Anda di halaman 1dari 7

Dasar Teori

Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut


sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi.
Tujuan dari evaporasi itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari
zat terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam
kebanyakan proses evaporasi , pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan
pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang zat
cair yang sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitu pula, evaporasi berbeda
dengan distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun
uap itu merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat
itulah yang merupakan produk yang berharga dan uapnya biasanya
dikondensasikan dan dibuang.
Proses evaporasi terdiri dari dua peristiwa yang berlangsung :
1. Interface evaporation, yaitu transformasi air menjadi uap air di permukaan
tanah. Nilai ini tergantung dari tenaga yang tersimpan.
2. Vertikal vapour transfers, yaitu perpindahan lapisan yang kenyang dengan
uap air dari interface ke uap (atmosfer bebas).
Besar kecilnya penguapan dari permukaan air bebas dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
1. Kelembaban udara (semakin lembab semakin kecil penguapannya)
2. Tekanan udara
3. Kedalaman dan
penguapannya

luas

permukaan,

semakin

luas

semakin

besar

4. Kualitas air, semakin banyak unsur kimia, biologi dan fisika, penguapan
semakin kecil.
5. Kecepatan angin
6. Topografi, semakin tinggi daerah semakin dingin dan penguapan semakin
kecil
7. Sinar matahari
8. Temparatur
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid
(cairan) dengan penambahan panas (Robert B. Long, 1995). Panas dapat disuplai
dengan berbagai cara, diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi
didasarkan pada proses pendidihan secara intensif, yaitu :

Pemberian panas ke dalam cairan.

Makin tinggi pressure makin besar panas yang dibutuhkan jadi pressure
perlu diturunkan untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal.
-

Pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap.

Peristiwa bubbling yaitu terbentuknya nukleat sebagai awal pembentukan


gelembung.
-

Pemisahan uap dari cairan.

Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan


kalor ke dalam zat cair mendidih (Warren L. Mc Cabe, 1999).
Perbedaan evaporasi dengan proses lain adalah:

Evaporasi dengan pengeringan.

Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa


penguapan adalah zat cair kadang-kadang zat cair yang sangat viskos dan
bukan zat padat. Perbedaan lainnya adalah, pada evaporasi cairan yang diuapkan
dalam kuantitas relatif banyak, sedangkan pada pengeringan sedikit.

Evaporasi dengan distilasi.

Evaporasi berbeda pula dari distilasi, karena uapnya biasa dalam


komponen tunggal, dan walaupun uap itu dalam bentuk campuran, dalam proses
evaporasi ini tidak ada usaha unutk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Selain
itu, evaporasi biasanya digunakan untuk menghilangkan pelarut-pelarut volatil,
seperti air, dari pengotor nonvolatil. Contoh pengotor nonvolatil seperti lumpur
dan limbah radioaktif. Sedangkan distilasi digunakan untuk pemisahan bahanbahan nonvolatil.

Evaporasi dengan kristalisasi.

Evaporasi lain dari kristalisasi dalam hal pemekatan larutan dan bukan
pembuatan zat padat atau kristal. Evaporasi hanya menghasilkan lumpur kristal
dalam larutan induk (mother liquor). Evaporasi secara luas biasanya digunakan
untuk mengurangi volume cairan atau slurry atau untuk mendapatkan kembali
pelarut pada recycle. Cara ini biasanya menjadikan konsentrasi padatan dalam
liquid semakin besar sehingga terbentuk kristal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan evaporasi antara lain :

1. Suhu; walaupun cairan bisa evaporasi di bawah suhu titik didihnya, namun
prosesnya akan cepat terjadi ketika suhu di sekeliling lebih tinggi. Hal ini
terjadi karena evaporasi menyerap kalor laten dari sekelilingnya. Dengan
demikian, semakin hangat suhu sekeliling semakin banyak jumlah kalor
yang terserap untuk mempercepat evaporasi.
2. Kelembapan udara; jika kelembapan udara kurang, berarti udara sekitar
kering. Semakin kering udara (sedikitnya kandungan uap air di dalam
udara) semakin cepat evaporasi terjadi. Contohnya, tetesan air yang berada
di kepingan gelas di ruang terbuka lebih cepat terevaporasi lebih cepat
daripada tetesan air di dalam botol gelas. Hal ini menjelaskan mengapa
pakaian lebih cepat kering di daerah kelembapan udaranya rendah.
3. Tekanan; semakin besar tekanan yang dialami semakin lambat evaporasi
terjadi. Pada tetesan air yang berada di gelas botol yang udaranya telah
dikosongkan (tekanan udara berkurang), maka akan cepat terevaporasi.
4. Gerakan udara; pakaian akan lebih cepat kering ketika berada di ruang
yang sirkulasi udara atau angin lancar karena membantu pergerakan
molekul air. Hal ini sama saja dengan mengurangi kelembapan udara.
5. Sifat cairan; cairan dengan titik didih yang rendah terevaporasi lebih cepat
daripada cairan yang titik didihnya besar. Contoh, raksa dengan titik didih
357C lebih susah terevapporasi daripada eter yang titik didihnya 35C.
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih
lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan
ke dalam kondensor (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.
Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan
atau larutan berkonsentrasi.
Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen
volatile (mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia
dan industri makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air
asin jenuh (merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator.
Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam
evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya.
Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh
cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi
panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum,
memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain.
Prinsip Kerja

Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip


kerjanya merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip
kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan
yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang
memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat
serta memiliki konsentrasi yang tinggi.
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar
antara zat-zatnya.
2. Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan.
3. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap (misalnya:
gula)akan tergantung tekanan dan kadar zattersebut.
5. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik
didih (boiling)
Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia
dilakukan dengan peralatan yang namanya evaporator. Ada empat komponen
dasar yang dibutuhkan dalam evaporasi yaitu : Evaporator, kondensor , injeksi
uap, dan perangkap uap.
1. Kondensor: Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat
exchanger) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida
2. Injeksi uap:
3. Perangkap uap: Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian
dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat
yang konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi
biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa
campuran umumnya tidak diadakan usaha untuk memisahkan komponenkomponennya.
Tipe-tipe

Tipe evaporator berdasarkan banyak proses:

1. Evaporator efek tunggal (single effect)


Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya melalui
satu buah ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah
panas.
2. Evaporator efek ganda

Di dalam proses penguapan bahan dapat digunakan dua, tiga, empat atau
lebih dalam sekali proses, inilah yang disebut dengan evaporator efek majemuk.
Penggunaan evaporator efek majemuk berprinsip pada penggunaan uap yang
dihasilkan dari evaporator sebelumnya.
Tujuan penggunaan evaporator efek majemuk adalah untuk menghemat
panas secara keseluruhan, hingga akhirnya dapat mengurangi ongkos produksi.
Keuntungan evaporator efek majemuk adalah merupakan penghematan
yaitu dengan menggunakan uap yang dihasilkan dari alat penguapan untuk
memberikan panas pada alat penguapan lain dan dengan memadatkan kembali uap
tersebut. Apabila dibandingkan antara alat penguapan n-efek, kebutuhan uap
diperkirakan 1/n kali, dan permukaan pindah panas berukuran n-kali dari pada
yang dibutuhkan untuk alat penguapan berefek tunggal, untuk pekerjaan yang
sama.
Pada evaporator efek majemuk ada 3 macam penguapan, yaitu :
a.
Evaporator
Pengumpan
Muka
(Forward-feed)
b.
Evaporator
Pengumpan
Belakang
(Backward-feed)
c. Evaporator Pengumpan Sejajar (Parallel-feed)

Tipe evaporator berdasarkan bentuknya:


1. Evaporator Sirkulasi Alami/paksa

Evaporator sirkulasi alami bekerja dengan memanfaatkan sirkulasi yang


terjadi akibat perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator
tabung, saat air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan
memulai sirkulasi yang mengakibatkan pemisahan liquid dan uap air di bagian
atas dari tabung pemanas.Jumlah evaporasi bergantung dari perbedaan temperatur
uap dengan larutan. Sering kali pendidihan mengakibatkan sistem kering, Untuk
menghidari hal ini dapat digunakan sirkulasi paksa, yaitu dengan manambahkan
pompa untuk meningkatkan tekanan dan sirkulasi sehingga pendidihan tidak
terjadi.
2. Falling Film Evaporator
Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi dengan
jaket uap (steam jacket). Distribusi larutan yang seragam sangat penting. Larutan
masuk dan memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan
gerakan larutan akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yag juga
mengalir menurun. Tipe ini cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering
digunakan untuk industri kimia, makanan, dan fermentasi.
3. Rising Film (Long Tube Vertical) Evaporator

Pada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan


sumber panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbul dan
menimbulkan sirkulasi.
4. Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan
ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di antara plate.
Uap mengalir secara co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan
uap masuk ke separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser.
Eveporator jenis ini sering dipakai pada industri susu dan fermntasi karena
fleksibilitas ruangan. Tidak efektif untuk larutan kental dan padatan
3. Multi-effect Evaporator
Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya.
Semakin banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya
maksimal terdiri dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan
melebihi penghematan energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju dimana larutan
masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan aliran mundur yang
merupakan kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk menangani produk yang
sensitive terhadap panas seperti enzim dan protein.
4. Horizontal-tabung Evaporator
Evaporator horisontal-tabung merupakan pengembangan dari panci
terbuka, di mana panci tertutup dalam, umumnya dalam silinder vertikal. Tabung
pemanas disusun dalam bundel horisontal direndam dalam cairan di bagian bawah
silinder. Sirkulasi cairan agak miskin dalam jenis evaporator.
5. Vertikal-tabung Evaporator
Dengan menggunakan tabung vertikal, bukan horizontal, sirkulasi alami
dari cairan dipanaskan dapat dibuat untuk memberikan transfer panas yang baik.

