Ulasan: Protease merupakan enzim yang mengkatalis pemecahan protein , dengan memecah ikatan peptida pada protein sehingga terbentuk asam amino. Protein memiliki berbagai karakteristik, salah satunya karakteristik protein dari Basillus sp pada substrat kulit buah kakao yang dilakukan terhadap pH, suhu, pengaruh logam, kinetika enzim, dan termostabilitas.Semua proses enzimatis dipengaruhi oleh pH termasuk protease Basillus sp digolongkan ke dalam alkalin protease. Hal tersebut karena aktivitas optimum enzim tersebut terdapat pada pH basa.Selain itu terdapat pengaruh suhu yang terus bertambah dan mencapai optimum pada suhu 60C yang dapat meningkatkan aktivitas protease dari Basillus sp dan kemudian dapat berkurang aktivitasnya seiring kenaikan suhu yang lebih lanjut.Kecepatan aktivitas enzim dan aktivitas protease pada Basillus sp dapat meningkat, karena berfungsi sebagai kofaktor protease dari Basillus sp. Kecepatan maksimum enzim dicapai pada tingkat konsentrasi substrat yang sudah mampu mengubah seluruh enzim menjadi kompleks enzim substrat.Sifat termobilitas enzim menunjukkan bahwa protease Basillus sp 31 tetap stabil pada suhu 60C.Stabilitas enzim terhadap panas dipengaruhi oleh ukuran dan kompleksitas enzim, semakin besar enzim semakin kompleks strukturnya menyebabkan stabilnya protease Basillus sp 31 terhadap panas.
Penapisan dan Karakterisasi Protease dari Bakteri Termo-Asidofilik P5-a Dari
Sumber Air Panas Tambarana Ulasan: Protease merupakan salah satu enzim industri yang paling penting dengan nilai komersial mencapai 60% dari total penjualan enzim seluruh dunia dan merupakan salah satu produk andalan dari enzim termofilik yang banyak dipakai pada industri pengolahan makanan dan deterjen. Protease termofilik pada sumber panas Tambarana untuk mengetahui enzim termofilik.Kondisi lingkungan di Tambarana merupakan lingkungan yang unik dengan suhu air c dan salinisasi yang relative tinggi.Keunikan yang lain ialah terdapat pH yang rendah dan terdapat hutan mangrove di sekelilingnya.Isolat P5-a merupakan isolate yang memiliki IP tertinggi adalah bakteri gram negative dan tidak membentuk spora.Isolat P5-a memiliki lag yang cepat dari jam ke-0 sampai jam ke3 inkubasi.Optimasi produksi dilakukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk mendapatkan enzim dengan aktivitas yang tinggi. Aktivitas enzim pada isolate P5-a memiliki waktu optimum
produksi selama 21 jam.Selain itu optimasi pH pada enzim protease yang di
hasilikan isolat P5-a adalah pH 6. Optimum protease di dihasilkan oleh P5-a adalah 60C dan menyebabkan aktivitas enzim yang tinggi. Aktivitas enzim tidaki dapat terdeteksi pada inkubasi suhu 30 dan 40C , dan aktivitas yang cukup tinggi pada enzim dengan suhu 50C .Ketahanan terhadap suhu proteaseyang dihasilkan oleh P5-a lebih stabil pada suhu 50C .Protease yang dihasilkan menunjukkan ketahanan suhu rendah di bandingkan dengan ketahanan suhu protease pada Basillus cereus. Penambahan ion Ca2+ mampu meningkatkan ketahanan terhadap panas.Penambahan Triton X-100 (2,5 dan 5%) tidak mempengaruhi aktivitas enzim protease dari isolate P5-a ,bahkan tidak mampu meningkatkan aktivitasnya.Selain itu penambahan SDS (0,1 dan 1%) merupakan deterjen ionik juga tidak berpengaruh negative terhadap aktivitas enzim protease.Protease dapat diklasifikasikan berdasarkan salah satu parameter yaitu, tingkat ketahanan terhadap inhibitor seperti PMSF dan EDTA.Protease yang dihasilkan isobat P5-a memiliki ketahanan terhadap PMSF, tetapi aktivitasnya mengalami penurunan ketika ditambahkan EDTA. Hal ini menunjukkan bahwa Isobat P5-a merupakan golongan protease logam.