dahulu agar dapat dikeluarkan
ketetapannya.
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIK
Pasal 1
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Rehab Sedang/Berat Dermaga Pelabuhan Eks
TPI .
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah meliputi :
1.1
Rehab Sedang/Berat Dermaga Pelabuhan Eks TPI
1.2
Pembuatan sarana-sarana penunjang lain.
Pasal 2
Situasi
2.1
2.2
2.3
2.4
Pasal 3
Ukuran Tinggi dan Ukuran Pokok
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan meter.
Ukuran tinggi peil lantai bangunan ditentukan 55 cm, diatas permukaan tanah jalan dianggap
sebagai titik duga 0,00 cm dan ketepatan posisi lantai tersebut harus disetujui oleh Direksi
lapangan.
Penentuan peil lantai bangunan, berpatokan terhadap ketinggian muka jalan yang ada atau
ketinggian permukaan urugan dan disesuaikan dengan gambar rencana, dengan persetujuan
Direksi lapangan.
Ukuran titik duga harus dipasang permanen, terbuat dari balok kayu 6 x 12 cm x 3 mm yang
diketam rata pada semua sisinya kemudian ditanam ke dalam tanah minimal 1 meter.
Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Direksi/Pengawas Lapangan dan
patok-patok yang dipancang dan disambung dengan papan bouwplank yang diketam pada
sisinya.
Pengukuran sudut siku sedapat mungkin dilakukan dengan alat waterpass atau theodolite.
Pasal 4
Pekerjaan Tanah dan Urugan Lokasi
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
Pasal 5
Papan Baowplank
5.1
Semua Bowplank menggunakan kayu kelas III, diserut rata dan terpasang waterpass dengan
peil +/- 0.00 cm, setiap jarak 2 meter Papan Bowplank diperkuat dengan patok kayu 5/7 cm,
Pada papan bowplank harus dicabut sumbu-sumbu dinding, oleh cat yang tidak luntur oleh
pengaruh iklim.
5.2
5.3
Jarak papan bowplank minimal 2,5 m dari garis luar bangunan untuk mencegah longsoran
terhadap tanah galian pondasi.
Setelah pekerjaan bouwplank selesai, pemborong wajib memintakan pemeriksaan dan
persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan.
Pasal 6
Pekerjaan Pondasi
( Pasangan Batu Gunung )
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
Pondasi bangunan yang dipergunakan adalah, pondasi tembok penahan batu gunung/batu
belah seperti yang diisyaratkan pada Gambar Rencana yang terdiri dari :
a. Pasangan batu kosong pada pondasi batu gunung/belah diatas Tanah dipasang setebal
20 cm ditimbris pasir dan atau batu belah sehingga kokoh.
b. Adukan yang digunakan untuk pasangan pondasi adalah :
1 PC : 4 Pasir untuk pondasi batu gunung/belah.
Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari asam organik, asam alkali
atau bahan kimia yang dapat merusak pondasi.
Pasir pasang yang dipergunakan disyaratkan mempergunakan pasir yang tidak
mengandung tanah dan air laut.
Sebelum dilaksanakan pemasangan pondasi, jalur dilakukan dengan terlebih dahulu
menetapkan Lay Out, titik as pondasi yang ditentukan bersama-sama dengan
Direksi/Pengawas Lapangan.
Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penetapan kedalaman,
besaran letak dan kondisi dasar galian dan sebelum pemasangan pondasi dimulai harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari direksi.
Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan ke sloef, dan
sparing pipa plambing yang menembus pondasi.
Karena kemungkinan terjadi kupasan atau urugan, pemborong harus memperhatikan
kedalaman pondasi terhadap tanah dasar/keras dimana ukuran/dimensi dan bentuk dari
pekerjaan yang dimaksud disesuaikan dengan Gambar Rencana.
Pasal 7
Pekerjaan Beton Tak Bertulang.
7.1
7.2
7.3
Persyaratan.
a. Persyaratan utama dalam pekerjaan beton adalah bahwa setelah semua pekerjaan
pembesian dirakit dan siap untuk dicor, maka kontraktor terlebih dahulu harus
menyurat kepada Pimpro untuk diadakan pemeriksaan dalam hal kebenarannya dan
kesesuaiannya dalam gambar pelaksanaan dan untuk itu harus disertai dengan berita
acara.
b. Pekerjaan yang sudah diperiksa kebenarannya harus mendapatkan persetujuan dari
Instansi Teknik dan diketahui oleh Pimpro baru kemudian pekerjaan pengecoran dapat
dilaksanakan.
Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan beton tak bertulang teridiri dari lantai rabat yang sesuai dengan Gambar
Rencana.
Bahan dan Material.
a. Pasir beton yang digunakan disyaratkan pasir kasar untuk beton.
b.
7.4
7.5
7.6
Kerikil beton yang digunakan disyaratkan kerikil yang butirannya mempunyai gradasi
merata 2-3 cm atau batu pecah hasil olahan stone cruiser.
c. Bahan pasir dan kerikil yang digunakan harus bebas dari bahan organis, lumpur dan
bahan lain yang dapat merusak beton dan memenuhi persyaratan PBI 1971.
d. Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih yang bebas dari garam atau zat kimia
lain yang merusak beton.
e. Tulangan yang dipergunakan harus bebas dari minyak , karat, kotoran dan bahan
perusak lainnya.
f. Diameter tulangan beton digunakan tulangan Baja U-24 baik tulangan pokok dan beugel
disesuikan dengan gambar kerja dan harus meminta persetujuan dari Direksi/Pengawas
Lapangan, dimana tulangan pokok dipakai 16 mm dan tulangan beugel dipakai
12 mm
g. Toleransi besi yang dipergunakan adalah 3 mm misalnya.
Besi beton ukuran 19 mm, dipergunakan ukuran 18.7 mm
Besi beton ukuran 16 mm, dipergunakan ukuran 15.7 mm
Besi beton ukuran 14 mm, dipergunakan ukuran 13.7 mm
Besi beton ukuran 12 mm, dipergunakan ukuran 11.7 mm
Besi beton ukuran 10 mm, dipergunakan ukuran 9.7 mm
Besi beton ukuran 8 mm, dipergunakan ukuran 7.7 mm
Besi beton ukuran 6 mm, dipergunakan ukuran 5.7 mm
h. Untuk semua bahan semen dipergunakan semen jenis portland Cement, yang memenuhi
persyaratan pekerjaan bangunan sesuai Persyaratan Normalisasi (SNI) & Bahan
Bangunan Indonesia (PBI 1971) sejenis Semen PC Tonasa Kualitas I.
i. Semen yang membatu atau kualitasnya menurun karena penyimpanan yang kurang
bagus atau terlalu lama disimpan tidak diperkenankan dipakai.
Bekisting
a. Bahan bekisting yang dipakai bahan bahan kelas III jenis kayu merah dengan ketebalan
3 cm merata serta cukup kering dan keras dan harus mendapat persetujuan Direksi.
b. Pasangan bekisting harus rapi kuat dan kaku untuk menahan getaran dan kejutan tanpa
merubah bentuk.
c. Ketelitian, kerapian serta keseragaman ketebalan papan harus diperhatikan agar
setelah bekisting dibongkar dapat memberikan permukaan yang rata.
d. Celah-celah antara papan harus rapat agar setelah bekisting dibongkar dapat
memberikan permukaan yang rata.
e. Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala macam kotoran.
Adukan
a. Adukan untuk pekerjaan lantai kerja dan rabat beton keliling bangunan dipergunakan
adukan 1 PC : 3 Pasir : 5 Kerikil, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Penyetelan dan pemasangan besi tulangan.
Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah atau
bergeser pada waktu digetarkan, dan bilamana diperlukan maka perlu pengukuran
beton terhadap ukuran yang ditentukan.
b. Hubungan pada setiap bangunan konstruksi harus dipasang stek beton pada setiap
jarak 75 cm digunakan sebagai pengikat antara sloef dan pondasi, kolom yang tertanam
pada pondasi dan stek antara kolom dan pasangan kusen atau batu-bata atau antara
ringbalk dengan pasangan batu bata dalam hal ini dapat dilihat detailnya sesuai gambar.
c. Pengecoran
7.7
Pasal 8
Pekerjaan Pasangan Beton Rabat.
8.1
8.2
8.3
Lingkup pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah Lantai Rabat Beton dengan ketebalan 5 cm,
dipasang yang sesuai dengan Gambar Rencana.
Bahan/Material
a. Adukan Beton dengan perbandingan campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Kerikil
b. Semen Portland yang sesuai satandart dari PBI 1971 unatuk pekerjaan Acian Lantai.
