Anda di halaman 1dari 2

Karakterisasi Protease Ekstrak Kasar Bacillus sp 31

Characterization of Crude Protase Basillus sp 31


Ulasan:
Protease merupakan enzim yang mengkatalis pemecahan protein , dengan
memecah ikatan peptida pada protein sehingga terbentuk asam amino. Protein
memiliki berbagai karakteristik, salah satunya karakteristik protein dari Basillus sp
pada substrat kulit buah kakao yang dilakukan terhadap pH, suhu, pengaruh logam,
kinetika enzim, dan termostabilitas.Semua proses enzimatis dipengaruhi oleh pH
termasuk protease Basillus sp digolongkan ke dalam alkalin protease. Hal tersebut
karena aktivitas optimum enzim tersebut terdapat pada pH basa.Selain itu terdapat
pengaruh suhu yang terus bertambah dan mencapai optimum pada suhu 60C
yang dapat meningkatkan aktivitas protease dari Basillus sp dan kemudian dapat
berkurang aktivitasnya seiring kenaikan suhu yang lebih lanjut.Kecepatan aktivitas
enzim dan aktivitas protease pada Basillus sp dapat meningkat, karena berfungsi
sebagai kofaktor protease dari Basillus sp. Kecepatan maksimum enzim dicapai
pada tingkat konsentrasi substrat yang sudah mampu mengubah seluruh enzim
menjadi kompleks enzim substrat.Sifat termobilitas enzim menunjukkan bahwa
protease Basillus sp 31 tetap stabil pada suhu 60C.Stabilitas enzim terhadap panas
dipengaruhi oleh ukuran dan kompleksitas enzim, semakin besar enzim semakin
kompleks strukturnya menyebabkan stabilnya protease Basillus sp 31 terhadap
panas.

Penapisan dan Karakterisasi Protease dari Bakteri Termo-Asidofilik P5-a Dari


Sumber Air Panas Tambarana
Ulasan:
Protease merupakan salah satu enzim industri yang paling penting
dengan nilai komersial mencapai 60% dari total penjualan enzim seluruh dunia dan
merupakan salah satu produk andalan dari enzim termofilik yang banyak dipakai
pada industri pengolahan makanan dan deterjen. Protease termofilik pada sumber
panas Tambarana untuk mengetahui enzim termofilik.Kondisi lingkungan di
Tambarana merupakan lingkungan yang unik dengan suhu air c dan salinisasi yang
relative tinggi.Keunikan yang lain ialah terdapat pH yang rendah dan terdapat hutan
mangrove di sekelilingnya.Isolat P5-a merupakan isolate yang memiliki IP tertinggi
adalah bakteri gram negative dan tidak membentuk spora.Isolat P5-a memiliki lag
yang cepat dari jam ke-0 sampai jam ke3 inkubasi.Optimasi produksi dilakukan
untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk mendapatkan enzim dengan
aktivitas yang tinggi. Aktivitas enzim pada isolate P5-a memiliki waktu optimum

produksi selama 21 jam.Selain itu optimasi pH pada enzim protease yang di


hasilikan isolat P5-a adalah pH 6. Optimum protease di dihasilkan oleh P5-a adalah
60C dan menyebabkan aktivitas enzim yang tinggi. Aktivitas enzim tidaki dapat
terdeteksi pada inkubasi suhu 30 dan 40C , dan aktivitas yang cukup tinggi pada
enzim dengan suhu 50C .Ketahanan terhadap suhu proteaseyang dihasilkan oleh
P5-a lebih stabil pada suhu 50C .Protease yang dihasilkan menunjukkan ketahanan
suhu rendah di bandingkan dengan ketahanan suhu protease pada Basillus cereus.
Penambahan ion
Ca2+
mampu meningkatkan ketahanan terhadap
panas.Penambahan Triton X-100 (2,5 dan 5%) tidak mempengaruhi aktivitas enzim
protease dari isolate P5-a ,bahkan tidak mampu meningkatkan aktivitasnya.Selain
itu penambahan SDS (0,1 dan 1%) merupakan deterjen ionik juga tidak
berpengaruh negative terhadap aktivitas enzim protease.Protease dapat
diklasifikasikan berdasarkan salah satu parameter yaitu, tingkat ketahanan
terhadap inhibitor seperti PMSF dan EDTA.Protease yang dihasilkan isobat P5-a
memiliki ketahanan terhadap PMSF, tetapi aktivitasnya mengalami penurunan
ketika ditambahkan EDTA. Hal ini menunjukkan bahwa Isobat P5-a merupakan
golongan protease logam.

Anda mungkin juga menyukai