Tipe evaporator berdasarkan metode pemanasan:

1. Submerged combustion evaporator adalah evaporator yang dipanaskan


oleh api yang menyala di bawah permukaan cairan, dimana gas yang panas
bergelembung melewati cairan.
2. Direct fired evaporator adalah evaporator dengan pengapian langsung
dimana api dan pembakaran gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat
dinding besi atau permukaan untuk memanaskan.
3. Steam heated evaporator adalah evaporator dengan pemanasan stem
dimana uap atau uap lain yang dapat dikondensasi adalah sumber panas

dimana uap terkondensasi di satu sisi dari permukaan pemanas dan panas
ditranmisi lewat dinding ke cairan yang mendidih.
Aplikasi
Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula, pabrik,
garam, industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang minyak.
Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan
cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Kegunaan utama
dari evaporator adalah menguapkan air pada larutan sehingga larutan memiliki
konsentrasi
tertentu.
Pada industri makanan dan minuman, agar memiliki mutu yang sama pada jangka
waktu yang lama, dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah
pembuatan susu kental manis.
Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan biasa dipakai
dalam industri kimia dan mineral, misalnya industri aluminium dan gula.
Evaporator juga digunakan untuk mengolah limbah radioaktif cair. Kegunaan
lainnya adalah mendaur ulang pelarut mahal seperti hexane ataupun sodium
hydroxide pada kraft pulping bisa juga untuk menguapkan limbah agar proses
penanganan limbah lebih murah. Contoh-contoh Operasi Evaporasi dalam Industri
Kimia lainnya yaitu : Pemekatan larutan NaOH, Pemekatan larutan KNO3,
Pemekatan larutan NaCL, Pemekatan larutan nitrat dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai

  • Undangan Prise and Worship PDF
    Undangan Prise and Worship PDF
    Dokumen2 halaman
    Undangan Prise and Worship PDF
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • 2010-09-25 Nokia N70
    2010-09-25 Nokia N70
    Dokumen1 halaman
    2010-09-25 Nokia N70
    Vincent Ricardo
    Belum ada peringkat
  • PKM P
    PKM P
    Dokumen29 halaman
    PKM P
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • L2F002538 Mta
    L2F002538 Mta
    Dokumen8 halaman
    L2F002538 Mta
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Tugas Sejarah Naomi
    Tugas Sejarah Naomi
    Dokumen2 halaman
    Tugas Sejarah Naomi
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • PMT 20-11-2015
    PMT 20-11-2015
    Dokumen4 halaman
    PMT 20-11-2015
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Tugas Group 1
    Tugas Group 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas Group 1
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bahasa Indonesia Naomi
    Tugas Bahasa Indonesia Naomi
    Dokumen2 halaman
    Tugas Bahasa Indonesia Naomi
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan TMB
    Pertanyaan TMB
    Dokumen2 halaman
    Pertanyaan TMB
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Tugas PKN Naomi Mangunsong
    Tugas PKN Naomi Mangunsong
    Dokumen3 halaman
    Tugas PKN Naomi Mangunsong
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Tabel Minyak Mentah
    Tabel Minyak Mentah
    Dokumen2 halaman
    Tabel Minyak Mentah
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Trick Cube
    Trick Cube
    Dokumen1 halaman
    Trick Cube
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • DT K&S
    DT K&S
    Dokumen16 halaman
    DT K&S
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Makalah Tentang Kelapa Sawit
    Makalah Tentang Kelapa Sawit
    Dokumen52 halaman
    Makalah Tentang Kelapa Sawit
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    100% (1)
  • Film Tak Lulus Sensor
    Film Tak Lulus Sensor
    Dokumen7 halaman
    Film Tak Lulus Sensor
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Panggilan Mengikuti Ibadah
    Panggilan Mengikuti Ibadah
    Dokumen3 halaman
    Panggilan Mengikuti Ibadah
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Dimas 1
    Dimas 1
    Dokumen9 halaman
    Dimas 1
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan Malati
    Pertanyaan Malati
    Dokumen1 halaman
    Pertanyaan Malati
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Kasus Sistem Akuntansi Pengendalian Internal
    Kasus Sistem Akuntansi Pengendalian Internal
    Dokumen16 halaman
    Kasus Sistem Akuntansi Pengendalian Internal
    bihancool
    100% (1)
  • Karbohidrat
    Karbohidrat
    Dokumen12 halaman
    Karbohidrat
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 3volume
    Bab 3 3volume
    Dokumen32 halaman
    Bab 3 3volume
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Harus Selesai Hari Ini
    Harus Selesai Hari Ini
    Dokumen1 halaman
    Harus Selesai Hari Ini
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • ETPROF
    ETPROF
    Dokumen3 halaman
    ETPROF
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Kisi TPP
    Kisi TPP
    Dokumen1 halaman
    Kisi TPP
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Flow Sheet
    Flow Sheet
    Dokumen14 halaman
    Flow Sheet
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Induksi Matematika
    Induksi Matematika
    Dokumen10 halaman
    Induksi Matematika
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Aaa
    Aaa
    Dokumen4 halaman
    Aaa
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Diagram Pencar
    Diagram Pencar
    Dokumen5 halaman
    Diagram Pencar
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • Data Niak
    Data Niak
    Dokumen2 halaman
    Data Niak
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat
  • DT DF
    DT DF
    Dokumen14 halaman
    DT DF
    Zefanya Maranatha Mangunsong
    Belum ada peringkat