Adukan
Adukan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Kerikil untuk pekerjaan lantai rabat beton dengan
8.4
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pasangan Rabat Beton
Dasar untuk pasangan rabat beton harus dipasang setelah pembuatan lantai dari
pasangan batu gunung/betu belah setebal 30 cm yang sesuai dengan Gambar
Rencana.
Pasal 9
Pekerjaan Plesteran dan Acian
9.1
Pasal 10
Pekerjaan Lain-lain
10.1
10.2
10.3
10.4
10.5
10.6
10.7
Setelah rekanan membaca dan mempelajari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini beserta
dengan gambar rencana dan detail, maka tiap lembar dari RKS ini akan diparaf oleh
konsultan dan panitia pelelangan dari instansi teknis.
Dari hasil pelelangan yang berhasil menjadi pemenang maka semua dokumen tender
dilampirkan dalam kontrak harus diparaf oleh panitia dari instansi teknis.
Pasal 11
P e n u t u p
Semua jenis pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak terurai
dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, namun mempunyai hubungan dan kepentingan serta
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tetap harus dikerjakan oleh kontraktor dan merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana kerja dan syarat-syarat ini.
Kolaka,
2015
Diperiksa,
Pejabat Pembuat Komitmen
Yang membuat,
Konsultan Perencana
( MUSRIADIN BAHI, ST )
Direktur
KOP PERUSAHAAN
REKAPITULASI
BILL OF QUANTITY
PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN
URAIAN PEKERJAAN
NO
SUB TOTAL
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Rp
II
Rp
III
PEKERJAAN PASANGAN
Rp
TOTAL
Rp
PPN 10%
Rp
JUMLAH
Rp
DIBULATKAN
Rp
TERBILANG ""
Kolaka,
2015
Dibuat Oleh :
Kontraktor Penawar
PT/CV ..
Direktur/Tris
Menyetujui :
Pejabat Pembuat Komitmen
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
BILL OF QUANTITY
PEKERJAAN : REHAB SEDANG/BERAT DERMAGA PELABUHAN EKS. TPI
LOKASI
: KABUPATEN KOLAKA
TAHUN
: 2015
NO
URAIAN PEKERJAAN
02
01
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Mobilisasi (Pembuatan Direksi Keet)
2 Papan Nama Proyek
VOLUME
SAT
03
04
1.00
1.00
Ls
Ls
HARGA
SATUAN
(RP)
05
JUMLAH
HARGA
(RP)
06
-
SUB TOTAL
II
140.83
225.33
42.25
802.07
M3
BH
M3
M3
SUB TOTAL
III
PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan Batu Mortar Tipe S
2 Plesteran Tebal 1.5 cm Tipe N
3 Acian
440.52
394.33
394.33
SUB TOTAL
M2
M2
M2
No.
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga
(Rp)
A.
1
2
3
4
TENAGA
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
1.650
0.250
0.025
0.080
JUMLAH TENAGA KERJA
B.
1
2
3
BAHAN
Semen Portland
Pasir Beton
Kerikil (Maks 30mm)
KG
M3
M3
218.000
0.520
0.870
JUMLAH HARGA BAHAN
C.
PERALATAN
JUMLAH HARGA PERALATAN
D.
E.
F.
No.
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga
(Rp)
A.
1
2
3
4
TENAGA
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
0.200
0.100
0.010
0.010
JUMLAH TENAGA KERJA
B.
1
BAHAN
Semen Portland
KG
3.250
JUMLAH HARGA BAHAN
C.
PERALATAN
JUMLAH HARGA PERALATAN
D.
E.
F.
c) Mortar tipe N (untuk mutu PP tertentu setara dengan campuran 1SP : 4PP)
No.
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga
(Rp)
A.
1
2
3
4
TENAGA
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
2.700
0.900
0.090
0.270
JUMLAH TENAGA KERJA
B.
1
2
3
BAHAN
Batu
Semen Portland
Pasir Pasang
M3
KG
M3
1.200
163.000
0.520
JUMLAH HARGA BAHAN
C.
1
PERALATAN
Molen
SH
0.167
JUMLAH HARGA PERALATAN
D.
E.
F.
No.
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga
(Rp)
A.
1
2
3
4
TENAGA
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Mandor
OH
OH
OH
OH
0.300
0.150
0.015
0.030
JUMLAH TENAGA KERJA
B.
