MASALAH UTAMA
Perilaku kekerasan
II.
Suka membentak
Bicara menguasai
Pandangan tajam
B. Etiologi
Gangguan kosep diri : harga diri rendah
Harga diri rendah adalah perilaku negatif terhadap diri dan kemampuan,
yang diekspresikan secara langsung maupun tak langsung. (Scultz dan
Videback, 1998).
fisik
tekanan
darah
tinggi,
psikosomatik,
dan
penyalahgunaan zat.
5. Menunda dan ragu dalam mengambil keputusan
6. Gangguan berhubungan, menarik diri dari kehidupan sosial
7. Menarik diri dari realitas
8. Merusak diri
9. Merusak atau melukai orang lain
10. Kebencian dan penolakan terhadap diri sendiri.
C. Mekanisme Sebab Akibat
Sebab : Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah
Mekanisme : Harga diri klien yang rendah menyebabkan klien merasa
malu, dianggap tidak berharga dan berguna. Klien kesal
kemudian marah dan kemarahan tersebut diekspresikan
secara tak konstruktif, seperti memukul orang lain,
membanting-banting barang atau mencederai diri sendiri.
Akibat : Resiko menciderai diri sendiri orang lain dan lingkungan
Mekanisme : Klien dengan perilaku kekerasan menyebabkan klien
berorientasi pada tindaakan untuk memenuhi secara listrik
tuntutan situasi stress, klien akan berperilaku menyerang,
merusak diri sendiri, orang lain maupun lingkungan
sekitar.
III.
POHON MASALAH
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan
akibat
Perilaku kekerasan
core problem
penyebab
(Keliat, 1998)
V.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Resiko tinggi menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan : perilaku
kekerasan.
VI.
FOKUS INTERVENSI
Diagnosa I : Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
SP Ip
1. Mengidentifikasi penyebab PK
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
3. Mengidentifikasikan PK yang dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat PK
5. Menyebutkan cara mengontrol PK
6. Membantu pasien mempraktekan latihan cara mengontrol PK
7. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
SP IIp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara fisik II
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP IIIp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
3. menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP IVp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP Vp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan minum obat
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Diagnosa II: Perilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan konsep
diri : harga diri rendah
SP Ip
1. Mengidentifikasi penyebab PK
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
3. Mengidentifikasikan PK yang dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat PK
5. Menyebutkan cara mengontrol PK
6. Membantu pasien mempraktekan latihan cara mengontrol PK
7. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
SP IIp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara fisik II
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP IIIp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
3. menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP IVp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP Vp
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (1996). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
Johnson, Barbara Schoen, (1997), Adaptation and Growth Psychiatric-Mental
Health Nursing, 4th Edition, Lippincot-Raven Publishers, Philadelphia.
Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.
Townsend, Mary C, (1998), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan
Psikiatrik, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Workshop Standar Asuhan & Bimbingan Keperawatan Jiwa.(2007). Departemen
Kesehatan Republik Indonesia RS Jiwa. Prof. Dr. Soeroyo Magelang tahun
2007
: M AH M U R
NIM
: 1.1.10459
PERTEMUAN KE
:I
A. Proses keperawatan
1. Kondisi
DO : wajah agak memerah, nada suara tinggi dan keras, pandangan tajam
DS : Kien mengatakan benci dan kesal pada seseorang
2. Diagnosa
3. TUK
Tindakan keperawatan
1.
2.
Evaluasi/ validasi
Kenapa (nama pasien) sampai dibawa kemari?
c.
Kontrak
Topik
Fase kerja
Apa yang membuat (nama pasien) marah- marah dan membanting barangbarang ?
Apakah ada yang membuat (nama pasien) kesal atau punya masalah lain ?
coba ceritakan pada saya.
Apakah sebelumnya (nama pasien) pernah marah ? apakah penyebabnya?
Apakah sama dengan sebelumnya ?
Fase terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan (nama pasien) setelah kita bercakap- cakap ?
b. Evaluasi obyektif
Coba sebutkan lagi, apa yang membuat (nama pasien) marah- marah ?
Bagus kalau (nama pasien) tahu.
c. Rencana tindak lanjut
Baiklah waktu kita sudah habis. Nanti coba diingat- ingat lagi penyebab
marah yang lain.
: Besuk kita akan bicara tentang tanda dan gejala orang yang
marah- marah, atau perasaan (nama pasien) saat marah dan cara
marah yang biasa (nama pasien) lakukan.
Tempat
Waktu