1
2
BAHAN
Semen Portland
Pasir Pasang
KG
M3
5.840
0.016
JUMLAH HARGA BAHAN
C.
PERALATAN
JUMLAH HARGA PERALATAN
D.
E.
F.
No.
Uraian
Kode
Satuan
Koefisien
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga
(Rp)
A.
1
2
3
TENAGA
Pekerja
Mandor
Operator Tripod
OH
OH
OH
0.030
0.003
0.005
JUMLAH TENAGA KERJA
B.
1
BAHAN
Kayu Galam dia 8-10 CM
1.050
JUMLAH HARGA BAHAN
C.
1
2
3
PERALATAN
Peralatan Pancang
Ls
1.00
: 3.1.1
: Galian Biasa
: M3
No.
I.
1
2
3
4
5
6
II.
1
2
3
4
KODE
KOEF.
SATUAN
ASUMSI
Menggunakan alat berat (cara mekanik)
Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
Kondisi Jalan : baik
Jam kerja efektif per-hari
Faktor pengembangan bahan
Berat volume tanah (lepas)
Tk
Fk
D
7.00 Jam
1.20 1.60 ton/m3
URUTAN KERJA
Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil
galian kedalam Dump Truck
Dump Truck membuang material hasil galian keluar
lokasi jalan sejauh
5.00 Km
1.
BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan
2.
2.a.
ALAT
EXCAVATOR
Kapasitas Bucket
Faktor Bucket
Faktor Efisiensi alat
Faktor konversi , kedalaman < 40 %
Waktu siklus
- Menggali , memuat
- Lain lain
Waktu siklus = T1 x Fv
Kap. Prod. / jam =
Koefisien Alat / M3
V x Fb x Fa x 60
Ts1 x Fk
= 1 : Q1
Koefisien Alat / M3
V x Fa x 60
D x Fk x Ts2
= 1 : Q2
ALAT BANTU
Diperlukan alat-alat bantu kecil
- Sekop
- Keranjang
(E10)
V
Fb
Fa
Fv
Ts1
T1
T2
Ts1
0.50 M3
1.00 0.83
0.90
menit
0.32 menit
0.1 menit
0.42 menit
Q1
49.40 M3/Jam
(E10)
DUMP TRUCK
Kapasitas bak
Faktor efisiensi alat
Kecepatan rata-rata bermuatan
Kecepatan rata-rata kosong
Waktu siklus
- Muat
= (V x 60)/(D x Q1 x Fk)
- Waktu tempuh isi
= (L : v1) x 60
- Waktu tempuh kosong
= (L : v2) x 60
- Lain-lain
2.d.
URAIAN
III.
2.b.
Analisa EI-311
(E08)
V
Fa
v1
v2
Ts2
T1
T2
T3
T4
Ts2
Q2
(E08)
KETERANGAN
1.40 - 1.80
Faktor konversi
dihapus, masuk
dalam waktu siklus
disesuaikam
0.02 Jam
6.00
0.83
30.00
40.00
3.80
10.00
7.50
10
31.30
ton
KM/Jam
KM/Jam
menit
menit
menit
menit
menit
menit
4.97 M3/Jam
0.20 Jam
Lump Sump
: 3.1.1
: Galian Biasa
: M3
No.
3.
Analisa EI-311
URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
Lanjutan
URAIAN
TENAGA
Produksi menentukan : EXCAVATOR
Produksi Galian / hari = Tk x Q1
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja
- Mandor
KODE
KOEF.
SATUAN
Q1
Qt
49.40 M3/Jam
345.83 M3
P
M
3.00 orang
1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja
- Mandor
= (Tk x P) : Qt
= (Tk x M) : Qt
4.
5.
0.00 / M3
6.
7.
(L01)
(L03)
0.06 Jam
0.02 Jam
KETERANGAN
No.
I.
1
2
3
4
5
6
7
II.
1
2
3
4
5
: 3.2.1
: Timbunan Biasa
: M3
Analisa EI-321
URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
URAIAN
KODE
ASUMSI
Pekerjaan dilakukan secara mekanis
Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
Kondisi Jalan : baik
Jam kerja efektif per-hari
Faktor pengembangan bahan
Tebal hamparan padat
Berat volume bahan (lepas)
URUTAN KERJA
Excavator menggali dan memuat ke dalam dump truck
Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak
quari ke lapangan
Material diratakan dengan menggunakan Motor Grader
Material dipadatkan menggunakan Vibratory Roller
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu
7.00
1.20
0.30
1.60
5.00 Km
1.20 M3
(M08)
2.
2.a.
ALAT
EXCAVATOR
Kapasitas Bucket
Faktor Bucket
Faktor Efisiensi Alat
Faktor Konversi
Waktu sklus
- Menggali, memuat
- Lain lain
Waktu Siklus = T1 x Fv
(E15)
V
Fb
Fa
Fv
Ts1
T1
T2
Ts1
Koefisien alat / M3
2.b.
V x Fb x Fa x 60
Fk x Ts1
= 1 : Q1
Koefisien Alat / M3
(E08)
V
Fa
v1
v2
Ts2
T1
T2
T3
T4
Ts2
V x Fa x 60
D x Fk x Ts2
= 1 : Q2
Q1
(E10)
DUMP TRUCK
Kapasitas bak
Faktor efisiensi alat
Kecepatan rata-rata bermuatan
Kecepatan rata-rata kosong
Waktusiklus :
- Waktu muat =
= (V x 60)/(D x Fk x Q1)
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60
- Lain-lain
SATUAN
Tk
Fk
t
D
III.
1.
1.a.
KOEF.
KETERANGAN
Jam
M
Ton/M3
0.50 M3
1.00 0.83 0.90
0.40 menit
0.3 menit
0.70 menit
29.64 M3
kondisi padat
0.03 Jam
6.00
0.83
30.00
50.00
Ton
KM/Jam
KM/Jam
6.33
10.00
6.00
1
23.33
menit
menit
menit
menit
menit
Q2
6.67 M3
(E08)
0.15 Jam
: 3.2.1
: Timbunan Biasa
: M3
No.
2.c.
MOTOR GRADER
Panjang hamparan
Lebar Overlap
Faktor Efisiensi kerja
Kecepatan rata-rata alat
Jumlah lintasan
Jumlah lajur lintasan
Lebar pisau effektif
Waktu siklus
- Perataan 1 kali lintasan
- Lain-lain
Koefisien Alat / M3
Lh x 60
v x 1000
Koefisien Alat / M3
3.
Lh x (N(b-bo)+bo) x t x Fa x 60
Ts3 x n
= 1 : Q3
(v x 1000) x (N(b-bo)+bo) x t x Fa
n
= 1 : Q4
Koefisien Alat / M3
WATER TANK TRUCK
Volume tangki air
Kebutuhan air/M3 material padat
Kapasitas pompa air
Faktor efisiensi alat
Kapasitas Prod./Jam =
2.e.
KODE
VIBRATOR ROLLER
Kecepatan rata-rata alat
Lebar efektif pemadatan
Jumlah lintasan
Lajur lintasan
Lebar Overlap
Faktor efisiensi alat
Kapasitas Prod./Jam =
2.e.
URAIAN
2.d.
Analisa EI-321
pa x Fa x 60
1000 x Wc
= 1 : Q5
(E13)
Lh
bo
Fa
v
n
N
b
Ts3
T1
T2
Ts3
Q3
KOEF.
50.00
0.30
0.80
4.00
2.00
1.00
2.60
SATUAN
M
M
Km / Jam
lintasan
M
0.75 menit
1.00 menit
1.75 menit
534.86 M3
(E13)
0.00 Jam
(E19)
v
b
n
N
bo
Fa
4.00
1.48
8.00
3.00
0.30
0.83
Q4
(E19)
(E32)
V
Wc
pa
Fa
Q5
KETERANGAN
Km / Jam
M
lintasan
M
-
478.08 M3
0.00 Jam
5.00 M3
0.07 M3
200.00 liter/menit
0.83
142.29 M3
0.01 jam
ALAT BANTU
Diperlukan alat-alat bantu kecil
- Sekop =
3 buah
TENAGA
Produksi menentukan : EXCAVATOR
Produksi Timbunan / hari = Tk x Q1
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja
- Mandor
Lump Sump
Q1
Qt
29.64 M3/Jam
207.50 M3
P
M
4.00 orang
1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja
- Mandor
4.
= (Tk x P) : Qt
= (Tk x M) : Qt
(L01)
(L02)
0.13 Jam
0.03 Jam
: 3.2.1
: Timbunan Biasa
: M3
No.
5.
URAIAN
0 / M3
6.
7.
Analisa EI-321
URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
Lanjutan
KODE
KOEF.
SATUAN
KETERANGAN
t ke halaman berikut
Analisa EI-311
FORMULIR STANDAR UNTUK
PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN
PROYEK
No. PAKET KONTRAK
NAMA PAKET
PROP / KAB / KODYA
ITEM PEMBAYARAN NO.
JENIS PEKERJAAN
SATUAN PEMBAYARAN
NO.
:
:
:
.
:
: 3.1.1
: Galian Biasa
: M3
KOMPONEN
A.
TENAGA
1.
2.
Pekerja
Mandor
B.
SATUAN
(L01)
(L03)
Jam
Jam
PERKIRAAN
KUANTITAS
HARGA
SATUAN
(Rp.)
0.0607
0.0202
:
:
:
JUMLAH
HARGA
(Rp.)
0.00
0.00
0.00
0.00
BAHAN
C.
1.
2.
3.
PERALATAN
Excavator
Dump Truck
Alat Bantu
D.
E.
F.
Note: 1
2
3
4
(E10)
(E08)
Jam
Jam
Ls
0.0202
0.2011
1.0000
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
t ke halaman berikut
Analisa EI-321
FORMULIR STANDAR UNTUK
PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN
PROYEK
No. PAKET KONTRAK
NAMA PAKET
PROP / KAB / KODYA
ITEM PEMBAYARAN NO.
JENIS PEKERJAAN
SATUAN PEMBAYARAN
NO.
:
:
:
.
:
: 3.2.1
: Timbunan Biasa
: M3
KOMPONEN
A.
TENAGA
1.
2.
Pekerja
Mandor
SATUAN
(L01)
(L02)
Jam
Jam
PERKIRAAN
KUANTITAS
HARGA
SATUAN
(Rp.)
0.1349
0.0337
JUMLAH
HARGA
(Rp.)
BAHAN
1.
M3
1.2000
PERALATAN
Excavator
Dump Truck
Motor Grader
Vibro Roller
Water tank truck
Alat Bantu
D.
E.
F.
Note: 1
2
3
4
(E15)
(E08)
(E13)
(E19)
(E23)
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Ls
0.0337
0.1499
0.0019
0.0021
0.0070
1.0000
:
:
:
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
t ke halaman berikut
HARGA BAHAN
PEKERJAAN : REHAB SEDANG/BERAT DERMAGA PELABUHAN EKS. TPI
LOKASI
: KABUPATEN KOLAKA
TAHUN
: 2015
NO.
1
D
NAMA/JENIS BARANG
2
HARGA SATUAN BAHAN :
Tanah Urugan Biasa
Tanah Urug
Pasir Urug
Pasir Pasang
Pasir Beton
Sirtu Kali / sungai
Sirtu gunung
Batu gunung
Batu gunung Karang
Batu Tempel
Batu merah (5x11x22) cm
Batu kali
Batu Split (Batu Pecah) 1-2 cm
Semen portland
Semen portland
MERK/TYPE
SATUAN
Quarry
Lokasi
LOkasi
Lokasi
Lokasi
Quarry
Quarry
lok pekerjaan
M3
M3
M3
M3
M3
M3
M3
M3
M2
M2
Buah
M3
M3
50 Kg
kg
Lokasi
Lokasi
Lokasi
Lokasi
HARGA
SATUAN
(Rp)
5
KET.
6
: KABUPATEN KOLAKA
: 2015
No
URAIAN
SATUAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
Operator
Driver
Pembantu Sopir
Mekanik
Pembantu Mekanik
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
Operator
Driver
Pembantu Sopir
Mekanik
Pembantu Mekanik
/Hari
/Hari
/Hari
/Hari
/Hari
/Hari
/Hari
/Hari
/Hari
HARI
KET
/Hari 7 jam
/Hari 7 jam
/Hari 7 jam
/Hari 7 jam
/Hari 7 jam
/Hari 7 jam
/Hari 7 jam
/Hari 7 jam
/Hari 7 jam
2
HARGA SATUAN ALAT
Sewa beton molen
Sewa Dump truck
Sewa excavator
Vibro Roler
MERK/TYPE
SATUAN
4
1 HR
Jam
Jam
Jam
HARGA
SATUAN
(Rp)
5
KET.
6